Tuesday, 3 October 2023

Kanker Otak, Risiko Tinggi Pada lansia

       Kanker otak adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di dalam otak. Sel-sel ini bisa menjadi ganas (kanker) dan merusak jaringan otak sehat. Kanker otak dapat berkembang di otak itu sendiri atau berasal dari bagian tubuh lain dan menyebar ke otak, yang disebut sebagai metastasis otak. Kanker otak dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan berbagai gejala yang bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor.

Lansia menjaga kesehatan dengan menghindari paparan radiasi.
(Sumber: foto LPC-Lansia)

Kanker otak mencakup tumor otak primer, yang bermula di otak dan hampir tidak pernah menyebar ke bagian tubuh lain, dan tumor sekunder (atau metastasis), yang disebabkan oleh kanker yang bermula di bagian tubuh lain. 

Terdapat lebih dari 40 jenis utama tumor otak, yang dikelompokkan menjadi dua jenis utama:

👉Tumor Otak Jinak:

Beberapa tumor otak tidak bersifat kanker. Ini disebut tumor otak non-kanker atau tumor otak jinak. Tumor otak non-kanker dapat tumbuh seiring waktu dan menekan jaringan otak. Tumbuh lambat dan tidak mungkin menyebar. Jenis yang umum adalah meningioma, neuroma, tumor hipofisis, dan kraniofaringioma.

👉Tumor Otak Ganas :

Tumor otak ganas, dapat tumbuh dengan cepat. Sel kanker dapat menyerang dan menghancurkan jaringan otak. Bersifat kanker dan dapat menyebar ke bagian lain otak atau sumsum tulang belakang. Jenis yang umum termasuk astrositoma, oligodendroglioma, glioblastoma, dan glioma campuran.

Beberapa jenis kanker otak yang umum meliputi:

💣Glioma: 

Ini adalah kanker otak yang berasal dari sel-sel glia, yang adalah sel-sel pendukung otak. Contoh-contoh glioma termasuk glioblastoma multiforme, astrocytoma, dan oligodendroglioma.

Jenis kanker otak antara lain glioma.
(Sumber: foto canva.com)

💣Meningioma: 

Tumor ini tumbuh dari selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang yang disebut meninges. Meningioma adalah jenis kanker otak yang lebih umum pada wanita daripada pria.

💣Neuroma akustik (Vestibular Schwannoma):

Tumor ini berkembang di saraf kranial VIII, yang mengendalikan pendengaran dan keseimbangan. Neuroma akustik bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan masalah keseimbangan.

💣Metastasis otak:

Ini adalah kanker yang berasal dari organ lain dalam tubuh dan menyebar ke otak. Metastasis otak umumnya lebih sering terjadi daripada kanker otak primer.

💬 Gejala kanker otak dapat bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor. 

Beberapa gejala umum yang dapat terkait dengan kanker otak meliputi:

😨Sakit Kepala: 

Salah satu gejala paling umum adalah sakit kepala yang berkepanjangan, parah, dan mungkin memburuk di pagi hari atau dengan perubahan posisi tubuh.

😨Mual dan Muntah:

Ini sering kali disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam tengkorak karena pembengkakan tumor. Mual dan muntah mungkin lebih buruk di pagi hari.

Mual dan muntah di pagi hari.
(Sumber: foto canva.com)

😨Perubahan Perilaku atau Kognitif:

Kanker otak dapat menyebabkan perubahan kepribadian, perubahan mood, kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, atau masalah memori.

😨Gangguan Penglihatan: 

Masalah penglihatan seperti penglihatan ganda, penglihatan kabur, atau hilangnya bidang penglihatan tertentu dapat terjadi.

😨 Gangguan Gerakan:

Ini bisa termasuk kelemahan pada satu sisi tubuh (hemiparesis), masalah koordinasi, atau gangguan keseimbangan.

😨Kram atau Kejang: 

Sebagian orang dengan kanker otak dapat mengalami kejang, yang dapat bervariasi dalam intensitas.

😨Gangguan Sensorik: 

Perubahan pada indra seperti kehilangan sensasi atau perasaan abnormal di area tertentu tubuh.

😨Kehilangan Kesadaran: 

Ini dapat terjadi dalam kasus yang sangat serius, terutama jika tekanan dalam tengkorak meningkat secara signifikan.

