Saturday, 28 October 2023

Krisis Kesehatan Mental Pada Lansia, Perlu Waspada

           Krisis kesehatan mental pada lansia Merujuk pada situasi yang melibatkan perburuan kesehatan mental seseorang yang berusia lanjut, yang sering kali memerlukan perhatian segera dan tindakan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Krisis ini dapat meliputi berbagai masalah kesehatan mental, termasuk depresi berat, gangguan kecemasan yang parah, pemikiran untuk menyakiti diri sendiri, gangguan psikosis, atau gejala-gejala yang mempengaruhi kesejahteraan seseorang.

Istilah medis yang digunakan untuk Merujuk pada krisis kesehatan mental adalah "krisis psikiatri" atau "psikosis krisis." Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang mengalami keadaan kesehatan mental yang sangat serius dan memerlukan perhatian medis segera. 


Krisis kesehatan mental perlu dicermati pada lansia.
(Sumber: foto LPC-Lansia)

Krisis psikiatri mungkin meliputi gejala-gejala seperti pemikiran bunuh diri, gangguan psikosis, kecemasan yang parah, atau gangguan mental berat lainnya yang mempengaruhi kesejahteraan seseorang. Dalam kasus krisis psikiatri, penilaian dan perawatan medis segera penting untuk mencegah risiko yang lebih serius.

       Gejala krisis kesehatan mental pada lansia dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan kesehatan mental atau penyebabnya. 

Beberapa gejala yang mungkin muncul dalam krisis kesehatan mental pada lansia meliputi:

👺Pemikiran Bunuh Diri: 

Ekspresi pemikiran atau niat untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan bunuh diri.

👺Perubahan Mood yang Parah: 

Perubahan tiba-tiba dan ekstrem dalam suasana hati, seperti depresi berat atau mania.

👺Gangguan Psikosis : 

Gejala psikotik seperti halusinasi (mendengar atau melihat sesuatu yang tidak ada) atau waham (keyakinan yang salah).

Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada.
(Sumber: foto canva.com)

👺Ketakutan atau Kecemasan yang Parah: 

Kecemasan yang berlebihan atau ketakutan yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari.

👺Gangguan Makan yang Parah: 

Masalah makan seperti anoreksia atau bulimia yang sangat serius.

👺Perubahan Perilaku yang Drastis:

Perubahan tiba-tiba dalam perilaku, termasuk perilaku agresif atau impulsif.

👺Tidak membantu untuk Tidur: 

Gangguan tidur yang serius, seperti insomnia atau tidur yang berlebihan.

👺Kebingungan yang Parah: 

Kebingungan atau disorientasi yang signifikan.

👺Gangguan Mental yang Berat :

Pemeriksaan dari gangguan mental yang sudah ada, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar.

👺Gangguan Perilaku atau Tindakan yang Membayar: 

Perilaku yang membahayakan diri sendiri atau orang lain, seperti upaya melukai diri sendiri atau orang lain.

👺Retorika Pesimis atau Putus Asa: 

Penggunaan bahasa yang sangat pesimis, putus asa, atau nihilistik dalam berbicara tentang masa depan.

Penggunaan bahasa yang nihilistik tentang masa depan.
(Sumber: foto canva.com)

👺Isolasi Sosial yang Parah: 

Penarikan diri dari interaksi sosial, menghindari teman, keluarga, atau aktivitas sosial.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan krisis kesehatan mental pada lansia, antara lain:

😱Kehilangan Orang yang Dicintai: 

Kehilangan pasangan hidup, teman, atau anggota keluarga yang dicintai dapat menyebabkan perasaan kesepian dan kehilangan yang mendalam.

😱Kondisi Kesehatan Fisik yang Serius: 

Diagnosis penyakit serius atau penyakit kesehatan fisik secara tiba-tiba dapat mempengaruhi kesejahteraan mental.

😱Gangguan Kesehatan Mental yang Ada : 

Jika lansia sudah memiliki gangguan kesehatan mental seperti depresi atau gangguan kecemasan, faktor-faktor pemicu dapat memperbaiki kondisi tersebut.

😱Perubahan Kehidupan yang Besar: 

Peristiwa seperti pensiun, perubahan tempat tinggal, atau perubahan besar dalam rutinitas sehari-hari dapat mengganggu kesehatan mental.

Pensiun merupakan perubahan besar dalam hidup lansia.
(Sumber: foto canva.com)

😱Isolasi Sosial: 

Hilangnya interaksi sosial dan dukungan sosial dapat meningkatkan risiko keguncangan jiwa.

😱Masalah Keuangan: 

masalah keuangan, utang, atau masalah keuangan dapat menjadi sumber stres yang berat.

😱Krisis Keluarga: 

Konflik keluarga, perubahan dinamika keluarga, atau kehilangan dukungan keluarga dapat mempengaruhi kesehatan mental.

😱Kekhawatiran tentang Masa Depan:

Kekhawatiran tentang kesehatan, keuangan, atau masa depan yang tidak pasti dapat menyebabkan stres.

😱Peristiwa Traumatis:

Pengalaman traumatis seperti kecelakaan, kekerasan, atau bencana alam dapat menyebabkan krisis kesehatan mental.

😱Kekhawatiran akan Kemandirian: 

Kehilangan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari atau kekhawatiran tentang kehilangan kemandirian di masa depan.

