Showing posts with label Entrepreneur lansia. Show all posts
Showing posts with label Entrepreneur lansia. Show all posts

Wednesday 14 June 2023

Dibalik Pensiun, Ada Yang Happi Dan Tewas

        Pensiun atau purnatugas adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda). 

Seseorang yang pensiun biasanya berhak atas dana pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun PNS, maka ia tetap mendapat dana pensiun sampai meninggal dunia.

Penelitian yang diterbitkan oleh Institute of Economic Affairs (IEA), sebuah lembaga penelitian yang dilakukan di London, Inggris, menemukan bahwa pensiun dapat menyebabkan penurunan kesehatan dalam jangka menengah dan panjang.

Ada kemungkinan bahwa kesehatan pada awalnya akan membaik ketika seseorang pensiun dan kemudian, setelah beberapa saat, mulai memburuk karena berkurangnya aktivitas fisik dan interaksi sosial.



Para pensiunan guru  yang happi pada saat berkunjung ke rumah temannya yang sakit
(sumber: grup pensiun 49 ceria )


 

Pensiunan yang happi berkumpul bersama dengan teman kantor dan alumni
(sumber: grup  pensiun 49 ceria )

Penelitian disajikan dalam makalah ini menunjukkan bahwa pensiun menurunkan kesehatan fisik, mental dan penilaian diri . Efek samping meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah tahun yang terlewati dalam masa pensiun.

Sindrom pasca-kekuasaan adalah kondisi kejiwaan yang umumnya terjadi pada orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan, yang menimbulkan penurunan harga diri pada orang tersebut. 

Seorang kawan setelah pensiun ada yang stres, berdiam diri dan linglung di rumah saja selama tiga bulan. Kemudian ada juga yang bangun pagi dan memakai seragam kantor pergi entah ke mana, sore hari kembali pulang ke rumah, padahal dia sudah pensiun. Banyak kisah - kisah yang beredar setelah pensiun ada yang happi dan ada juga yang tragis.

Sumber: detik.com

Sumber:detik.com
Setelah pensiun, sering terjadi sindrom pasca kekuasaan yang memang merupakan masalah pada kondisi mental lansia. Jika dibiarkan tanpa mendapatkan cara menghadapi sindrom pasca kekuasaan pada lansia maka akan mempengaruhi kondisi fisik lansia.

Beberapa cara untuk mencegah sindrom pasca-kekuasaan:

🏄  Buat kesibukan :

Hilangnya rutinitas serta tidak aktif merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami sindrom pasca-kekuasaan. Memberikannya kesibukan baru untuk dilakukan sehari-hari dapat menjadi cara menghadapi sindrom pasca-kekuasaan pada lansia.

Ilustrasi Sindrom Pasca-Kekuasaan
(canva.com)

Memberi kesibukan dapat mengalihkan pikiran lansia sehingga tidak terjebak pada bayang-bayang masa lalu. Kesibukan yang diberikan dapat beragam, bisa hobi yang dari dulu digemari namun sudah jarang dilakukan atau juga aktivitas baru yang belum pernah dilakukan.

🏄 Membuat usaha:

Cara menghadapi sindrom pasca-kekuasaan  pada lansia selanjutnya adalah dengan membantunya membuka sebuah usaha. Bagi lansia yang terbiasa aktif, duduk berdiam diri di rumah adalah sebuah hal yang berbanding terbalik dengan kepribadiannya.

Jika mampu, Anda dapat mengajak lansia untuk membuat sebuah usaha kecil-kecilan untuk mengisi waktu senggang.            

🏄 Menemani lansia:

Menemani dan banyak mendengarkan bisa menjadi cara menghadapi sindrom pasca-kekuasaan pada lansia. Lansia yang mengalami sindrom pasca-kekuasaan cenderung mudah merasa kesepian dan membutuhkan seseorang untuk menemaninya.

Beberapa hal yang mungkin muncul secara mental pada saat pensiun:

😜 Rasa Kebebasan:

Pensiun sering kali dikaitkan dengan rasa kebebasan, di mana Anda tidak lagi terikat dengan tanggung jawab pekerjaan dan jadwal yang ketat. Ini dapat memberikan perasaan lega dan kemungkinan untuk mengejar minat baru atau aktivitas yang disukai.

😜 Kehilangan Identitas:

Bagi beberapa orang, pekerjaan mereka adalah bagian integral dari identitas mereka. Ketika pensiun, Anda mungkin merasa kehilangan peran dan tujuan yang sebelumnya dikaitkan dengan pekerjaan Anda. Mencari cara baru untuk mendefinisikan diri Anda dan menemukan identitas di luar pekerjaan dapat menjadi proses penyesuaian yang penting.