 Kehilangan kesadaran bila tekanan dalam tengkorak meningkat.
(Sumber: foto canva.com)

😨Gangguan Berbicara atau Bahasa:

Kesulitan berbicara atau memahami bahasa dapat terjadi.

😨Masalah Koordinasi:

Kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari yang memerlukan koordinasi motorik seperti berjalan atau menulis.

💬 Gejala ini bisa menjadi tanda-tanda banyak kondisi selain kanker otak.

Penyebab pasti kanker otak masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker otak. 

Faktor-faktor risiko ini termasuk:

👴Usia: 

Risiko kanker otak meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker otak lebih sering terjadi pada orang dewasa dan lansia.

👴Riwayat Keluarga: 

Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker otak, risiko Anda mungkin sedikit lebih tinggi. Namun, kanker otak bukan penyakit yang secara signifikan diturunkan dalam keluarga seperti beberapa jenis kanker lainnya.

👴Paparan Radiasi: 

Paparan radiasi ionisasi dalam pengobatan medis sebelumnya, seperti radioterapi kepala dan leher, dapat meningkatkan risiko kanker otak. Paparan radiasi dari sumber lain, seperti paparan radiasi di tempat kerja, juga dapat menjadi faktor risiko.

👴Paparan Zat Kimia Beracun: 

Paparan jangka panjang terhadap zat-zat kimia beracun tertentu, seperti formaldehida, aspartam, atau senyawa organik yang ditemukan di lingkungan tertentu, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker otak dalam beberapa studi.

👴Riwayat Kanker: 

Orang yang telah didiagnosis dengan kanker di bagian tubuh lain dan kemudian mengalami metastasis ke otak juga memiliki risiko untuk kanker otak sekunder.

👴Paparan Radiasi Non-ionisasi: 

Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan potensial antara paparan radiasi non-ionisasi, seperti radiasi ponsel seluler atau pemancar radio, dan risiko kanker otak. Namun, bukti ini masih menjadi perdebatan dan perlu penelitian lebih lanjut.

👴Kelainan Genetik dan Kelainan Herediter:

Beberapa kelainan genetik dan kondisi herediter tertentu, seperti sindrom Li-Fraumeni dan neurofibromatosis tipe 1 (NF1), dapat meningkatkan risiko kanker otak.

👴Kebiasaan Merokok: 

Ada beberapa bukti yang mendukung hubungan antara merokok dan peningkatan risiko glioma, salah satu jenis kanker otak. Namun, hubungan ini masih menjadi subjek penelitian lebih lanjut.

👴Obesitas: 

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas mungkin juga terkait dengan peningkatan risiko kanker otak, meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami.

💬 Mencegah kanker otak sepenuhnya tidak selalu mungkin karena banyak faktor risiko kanker otak sulit untuk dikendalikan atau diubah. 

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena kanker otak atau meminimalkan faktor risiko :

💢Hindari Paparan Radiasi Berlebihan: 

Jika Anda perlu menjalani pengobatan radioterapi di kepala dan leher atau jenis radiasi lainnya, pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang manfaat dan risikonya. Lakukan pengobatan radiasi hanya jika benar-benar diperlukan.

Bicarakan dengan dokter manfaat pengobatan radiasi.
(Sumber: foto canva.com)

💢Terapkan Perlindungan Terhadap Paparan Radiasi: 

Jika Anda bekerja di lingkungan dengan paparan radiasi, pastikan untuk mengikuti prosedur keamanan yang ditetapkan dan mengenakan perlindungan radiasi yang sesuai.

💢Hindari Paparan Zat Kimia Beracun: 

Lindungi diri Anda dari paparan zat kimia beracun yang berhubungan dengan risiko kanker otak. Ini termasuk mengikuti pedoman keamanan di tempat kerja dan menghindari penggunaan zat kimia beracun secara tidak aman di rumah.

💢Jaga Berat Badan yang Sehat: 

Upaya untuk menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko kanker, termasuk beberapa jenis kanker otak.

💢Hindari Kebiasaan Merokok dan Alkohol Berlebihan:

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker otak. Berhenti merokok dan minum alkohol secara moderat atau bahkan berhenti sepenuhnya bisa membantu.

