Tuesday 31 October 2023

Harga Diri Naik Seiring Usia, Turun Setelah Pensiun

        Di tahun-tahun emas kehidupan, harga diri menjadi permata berharga yang dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan lansia secara keseluruhan. Harga diri adalah aspek mendasar dari kesejahteraan mental dan emosional yang tetap penting sepanjang hidup seseorang. 

Menurut beberapa penelitian, harga diri terus meningkat seiring bertambahnya usia, namun mulai menurun saat memasuki masa pensiun . Untuk memahami cara meningkatkan harga diri pada lansia, pertama-tama kita perlu memahami apa itu harga diri.

Harga diri dapat didefinisikan sebagai keseluruhan opini yang dimiliki individu tentang dirinya sendiri. Ini melibatkan bagaimana mereka memandang nilai dan nilai mereka sendiri. Pada lansia, harga diri mencerminkan persepsi diri mereka dalam berbagai domain, termasuk aspek kehidupan fisik, emosional, dan sosial. 

Harga diri meningkat seiring bertambahnya usia.
(Sumber: foto LPC- Lansia )

Pentingnya harga diri pada lansia adalah karena dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Saat lansia merasa memiliki harga diri yang baik, mereka cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, dapat mengatasi tantangan dengan lebih baik, dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Penting untuk menyadari bahwa harga diri dapat berkembang seiring berjalannya waktu, dan para lansia mungkin menghadapi tantangan unik yang mempengaruhi persepsi diri mereka.

Beberapa tanda harga diri rendah pada lansia dapat bervariasi, tanda yang umum:

😰Depresi: 

Lansia dengan harga diri rendah sering mengalami gejala depresi seperti perasaan sedih, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, dan gangguan tidur.

😰Isolasi sosial:

Harga diri yang rendah dapat menyebabkan lansia cenderung menghindari interaksi sosial. Mereka mungkin merasa tidak berharga atau tidak diinginkan oleh orang lain.

😰Penurunan kesehatan fisik dan mental: 

Harga diri rendah dapat memberikan kontribusi pada penurunan kesehatan fisik dan mental lansia. Mereka mungkin kurang cenderung untuk merawat diri mereka sendiri dengan baik.

😰Rasa putus asa: 

Lansia dengan harga diri rendah mungkin merasa putus asa dan kehilangan harapan tentang masa depan mereka.

Harga diri rendah membuat rasa putus asa.
(Sumber: foto canva.com)
😰Perasaan ketidakberdayaan:

Mereka merasa mungkin tidak mampu mengatasi permasalahan atau tantangan yang mereka hadapi.

😰Merasa kebingungan: 

Lansia dengan harga diri rendah mungkin merasa bingung tentang tujuan hidup mereka atau merasa kehilangan arah.

😰Merasa tidak berharga: 

Mereka merasa mungkin tidak memiliki arti atau nilai dalam kehidupan mereka.

😰Ketidakpercayaan pada diri sendiri: 

Harga diri yang rendah dapat menimbulkan ketidakpercayaan pada kemampuan diri sendiri, bahkan dalam tugas-tugas sehari-hari.

😰Penurunan minat dan motivasi:

Lansia dengan harga rendah mungkin kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati dan kurang bersemangat untuk mencoba hal-hal baru.

😰Perubahan perilaku: 

Harga diri yang rendah dapat mengakibatkan perubahan perilaku, seperti peningkatan konsumsi alkohol atau obat-obatan, dan bahkan perilaku berisiko lainnya.

       Harga diri pada lansia sangat penting karena memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. 

Beberapa alasan mengapa harga diri pada lansia memiliki peran yang krusial:

😀Kualitas Hidup yang Lebih Baik: 

Harga diri yang positif dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Mereka lebih cenderung merasa bahagia, puas dengan hidup, dan mampu menikmati momen-momen positif.

Harga diri positif membuat hidup lebih baik.
(Sumber: foto canva.com)
😀Kesehatan Fisik dan Mental yang Lebih Baik: 

Harga diri yang baik berkaitan erat dengan kesehatan fisik dan mental yang lebih baik pada lansia. Mereka yang memiliki harga diri tinggi cenderung menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik dan lebih mampu mengatasi stres.