😜 Perasaan Kehilangan dan Kesepian:

Pensiun juga dapat menyebabkan perasaan kehilangan dan kesepian. Beberapa orang merasa kehilangan interaksi sosial yang sering terjadi di tempat kerja. Mereka mungkin merindukan kolaborasi tim, percakapan sehari-hari, dan dukungan sosial yang biasa mereka alami di lingkungan kerja. Penting untuk mencari cara untuk tetap terhubung dengan orang lain dan menjaga jaringan sosial yang kuat setelah pensiun.

😜 Perubahan Keuangan: 

Transisi ke pendapatan pensiun yang lebih terbatas juga dapat menyebabkan stres dan kekhawatiran keuangan. Mengelola anggaran dengan bijak dan mengatur pengeluaran yang sesuai dengan sumber daya yang tersedia dapat membantu mengatasi kekhawatiran ini.

😜 Rasa Puas dan Kepuasan: 

Pensiun juga bisa memberikan perasaan kepuasan dan pencapaian. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, Anda dapat merasa bangga atas semua yang telah Anda capai dan memiliki waktu untuk menikmati hasil kerja Anda. Pensiun dapat memberikan kesempatan untuk mengejar minat pribadi, menjelajahi hobi baru, melakukan perjalanan, atau fokus pada kesehatan dan kesejahteraan Anda.

😜 Rasa Hampa dan Kurangnya Struktur:

Bagi beberapa orang, pensiun dapat memunculkan rasa hampa atau kehilangan struktur harian. Kehadiran pekerjaan memberikan rutinitas dan tujuan sehari-hari yang terkadang sulit digantikan setelah pensiun. Menciptakan rutinitas baru, menetapkan tujuan pribadi, atau terlibat dalam kegiatan yang memberikan struktur dapat membantu mengisi kekosongan tersebut.

💭 Fisik setelah pensiun dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti gaya hidup, kesehatan, dan tingkat aktivitas fisik sebelum pensiun. 

Beberapa hal yang mungkin terjadi secara fisik setelah pensiun:

😞 Penurunan Tingkat Aktivitas: 

Jika pekerjaan sebelumnya melibatkan banyak aktivitas fisik, seperti pekerjaan fisik berat atau pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi, pensiun dapat menyebabkan penurunan tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan. Ini bisa berdampak pada kebugaran fisik dan kesehatan secara umum. Penting untuk menjaga tingkat aktivitas fisik yang memadai setelah pensiun untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

😞 Perubahan Kondisi Fisik: 

Seiring bertambahnya usia, tubuh juga mengalami perubahan fisik secara alami. Beberapa perubahan ini termasuk penurunan massa otot, penurunan kepadatan tulang, perubahan metabolisme, atau kondisi kesehatan tertentu. Penting untuk memahami perubahan yang mungkin terjadi dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memonitor kesehatan secara keseluruhan.

😞 Kesehatan yang Lebih Baik:

Pensiun dapat memberi Anda waktu lebih banyak untuk fokus pada kesehatan Anda. Anda memiliki waktu untuk berolahraga secara teratur, makan dengan lebih sehat, tidur yang cukup, dan menjaga rutinitas kesehatan yang baik. Jika Anda mengambil langkah-langkah ini, pensiun dapat menyebabkan peningkatan kesehatan fisik secara keseluruhan.

😞 Penurunan Stres:

Pensiun dapat mengurangi tingkat stres yang terkait dengan pekerjaan dan tanggung jawab sehari-hari. Stres kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik. Dengan mengurangi stres, Anda mungkin mengalami peningkatan kesehatan secara keseluruhan dan penurunan gejala yang terkait dengan stres seperti tekanan darah tinggi atau gangguan tidur.

😞 Kesempatan untuk Aktivitas Fisik yang Disukai:

Setelah pensiun, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk mengejar aktivitas fisik yang Anda sukai. Hal ini dapat termasuk berjalan-jalan, bersepeda, berenang, yoga, atau jenis aktivitas fisik lainnya. Mengikuti aktivitas fisik yang disukai dapat membantu menjaga kebugaran fisik dan memberikan kepuasan secara emosional.

💭 Ada banyak aktivitas yang dapat dijalani selama pensiun, dan pilihan tergantung pada minat, kesehatan, dan preferensi pribadi. 

Beberapa contoh aktivitas yang umumnya dianggap baik untuk pensiun:

🎆 Menjaga Kesehatan dan Kebugaran: 

Berolahraga secara teratur merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan fisik dan mental. Anda dapat mencoba berjalan-jalan, bersepeda, berenang, atau bergabung dengan kelompok olahraga lokal. Aktivitas fisik seperti yoga, tai chi, atau pilates juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan.

