Saturday, 7 October 2023

Kanker Kulit, Paparan Sinar Matahari

        Kanker kulit adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan sel-sel kanker yang terjadi di kulit manusia. Terdapat beberapa jenis kanker kulit, tetapi dua jenis yang paling umum adalah karsinoma sel basal (basal cell carcinoma) dan karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma). Pertumbuhan sel kulit yang tidak normal, paling sering berkembang pada kulit yang terkena sinar matahari. Namun bentuk kanker yang umum ini juga bisa terjadi pada area kulit yang biasanya tidak terkena sinar matahari.

Pengertian kedua jenis kanker kulit tersebut:

👉Karsinoma Sel Basal (Basal Cell Carcinoma):

Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling umum dan lebih sering terjadi pada area kulit yang terpapar sinar matahari secara berlebihan, seperti wajah, leher, dan lengan. Kanker ini muncul ketika sel basal dalam epidermis (lapisan atas kulit) mengalami mutasi DNA yang mengakibatkan pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali. 

Karsinoma sel basal jarang menyebar ke bagian tubuh lainnya dan biasanya tumbuh secara lokal. Gejala utama karsinoma sel basal adalah munculnya lesi kulit yang sering kali berwarna merah muda, merah coklat, atau merah jambu, dengan tepi yang berlekuk dan terkadang membentuk ulkus (luka terbuka) yang sulit sembuh.

👉Karsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carcinoma):

Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker kulit yang juga sering terkait dengan paparan sinar matahari berlebihan. Kanker ini berkembang dari sel-sel skuamosa dalam epidermis kulit. Karsinoma sel skuamosa cenderung lebih agresif daripada karsinoma sel basal dan memiliki potensi untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya jika tidak diobati. Gejalanya bisa berupa lesi kulit yang terlihat seperti lepuhan atau luka terbuka, sering kali keropeng, dan dapat menyebabkan rasa gatal atau nyeri.

Paparan sinar matahari berbahaya untuk kulit manusia.
(Sumber: foto LPC- Lansia)

       Kanker kulit dapat memiliki berbagai ciri, dan gejala yang muncul dapat bervariasi tergantung pada jenis kanker kulitnya. 

Beberapa ciri umum yang bisa menjadi indikasi terjadinya kanker kulit:

Perubahan pada Kulit:

Perhatikan perubahan pada kulit, seperti bintik atau lesi yang muncul baru-baru ini atau mengalami perubahan dalam bentuk, ukuran, warna, atau tekstur.

Lesi yang Tidak Sembuh:

Luka atau lesi yang tidak sembuh dalam beberapa minggu atau bulan, atau yang sembuh tapi kemudian muncul kembali, bisa menjadi tanda kanker kulit.

Bintik atau Benjolan Berwarna: 

Kanker kulit seringkali muncul dalam bentuk bintik atau benjolan yang berwarna merah, merah muda, merah coklat, atau bahkan putih. Perubahan warna yang mencolok pada bintik kulit dapat menjadi peringatan.

Tepi Lesi yang Berlekuk atau Tidak Teratur:

Lesi yang memiliki tepi yang berlekuk, tidak teratur, atau kasar dapat menjadi tanda kanker kulit.

Sakit atau Gatal: 

Kanker kulit tertentu dapat menyebabkan rasa sakit, gatal, atau terbakar pada kulit di sekitar area yang terkena.

Keropeng yang Tidak Sembuh: 

Keropeng yang tidak sembuh atau berulang-ulang muncul pada area kulit tertentu bisa menjadi tanda kanker kulit.

Pertumbuhan Cepat: 

Jika ada pertumbuhan cepat pada bintik atau lesi kulit, itu bisa menjadi tanda kanker kulit yang agresif.

Perubahan pada Kuku atau Kulit di sekitarnya: 

Kanker kulit juga dapat mempengaruhi kuku, menyebabkan perubahan warna atau bentuk pada kuku, atau mengakibatkan pembengkakan pada kulit di sekitarnya.

Pendarahan atau Sekresi: 

Jika lesi kulit mengalami pendarahan, mengeluarkan sekresi, atau terasa basah, itu dapat menjadi tanda peringatan.