😀Kemampuan untuk Mengatasi Tantangan: 

Harga diri yang kuat membantu mengatasi berbagai tantangan yang datang seiring bertambahnya usia. Mereka lebih termotivasi untuk menjaga kesehatan mereka, menghadapi perubahan fisik, dan menjalani hidup secara aktif.

😀Hubungan Sosial yang Lebih Baik: 

Orang dengan harga diri yang baik cenderung lebih terbuka terhadap interaksi sosial positif. Hal ini memungkinkan mereka untuk memelihara hubungan yang kuat dengan teman, keluarga, dan komunitas mereka.

😀Kemandirian yang Lebih Besar: 

Harga diri yang positif dapat meningkatkan rasa otonomi dan kemandirian lansia. Mereka merasa lebih mampu mengambil keputusan dan menjalani hidup sesuai dengan keinginan mereka.

😀Motivasi untuk Terlibat dalam Aktivitas: 

Harga diri yang baik dapat meningkatkan motivasi lansia untuk terlibat dalam aktivitas yang memberikan perasaan pencapaian dan makna. Hal ini dapat mendorong mereka untuk tetap aktif dan terlibat dalam kegiatan yang mereka nikmati.

😀Dukungan Sosial yang Lebih Kuat: 

Lansia dengan harga diri yang positif sering mendapatkan dukungan sosial yang lebih besar dari keluarga dan teman-teman. Dukungan ini penting dalam menghadapi perubahan dan pelestarian.

😀Pengaruh Positif pada Kesehatan Mental: 

Harga diri yang baik disimpan dengan kesehatan mental yang lebih baik pada lansia. Mereka cenderung memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri:

😂Kesehatan fisik: 

Kesehatan fisik yang baik dapat meningkatkan harga diri lansia, sementara masalah kesehatan kronis atau gangguan fisik dapat menguranginya.

Fisik sehat meningkatkan harga diri.
(Sumber: foto canva.com)

😂Kesehatan mental: 

Kesehatan mental yang baik juga sangat penting. Depresi, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya dapat merusak harga diri lansia.

😂Hubungan sosial: 

Interaksi sosial yang positif dan hubungan yang kuat dengan keluarga, teman-teman, dan komunitas dapat meningkatkan harga diri lansia.

😂Aktivitas dan keterlibatan: 

Terlibat dalam kegiatan yang memberikan rasa pencapaian dan makna, seperti kegiatan sukarela atau hobi, dapat meningkatkan harga diri.

😂Perasaan otonomi:

Lansia yang merasa memiliki kendali atas hidup mereka, meskipun dengan keterbatasan fisik, cenderung memiliki harga diri yang lebih baik.

😂Menerima perubahan: 

Lansia sering menghadapi perubahan fisik dan sosial. Kemampuan untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan ini dapat berdampak pada harga diri mereka.

        Meningkatkan harga diri lansia adalah suatu hal yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. 

Beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan harga diri lansia:

👪Interaksi Sosial: 

Lansia sering kali merasa lebih berharga ketika mereka terlibat dalam interaksi sosial yang positif. Mendorong mereka untuk menjalin hubungan dengan keluarga, teman, dan komunitas dapat membantu meningkatkan harga diri.

👪Aktivitas Fisik: 

Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan harga diri dengan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Aktivitas fisik seperti jalan kaki, senam, atau yoga dapat membantu menjaga kebugaran dan kesehatan.

👪Terlibat dalam Aktivitas yang Memberikan Pencapaian: 

Mendorong lansia untuk terlibat dalam aktivitas yang memberikan rasa pencapaian dan kebahagiaan dapat meningkatkan harga diri. Ini bisa berupa aktivitas seni, kerajinan, kegiatan sukarela, atau proyek-proyek kecil.