🎆 Mengejar Hobi: 

Pensiun memberikan kesempatan untuk mengejar hobi atau minat yang selama ini terabaikan karena keterbatasan waktu. Anda dapat mulai belajar musik, seni, taman, fotografi, memasak, menulis, atau mengikuti kursus daring untuk mengembangkan keterampilan baru.

🎆 Bekerja Sukarela: 

Bekerja sukarela adalah cara yang baik untuk tetap aktif dan terlibat dalam komunitas. Anda dapat memilih organisasi atau yayasan yang Anda minati dan menghabiskan waktu untuk membantu mereka. Misalnya, Anda dapat bekerja di lembaga amal, sekolah, perpustakaan, atau taman kota.

🎆 Melakukan perjalanan dan Jelajahi Tempat Baru:

Pensiun memberikan kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat baru yang ingin Anda kunjungi. Anda dapat melakukan perjalanan domestik atau internasional, menjelajahi destinasi yang selalu Anda impikan, atau mengikuti tur wisata yang menarik minat Anda.

🎆 Membangun Hubungan Sosial:

Menjaga hubungan sosial yang kuat sangat penting untuk kesejahteraan mental dan emosional. Gunakan waktu pensiun untuk bertemu dengan teman-teman, menghadiri acara sosial, bergabung dengan klub atau organisasi, atau bahkan mempertimbangkan untuk menjadi relawan di komunitas lokal.

🎆 Menghabiskan Waktu dengan Keluarga dan Teman: 

Pensiun memberikan kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman. Manfaatkan waktu ini untuk menjalin hubungan yang erat dengan orang-orang terdekat Anda, mengadakan acara keluarga, atau melakukan kegiatan bersama yang menyenangkan.

🎆Meneruskan Pendidikan: 

Mengikuti kursus atau program pendidikan lanjutan adalah cara yang bagus untuk terus belajar dan merangsang pikiran. Anda dapat mengambil kelas di universitas lokal, mengikuti seminar, atau bahkan mengakses sumber belajar daring  yang tersedia secara gratis.

                                         💪😏👈





Sumber:

https://iea.org.uk/publications/research/work-longer-live-healthier-the-relationship-between-economic-activity-health-a

https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/05/130517_iptek_pensiunbahaya

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14628/Pensiun-Asyik-Tanpa-Panik.html

https://www.forbes.com/sites/nextavenue/2017/04/04/which-of-these-retirement-paths-will-you-follow/?sh=1e6f6a7b4e5f

https://www.taspen.co.id/layanan/detail-pensiun


Friday 12 May 2023

Lansia Jadi Pemimpin,Apa hebatnya !


    👴👵

  Lansia adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang telah mencapai usia lanjut, yaitu usia di atas 60 tahun. Istilah lansia berasal dari bahasa Latin "laetus senex" yang berarti "orang tua yang bahagia". 

Walaupun usia 60 tahun lebih umumnya digunakan sebagai batas usia untuk disebut sebagai lansia, namun batas usia ini dapat berbeda-beda di setiap negara tergantung pada kebijakan pemerintah dan aspek sosial yang berbeda. 

Ilustrasi  Lansia Pemimpin 
(canva.com) 

Lansia sering kali mengalami penurunan fisik dan mental yang terkait dengan usia, sehingga mereka memerlukan perawatan dan dukungan khusus untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup mereka.

Pemimpin yang sudah lansia memiliki keunggulan yang dapat memberikan kontribusi yang besar dalam kepemimpinan dan pengembangan masyarakat. 

Berikut adalah beberapa keunggulan dari pemimpin lansia:

💪 Pengalaman dan kebijakan yang matang: 

Pemimpin lansia biasanya memiliki pengalaman dan kebijakan yang matang, karena mereka telah mengalami berbagai macam situasi dalam hidup mereka. Mereka mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki.

💪 Ketenangan dan kestabilan: 

Pemimpin lansia memiliki ketenangan dan kestabilan yang diperoleh dari pengalaman hidup mereka. Mereka mampu menghadapi tekanan dan krisis dengan tenang, dan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit.

💪 Kemampuan untuk menginspirasi: Pemimpin lansia dapat menjadi panutan bagi generasi yang lebih muda. Mereka dapat memberikan nasihat dan pandangan yang berharga, serta menginspirasi orang lain dengan pengalaman dan pengetahuan mereka. Mempunyai jaringan yang luas: Pemimpin lansia biasanya memiliki jaringan yang luas, baik dalam bidang politik maupun sosial. Jaringan ini dapat membantu mereka dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak.

💪 Pemikiran yang visioner:

Pemimpin lansia biasanya memiliki pemikiran yang visioner dan strategis. Mereka dapat memikirkan jangka panjang dan membuat rencana yang berkelanjutan untuk pengembangan masyarakat.