💬Faktor-faktor ini dapat berinteraksi satu sama lain, dan setiap individu mungkin meresponsnya dengan cara yang berbeda. Terkadang, beberapa faktor pemicu dapat bersama-sama menyebabkan krisis kesehatan mental. 

       Pencegahan krisis kesehatan mental pada lansia melibatkan berbagai langkah yang dapat membantu menjaga kesehatan mental mereka dan mengurangi risiko keguncangan jiwa. 

Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:

😊Dukungan Sosial: 

Membantu lansia untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan komunitas. Interaksi sosial yang aktif dapat membantu mencegah isolasi sosial dan kesejahteraan mental.

😊Perawatan Kesehatan Mental: 

Mengutamakan perawatan kesehatan mental yang tepat jika ada gangguan kesehatan mental yang ada, seperti depresi atau kecemasan. Perawatan kesehatan mental dapat membantu mengelola gejala dan mencegah kerusakan.

Perawat kesehatan mental mencegah kerusakan pada lansia.
(Sumber: foto canva.com)

😊Pengelolaan Stres: 

Mengajari lansia cara mengelola stres melalui teknik seperti relaksasi, relaksasi, atau yoga.

😊Gaya Hidup Sehat: 

Mendorong pola hidup sehat termasuk diet seimbang, berolahraga teratur, tidur yang cukup, dan menghindari alkohol berlebihan serta merokok.

😊Pendidikan dan Kesadaran: 

Memberikan informasi dan pendidikan tentang kesehatan mental serta tanda-tanda peringatan krisis mental kepada lansia dan keluarga mereka.

😊Pengaturan Keuangan yang Baik:

Membantu lansia dalam perencanaan keuangan yang baik dan menghindari masalah keuangan yang dapat menjadi sumber stres.

😊Rutinitas dan Struktur: 

Menjaga rutinitas harian dan struktur dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu menjaga kesehatan mental.

😊Kegiatan yang Menyenangkan: 

Mendorong partisipasi dalam kegiatan yang dinikmati seperti seni, olahraga, atau hobi.

😊Pencegahan Kesehatan Fisik: 

Mengikuti perawatan kesehatan yang dianjurkan untuk mencegah penyakit fisik yang dapat memengaruhi kesehatan mental.

😊Pendampingan: 

Mendengarkan lansia dengan empati dan memberikan dukungan ketika mereka menghadapi stres atau perubahan dalam hidup mereka.

       Pengobatan krisis kesehatan mental pada lansia tergantung pada jenis gangguan kesehatan mental dan tingkat keparahannya. Dalam situasi krisis, langkah pertama yang penting adalah mendapatkan bantuan medis dan kesehatan mental segera. 

Beberapa langkah yang dapat diambil dalam pengobatan krisis kesehatan mental pada lansia:

🎯Evaluasi Medis Darurat: 

Jika ada risiko yang segera terkait dengan keamanan, seperti pemikiran bunuh diri, perlu segera mencari perawatan medis darurat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

🎯Konseling atau Terapi: 

Lansia mungkin memerlukan dukungan konseling atau terapi untuk mengatasi krisis kesehatan mental mereka. Terapis atau konselor yang berpengalaman dapat membantu dalam pemahaman dan mengatasi gejala.

🎯Obat-obatan: 

Jika diperlukan, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengelola gejala gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan psikotik. Obat-obatan harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter.

🎯Perawatan Rawat Inap: 

Dalam beberapa kasus, lansia mungkin memerlukan perawatan rawat inap di rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan mental. Ini mungkin terjadi jika ada risiko serius terhadap diri sendiri atau orang lain.

🎯Dukungan Keluarga: 

Keluarga dan teman-teman memiliki peran penting dalam mendukung lansia selama dan setelah krisis kesehatan mental. Memberikan dukungan emosional dan praktis sangat membantu dalam proses penyembuhan.

🎯Perencanaan Keamanan: 

Jika ada risiko bunuh diri, perlu membuat perencanaan keamanan yang melibatkan penghapusan benda-benda berbahaya dan menghubungi profesional kesehatan mental yang kompeten.

🎯Perawatan Lanjutan: 

Setelah mengatasi krisis, lansia mungkin memerlukan perawatan kesehatan mental lanjutan, seperti terapi berkelanjutan atau pemberian obat yang terus-menerus.

🎯Pendidikan dan Kesadaran: 

Memberikan edukasi dan kesadaran tentang kesehatan mental, serta mengajarkan keterampilan pengelolaan stres, dapat membantu mencegah krisis kesehatan mental berulang.

Berbicaralah dengan profesional kesehatan mental yang berpengalaman untuk menentukan rencana pengobatan yang sesuai dengan situasi lansia. Dukungan sosial, pemantauan medis, dan perawatan kesehatan mental yang sesuai adalah kunci untuk mengatasi krisis kesehatan mental pada lansia dan membantu mereka pulih.




Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7166027/

https://en.wikipedia.org/wiki/Psychiatry

https://www.medicalnewstoday.com/articles/248159

https://www3.paho.org/hq/index.php?option=com_content&view=article&id=9877:seniors-mental-health&Itemid=0&lang=en#gsc.tab=0

https://www.ageuk.org.uk/latest-press/articles/2022/age-uk-press-release-new-research-shows-a-hidden-mental-health-crisis-is-debilitating-older- rakyat/

https://www.healthdirect.gov.au/older-people-and-mental-health













No comments:

Post a Comment