Aktivitas pencapaian meningkatkan harga diri.
(Sumber: foto canva.com)

👪Merawat Kesehatan Diri: 

Merawat kesehatan fisik dan mental adalah langkah penting dalam meningkatkan harga diri. Lansia perlu mematuhi perawatan medis, mengikuti diet seimbang, tidur yang cukup, dan menjaga stres agar terkendali.

👪Mengatasi Perasaan Negatif: 

Membantu lansia mengatasi perasaan negatif seperti kecemasan dan depresi adalah penting. Bila diperlukan, mereka dapat berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan dan perawatan yang sesuai.

👪Merayakan Prestasi dan Pencapaian: 

Mengakui dan merayakan prestasi dan pencapaian lansia dapat membantu meningkatkan harga diri mereka. Ini bisa berupa pencapaian kecil seperti menyelesaikan puzzle atau merawat taman, hingga pencapaian yang lebih besar.

👪Memberikan Rasa Otonomi: 

Memberikan rasa otonomi kepada lansia dalam mengambil keputusan dan menjalani hidup mereka sendiri dapat meningkatkan harga diri. Hal ini dapat mencakup memberi mereka kesempatan untuk melakukan hal-hal sesuai keinginan mereka.

👪Mengurangi Stigma Terkait Usia:

Membantu lansia untuk mengatasi stigma terkait usia adalah penting. Memberi mereka dukungan dan mempromosikan pemahaman yang positif tentang proses penuaan dapat membantu meningkatkan harga diri.

👪Terlibat dalam Pendidikan dan Pembelajaran: 

Belajar hal-hal baru dan merawat rasa ingin tahu adalah cara lain untuk meningkatkan harga diri. Ini dapat melibatkan kursus atau kegiatan yang menstimulasi pikiran.

👪Mendengarkan dan Memberikan Dukungan Emosional: 

Penting untuk mendengarkan lansia dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan emosional. Mereka perlu tahu bahwa mereka dihargai dan diperhatikan.

Meningkatkan harga diri lansia adalah suatu proses yang memerlukan waktu dan perhatian. Dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat sangat penting untuk membantu lansia merasa dihargai dan berharga.


Sumber:

https://assistinghands.com/70/illinois/lombard/blog/how-to-increase-self-harga-in-elderly 

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18786875/

https://www.homecareassistancedesmoines.com/how-to-enhance-self-harga-in-aging-adults/

https://bluemoonseniorcounseling.com/self-harga-in-seniors-activities-to-boost-confident/



Meditasi Mindfulnes, Lansia Menghadapi Rasa Sakit

        Psikologi klinis dan psikiatri sejak tahun 1970-an telah mengembangkan sejumlah aplikasi terapeutik berdasarkan mindfulness untuk membantu orang yang mengalami berbagai kondisi psikologis.

Secara bahasa, mindfulness artinya kesadaran penuh. Ini merupakan salah satu metode meditasi yang digunakan untuk melatih seseorang lebih fokus terhadap apa yang terjadi di sekitar.

Mindfulness adalah kemampuan untuk hadir sepenuhnya pada saat itu tanpa menghakimi diri sendiri atas apa yang Anda rasakan. Banyak orang dengan penyakit kronis mencoba mengalihkan perhatiannya dari rasa sakitnya, namun terkadang, duduk diam sambil menahan rasa sakit adalah kunci untuk melindungi kesehatan mental Anda. 

Duduk diam sambil menahan rasa sakit kunci kesehatan mental.
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)

Berikut adalah 10 jenis nyeri kronis yang sering dialami oleh lansia:

  • Nyeri Artritis: Artritis, seperti osteoartritis dan rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan nyeri sendi kronis.
  • Nyeri Punggung Bawah: Nyeri punggung bawah sering kali terkait dengan masalah tulang belakang dan otot.
  • Nyeri Neuropatik: Nyeri yang disebabkan oleh kerusakan saraf, seperti neuropati diabetik.
  • Nyeri Otot dan Sendi: Otot yang lemah dan peradangan sendi dapat menyebabkan nyeri kronis.
  • Nyeri Kepala: Jenis nyeri kepala kronis seperti migrain atau cluster headache.
  • Nyeri Persendian: Nyeri yang disebabkan oleh peradangan atau degenerasi persendian, seperti osteoartritis.
  • Nyeri pada Kanker: Lansia dengan kanker mungkin mengalami nyeri kronis karena penyakit atau pengobatan.
  • Nyeri Neuropatik Sentral: Nyeri yang terkait dengan gangguan sistem saraf pusat, seperti stroke.
  • Nyeri Pada Pencernaan: Lansia dapat mengalami nyeri kronis terkait dengan gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus.
  • Nyeri pada Luka Lainnya: Lansia dengan luka atau cedera yang sulit sembuh mungkin mengalami nyeri kronis di area tersebut.