💢Lindungi Diri dari Radiasi Ponsel Seluler: 

Meskipun bukti masih terbatas, beberapa studi telah mengusulkan adanya hubungan antara radiasi ponsel seluler dan risiko kanker otak. Anda dapat mengurangi paparan dengan menggunakan perangkat hands-free atau headset saat berbicara, membatasi durasi panggilan, dan menghindari pemakaian yang berlebihan.

💢Perhatikan Faktor Genetik: 

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker otak atau kelainan genetik yang berhubungan, bicarakan dengan dokter atau ahli genetika tentang langkah-langkah pencegahan yang sesuai untuk situasi Anda.

💢Jaga Kesehatan Mental:

Beberapa studi menunjukkan bahwa stres kronis atau depresi dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kanker otak. Mengelola stres dan menjaga kesehatan mental Anda adalah langkah penting dalam pencegahan kanker otak.

💢Konsumsi Makanan Sehat: 

Diet yang seimbang dengan banyak buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat dapat membantu mendukung kesehatan otak dan sistem kekebalan tubuh Anda.

💢Rutin Pemeriksaan Kesehatan: 

Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan berkonsultasi dengan dokter Anda secara teratur dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal, termasuk tanda-tanda awal kanker otak.

        Pengobatan kanker otak akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis tumor, lokasi, ukuran, dan stadium penyakit. Tim medis Anda, yang mungkin terdiri dari ahli bedah, onkolog, radioterapis, dan spesialis lainnya, akan merancang rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati kanker otak meliputi:

💦Bedah: 

Pembedahan adalah salah satu pilihan pengobatan utama untuk kanker otak. Tujuannya adalah mengangkat sebanyak mungkin tumor tanpa merusak jaringan otak sehat di sekitarnya. Jika tumor tidak dapat diangkat sepenuhnya, dokter mungkin akan melakukan debulking tumor (mengurangi ukuran tumor) untuk mengurangi tekanan pada otak.

💦Radioterapi: 

Radioterapi menggunakan sinar-X atau partikel lain untuk menghancurkan sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Ini sering digunakan setelah operasi atau sebagai pengobatan utama jika tumor tidak dapat dioperasi. Radioterapi dapat dilakukan secara eksternal (dari luar tubuh) atau dengan metode brakiterapi (penempatan sumber radiasi langsung di dalam atau dekat tumor).

💦Kemoterapi: 

Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan yang menghancurkan sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Ini bisa menjadi pilihan pengobatan utama untuk beberapa jenis kanker otak atau digunakan bersamaan dengan radioterapi.

💦Terapi Target: 

Beberapa jenis kanker otak memiliki mutasi genetik tertentu yang memungkinkan penggunaan obat-obatan yang ditargetkan secara khusus pada sel-sel kanker. Terapi target ini dirancang untuk merusak sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.

💦Imunoterapi:

Imunoterapi adalah pengobatan yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Ini adalah pendekatan yang relatif baru dalam pengobatan kanker otak dan masih dalam pengembangan aktif.

💦Kemoterapi Intraventrikular:

Beberapa pasien dengan kanker otak tertentu mungkin mendapatkan kemoterapi langsung ke dalam ventrikel otak (ruang di dalam otak) melalui kateter. Ini disebut kemoterapi intraventrikular.

💦Terapi Hormon: 

Pada beberapa jenis kanker otak, seperti meningioma, terapi hormon dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan tumor.

💦Palliative Care:

Untuk pasien dengan kanker otak yang tidak dapat diobati sepenuhnya, perawatan paliatif dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Ini termasuk pengobatan untuk mengurangi sakit kepala, mual, dan gejala lainnya.

         Setiap kasus kanker otak adalah unik, dan rencana perawatan akan disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien. Penting juga untuk memiliki dukungan medis dan psikologis yang kuat selama perawatan kanker otak, dan berbicara dengan tim perawatan Anda tentang pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin Anda miliki tentang pengobatan Anda. Deteksi dini dan penanganan secepat mungkin dapat sangat meningkatkan peluang kesembuhan atau mengelola kanker otak dengan baik.




Sumber:

https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/brain-cancer

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-tumor/symptoms-causes/syc-20350084

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/brain-tumor

https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Brain-Tumors

https://www.nhs.uk/conditions/malignant-brain-tumour/





No comments:

Post a Comment