Penyakit batu ginjal telah menjangkiti umat manusia sejak zaman kuno. Batu ginjal telah diidentifikasi pada mumi Mesir. Saat iklim memanas, manusia mungkin mengalami dehidrasi, yang meningkatkan risiko pembentukan batu. Batu ginjal adalah pengendapan mineral keras dan garam asam yang menyatu dalam urin pekat. Penyakit ini dapat terasa nyeri saat melewati saluran kemih.
Batu ginjal banyak menyakiti orang dewasa.
(Sumber: foto LPC-Lansia)
Istilah medis untuk batu ginjal adalah "nefrolit" atau "urolitiasis". Istilah ini merujuk pada kondisi di mana batu-batu keras terbentuk dalam sistem kemih, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Nama "nephrolith" berasal dari kata "nephros" yang berarti ginjal, dan "lithos" yang berarti batu.
Empat Jenis Batu Ginjal :
💧Kalsium oksalat/kalsium fosfat:
Batu kalsium adalah jenis batu ginjal yang paling umum, dan dapat berupa kalsium oksalat atau kalsium fosfat. Makanan tinggi oksalat (kacang-kacangan, bayam, kentang, teh, dan coklat) dapat meningkatkan jumlah oksalat dalam urin.
Batu kalsium fosfat lebih jarang terjadi dibandingkan batu kalsium oksalat. Penyebabnya antara lain hiperparatiroidisme (ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon paratiroid), asidosis tubulus ginjal (kondisi ginjal yang menyebabkan penumpukan asam dalam tubuh), dan infeksi saluran kemih.
💧Asam urat:
Kebanyakan penderita batu asam urat tidak memiliki asam urat yang terlalu banyak. Sebaliknya urin mereka terlalu asam. Ketika itu terjadi, kadar asam urat yang normal akan larut ke dalam urin dan kemudian mengkristal menjadi batu. Beberapa penderita batu asam urat memang menghasilkan asam urat dalam jumlah tinggi. Bagi pasien pasien ini, mengonsumsi lebih sedikit protein hewani dapat membantu, begitu pula obat yang disebut allopurinol.
💧Struvit (magnesium amonium fosfat):
Batu struvite terdiri dari magnesium amonium fosfat, dan terbentuk dalam urin yang bersifat basa. Penyebab paling umum dari batu struvite adalah infeksi bakteri yang meningkatkan pH urin menjadi netral atau basa. Asam asetohidroksamat (AHA) dapat menurunkan pH urin dan kadar amonia serta membantu melarutkan batu.
💧Sistin:
Sistinuria adalah suatu kondisi genetik (jarang terjadi). Hal ini menyebabkan tingginya kadar sistin (asam amino) dalam urin, yang kemudian membentuk batu ginjal. Kebanyakan batu sistin dapat diatasi dengan meningkatkan hidrasi dan obat-obatan yang mengubah pH urin. Jika cara tersebut belum cukup untuk mengendalikan batu, maka dapat ditambahkan obat lain.
Beberapa batu dalam ginjal.
(Sumber: foto canv.com)
Ciri-ciri seseorang yang terkena batu ginjal dapat bervariasi, tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis batu ginjal.
Beberapa gejala umum batu ginjal meliputi:
😰Nyeri Punggung Bawah:
Nyeri tumpul atau tajam di area punggung bawah atau pinggang, yang bisa menjalar ke perut bagian bawah atau pangkal paha.
😰Nyeri Kolik Ginjal :
Nyeri yang sangat tajam dan kolik di sisi atau punggung bawah, sering kali menjalar ke perut bagian depan dan pangkal paha.
😰Nyeri saat Buang Air Kecil:
Nyeri saat buang air kecil atau rasa terbakar bisa terjadi ketika batu ginjal menyebabkan iritasi pada saluran kemih.
😰Pola Buang Air Kecil yang Berubah:
Perubahan dalam pola buang air kecil, termasuk seringnya buang air kecil atau kesulitan buang air kecil.
😰Dalam Urin:
Batu ginjal dapat menyebabkan darah dalam urin, yang bisa membuat urin tampak merah atau berwarna merah muda.
😰Mual dan Muntah:
Kadang-kadang disertai dengan mual dan muntah.
😰Perasaan Tidak Nyaman Perut:
Rasa tidak nyaman atau tekanan di daerah perut.
Perasaan tidak nyaman di daerah perut.
