Friday, 14 March 2025

Puasa di Fase 16–20: Manfaat Optimal, Risiko Tetap Terkendali

        Memasuki hari ke-16 hingga ke-20 puasa, tubuh lansia semakin menyesuaikan diri dengan ritme puasa. Ini adalah fase emas di mana manfaat kesehatan semakin terasa, tetapi tetap ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai.

Manfaat puasa di fase 16-20 untuk lansia.
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)

Manfaat Puasa di Hari 16–20

✅ Energi Lebih Stabil & Tubuh Terasa Lebih Ringan

Lansia yang menjalani puasa dengan pola makan sehat akan merasakan energi yang lebih stabil. Tubuh semakin efisien dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi, sehingga rasa lemas berkurang.

✅ Pencernaan Makin Optimal & Detoksifikasi Berjalan Baik

Sistem pencernaan sudah lebih terbiasa dengan pola makan teratur, mengurangi risiko sembelit. Proses autofagi (pembersihan sel rusak) juga semakin meningkat, membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif.

✅ Penurunan Risiko Penyakit Kronis

  • Tekanan darah lebih stabil, baik untuk lansia dengan hipertensi.

  • Gula darah lebih terkendali, mengurangi risiko lonjakan gula bagi lansia dengan diabetes.

  • Peradangan berkurang, membantu meredakan nyeri sendi dan gejala arthritis.

✅ Fungsi Otak Meningkat & Konsentrasi Lebih Baik

Puasa meningkatkan produksi hormon keton yang baik untuk kesehatan otak. Lansia dapat merasakan pikiran lebih jernih, daya ingat lebih baik, dan konsentrasi meningkat.

✅ Tidur Lebih Nyenyak

Jika pola makan lebih seimbang, gangguan tidur seperti insomnia mulai berkurang. Lansia bisa tidur lebih nyenyak karena tubuh telah beradaptasi dengan ritme puasa.

✅ Mood & Emosi Lebih Stabil

Peningkatan hormon endorfin dan serotonin membuat lansia merasa lebih bahagia dan tenang. Puasa juga membantu mengurangi stres dan kecemasan.

✅ Ibadah Lebih Nyaman & Fokus

Setelah melewati lebih dari setengah bulan puasa, lansia mulai merasakan kedamaian spiritual yang lebih dalam. Fokus dalam ibadah seperti salat dan tadarus meningkat karena tubuh lebih ringan dan pikiran lebih tenang.

Risiko yang Masih Perlu Diwaspadai

⚠ Risiko Dehidrasi Jika Kurang Minum

Kurang minum dapat menyebabkan mulut kering, pusing, lemas, bahkan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan sembelit.

⚠ Kelelahan & Lemah Jika Asupan Nutrisi Tidak Seimbang

Kurangnya protein atau karbohidrat kompleks bisa menyebabkan hilangnya massa otot. Kekurangan zat besi juga bisa memicu anemia dan rasa lelah berlebihan.

⚠ Hipotensi (Tekanan Darah Turun)

Kurang asupan garam sehat dan elektrolit (kalium, magnesium) bisa menyebabkan pusing saat berdiri, lemas, atau kepala terasa ringan.

⚠ Kram Otot Jika Kekurangan Mineral

Kurang konsumsi kalium dan magnesium dari makanan seperti pisang, alpukat, dan sayuran hijau bisa menyebabkan kram otot atau kesemutan.

⚠ Hipoglikemia (Gula Darah Terlalu Rendah) pada Lansia dengan Diabetes

Jika dosis obat atau insulin tidak disesuaikan dengan dokter, lansia bisa mengalami kelelahan ekstrem, keringat dingin, atau bahkan pingsan akibat hipoglikemia.

⚠ Asam Lambung Naik Jika Makan Berlebihan Saat Berbuka

Makanan berminyak, pedas, atau gorengan dapat memicu GERD atau maag. Makan terlalu cepat dan dalam porsi besar juga bisa menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan perut.

Cara Mengatasi Efek Negatif agar Lansia Tetap Sehat

💧 Pastikan Cairan Cukup

  • Minum 6–8 gelas air dari berbuka hingga sahur.

  • Konsumsi makanan tinggi cairan seperti sup, buah, dan sayuran.

🍚 Jaga Pola Makan Seimbang

  • Konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum agar energi stabil.

  • Pastikan asupan protein sehat seperti ikan, ayam, telur, dan tahu.

  • Perbanyak sayuran dan buah untuk menjaga pencernaan tetap lancar.

🛏 Istirahat yang Cukup

  • Tidur minimal 6–8 jam per hari agar tubuh tetap bugar.

  • Hindari makan terlalu banyak sebelum tidur untuk mencegah gangguan pencernaan.

🚶‍♂️ Tetap Bergerak dengan Aktivitas Ringan

  • Jalan kaki ringan setelah berbuka untuk menjaga kebugaran tubuh.

  • Hindari berdiri terlalu cepat setelah duduk lama untuk mencegah pusing.

⚕ Konsultasi dengan Dokter Jika Perlu

  • Jika mengalami gejala hipoglikemia, hipotensi, atau kelelahan ekstrem, segera konsultasi ke dokter.

  • Jika ada perubahan dalam penggunaan obat, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu.

Kesimpulan

Pada hari ke-16 hingga ke-20, tubuh lansia semakin terbiasa dengan puasa dan manfaatnya semakin terasa: energi lebih stabil, pencernaan lebih baik, fungsi otak meningkat, serta mood dan kualitas tidur membaik. Namun, beberapa risiko seperti dehidrasi, kelelahan, hipotensi, dan masalah pencernaan masih perlu diperhatikan dengan menjaga pola makan, hidrasi, dan istirahat.

Jika lansia mengalami kelelahan berlebihan, pusing terus-menerus, atau tanda-tanda hipoglikemia, sebaiknya segera berbuka dan berkonsultasi dengan dokter.



Sumber:


No comments:

Post a Comment