Wednesday 14 June 2023

Dibalik Pensiun, Ada Yang Happi Dan Tewas

        Pensiun atau purnatugas adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda). 

Seseorang yang pensiun biasanya berhak atas dana pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun PNS, maka ia tetap mendapat dana pensiun sampai meninggal dunia.

Penelitian yang diterbitkan oleh Institute of Economic Affairs (IEA), sebuah lembaga penelitian yang dilakukan di London, Inggris, menemukan bahwa pensiun dapat menyebabkan penurunan kesehatan dalam jangka menengah dan panjang.

Ada kemungkinan bahwa kesehatan pada awalnya akan membaik ketika seseorang pensiun dan kemudian, setelah beberapa saat, mulai memburuk karena berkurangnya aktivitas fisik dan interaksi sosial.



Para pensiunan guru  yang happi pada saat berkunjung ke rumah temannya yang sakit
(sumber: grup pensiun 49 ceria )


 

Pensiunan yang happi berkumpul bersama dengan teman kantor dan alumni
(sumber: grup  pensiun 49 ceria )

Penelitian disajikan dalam makalah ini menunjukkan bahwa pensiun menurunkan kesehatan fisik, mental dan penilaian diri . Efek samping meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah tahun yang terlewati dalam masa pensiun.

Sindrom pasca-kekuasaan adalah kondisi kejiwaan yang umumnya terjadi pada orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan, yang menimbulkan penurunan harga diri pada orang tersebut. 

Seorang kawan setelah pensiun ada yang stres, berdiam diri dan linglung di rumah saja selama tiga bulan. Kemudian ada juga yang bangun pagi dan memakai seragam kantor pergi entah ke mana, sore hari kembali pulang ke rumah, padahal dia sudah pensiun. Banyak kisah - kisah yang beredar setelah pensiun ada yang happi dan ada juga yang tragis.

Sumber: detik.com

Sumber:detik.com
Setelah pensiun, sering terjadi sindrom pasca kekuasaan yang memang merupakan masalah pada kondisi mental lansia. Jika dibiarkan tanpa mendapatkan cara menghadapi sindrom pasca kekuasaan pada lansia maka akan mempengaruhi kondisi fisik lansia.

Beberapa cara untuk mencegah sindrom pasca-kekuasaan:

🏄  Buat kesibukan :

Hilangnya rutinitas serta tidak aktif merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami sindrom pasca-kekuasaan. Memberikannya kesibukan baru untuk dilakukan sehari-hari dapat menjadi cara menghadapi sindrom pasca-kekuasaan pada lansia.

Ilustrasi Sindrom Pasca-Kekuasaan
(canva.com)

Memberi kesibukan dapat mengalihkan pikiran lansia sehingga tidak terjebak pada bayang-bayang masa lalu. Kesibukan yang diberikan dapat beragam, bisa hobi yang dari dulu digemari namun sudah jarang dilakukan atau juga aktivitas baru yang belum pernah dilakukan.

🏄 Membuat usaha:

Cara menghadapi sindrom pasca-kekuasaan  pada lansia selanjutnya adalah dengan membantunya membuka sebuah usaha. Bagi lansia yang terbiasa aktif, duduk berdiam diri di rumah adalah sebuah hal yang berbanding terbalik dengan kepribadiannya.

Jika mampu, Anda dapat mengajak lansia untuk membuat sebuah usaha kecil-kecilan untuk mengisi waktu senggang.            

🏄 Menemani lansia:

Menemani dan banyak mendengarkan bisa menjadi cara menghadapi sindrom pasca-kekuasaan pada lansia. Lansia yang mengalami sindrom pasca-kekuasaan cenderung mudah merasa kesepian dan membutuhkan seseorang untuk menemaninya.

Beberapa hal yang mungkin muncul secara mental pada saat pensiun:

😜 Rasa Kebebasan:

Pensiun sering kali dikaitkan dengan rasa kebebasan, di mana Anda tidak lagi terikat dengan tanggung jawab pekerjaan dan jadwal yang ketat. Ini dapat memberikan perasaan lega dan kemungkinan untuk mengejar minat baru atau aktivitas yang disukai.

