Saturday 22 July 2023

Kekhawatiran Dan Kecemasan, Dua Hal Ini Merongrong lansia

           Lansia dengan segala permasalahan penyakit yang terus mendera tubuhnya dan segala macam gangguan, juga dirongrong oleh serangan mental berupa kekhawatiran dan kecemasan. 

Kecemasan dan kekhawatiran adalah dua konsep yang berhubungan erat, tetapi memiliki perbedaan yang penting. 

Berikut penjelasan tentang perbedaan antara kecemasan dan kekhawatiran:

👍 Kecemasan adalah respons emosional yang melibatkan perasaan tidak nyaman atau ketegangan yang berlebihan terhadap ancaman atau ketidakpastian. Ini sering merupakan respons yang lebih umum dan lebih menyeluruh terhadap situasi atau masalah tertentu. Kecemasan dapat disertai dengan gejala fisik seperti jantung berdebar, napas cepat, keringat, gemetar, atau ketegangan otot.

Lansia sehat tidak memiliki kekhawatiran yang berlebihan
(Sumber: foto pens 49 ceria)

👍 Kekhawatiran adalah pola pikir yang berkaitan dengan khawatir, cemas, atau takut terhadap kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk di masa depan. Kekhawatiran dapat berkaitan dengan situasi konkret atau hal-hal yang lebih abstrak. Meskipun kekhawatiran dapat memicu kecemasan, terutama berfokus pada pikiran atau perenungan tentang kemungkinan-kemungkinan buruk.

Dalam banyak kasus, kekhawatiran sering merupakan komponen yang penting dari kecemasan. Kekhawatiran yang berulang atau kronis dapat berkontribusi terhadap kecemasan yang berkelanjutan dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa kasus, kecemasan yang terus-menerus dan berlebihan dapat menjadi gangguan kecemasan yang memerlukan perhatian dan penanganan medis.

Kecemasan dan kekhawatiran adalah pengalaman yang umum dan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk lansia. Jika kecemasan atau kekhawatiran tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari atau menyebabkan kesulitan yang signifikan, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan  untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.

Beberapa faktor yang membuat lansia memiliki kekhawatiran, antara lain:

🔔 Perubahan fisik dan kesehatan: 

Dalam proses penuaan, tubuh mengalami perubahan fisik dan penurunan kesehatan. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kemandirian, penyakit, atau kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi lansia mengalami kecemasan
( Sumber: canva.com)

🔔 Kehilangan orang terdekat:

Lansia sering menghadapi kehilangan teman, pasangan hidup, atau anggota keluarga. Hal ini dapat meningkatkan kecemasan, kesepian, dan ketidakpastian tentang masa depan.

🔔 Perubahan sosial: 

Dalam beberapa kasus, lansia dapat mengalami penurunan interaksi sosial karena pensiun, perubahan lingkungan, atau keterbatasan fisik. Perubahan ini dapat menyebabkan perasaan isolasi dan kecemasan tentang kehilangan hubungan sosial.

🔔 Perubahan kognitif: 

Beberapa lansia mengalami perubahan kognitif seperti gangguan memori atau penurunan fungsi kognitif yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengatasi situasi sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakpastian tentang kemampuan mereka untuk menjaga kemandirian.

🔔 Kondisi kesehatan mental:

Lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan generalisasi atau gangguan kecemasan sosial. Gangguan ini dapat menyebabkan pola pikir yang cenderung khawatir.

            💬 Tidak semua lansia mengalami kecemasan atau pikiran khawatir secara berlebihan. Namun, jika kecemasan dan pikiran khawatir mengganggu kehidupan sehari-hari atau kualitas hidup seseorang, penting untuk mencari bantuan medis dari profesional kesehatan, seperti dokter atau psikolog. 

Berikut ciri-ciri umum yang dapat muncul pada lansia yang mengalami kecemasan atau pikiran khawatir:

💥 Kekhawatiran yang berlebihan:

Lansia yang mengalami kecemasan cenderung memiliki kekhawatiran yang terus-menerus dan berlebihan terkait berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk kesehatan, keuangan, masa depan, atau kehilangan orang terdekat.