💪 Menghargai tradisi dan budaya: 

Pemimpin lansia biasanya lebih menghargai tradisi dan budaya dari daerah mereka. Hal ini dapat membantu mereka dalam membangun kerja sama dengan masyarakat dan menjaga kearifan lokal.

      Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan pemimpin lansia dapat memberikan kontribusi yang positif dalam kepemimpinan dan pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, pemilihan pemimpin yang sudah lansia dapat menjadi alternatif yang baik untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik.Meskipun pemimpin lansia memiliki banyak kelebihan dan keunggulan, namun ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan dalam memilih pemimpin lansia. 

Berikut beberapa kelemahan yang mungkin dimiliki oleh pemimpin lansia:

😓 Keterbatasan dalam penggunaan teknologi: 

Pemimpin lansia cenderung kurang terampil dalam menggunakan teknologi dan mungkin memiliki kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat. Hal ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin.

😓 Kurangnya keterlibatan dengan generasi muda: 

Pemimpin lansia mungkin tidak memahami sepenuhnya kebutuhan dan keinginan dari generasi muda, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memimpin dengan efektif dan menghasilkan keputusan yang tepat.

😓 Keterbatasan dalam kesehatan dan kekuatan fisik: 

Pemimpin lansia cenderung memiliki keterbatasan dalam kesehatan dan kekuatan fisik, sehingga mereka mungkin kesulitan untuk menjalankan tugas-tugas yang memerlukan energi dan kekuatan fisik yang besar.

😓 Kurangnya kreativitas dan inovasi: 

Pemimpin lansia mungkin kurang memiliki kreativitas dan inovasi dalam memikirkan solusi-solusi baru dan mencapai tujuan yang lebih ambisius. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengalaman dan perspektif yang terbatas, serta kurangnya kemampuan untuk berpikir "out of the box".

😓 Keterbatasan dalam keberanian dan fleksibilitas: 

Pemimpin lansia mungkin memiliki keterbatasan dalam keberanian dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan atau situasi yang sulit. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengalaman hidup yang lebih konservatif atau kurangnya pengalaman dalam menghadapi situasi yang kompleks.

     Walaupun pemimpin lansia memiliki banyak kelemahan seperti yang telah disebutkan di atas, namun kelemahan-kelemahan tersebut dapat diganti atau dikompensasi dengan kelebihan dan keunggulan lainnya yang mungkin dimiliki oleh pemimpin lansia. Penting bagi kita untuk mempertimbangkan dengan cermat kualitas dan kompetensi dari calon pemimpin, terlepas dari usia mereka.

Berdasarkan penelitian yang tersedia tentang hubungan antara usia dan kepemimpinan, Frank Walter dan Susan Scheibe (2012) mengidentifikasi beberapa temuan yang relevan. Dalam perilaku berorientasi tugas—menyelesaikan pekerjaan—pemimpin yang lebih muda dan lebih tua tampak sama efektifnya.

Pilih pemimpin yang jelas visi dan misinya untuk membangun negara dan memakmurkan rakyatnya. Pemimpin yang peduli dengan para lansia, baik kesehatannya maupun kesejahteraannya.


 



Sumber:

https://www.canva.com/join/qlp-spc-stp

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-leaders-edge/202001/leadership-does-age-matter

https://www.sanders.senate.gov/

https://www.whitehouse.gov/administration/president-biden/

https://www.mikebloomberg.com/about/

https://en.wikipedia.org/wiki/Donald_Trump

 





Thursday 24 January 2019

Bisnis Untuk Lansia, Siapa Takut

Bisnis lansia


Usia sudah 70 tahun tetapi tetap semangat dan sukses berwirausaha

           Umur terkadang bisa jadi hambatan seseorang untuk berwirausaha. Merasa terlalu muda, terlalu tua, merasa kurang pengalaman, merasa fisik sudah tidak kuat, pasrah dengan apa yang sudah dimiliki.

Kita sering melihat orang tua dengan usia 40 tahun ke atas merasa minder saat ingin berwirausaha. Entah karena merasa usia mereka yang sudah terlalu tua, takut dikalahkan oleh generasi muda, atau merasa telat memulai.

Jika Anda menemukan orang seperti itu, bergabunglah dengan LPC (Lansia Preneur Community) agar termotivasi, karena orang- orang di bawah ini juga memulai bisnis mereka di usia senja dan sukses.

1. COLONEL SANDERS (KFC)
Kisah Colonel Sanders tentang usahanya menawarkan resep ayam goreng ke restoran-restoran dan ditolak menjadi inspirasi banyak pengusaha. 