Ketika Anda memiliki emosi emosional yang kuat terhadap rasa sakit Anda, sensasi fisiknya bisa terasa lebih buruk. Dengan belajar mengamati tubuh Anda tanpa menghakimi, persepsi Anda tentang rasa sakit bisa berkurang.

Kesadaran penuh bukanlah sesuatu yang bisa Anda kuasai dalam semalam, tapi Anda bisa segera mulai memperbaikinya . Dimulai  dengan pemikiran kesadaran singkat dengan duduk di tempat yang nyaman, mempelajari pengatur waktu selama lima menit, dan fokus pada napas Anda.

Mindfulness adalah jenis meditasi di mana Anda fokus untuk menyadari secara intens apa yang Anda rasa dan rasakan saat ini, tanpa interpretasi atau penilaian . Mempraktikkan kesadaran yang melibatkan metode pernapasan, imajinasi terpandu, dan praktik lain untuk merelekskan tubuh dan pikiran serta membantu mengurangi stres.

Meditasi mindfulness, juga dikenal sebagai meditasi sadar, suatu teknik meditasi yang fokus pada kesadaran diri dan pengamatan sadar terhadap pengalaman saat ini tanpa penilaian atau reaksi emosional. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, meningkatkan kualitas kesadaran, dan mengembangkan kesejahteraan mental.

Dalam konteks mindfulness, seseorang diundang untuk fokus pada apa yang terjadi di saat ini, seperti pernapasan, sensasi tubuh, pikiran, atau perasaan, tanpa menghakimi atau mengalahkan . Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengamati pikiran yang muncul, emosi yang muncul, atau sensasi tubuh yang dirasakan tanpa terbawa oleh mereka.

Meditasi mindfulness dapat dilakukan dalam berbagai posisi, baik duduk, berbaring, atau bahkan berjalan. Latihan ini membantu seseorang untuk mengembangkan kesadaran terhadap proses mental dan fisiknya, sehingga dapat mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, mengelola emosi dengan lebih baik, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Banyak penelitian ilmiah juga telah menunjukkan manfaat meditasi mindfulness terhadap kesejahteraan fisik dan mental.

Meditasi mindfulness atau praktik kesadaran diri dapat memberikan berbagai manfaat bagi lansia, antara lain:

😐Pengurangan Stres: 

Meditasi mindfulness dapat membantu mengurangi tingkat stres. Lansia sering menghadapi stres yang terkait dengan masalah kesehatan, perubahan hidup, dan perasaan kesepian, dan meditasi dapat membantu mereka menghadapinya dengan lebih baik.

Meditasi mindfulness mengurangi stres pada lansia.
(Sumber: foto canva.com)
😐Peningkatan Kualitas Tidur: 

Banyak lansia mengalami masalah tidur. Meditasi mindfulness dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan menenangkan dan meningkatkan relaksasi.

😐Meningkatkan Kesejahteraan Mental : 

Meditasi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental, mengurangi gejala depresi, dan meningkatkan kebahagiaan. Ini dapat membantu lansia mengatasi tantangan emosional yang mungkin timbul seiring bertambahnya usia.

😐Meningkatkan Konsentrasi dan Kekuatan Berpikir: 

Meditasi mindfulness dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kekuatan berpikir, bahkan pada usia lanjut. Ini dapat membantu lansia tetap aktif dan terlibat dalam kegiatan sehari-hari.

