Friday, 24 January 2020

Hati-hati Virus Menyerang Lansia


  Virus Menyerang Lansia      

           Berita hari ini yang sedang ramai dibicarakan  adalah serangan virus corona, semua media memberitakan virus yang  berasal dari Wuhan,  China. 

Seorang dokter di sebuah rumah sakit di provinsi Hubei China, pusat wabah virus corona, telah meninggal akibat virus tersebut, China Global Television Network melaporkan dalam sebuah tweet pada Sabtu (25 Januari).

Sungguh sangat mengkhawatirkan bila sampai masuk ke dalam negeri tercinta ini. Semoga para petugas ,khusus bagian kesehatan mampu membendung serangan virus corona tersebut.

Anggota staf kesehatan menggunakan baju pelindung di sebuah RS di Wuhan (photo:AFP)
 
Jangankan virus corona, virus influenza saja bila menyerang lansia dampaknya lebih parah dibandingkan dengan yang usianya lebih muda. Pada lansia bisa menyebabkan komplikasi lalu berakhir dengan kematian. 

Pada umumnya, setelah orang memasuki lansia kekebalan tubuh menurun. Itu sebab lansia lebih rentan terkena virus influenza seperti disampaikan Wakil Ketua Indonesian Influenza F, Samsuridjal Djauzi.(liputan6.com/health)

Super Lansia, Tidak Tangguh

Lansia Super Tangguh

       Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas (Permensos no.5 tahun 2018 ayat 1),Indonesia mengalami peningkatan jumlah lansia setiap tahun sehingga diperkirakan berdampak ,baik positif maupun negatif. 

Lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok lansia yang tetap sehat (baik fisik, sosial dan mental), mandiri, aktif dan produktif. Mencapai optimalisasi masa tuanya secara berkualitas dengan rasa aman yang didukung lingkungan nyaman (BKKBN).

Kemudian bila ada Lansia Tangguh tetapi memiliki kemampuan produktif secara nasional  maka menurut LPC ,Lansia tersebut layak dan kalau boleh disebut Super Lansia Tangguh. karena dengan usia di atas 60 tahun masih mampu mengabdi dan memimpin negara.

Indonesia memiliki banyak Super Lansia Tangguh. Saat ini pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, mereka sangat menonjol, Wapres Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agama Fachrul Razi, Menko Maritim dan investasi Luhut Binsar Panjaitan

Mereka sangat inspiratif dan mendorong para lansia di tanah air untuk terus berkiprah meski usia sudah sepuh. Bukan halangan bila masih mampu mengabdi untuk nusa dan bangsa.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Menhan Prabowo Subianto (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Menteri Agama Fachrul Razi (Photo Kemenag for Times Indonesia)













Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan(CNBC Indonesia)





Baca: Hati-hati Virus menyerang lansia

Sunday, 19 January 2020

Memang Benar, Nenek Bukan Penyihir

Penyihir bukan Nenek

       Dahulu masyarakat Eropa dan Amerika memiliki pandangan bahwa para penyihir itu memiliki ciri-ciri : tua ( nenek-nenek), berwajah buruk, berhidung mancung dan panjang, punya sapu untuk terbang, pandai meramu berbagai obat / racun, memiliki kucing hitam, dsb. Gambaran dan penampilan yang negatif, jelek, menyeramkan kepada para penyihir.

Nenek gayung    (sumber:ceritaseramhoror.blogspot.com)

       Setiap Negara, daerah, dan budayanya  memiliki legenda atau cerita rakyat. Beberapa di antaranya memberikan pesan moral yang baik. 

Sementara sisanya dianggap sebagai dongeng seram untuk diceritakan di malam hari, ada yang bersosok monster atau manusia dengan wajah menakutkan.

Legenda dan cerita rakyat yang diturunkan dari mulut ke mulut, beberapa di antaranya berkaitan dengan sosok hantu wanita tua alias nenek-nenek. Kebanyakan digambarkan sebagai makhluk kejam, sesuai dengan paras mereka yang menakutkan.

       Mengapa nenek atau kakek yang sudah lansia dijadikan model untuk penyihir atau hantu yang menakutkan dan kejam mungkin karena wajahnya yang  tua dan keriput .

Bila ini terus berlanjut menjadi bahan cerita dan dongeng kepada anak cucu tentu saja, simpati, empati dan rasa hormat  terhadap kakek-nenek yang  sudah  lansia memudar.

       Mari bersama-sama mengubah gambaran lansia yang menakutkan menjadi lansia yang baik dan ramah. Beri lansia dengan layanan yang  menyenangkan dan kasih sayang, seperti mereka pernah menyayangi anak-anaknya.