😜 Kehilangan Identitas:

Bagi beberapa orang, pekerjaan mereka adalah bagian integral dari identitas mereka. Ketika pensiun, Anda mungkin merasa kehilangan peran dan tujuan yang sebelumnya dikaitkan dengan pekerjaan Anda. Mencari cara baru untuk mendefinisikan diri Anda dan menemukan identitas di luar pekerjaan dapat menjadi proses penyesuaian yang penting.

😜 Perasaan Kehilangan dan Kesepian:

Pensiun juga dapat menyebabkan perasaan kehilangan dan kesepian. Beberapa orang merasa kehilangan interaksi sosial yang sering terjadi di tempat kerja. Mereka mungkin merindukan kolaborasi tim, percakapan sehari-hari, dan dukungan sosial yang biasa mereka alami di lingkungan kerja. Penting untuk mencari cara untuk tetap terhubung dengan orang lain dan menjaga jaringan sosial yang kuat setelah pensiun.

😜 Perubahan Keuangan: 

Transisi ke pendapatan pensiun yang lebih terbatas juga dapat menyebabkan stres dan kekhawatiran keuangan. Mengelola anggaran dengan bijak dan mengatur pengeluaran yang sesuai dengan sumber daya yang tersedia dapat membantu mengatasi kekhawatiran ini.

😜 Rasa Puas dan Kepuasan: 

Pensiun juga bisa memberikan perasaan kepuasan dan pencapaian. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, Anda dapat merasa bangga atas semua yang telah Anda capai dan memiliki waktu untuk menikmati hasil kerja Anda. Pensiun dapat memberikan kesempatan untuk mengejar minat pribadi, menjelajahi hobi baru, melakukan perjalanan, atau fokus pada kesehatan dan kesejahteraan Anda.

😜 Rasa Hampa dan Kurangnya Struktur:

Bagi beberapa orang, pensiun dapat memunculkan rasa hampa atau kehilangan struktur harian. Kehadiran pekerjaan memberikan rutinitas dan tujuan sehari-hari yang terkadang sulit digantikan setelah pensiun. Menciptakan rutinitas baru, menetapkan tujuan pribadi, atau terlibat dalam kegiatan yang memberikan struktur dapat membantu mengisi kekosongan tersebut.

💭 Fisik setelah pensiun dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti gaya hidup, kesehatan, dan tingkat aktivitas fisik sebelum pensiun. 

Beberapa hal yang mungkin terjadi secara fisik setelah pensiun:

😞 Penurunan Tingkat Aktivitas: 

Jika pekerjaan sebelumnya melibatkan banyak aktivitas fisik, seperti pekerjaan fisik berat atau pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi, pensiun dapat menyebabkan penurunan tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan. Ini bisa berdampak pada kebugaran fisik dan kesehatan secara umum. Penting untuk menjaga tingkat aktivitas fisik yang memadai setelah pensiun untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

😞 Perubahan Kondisi Fisik: 

Seiring bertambahnya usia, tubuh juga mengalami perubahan fisik secara alami. Beberapa perubahan ini termasuk penurunan massa otot, penurunan kepadatan tulang, perubahan metabolisme, atau kondisi kesehatan tertentu. Penting untuk memahami perubahan yang mungkin terjadi dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memonitor kesehatan secara keseluruhan.

😞 Kesehatan yang Lebih Baik:

Pensiun dapat memberi Anda waktu lebih banyak untuk fokus pada kesehatan Anda. Anda memiliki waktu untuk berolahraga secara teratur, makan dengan lebih sehat, tidur yang cukup, dan menjaga rutinitas kesehatan yang baik. Jika Anda mengambil langkah-langkah ini, pensiun dapat menyebabkan peningkatan kesehatan fisik secara keseluruhan.

