Tuesday, 4 July 2023

Ini Bukan "Si Pahit Lidah" , Memang Ada Gangguan Pada Lidah

             Dalam kehidupan masyarakat sering Anda mendengar kalimat, orang itu si pahit lidah. Maksud "si pahit lidah" adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki sifat atau kecenderungan untuk selalu mengkritik, menyampaikan komentar yang kurang menyenangkan, atau memiliki sikap yang tajam dalam berbicara.

Ungkapan ini menunjukkan bahwa orang tersebut cenderung membuat orang lain merasa tidak nyaman atau tersinggung dengan kata-kata atau tindakan mereka. 

Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan. Lidah dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap, juga turut membantu dalam tindakan bicara. 

Namun, ketika Anda sedang sakit, lidah yang sebenarnya juga terasa pahit dan hambar. Kondisi tersebut disebabkan oleh pelepasan protein oleh tubuh yang berfungsi untuk mengatasi peradangan saat sakit. Akibatnya, akan mempengaruhi indra pengecap dan menyebabkan rasa pahit di lidah saat sakit.

Kehilangan Rasa Pada Lidah

Rasa adalah indra kimiawi yang diaktifkan selama makan dan minum. Penyebab hilangnya rasa meliputi:

👉 Seseorang mungkin kehilangan indra pengecap jika saraf wajah rusak. Misalnya, Bell's palsy dapat menghentikan kerja saraf wajah dengan benar dan mencegah atau mengurangi fungsi mengunyah (dan, karenanya, mengubah rasa). Tidak jarang setiap saraf pengecap (pahit, asin, manis dan asam) terpengaruh.

👉 Gangguan auto imun yang dikenal sebagai sindrom Sjogren menyebabkan berkurangnya produksi air liur, yang pada gilirannya mengurangi indra pengecap. Ini karena indra pengecap hanya dapat mendeteksi rasa ketika makanan tercampur dengan baik dengan air liur.

👉 Glossodynia, suatu kondisi yang ditandai dengan sensasi terbakar di lidah, juga terkait dengan hilangnya rasa dalam beberapa kasus.

👉 Beberapa obat dapat menyebabkan rasa logam yang tidak enak di mulut, seperti tetrasiklin (antibiotik), litium karbonat (antipsikotik), dan kaptopril (anti hipertensi).

👉 Cedera lidah adalah penyebab paling umum dari tidak nyaman lidah. Lidah memiliki banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan sentuhan dan lebih sensitif dibandingkan bagian tubuh lainnya. 

👉 Lidah sering tergigit secara tidak sengaja tetapi sembuh dengan cepat. Tambalan atau gigi yang tajam dan patah dapat menyebabkan kerusakan besar pada jaringan halus ini. Luka dangkal sembuh dengan cepat, dan luka yang lebih dalam biasanya tidak bertahan lebih dari 3 minggu

Lansia sehat berpikir untuk menikmati makan sate;
godaannya makan sedikit tidak apa-apa 😋
( Sumber: foto paguyuban pengawas purna)

     💬 Reseptor rasa pada lidah dapat merespons empat rasa utama, yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Pada tahun 2000-an, penelitian menunjukkan bahwa terdapat reseptor khusus untuk mengenali rasa umami, yang merupakan rasa kelima yang ditemukan pada makanan seperti daging, keju, dan makanan yang mengandung MSG (monosodium glutamat), di masyarakat Indonesia rasa umami di sebut gurih.

Gangguan lidah pada lansia bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk perubahan yang terkait dengan penuaan serta kondisi medis tertentu. Beberapa gangguan lidah yang umum pada lansia meliputi:

😛 Xerostomia: 

Kondisi mulut kering yang dapat mempengaruhi lidah dan membuatnya terasa kering, terbakar, atau terasa seperti terdapat kapas di dalam mulut. Xerostomia sering terjadi pada lansia karena berkurangnya produksi air liur.