Perubahan pada Rambut: 

Perubahan pada rambut di sekitar lesi kulit, seperti rambut yang tumbuh dari tengah lesi, juga perlu diwaspadai.

💬 Tanda-tanda ini bisa berkaitan dengan kondisi kulit lainnya selain kanker kulit.

        Mencegah kanker kulit adalah langkah yang sangat penting, terutama jika Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker kulit atau jika Anda sering terpapar sinar matahari. 

Beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker kulit:

Gunakan Pelindung Matahari (Sunscreen):

  • Gunakan tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) minimal 30 setiap kali Anda beraktivitas di luar ruangan.
  • Oleskan tabir surya secara merata ke seluruh kulit yang terpapar sinar matahari, termasuk wajah, leher, tangan, dan kaki.
  • Perluas penggunaan tabir surya pada semua musim, bahkan saat cuaca mendung atau saat Anda berada di dalam mobil (sinar UV dapat menembus kaca).
  • Pastikan tabir surya Anda melindungi dari sinar UVA dan UVB.
Gunakan tabir surya agar terhindar dari radiasi UV.
(Sumber: foto canva.com)
Kenakan Pakaian Pelindung:

  • Kenakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh, terutama saat berada di bawah sinar matahari langsung.
  • Pilih pakaian dengan bahan yang lebih tebal dan berwarna gelap untuk memberikan perlindungan yang lebih baik.
  • Topi lebar dengan tepi yang besar dapat melindungi wajah, leher, dan telinga dari sinar matahari.
Hindari Paparan Sinar Matahari Berlebihan:
  • Hindari berjemur di bawah sinar matahari saat matahari paling terik, biasanya antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
  • Cari tempat teduh atau gunakan payung saat berada di luar ruangan.
  • Jika Anda berada di pantai atau di lingkungan yang pantai, berhati-hatilah terhadap pantulan sinar matahari dari air, pasir, atau salju yang dapat meningkatkan risiko terbakar matahari.
Gunakan Kacamata Hitam:
  • Kenakan kacamata hitam yang melindungi mata Anda dari sinar UV untuk menghindari kerusakan mata dan kelopak mata.
Hindari Solarium (Penggunaan Alat Pemancar Sinar UVA):
  • Hindari penggunaan alat pemancar sinar UVA (solarium) dan lampu berjemur buatan, karena mereka dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Pemeriksaan Kulit Rutin:
  • Lakukan pemeriksaan kulit sendiri secara rutin untuk memantau perubahan pada kulit Anda, termasuk bintik-bintik atau lesi baru yang muncul.
  • Periksakan kulit Anda secara teratur oleh seorang dokter kulit atau ahli kanker kulit untuk deteksi dini.
Hindari Paparan Terhadap Zat Kimia Berbahaya:
  • Hindari kontak kulit dengan bahan kimia berbahaya seperti arsenik, asbes, dan sejenisnya yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Hindari Merokok dan Tembakau:
  • Merokok dan terpapar asap tembakau dapat meningkatkan risiko kanker kulit, terutama karsinoma sel skuamosa.
Pencegahan kanker kulit melibatkan langkah-langkah untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari berlebihan dan mengadopsi gaya hidup sehat. 

        Faktor penyebab kanker kulit, terutama karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa, umumnya terkait dengan paparan sinar matahari berlebihan dan faktor-faktor genetik. 

Beberapa faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit:

Paparan Sinar Matahari Berlebihan: 
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari adalah faktor risiko utama dalam perkembangan kanker kulit. Radiasi UV dapat merusak DNA dalam sel-sel kulit, yang dapat mengarah pada pertumbuhan sel kanker. Orang yang sering terpapar sinar matahari berlebihan atau memiliki sejarah paparan berkepanjangan berisiko lebih tinggi.

Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan.
(Sumber: foto canva.com)
Lampu Berjemur dan Solarium: 
Penggunaan lampu berjemur buatan dan penggunaan solarium (alat pemancar sinar UVA) juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit, terutama karsinoma sel skuamosa.

Paparan Radiasi: 
Terpapar radiasi medis atau radioterapi sebelumnya dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Kulit Terbakar Matahari: Riwayat terbakar matahari yang parah di masa muda dapat meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.

