Sunday, 15 October 2023

Keguncangan Jiwa Pada Lansia, Membuat Merana

        Keguncangan jiwa adalah kondisi emosional yang timbul sebagai respons terhadap peristiwa traumatis, stres berat, atau situasi yang mengganggu. Ini dapat melibatkan gejala seperti kecemasan, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, perasaan kebingungan, perasaan terkejut, atau perasaan terisolasi.

Hingga 90% lansia pernah mengalami setidaknya satu peristiwa traumatis dalam hidup mereka, seperti pertempuran militer, kematian orang terdekat yang tidak terduga, penyakit serius, atau cedera pada diri sendiri atau orang terdekat. Kadang-kadang orang bahkan mengalami guncangan emosional mengenai sesuatu yang baik, seperti pekerjaan impian atau lamaran pernikahan, jika emosi tersebut terlalu besar untuk dialami saat itu.  

Istilah "keguncangan jiwa" dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "emotional shock" atau "psychological shock." Istilah ini merujuk pada reaksi emosional yang kuat dan tiba-tiba terhadap peristiwa atau situasi yang mengganggu atau traumatis. Istilah ini dapat digunakan dalam konteks yang mirip dengan "reaksi stres" atau "gangguan stres."

90% lansia mengalami satu peristiwa traumatis.
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)

Lansia dapat mengalami berbagai situasi atau peristiwa yang dapat menimbulkan keguncangan jiwa atau stres emosional. 

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keguncangan jiwa pada lansia meliputi:

👪Kematian Pasangan: 

Kehilangan pasangan hidup dapat menjadi pengalaman yang sangat mengguncangkan jiwa bagi lansia, karena itu mungkin merupakan orang yang telah lama mendampingi mereka.

👪Pensiun: 

Pensiun dari pekerjaan yang dijalani selama bertahun-tahun dapat menimbulkan perasaan kehilangan dan ketidakpastian keuangan.

Pensiun dapat menimbulkan ketidakpastian keuangan.
(Sumber: foto canva.com)

👪Perubahan Kesehatan: 

Penurunan kesehatan, diagnosis penyakit serius, atau masalah kesehatan kronis dapat mengganggu lansia secara emosional.

👪Perpindahan Tempat Tinggal:

Pindah dari rumah lama ke tempat tinggal yang lebih kecil, fasilitas perawatan, atau rumah sakit bisa menjadi sumber keguncangan.

👪Isolasi Sosial: 

Kehilangan hubungan sosial, khususnya setelah pensiun atau hilangnya teman-teman sebaya, dapat meningkatkan perasaan kesepian dan keguncangan jiwa.

👪Masalah Keuangan: 

Kesulitan keuangan, termasuk pensiun yang tidak mencukupi, utang, atau masalah finansial lainnya, dapat menyebabkan stres dan keguncangan jiwa.

👪Perubahan Keluarga: 

Perubahan dalam dinamika keluarga, seperti berpindahnya anak-anak atau konflik keluarga, dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional lansia.

👪Keguncangan Alam: 

Bencana alam atau peristiwa tak terduga seperti kebakaran, banjir, atau gempa bumi dapat mengguncang jiwa lansia yang mungkin lebih rentan.

👪Kejahatan dan Keamanan: 

Kejahatan atau perasaan tidak aman di lingkungan tempat tinggal dapat menimbulkan keguncangan jiwa dan kecemasan.

👪Kehilangan Kemampuan Fisik: 

Kehilangan kemampuan fisik atau kemandirian dalam aktivitas sehari-hari seperti berjalan atau mandi dapat berdampak pada kesejahteraan emosional.

        Ciri-ciri lansia yang mengalami keguncangan jiwa atau reaksi stres yang kuat dapat bervariasi. 

Beberapa tanda umum, antara lain:

😰Kecemasan yang Intens: 

Lansia yang mengalami keguncangan jiwa mungkin mengalami tingkat kecemasan yang tinggi dan sulit untuk merasa tenang.

😰Ketidakmampuan Berkonsentrasi: 

Kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat informasi secara efektif.

Lansia mengalami kesulitan berkonsentrasi.
(Sumber: foto canva.com)

😰Perasaan Terisolasi: 

Merasa terputus atau terisolasi dari orang lain, merasa tidak bisa berbagi perasaan atau pengalaman dengan siapa pun.

😰Reaksi Emosional yang Kuat: 

Lansia bisa menunjukkan reaksi emosional yang intens terhadap peristiwa atau situasi yang mengganggu, seperti menangis, marah, atau kebingungan emosional.

😰Mengalami Mimpi Buruk atau Gangguan Tidur: 

Kesulitan tidur, sering kali dengan mimpi buruk atau insomnia.

😰Perubahan Mood dan Perilaku: 

Perubahan tiba-tiba dalam suasana hati atau perilaku, seperti menjadi lebih tertutup atau mudah marah.

😰Perasaan Kehilangan atau Trauma:

Lansia mungkin merasa sangat sedih, kehilangan, atau terluka akibat peristiwa traumatis atau stres berat.