😞 Penurunan Stres:

Pensiun dapat mengurangi tingkat stres yang terkait dengan pekerjaan dan tanggung jawab sehari-hari. Stres kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik. Dengan mengurangi stres, Anda mungkin mengalami peningkatan kesehatan secara keseluruhan dan penurunan gejala yang terkait dengan stres seperti tekanan darah tinggi atau gangguan tidur.

😞 Kesempatan untuk Aktivitas Fisik yang Disukai:

Setelah pensiun, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk mengejar aktivitas fisik yang Anda sukai. Hal ini dapat termasuk berjalan-jalan, bersepeda, berenang, yoga, atau jenis aktivitas fisik lainnya. Mengikuti aktivitas fisik yang disukai dapat membantu menjaga kebugaran fisik dan memberikan kepuasan secara emosional.

💭 Ada banyak aktivitas yang dapat dijalani selama pensiun, dan pilihan tergantung pada minat, kesehatan, dan preferensi pribadi. 

Beberapa contoh aktivitas yang umumnya dianggap baik untuk pensiun:

🎆 Menjaga Kesehatan dan Kebugaran: 

Berolahraga secara teratur merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan fisik dan mental. Anda dapat mencoba berjalan-jalan, bersepeda, berenang, atau bergabung dengan kelompok olahraga lokal. Aktivitas fisik seperti yoga, tai chi, atau pilates juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan.

🎆 Mengejar Hobi: 

Pensiun memberikan kesempatan untuk mengejar hobi atau minat yang selama ini terabaikan karena keterbatasan waktu. Anda dapat mulai belajar musik, seni, taman, fotografi, memasak, menulis, atau mengikuti kursus daring untuk mengembangkan keterampilan baru.

🎆 Bekerja Sukarela: 

Bekerja sukarela adalah cara yang baik untuk tetap aktif dan terlibat dalam komunitas. Anda dapat memilih organisasi atau yayasan yang Anda minati dan menghabiskan waktu untuk membantu mereka. Misalnya, Anda dapat bekerja di lembaga amal, sekolah, perpustakaan, atau taman kota.

🎆 Melakukan perjalanan dan Jelajahi Tempat Baru:

Pensiun memberikan kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat baru yang ingin Anda kunjungi. Anda dapat melakukan perjalanan domestik atau internasional, menjelajahi destinasi yang selalu Anda impikan, atau mengikuti tur wisata yang menarik minat Anda.

🎆 Membangun Hubungan Sosial:

Menjaga hubungan sosial yang kuat sangat penting untuk kesejahteraan mental dan emosional. Gunakan waktu pensiun untuk bertemu dengan teman-teman, menghadiri acara sosial, bergabung dengan klub atau organisasi, atau bahkan mempertimbangkan untuk menjadi relawan di komunitas lokal.

🎆 Menghabiskan Waktu dengan Keluarga dan Teman: 

Pensiun memberikan kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman. Manfaatkan waktu ini untuk menjalin hubungan yang erat dengan orang-orang terdekat Anda, mengadakan acara keluarga, atau melakukan kegiatan bersama yang menyenangkan.

🎆Meneruskan Pendidikan: 

Mengikuti kursus atau program pendidikan lanjutan adalah cara yang bagus untuk terus belajar dan merangsang pikiran. Anda dapat mengambil kelas di universitas lokal, mengikuti seminar, atau bahkan mengakses sumber belajar daring  yang tersedia secara gratis.

                                         💪😏👈





Sumber:

https://iea.org.uk/publications/research/work-longer-live-healthier-the-relationship-between-economic-activity-health-a

https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2013/05/130517_iptek_pensiunbahaya

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14628/Pensiun-Asyik-Tanpa-Panik.html

https://www.forbes.com/sites/nextavenue/2017/04/04/which-of-these-retirement-paths-will-you-follow/?sh=1e6f6a7b4e5f

https://www.taspen.co.id/layanan/detail-pensiun


No comments:

Post a Comment