Di usia senjanya, yakni 65 tahun, ia baru sukses mendirikan restoran KFC dan resep ayam gorengnya disukai banyak kalangan. Padahal seharusnya di usia tersebut ia sudah harus istirahat di rumah dan menikmati masa tua tapi Colonel Sanders tidak. Ia memantapkan diri untuk membangun bisnis ayam gorengnya hingga sukses.

2. JOHN PEMBERTON (COCA COLA)
Siapa sangka jika formula minuman Coca Cola baru ditemukan saat usia John Pemberton 55 tahun? Usia di mana seharusnya ia pensiun dari dunia kerja!

Jangan dikira setelah formula Coca Cola ditemukan, John Pemberton langsung sukses. Perlu waktu lama dan kerja ekstra keras untuk membuat Coca Cola diterima masyarakat, mengingat Coca Cola adalah jenis minuman baru. Sudah menjadi rahasia umum jika dulu Coca Cola hanya terjual beberapa botol saja di tahun pertama penjualannya.

3. ARIANA HUFFINGTON (HUFFINGTON POST)
Sebagai salah satu media terbesar di Amerika, siapa sangka jika Ariana, si pendiri Huffington Post, baru menuai kesuksesan di usia 54 tahun? Jika di usia tersebut banyak orang yang mulai pensiun, Ariana justru baru berhasil mencicipi manisnya hasil kerja kerasnya selama puluhan tahun.

Ariana memang aktif dalam dunia jurnalistik sejak muda dan sempat mengeluarkan buku best seller. Sempat gagal di dunia politik, Ariana justru baru sukses di usia senja dengan bisnis surat kabarnya.

4. RAY KROC (MC DONALD’S)
Meskipun profesi awalnya adalah penjual susu keliling, tak membuat Ray Kroc minder dan menjadi pengusaha franchise sukses. Pembentukan franchise Mc Donald’s berawal saat ia bertemu Richard dan Maurice Mc Donald yang sedang membuka bisnis restoran ayam di California.

 Ia berhasil membujuk mereka berdua untuk mem-franchisekan restoran mereka. Tepat di usia ke-52 tahun Ray Kroc, Mc Donald’s sukses menjadi franchise restoran ayam yang terkenal di Amerika.

5. ADOLF DASSLER (ADIDAS)
Adolf Dassler juga baru mendulang kesuksesan di usia 49 tahun, tepat setahun sebelum teman-teman seangkatannya memilih untuk pensiun.

Sejak kecil Adolf Dassler memang sudah menyukai pembuatan sepatu. Ia pun berlatih membuat sepatu sejak kecil. Namun siapa sangka kerja kerasnya membutuhkan waktu puluhan tahun untuk membuat brand Adidas sebesar sekarang?

6. SUICHIRO HONDA
Baru mengenyam kesuksesan di usia 42 tahun tak membuat Suichiro Honda patah semangat. Setelah mengalami penolakan besar oleh Toyota, ia pun berinisiatif untuk berbisnis otomotif sendiri. 

Produk utamanya adalah piston dan velg ruji dari logam.Berkutat di industri otomotif tidak mudah. Selain ada raksasa otomotif Jepang bernama Toyota, Suichiro Honda juga harus merelakan masa mudanya habis untuk membangun bisnis dan bekerja.

7. Reid Hoffman (LinkedIn)
Setelah lulus dari Stanford, Reid Hoffman menghabiskan 15 tahun untuk memutuskan apa yang ingin dia lakukan.Awalnya, dia merasa memiliki karakter akademisi dalam dirinya, tapi kemudian dia memutuskan untuk jadi seorang entrepreneur.

Pada 2002,  di usianya yang ke-35, dia mendirikan LinkedIn, sebuah jaringan sosial untuk para profesional. Perusahaan tersebut didirikan dengan uang yang diperolehnya dari penjualan PayPal yang turut dibangunnya.
LinkedIn diresmikan saat ia berusia 43 tahun.

8. Robert Noyce (Intel)
Pria ini merupakan seorang ilmuwan yang sangat rajin seumur hidupnya. Dia mendapatkan gelar sarjana untuk fisika dan matematika dari Grinnell College. 

Dia bahkan memperoleh gelar doktor di bidang fisika dari MIT. Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi riset sebelum akhirnya mendirikan perusahaan Fairchild Semiconductor. Di usianya yang ke-40, dia menjual emasnya dan mendirikan Intel.

9. Thomas Siebel (Siebel)
Thomas Siebel mampu memperoleh gelar untuk sejarah , ilmu komputer, dan bisnis.
 Dia sempat meraih kesuksesan selama bekerja di  Oracle Corporation and Gain Technology, sampai akhirnya saat beranjak 41 tahun dia menemukan keberhasilan lain dengan  Siebel Systems.