💥 Sulit untuk mengendalikan kekhawatiran: 

Mereka mungkin merasa sulit untuk menghentikan atau mengendalikan pikiran-pikiran negatif yang membuat mereka cemas. Kekhawatiran dapat terus berputar dalam pikiran mereka sepanjang waktu.

💥 Gejala fisik:

Kecemasan pada lansia juga dapat menyebabkan gejala fisik seperti ketegangan otot, sakit kepala, gangguan tidur (insomnia), mulut kering, detak jantung yang cepat, atau perasaan gelisah.

💥 Ketidakmampuan untuk bersantai: 

Lansia yang mengalami kecemasan cenderung merasa sulit untuk bersantai atau menikmati momen saat ini. Mereka sering selalu terjaga dan waspada terhadap potensi bahaya atau masalah di sekitar mereka.

💥 Kecemasan sosial: 

Beberapa lansia yang cemas mungkin mengalami kecemasan sosial, merasa tidak nyaman dalam situasi sosial atau takut akan penghakiman orang lain. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial atau penghindaran interaksi sosial.

💥 Kekhawatiran tentang kesehatan: 

Lansia yang cemas sering memiliki kekhawatiran yang berlebihan terkait kondisi kesehatan mereka. Mereka dapat menjadi terobsesi dengan gejala fisik kecil dan sering kali mencari perhatian medis yang berlebihan.

             💭 Ciri-ciri di atas hanyalah petunjuk umum, dan setiap individu dapat mengalami gejala yang berbeda. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala kecemasan atau pikiran khawatir yang signifikan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, disarankan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.

Beberapa kiat yang dapat membantu lansia dalam mengatasi dan mencegah kekhawatiran:

👉 Mempertahankan gaya hidup sehat: 

Makan makanan seimbang, menjaga kecukupan tidur, dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental yang baik. Ini dapat membantu mengurangi kekhawatiran dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

👉 Mengembangkan rutinitas:

Membuat rutinitas harian dapat memberikan rasa struktur dan kestabilan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan kecemasan.

👉 Tetap terhubung dengan orang lain:

Interaksi sosial yang aktif dan hubungan yang mendukung dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan kekhawatiran. Melibatkan diri dalam kelompok sosial, mengunjungi teman atau keluarga, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial dapat memberikan dukungan emosional.

👉 Mengembangkan strategi pengelolaan stres:

Mempelajari teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga, dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental. Mengidentifikasi kegiatan yang menyenangkan atau hobi yang menenangkan juga dapat membantu mengurangi stres.

Lansia sehat mampu mengelola stres
( Sumber: foto pens 49 ceria)

👉 Mencari dukungan profesional:

Jika kekhawatiran lansia terus mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan. Dokter atau psikolog dapat memberikan evaluasi dan penanganan yang tepat, seperti terapi kognitif perilaku atau terapi bicara, untuk membantu mengatasi kekhawatiran.

👉 Menghindari konsumsi berlebihan berita negatif: 

Berita negatif yang berlebihan dapat meningkatkan kekhawatiran dan kecemasan. Membatasi paparan terhadap berita yang menyebabkan stres dan mencari sumber informasi yang dapat dipercaya dan seimbang.

👉 Menggunakan strategi pemecahan masalah: 

Membangun keterampilan pemecahan masalah yang efektif dapat membantu lansia menghadapi kekhawatiran dengan lebih baik. Mengidentifikasi masalah, mencari solusi yang memungkinkan, dan mengambil tindakan yang tepat dapat membantu mengurangi kekhawatiran yang berlebihan.

👉 Mengidentifikasi kekhawatiran yang spesifik:

Mencoba mengidentifikasi kekhawatiran yang spesifik dan konkret dapat membantu lansia memahami dan mengatasi masalah yang mendasarinya. Menulis kekhawatiran tersebut dalam jurnal atau mencatatnya secara teratur dapat membantu dalam mengklarifikasi pikiran dan merencanakan tindakan yang tepat.