(Sumber: foto canva.com)
😰Kehilangan Selera Makan:
Terkadang, batu ginjal bisa menyebabkan hilangnya selera makan.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu ginjal, meliputi:
📏Genetika:
Riwayat keluarga dengan batu ginjal dapat meningkatkan risiko.
📏Pola makan:
Diet tinggi garam, protein hewani, dan oksalat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
📏Kurangnya Hidrasi :
Dehidrasi atau konsumsi udara yang tidak mencukupi menyebabkan urin lebih hemat dan meningkatkan risiko batu ginjal.
📏Obesitas:
Orang dengan indeks massa tubuh (BMI) tinggi memiliki risiko lebih tinggi.
📏Kondisi Medis:
Beberapa kondisi medis, seperti penyakit ginjal, hiperparatiroidisme, dan penyakit inflamasi usus, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
📏Obat-obatan:
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antasid, dapat meningkatkan risiko.
📏Riwayat Penyakit Batu Ginjal:
Jika seseorang pernah memiliki batu ginjal sebelumnya, risiko terkena kembali lebih tinggi.
📏Infeksi Saluran Kemih:
Infeksi saluran kemih dapat meningkatkan risiko batu ginjal jenis tertentu (struvite).
📏Asam Urat Tinggi :
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko batu ginjal asam urat.
Beberapa langkah yang dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal:
💦Minum Banyak Udara:
Asupan udara yang cukup sangat penting. Minumlah setidaknya 8 gelas air sehari atau lebih sesuai kebutuhan individu. Udara membantu melarutkan zat-zat dalam urin yang dapat membentuk batu.
💦Kurangi Konsumsi Garam:
Kurangi asupan garam, karena natrium dapat meningkatkan kadar kalsium dalam urin, yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu.
💦Kontrol Asupan Protein Hewani :
Batasan protein hewani, terutama daging merah dan unggas, dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal.
💦Hindari Makanan Tinggi Oksalat:
Beberapa makanan, seperti bayam, bit, cokelat, dan kacang-kacangan, tinggi oksalat, yang dapat berkontribusi pada batu ginjal. Batasi konsumsi makanan ini.
💦Konsumsi Kalsium dalam Makanan:
Makanan kaya kalsium seperti susu rendah lemak dapat membantu mengikat oksalat dalam usus dan mencegahnya mencapai ginjal.
💦Hindari Asupan Gula yang Berlebihan:
Gula dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
💦Berolahraga Secara Teratur:
Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan yang sehat dan mencegah obesitas, yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
💦Hindari Dehidrasi:
Jaga tubuh tetap terhidrasi, terutama dalam cuaca panas atau saat berolahraga.
💦Kontrol Kondisi Medis yang Meningkatkan Risiko:
Jika Anda memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko batu ginjal, seperti hiperparatiroidisme, ikuti pengobatan dan saran dokter.
💦Pantau Kesehatan Ginjal:
Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal atau faktor risiko tertentu, lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan ginjal.
Pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi batu, serta tingkat keparahannya. Beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan adalah:
🍹Minum Banyak Air:
Dokter biasanya merekomendasikan minum banyak air guna membantu mengeluarkan batu ginjal dengan lebih mudah. Udara membantu melarutkan zat-zat yang dapat membentuk batu.
🍹Pengobatan untuk Nyeri:
Obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi rasa sakit. Dokter juga dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat jika diperlukan.
🍹Pemecahan Batu:
Untuk batu yang lebih kecil, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang membantu melarutkan batu atau memecahnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan dalam urin.
🍹Terapi Gelombang Kejut:
Terapi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWL) menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu ginjal yang lebih besar menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dikeluarkan melalui urin.
🍹Pengangkatan dengan Prosedur Endoskopis:
Untuk batu yang berada di dalam ureter atau ginjal, prosedur endoskopi seperti ureteroskopi dapat digunakan untuk menghilangkan atau memecah batu.
🍹Operasi:
Dalam kasus-kasus tertentu, seperti batu yang besar atau sulit dijangkau, mungkin diperlukan operasi untuk mengangkat batu ginjal.
Pengobatan yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi spesifik pasien. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki gejala batu ginjal, seperti nyeri hebat atau darah dalam urin. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes untuk menentukan jenis dan ukuran batu ginjal dan merencanakan pengobatan yang sesuai.
Sumber:
https://www.health.harvard.edu/blog/what-causes-kidney-stones-and-what-to-do-2019051716656
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559227/
https://en.wikipedia.org/wiki/Kidney_stone_disease
No comments:
Post a Comment