Perusahaan yang didirikannya tersebut dominan fokus pada usaha Customer Relationship Management dengan 45% saham di pasar.

10. Dave Duffield ( PeopleSoft)
Profesi sebagai insinyur telah lama dijalani Dave Duffield. Keluarganya mendirikan Cornell's Duffield Haldan dia belajar teknik elektro di Cornell. 

Secara tak diduga, dia justru memperoleh gelar master di bidang administrasi bisnis.Meski setelah kuliah Duffield menciptakan beberapa perusahaan konsultasi dan IT yang terhitung sukses, PeopleSoft yang didirikannya saat berumur 46 tahun merupakan yang paling menonjol.

11. Leo Goodwin (Geico)
Anak dari dokter ini memulai karirnya sebagai seorang akuntan di San Antonio, TexasSambil bekerja sebagai pelaksana kebijakan, dia menyadari sistem asuransi di tempatnya bekerja perlu dibenahi.

Goodwin berpikir kenapa perusahaan-perusahaan tak langsung berhubungan dengan konsumen. Setelah bekerja keras mengumpulkan uang, dia akhirnya mendirikan Geico pada 1936 saat berumur 40 tahun.

Tuesday 22 January 2019

Kursus Mie Ayam Dan Bakmi Jowo

Mie Ayam Lansia

Banyak sahabat-sahabat  yang ingin memulai belajar menjadi seorang pengusaha, namun banyak  yang takut dan bingung terjun ke dunia bisnis sebab mengira akan mengeluarkan banyak secara percuma.

Alasan seperti itu sudah umum bagi para pemula, namun ada sebuah solusi yang mungkin saat ini menjadi salah satu trend di kalangan masyarakat, yaitu mie ayam dan bakmi  Jowo.

Masakan mie ayam adalah salah satu masakan yang sangat di gemari oleh banyak kalangan masyarakat, bakmi Jowo memiliki penggemarnya sendiri, mulai dari kalangan masyarakat menengah ke bawah hingga menengah atas. 

Boleh dibilang masakan yang simpel tapi sangat lezat ini tidak butuh biaya yang banyak untuk menjadikan sebuah peluang usaha untuk para pengusaha pemula. 

Jika bingung mengawalinya, bergabung dengan komunitas LPC (Lansia Preneur Community), di sini sahabat sahabat akan ikut pelatihan membuat mie ayam dan bakmi Jowo dengan biaya murah dari sahabat LPC yang berpengalaman. 

Ada banyak sekali manfaat yang akan sahabat  dapatkan jika menjadi anggota LPC untuk mengawali langkah sebagai seorang pengusaha sukses, tentunya di bidang kuliner.

Anggota LPC antusias membedah rahasia kelezatan Mie ayam dan bakmi Jowo

Mengikuti pelatihan mie ayam dan bakmi Jowo merupakan pilihan investasi masa depan yang menarik. Pasalnya mie ayam merupakan makanan rakyat yang sangat digemari berbagai kalangan usia.Mie ayam pun cocok untuk dimakan malam maupun siang hari. 

Tak heran jika penjual mie ayam bisa ditemui di mana saja dan kapan saja, bukan hanya di pinggir jalan bahkan tersedia di mall. Penggemar mie ayam pun tak pandang usia, bahkan terkadang mie ayam dijadikan sarapan pagi.

Hanya saja terkadang para calon pengusaha kuliner ragu untuk memulai usaha mie ayam karena terhalang banyak hal baik dari modal, keahlian, dan strategi pasar. Salah satu jenis mie ayam yang digemari masyarakat adalah mie ayam pangsit. 

Pangsit renyah serta gurih menjadi paduan yang sempurna dan lezat. Tak heran jika pelatihan mie sekarang juga diminati banyak calon pelaku usaha. Apakah sahabat salah satunya? Memulai usaha mie ayam tidak hanya menghasilkan rasa yang enak namun juga harus mengerti bagaimana memanfaatkan strategi bisnis dan mempunyai pengetahuan pemasaran.

Solusi terbaik yang bisa kamu ambil adalah mengikuti pelatihan. Karena dengan mengikuti pelatihan, kemampuan dalam menganalisa pasar serta keahlian sahabat  akan teruji. 

Berikut ini adalah kegiatan pelatihan di LPC, tetap semangat sahabat….
Peserta dari LPC ikut meramu Mie ayam dan bakmi Jowo




Monday 7 January 2019

Jangan Stres Jelang Pensiun

Stres Jelang Pensiun

Kami  tidak suka menyampaikan hal ini, namun pensiun belum menjadi bahan pemikiran semua orang. Terutama karena tahap kehidupan ini dapat bersentuhan dengan menurunnya aktivitas yang menyebabkan sejumlah besar orang mengalami stres, kekhawatiran, dan juga kecemasan. 