Pola Kulit dan Warna Kulit: 
Orang dengan kulit yang sangat terang, banyak tahi lalat, dan mudah terbakar matahari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit. Orang dengan warna kulit yang lebih gelap memiliki risiko yang lebih rendah, tetapi mereka tetap bisa terkena kanker kulit.

Sejarah Keluarga: 
Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker kulit, risiko Anda mungkin lebih tinggi karena faktor genetik dapat memainkan peran.

Usia: 
Risiko kanker kulit meningkat seiring bertambahnya usia.

Kondisi Medis:
Beberapa kondisi medis tertentu, seperti xeroderma pigmentosum (kelainan genetik yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan DNA akibat sinar UV), dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

Paparan Zat Kimia Berbahaya:
Paparan zat kimia berbahaya seperti arsenik atau bahan kimia industri tertentu juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

Imunosupresi: 
Sistem kekebalan tubuh yang melemah, misalnya karena penggunaan obat imunosupresan setelah transplantasi organ atau karena penyakit tertentu, dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

       💬Banyak faktor risiko ini dapat diubah atau dikurangi dengan tindakan pencegahan yang sesuai, seperti melindungi kulit dari sinar matahari berlebihan, menghindari penggunaan lampu berjemur buatan, dan menjalani pemeriksaan kulit rutin. Pencegahan dan deteksi dini adalah kunci dalam mengurangi risiko kanker kulit. 

         Pengobatan kanker kulit tergantung pada jenis kanker kulit, sejauh penyebarannya, lokasinya, dan kondisi kesehatan umum pasien. Terdapat beberapa opsi pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati kanker kulit, termasuk:

Pembedahan:
  • Pembedahan adalah salah satu metode pengobatan utama untuk kanker kulit. Dokter akan mengangkat sel kanker dan sekitarnya untuk memastikan semua sel kanker telah dihilangkan.
  • Pilihan operasi mungkin termasuk eksisi sederhana (pengangkatan tumor), eksisi luas (pengangkatan tumor dengan margin lebih besar dari jaringan sehat), atau pembedahan Mohs (pengangkatan lapisan demi lapisan dengan pemeriksaan mikroskopis waktu nyata untuk memastikan semua sel kanker dihilangkan).
Radioterapi:
  • Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Ini mungkin digunakan jika kanker kulit telah menyebar atau jika pembedahan tidak mungkin.
  • Radioterapi juga bisa digunakan setelah operasi untuk mengurangi risiko kanker kembali.
Terapi Fotodinamik:
  • Terapi fotodinamik melibatkan penggunaan agen fotosensitif yang diaktifkan oleh cahaya untuk menghancurkan sel kanker kulit. Ini sering digunakan untuk kanker kulit non-melanoma seperti karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.
Terapi Target:
  • Terapi target adalah pengobatan yang ditargetkan pada molekul atau jalur tertentu dalam sel kanker untuk menghentikan pertumbuhan atau menyusutkan tumor. Terapi ini umumnya digunakan dalam kasus kanker kulit yang lebih lanjut atau metastasis.
Kemoterapi:
  • Kemoterapi digunakan lebih jarang dalam pengobatan kanker kulit dibandingkan dengan jenis kanker lainnya. Ini biasanya hanya digunakan ketika kanker kulit telah menyebar secara luas.
Imunoterapi:
  • Imunoterapi adalah metode yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Ini digunakan dalam beberapa kasus kanker kulit, terutama melanoma.
Obat Topikal:
  • Krim atau salep topikal tertentu dapat digunakan untuk mengobati kanker kulit dalam kasus tertentu, terutama untuk lesi yang lebih kecil dan permukaan.
Palliatif Care:
  • Dalam kasus-kasus di mana kanker kulit tidak dapat diobati sepenuhnya, perawatan paliatif dapat digunakan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

Pilihan pengobatan akan ditentukan oleh tim medis yang merawat pasien berdasarkan jenis kanker kulit, tahapnya, dan faktor-faktor lainnya. Berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kanker kulit yang berpengalaman untuk merencanakan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Deteksi dini dan perawatan yang tepat waktu memiliki peran krusial dalam prognosis dan kesembuhan kanker kulit.




Sumber:








No comments:

Post a Comment