👉 Evaluasi realitas kekhawatiran: 

Lansia mungkin memiliki kekhawatiran yang berlebihan atau tidak realistis. Mengevaluasi kekhawatiran tersebut dengan objektivitas dan mempertimbangkan bukti-bukti yang ada dapat membantu menilai apakah kekhawatiran tersebut beralasan atau dibesar-besarkan. Hal ini dapat membantu menyeimbangkan pemikiran dan mengurangi kekhawatiran yang tidak perlu.

👉 Membangun jaringan dukungan sosial:

Berbagi kekhawatiran dengan teman, keluarga, atau kelompok dukungan dapat memberikan rasa pemahaman dan dukungan emosional. Mendapatkan perspektif dari orang lain dan mendiskusikan kekhawatiran dengan mereka dapat membantu mengurangi beban emosional yang dirasakan oleh lansia.

👉 Menghadiri terapi:

Terapi psikologis, seperti terapi perilaku  Cognitive Behavioral Therapy (CBT), dapat membantu lansia mengatasi kekhawatiran dengan bekerja sama dengan seorang profesional. Terapis dapat membantu mengidentifikasi pola pikir negatif, mengajarkan keterampilan pengelolaan kecemasan, dan mengubah pemikiran yang tidak sehat menjadi lebih seimbang dan positif.

           💬 Tidak ada makanan yang secara langsung dapat menghilangkan kekhawatiran pada lansia. Namun, pola makan yang sehat dan seimbang dapat memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. 

Beberapa makanan memiliki nutrisi tertentu yang dapat membantu menjaga keseimbangan suasana hati dan mengurangi stres, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi kekhawatiran. Beberapa contoh:

🍓 Makanan tinggi omega-3: 

Makanan seperti ikan berlemak (sarden, salmon, trout), kacang-kacangan, dan biji-bijian (chia seeds, biji rami) mengandung asam lemak omega-3. Omega-3 dapat membantu menjaga keseimbangan kimia otak dan berpotensi memberikan efek positif pada kesehatan mental.

🍓 Buah-buahan dan sayuran: 

Buah-buahan dan sayuran yang kaya akan antioksidan, serat, dan vitamin dapat mendukung kesehatan umum dan keseimbangan nutrisi. Misalnya, buah-buahan beri seperti stroberi, blueberry, dan raspberry mengandung antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif.

🍓 Makanan tinggi tryptophan: 

Tryptophan adalah asam amino yang ditemukan dalam makanan seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Tryptophan merupakan bahan dasar untuk produksi serotonin, neurotransmiter yang terkait dengan suasana hati yang seimbang. Mengonsumsi makanan yang mengandung tryptophan dapat membantu meningkatkan produksi serotonin.

🍓 Teh herbal: 

Beberapa jenis teh herbal seperti chamomile, lavender, atau mint memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu mengurangi kecemasan. Minum secangkir teh herbal hangat sebelum tidur atau dalam situasi yang menekankan dapat memberikan efek menenangkan.

           💬 Selain menjaga pola makan sehat, penting juga untuk menghindari konsumsi berlebihan kafein dan makanan olahan yang tinggi gula atau lemak jenuh. Memperhatikan pola makan secara keseluruhan sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dapat mendukung kesejahteraan mental dan fisik secara keseluruhan.

Namun, peran makanan dalam mengatasi kekhawatiran pada lansia terbatas dan bukan satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan. Bantuan dari profesional kesehatan dan strategi lainnya, seperti terapi, dukungan sosial, dan teknik pengelolaan stres, juga perlu dipertimbangkan untuk mengatasi kekhawatiran secara holistik.







Sumber:

https://www.nia.nih.gov/health/loneliness-and-social-isolation-tips-staying-connected

https://www.helpguide.org/articles/depression/depression-in-older-adults.htm

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/social-anxiety-disorder/symptoms-causes/syc-20353561

https://www.agingcare.com/articles/senior-anxiety-hoarding-ocd-144712.htm

No comments:

Post a Comment