Akibatnya, orang sering menderita dalam kesunyian saat mereka mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi. Oleh karena itu, saya ingin membagikan beberapa bukti ilmiah untuk membantu Anda lebih memahaminya. Penelitian ini adalah alasan utama mengapa perencanaan pensiun model tradisional perlu diubah untuk memasukkan lebih banyak pelatihan dan pengetahuan non keuangan.


Ilustrasi Bagaimana Menggapai Harapan Setelah Senja


Perencanaan Pensiun perlu menangani masalah mental, sosial, dan fisik

Dasar dari penelitian ini berasal dari apa yang disebut sebagai Skala Tekanan Holmes dan Rahe. Pada akhir 1960-an psikiater Thomas Holmes dan Richard Rahe mempelajari bagaimana stres dapat berkontribusi terhadap penyakit.

Mereka mensurvei lebih dari 5.000 pasien medis dan bertanya apakah mereka pernah mengalami serangkaian dari 43 peristiwa kehidupan dalam dua tahun sebelumnya.
Masing-masing peristiwa ini disebut sebagai Life Change Unit (LCU) dan diberi "bobot" yang berbeda dalam skala, yang berarti beberapa peristiwa lebih menegangkan daripada yang lain. Semakin besar jumlah LCU untuk seorang individu, semakin besar kemungkinan pasien menjadi sakit.

Sebagai hasil dari penelitian mereka, skala ini mengidentifikasi peristiwa kehidupan yang paling menegangkan. Di bawah ini, kami tampilkan beberapa peristiwa yang umumnya dikaitkan dengan mereka yang sudah  atau hampir pensiun.

1.Kematian pasangan (kenyataan pahit bahwa Anda dapat hidup sendiri untuk sebagian masa pensiun)
2. Perceraian ( tingkat perceraian pasangan lama terus naik)
3. Kematian seorang anggota keluarga dekat (seiring bertambahnya usia kita
cenderung kehilangan lebih banyak keluarga dan teman)
4. Cedera atau penyakit pribadi ( kanker, Parkinson, Alzheimer, atau diagnosis lainnya)
5.Dipecat di tempat kerja (dalam hal pensiun, dipaksa pensiun)
6. Pensiun (Ya, peristiwa paling menegangkan dalam hidup adalah pensiun dengan sendirinya ... tanpa faktor-faktor lain ini)
7.Perubahan kesehatan anggota keluarga (Orang tua lanjut usia dengan
Alzheimer atau pasangan dengan kanker)
8. Kesulitan bercinta (seiring bertambahnya usia, banyak hal berubah - kondisi seks saat pensiun)
9. Perubahan kondisi keuangan (Tidak ada lagi gaji dan penghasilan tetap
menyebabkan banyak argumen pensiun)
10. Kematian seorang teman dekat (dampak jejaring sosial)
11. Ubah ke pekerjaan yang berbeda (Pensiunan dengan pekerjaan paruh waktu tidak selalu menyenangkan)
12. Perubahan jumlah pertengkaran dengan pasangan (cenderung meningkat seiring bertambahnya waktu bersama dalam masa pensiun)
13. Hipotek atau pinjaman besar (Tidak melunasi rumah Anda dapat menambah stres pada masa pensiun)
14. Putra atau putri meninggalkan rumah (Bagian tersulit dari membesarkan
anak adalah ketika mereka pergi)
15. Pasangan memulai atau berhenti bekerja (Mengubah rutinitas, peran, dan
harapan)
16.Perubahan kondisi hidup (lebih banyak waktu bersama, orang tua lanjut usia,anak-anak dewasa yang kembali ke rumah)
17. Revisi kebiasaan pribadi (aktivitas pribadi akan berubah dan jika menikah dapat mengganggu rutinitas pasangan)
18.Ubah tempat tinggal (perampingan atau penempatan ulang)
19.Perubahan dalam kegiatan sosial (sementara orang berpikir mereka akan
melakukan lebih banyak, mereka sering melakukan lebih sedikit dengan teman)
20.Perubahan dalam kebiasaan makan (lebih banyak persediaan di kulkas dan tekanan lainnya dapat menyebabkan ngemil) Seperti yang Anda lihat, pensiun dapat membawa hampir setengah dari peristiwa yang paling menegangkan dalam hidup kita, sering kali peristiwa tersebut terjadi pada saat yang sama.