😐Meningkatkan Kualitas Hidup: 

Meditasi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia dengan membantu mereka merasakan momen-momen sehari-hari dengan lebih dalam, mengurangi rasa takut akan masa depan, dan meningkatkan hubungan sosial.

😐Mengelola Nyeri Kronis: 

Lansia sering menangani masalah nyeri kronis. Meditasi dapat membantu mengelola nyeri dengan cara yang lebih baik dengan meningkatkan kesadaran terhadap sensasi fisik dan mengurangi reaksi stres terhadap nyeri.

😐Mengurangi Perasaan Kesepian: 

Lansia dapat merasa kesepian, terutama jika mereka terbatas dalam interaksi sosial. Meditasi dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dengan menciptakan kesadaran diri yang lebih dalam dan menghubungkan dengan diri mereka sendiri.

😐Peningkatan Ketahanan: 

Meditasi dapat membantu meningkatkan ketahanan terhadap perubahan dan tantangan dalam kehidupan. Lansia yang terampil dalam meditasi mungkin lebih mampu menghadapi perubahan hidup dengan positif.

😐Meningkatkan Kendali Emosi: 

Lansia dapat mengalami fluktuasi emosi yang lebih besar, dan pengeditan dapat membantu mereka mengelola dan memahami emosi mereka dengan lebih baik.

Meditasi mindfulness mengendalikan emosi.
(Sumber: foto canva.com)

😐Meningkatkan Kesehatan Fisik: 

Meditasi mindfulness dapat membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memiliki efek positif pada kesehatan fisik secara umum.

💬Hasil evaluasi dapat bervariasi dari individu ke individu. Lansia harus diberikan waktu dan dukungan untuk mengembangkan praktik menggandakan mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan mereka. 

         Namun, karena kebutuhan dan kondisi lansia mungkin berbeda, ada beberapa persiapan yang dapat membantu memastikan kesadaran pelestarian berjalan dengan baik dan aman bagi mereka. 

Berikut beberapa persiapan yang perlu dipertimbangkan:

👳Konsultasikan dengan profesional kesehatan: 

Jika lansia memiliki masalah kesehatan tertentu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum memulai penyembuhan mindfulness. Mereka dapat memberikan panduan dan saran yang sesuai dengan kondisi medis lansia.

👳Pilih lingkungan yang tenang: 

Pilih lingkungan yang tenang dan bebas gangguan untuk gangguan kesehatan. Pastikan tempat tersebut nyaman dan aman bagi lansia.

👳Posisi yang nyaman: 

Pastikan lansia duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman. Ini dapat mencakup penggunaan kursi yang mendukung punggung atau bantal yang sesuai untuk kenyamanan mereka.

Meditasi mindfulness dengan posisi yang aman dan nyaman.
(Sumber: foto canva.com)

👳Durasi normal yang sesuai: 

Lansia mungkin memiliki keterbatasan fisik atau konsentrasi, jadi penting untuk memulai dengan sesi meditasi yang lebih pendek, mungkin hanya beberapa menit, dan kemudian secara bertahap meningkatkan durasinya seiring berjalannya waktu.

👳Bimbingan atau instruksi: 

Lansia mungkin membutuhkan bimbingan atau instruksi lebih lanjut dalam meditasi mindfulness. Anda dapat mencari panduan meditasi yang dirancang khusus untuk lansia atau bahkan mencari informasi infrastruktur yang berpengalaman.

👳Memperhatikan pernapasan: 

Peranan adalah fokus utama dalam meditasi mindfulness. Bantu lansia untuk fokus pada pernapasan mereka dengan lembut, mengatur ritme yang nyaman, dan mengamati perasaan pernapasan mereka.

👳Sabar dan pengertian: 

Ingatlah bahwa proses perubahan bisa membutuhkan waktu dan latihan. Bersikaplah sabar dan pengertian terhadap lansia, dan hindari membuat mereka merasa terburu-buru atau terpaksa.

👳Evaluasi keamanan: 

Pastikan lansia dapat berpartisipasi dalam berkomunikasi dengan aman. Hal ini mencakup memastikan bahwa mereka memiliki dukungan fisik jika diperlukan dan menghindari atau latihan yang dapat memicu cedera.