😰Fisik dan Kesehatan: 

Gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau penurunan berat badan bisa terjadi.

💬Setiap individu berpengalaman keguncangan jiwa dengan cara yang berbeda, dan reaksi emosional dapat bervariasi. 

       Mencegah keguncangan jiwa pada lansia melibatkan langkah-langkah untuk meminimalkan risiko terjadinya stres berat atau traumatis, serta meningkatkan kesejahteraan emosional mereka. 

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah keguncangan jiwa pada lansia:

💁Dukungan Sosial: 

Pastikan lansia memiliki jaringan dukungan sosial yang kuat, termasuk keluarga, teman, dan komunitas. Interaksi sosial yang aktif dapat membantu mengurangi risiko isolasi dan stres emosional.

Dukungan sosial sangat membantu lansia mengurangi stres.
(Sumber: foto canva.com)

💁Pemeliharaan Kesehatan Mental:

Lansia harus menerima perawatan kesehatan mental yang sesuai jika mereka mengalami masalah seperti depresi, kecemasan, atau masalah emosional lainnya.

💁Pencegahan Kesehatan Fisik: 

Menjaga kesehatan fisik dengan diet seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengikuti panduan perawatan medis yang tepat.

💁Perencanaan Keuangan:

Perencanaan keuangan yang baik dapat membantu mencegah stres terkait dengan masalah keuangan.

💁Kegiatan yang Menyenangkan:

Mendorong partisipasi dalam kegiatan yang dinikmati, seperti seni, olahraga, atau hobi, untuk menjaga pikiran tetap positif.

💁Pemberdayaan Sendiri: 

Membantu lansia merasa memiliki kendali atas keputusan dan peristiwa dalam hidup mereka dapat membantu mengurangi rasa takut atau ketidakpastian.

💁Edukasi: 

Menyediakan informasi dan edukasi tentang cara menghadapi situasi atau peristiwa yang mungkin menyebabkan stres.

💁Pengurangan Risiko Kecelakaan:

Mengambil langkah-langkah untuk mencegah kecelakaan, seperti menjaga lingkungan fisik yang aman.

💁Perawatan Kesehatan Rutin: 

Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi masalah kesehatan secara dini dan mencegah kemungkinan masalah yang lebih serius.

💁Pendekatan Holistik: 

Menggunakan pendekatan holistik terhadap kesejahteraan fisik dan mental, seperti yoga, meditasi, atau terapi relaksasi.

💁Pendampingan: 

Mengajak lansia untuk berbicara tentang perasaan mereka dan mendengarkan mereka dengan empati.

Pencegahan keguncangan jiwa pada lansia juga melibatkan kesadaran akan perubahan dalam kehidupan mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan saat menghadapinya.  

       Mengobati keguncangan jiwa pada lansia melibatkan berbagai pendekatan, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. 

Beberapa langkah yang dapat diambil dalam pengobatan keguncangan jiwa pada lansia:

💋Konseling atau Terapi: 

Terapis yang berpengalaman dapat membantu lansia untuk berbicara tentang pengalaman mereka, mengatasi emosi, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi stres atau trauma. Terapi kognitif perilaku (CBT), terapi interaksi sosial, atau terapi lainnya dapat berguna.

💋Dukungan Sosial: 

Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas sangat penting. Membuat lansia merasa didengar, dimengerti, dan dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dapat membantu proses penyembuhan.

💋Perawatan Kesehatan Mental: 

Jika lansia mengalami masalah kesehatan mental yang serius, seperti depresi atau gangguan kecemasan, perawatan medis mungkin diperlukan. Ini dapat mencakup penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

💋Meditasi dan Relaksasi: 

Teknik meditasi, relaksasi, dan pernapasan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

💋Olahraga dan Aktivitas Fisik: 

Olahraga teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Aktivitas fisik juga baik untuk kesehatan fisik lansia.

💋Pengobatan Komplementer: 

Terapi alternatif seperti akupunktur, refleksologi, atau terapi seni mungkin dapat membantu dalam pengobatan keguncangan jiwa pada lansia.

💋Pemenuhan Kebutuhan Dasar: 

Memastikan lansia memiliki kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal yang aman, dan perawatan kesehatan yang memadai.

💋Pemahaman Terhadap Perubahan Hidup: 

Bekerjasama dengan lansia untuk membantu mereka memahami dan merespon terhadap perubahan dalam kehidupan mereka.

💋Pengelolaan Stres: 

Mengajari lansia strategi pengelolaan stres seperti perencanaan waktu, meditasi, atau yoga.

Bantuan dari profesional kesehatan mental atau dokter yang berpengalaman dalam pengobatan keguncangan jiwa pada lansia. Setiap individu mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda, dan rencana pengobatan harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan individu tersebut. Penting juga untuk memberikan dukungan dan pemahaman selama proses penyembuhan, karena keguncangan jiwa pada lansia dapat memerlukan waktu dan dukungan yang berkelanjutan.


Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Psychological_trauma_in_older_adults

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3652940/

https://www.verywellmind.com/emotional-shock-definition-symptoms-causes-and-treatment-5214434 















No comments:

Post a Comment