Bayangkan seseorang yang terpaksa pensiun kemudian kerja cari tambahan dan memutuskan untuk berhemat dengan hidup berdampingan dengan orang tua mereka yang sudah lanjut usia. Atau istri yang suaminya pensiun pada saat yang sama dia didiagnosis menderita kanker payudara, sedangkan anak bungsunya masuk perguruan tinggi, dan ibunya baru saja meninggal. Maka akan terbayang betapa sangat stres, orang tersebut dengan beberapa peristiwa yang terjadi bersamaan.
(sumber: Forbes)



Tuesday 8 May 2018

Akhir Hidup Lansia, Keniscayaan


Lansia Adalah Keniscayaan


      Pensiun merupakan hal biasa dan rutin terjadi di kantor, baik karena habis masa usia kerja atau karena kemauan sendiri. 

Padahal untuk Anda yang mengalami pensiun, kejadian tersebut merupakan hal yang sangat mempengaruhi kehidupan, ada rasa cemas, takut, hilangnya harga diri...rasa gelisah...jantung berdebar...
pensiun merupakan keniscayaan dan pasti terjadi apabila Anda adalah seorang pegawai, pada saatnya akan mengalami..

Dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak mengatur kapan saatnya pensiun dan berapa Batas Usia Pensiun (BUP) untuk pekerja sektor swasta. Dalam pasal 167 ayat 1 UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa salah satu alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah karena pekerja telah memasuki usia pensiun. 

Akan tetapi tidak diatur secara jelas dan tegas pada usia berapa batas usia pensiun berlaku. Ketentuan mengenai batas usia pensiun ditetapkan dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP)/ Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan masa pensiun menurut Pasal 154 huruf c UU Ketenagakerjaan.

Untuk PNS tentu saja memiliki aturan yang lain, Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud PP no.11/2017 pada ayat (1) yaitu:

a.  58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat administrasi, pejabat fungsional ahli muda, pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional keterampilan;

b.  60 (enam puluh) tahun bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional madya; dan

c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku pejabat fungsional ahli utama.

Pada saat Anda sekolah dulu, cita-cita untuk mencapai hidup yang bahagia diperoleh dengan perencanaan di bidang pendidikan. Semua hal dibuat dengan rencana matang dan penuh perhitungan agar tercapai cita-cita untuk mewujudkan harapan. 

Namun untuk hari tua Anda?  tidak terpikirkan bagaimana nanti saja, padahal tua itu pasti terjadi bila Anda berumur panjang.

Banyak sahabat-sahabat yang terpuruk di hari tua karena memang tidak membuat perencanaan yang baik. Hidup tergantung pada empati keluarga dan masyarakat sekitarnya.

PLANNING MENJELANG PENSIUN


Perlukah itu? Banyak sahabat-sahabat yang merana di hari tua, semua gejala penyakit di usia tua mulai tampil dan menggerogoti tubuh. Antara lain Hipertensi, Artritis (radang sendi),stroke, Penyakit Paru, Diabetes Mellitus dan sebagainya.

Penyakit ini merupakan penyakit fisik yang sahabat lansia sering mengalami. Kemudian penyakit mental yang juga tampak adalah Depresi, Gangguan kecemasan, Paranoid, Pikun, Gangguan Tidur, Sering Melamun, Krisis Kepercayaan Diri, Halusinasi, Temperamental dan masih banyak lagi.
Ketua LPC Indonesia Drs. H. Purwanto, memberikan 
motivasi kepada calon Lansia Tangguh


Peserta calon Lansia Tangguh penuh semangat dan
penuh harapan untuk menyongsong hidup yang lebih baik


Ketua LPC memberikan Plakat Kehormatan kepada
Dr. Darilah dalam usia 70 tahun aktif berwirausaha


Finansial meskipun tidak langsung kepada pensiunan atau lansia tetapi mempengaruhi kehidupan  apalagi bila tidak memiliki sebuah rencana keuangan tentu dapat menyebabkan masalah atau krisis keuangan keluarga. 

Sudahkah Anda membayangkan bagaimana Anda hidup ketika pensiun atau kelanjutan dana pendidikan untuk anak-anak? Jika Anda belum memiliki rencana keuangan ke depan, coba mulai sekarang melakukan perencanaan. Anda dapat belajar untuk melakukan perencanaan keuangan keluarga.

Perencanaan keuangan keluarga membutuhkan pengetahuan di bidang keuangan dan itu adalah seni tersendiri dalam melakukan perencanaan keuangan. 

Pepatah lama mengatakan tak kenal maka tak sayang, oleh sebab itu sebaiknya coba kenali keuangan keluarga dan Anda akan bersyukur karena mengenal keuangan lebih awal sebelum pensiun berlaku, LPC siap membantu sahabat-sahabat untuk membuat rencana keuangan untuk kehidupan selanjutnya. 

Tetap semangat untuk menjadi lansia tangguh

 

Hubungi LPC melalui email:  lansiapreneurshipcommunity@gmail.com