       Mindfulness dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, baik saat di rumah, di kantor atau di kelas khusus meditasi.

Cara Melakukan Meditasi Mindfulnes.

Meditasi mindfulness pada lansia dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan kondisi individu, tetapi berikut adalah urutan umum yang dapat digunakan sebagai panduan:

👉Persiapan:

  • Pilih lingkungan yang tenang dan bebas gangguan.
  • Pastikan lansia duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman.
  • Pastikan kenyamanan fisik dengan menggunakan bantal atau kursi yang mendukung jika diperlukan.
  • Pastikan keamanan lansia, termasuk dukungan fisik jika diperlukan.

👉Pernafasan:

  • Mulailah dengan fokus pada pernapasan. Ini adalah elemen dasar meditasi mindfulness.
  • Bantu lansia untuk fokus pada pernapasan mereka yang alami. Mereka bisa memperhatikan napas masuk dan keluar atau menghitung napas mereka jika itu membantu.
  • Ingatkan mereka untuk mengamati perasaan pernapasan tanpa perlu mengubahnya.

👉Fokus pada tubuh:

  • Ajak lansia untuk memusatkan perhatian mereka pada sensasi tubuh mereka. Mereka dapat memulai dari ujung kaki dan bergerak perlahan ke atas menuju kepala.
  • Perhatikan rasa sentuhan, relaksasi, atau ketegangan dalam berbagai bagian tubuh.
  • Bantu mereka untuk merasakan dan menerima sensasi tersebut tanpa penilaian.

👉Fokus pada pikiran:

  • Ajarkan lansia untuk mengamati pikiran yang muncul dalam pikiran mereka. Mereka tidak perlu terlibat atau bereaksi terhadap pemikiran tersebut.
  • Ingatkan mereka bahwa pikiran hanyalah seperti awan yang datang dan pergi.

👉Fokus pada perasaan:

  • Bantu lansia untuk mengamati perasaan dan emosi yang mungkin muncul selama meditasi.
  • Dorong mereka untuk merasakannya tanpa menilai atau mencoba untuk mengubahnya.

👉Kesadaran umum:

  • Setelah beberapa saat, ajak lansia untuk mengembangkan kesadaran umum. Ini berarti memperluas kesadaran mereka untuk mencakup pengalaman keseluruhan tanpa fokus yang khusus.
  • Mereka bisa membiarkan perhatian mereka mengembara dengan bebas.

👉Mengakhiri sesi meditasi:

  • Perlahan-lahan mengarahkan lansia untuk mengakhiri, pencahayaan dengan perlahan membuka mata jika mereka ingin.
  • Mereka dapat bergerak perlahan dan kembali ke kegiatan sehari-hari mereka.

👉Refleksi:

  • Setelah meditasi selesai, Anda dapat berbicara dengan lansia tentang pengalaman mereka dan apa yang mereka rasakan selama melakukan meditasi.
  • Ini bisa menjadi kesempatan untuk berbagi dan memahami manfaat ringkas bagi mereka.

Meditasi mindfulness pada lansia memerlukan kesabaran dan adaptasi sesuai dengan kondisi dan preferensi individu. Selalu mendengarkan kebutuhan dan kenyamanan lansia selama proses berkeringat.

        Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pernafasan dapat mengurangi reaksi inflamasi dalam tubuh. Rasa sakit sering kali disertai dengan inflamasi, dan mengurangi inflamasi dapat membantu mengurangi rasa sakit. Meditasi dapat membantu lansia mengubah cara mereka melihat dan merespons rasa sakit. Mereka dapat belajar untuk menerima rasa sakit tanpa perlu berjuang melawannya atau merasa putus asa.



Sumber:

https://www.mindful.org/what-is-mindfulness/

https://www.healthline.com/health/mind-body/what-is-mindfulness

https://www.mind.org.uk/information-support/drugs-and-treatments/mindfulness/about-mindfulness/

https://en.wikipedia.org/wiki/Mindfulness

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/consumer-health/in- depth/mindfulness-exercises/art-20046356