😛 Glossitis: 

Peradangan atau pembengkakan pada lidah yang dapat membuatnya terasa nyeri, merah, dan berubah bentuk. Glossitis dapat disebabkan oleh defisiensi nutrisi, infeksi, alergi, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

😛 Perubahan rasa:

Lansia juga bisa mengalami perubahan rasa pada lidah. Mereka mungkin memiliki masalah dengan rasa manis, asin, asam, atau pahit. Penurunan kemampuan mengecap ini dapat disebabkan oleh penuaan, perubahan hormon, efek samping obat-obatan, atau kondisi medis seperti infeksi atau masalah gigi.

Lansia ini sehat indra pengecapnya, masih dapat
menikmati duren 😋
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)

😛 Glossodynia: 

Kondisi ketika lidah terasa nyeri atau terbakar tanpa adanya penyebab yang jelas. Glossodynia dapat terjadi pada lansia dan sering kali berkaitan dengan faktor stres, kecemasan, atau gangguan sistem saraf.

😛 Leukoplakia: 

Ini adalah kondisi di mana muncul bercak putih pada lidah yang tidak bisa dihilangkan. Leukoplakia bisa menjadi tanda adanya kerusakan pada lidah dan berpotensi berkembang menjadi kanker mulut. Kondisi ini terutama terkait dengan kebiasaan merokok atau penggunaan tembakau.

            💬 Penting untuk konsultasi kondisi ini dengan dokter atau ahli gigi yang dapat mengevaluasi gangguan lidah pada lansia. Penanganan tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan bisa melibatkan perubahan pola makan, perawatan mulut yang tepat, penggunaan obat-obatan, atau penanganan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi lidah pada lansia antara lain:

😝 Penurunan jumlah dan fungsi papila: 

Papila adalah struktur kecil di permukaan lidah yang mengandung sel-sel pengecap. Seiring penuaan, jumlah dan fungsi papila dapat berkurang, sehingga mengurangi sensitivitas lidah terhadap rasa makanan.

😝 Xerostomia (mulut kering): 

Mulut kering sering dialami oleh lansia, terutama yang menggunakan obat-obatan tertentu. Kurangnya produksi air liur dapat mempengaruhi lidah dan menyebabkan perubahan rasa makanan.

😝 Gangguan neurologis: 

Beberapa penyakit neurologis seperti stroke, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson dapat mempengaruhi fungsi saraf yang mengontrol lidah dan indra pengecap, sehingga mengganggu kemampuan untuk merasakan rasa makanan dengan baik.

😝 Defisiensi nutrisi: 

Kurangnya asupan nutrisi penting seperti vitamin B12 dan zinc dapat mempengaruhi lidah dan menyebabkan perubahan rasa makanan.

             💭 Gangguan lidah pada lansia dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, kesulitan dalam memilih makanan yang sehat, atau perubahan pola makan. Penting untuk memperhatikan asupan nutrisi dan keseimbangan makanan yang sehat bagi lansia dengan gangguan indra pengecap. 

Ciri-ciri lidah yang mengalami gangguan pada lansia dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat parahnya. Beberapa ciri-ciri umum yang dapat terjadi adalah:

😜 Perubahan sensitivitas terhadap rasa:

Lansia dengan gangguan lidah mungkin mengalami penurunan sensitivitas terhadap rasa makanan. Mereka mungkin kesulitan merasakan rasa manis, asam, pahit, atau asin secara normal.

Lansia sehat dengan indra pengecap yang baik,
tentu makan dengan lahab berbagai jenis lauk pauk 😋
( Sumber: foto pensiun 49 ceria)
😜 Perubahan persepsi rasa: 

Selain penurunan sensitivitas, lansia juga dapat mengalami perubahan persepsi rasa. Misalnya, makanan yang seharusnya memiliki rasa tertentu mungkin terasa berbeda atau tidak berasa sama sekali.

😜 Kesulitan membedakan rasa:

Lansia dengan gangguan indra pengecap mungkin mengalami kesulitan membedakan antara rasa makanan yang mirip atau memiliki rasa yang kompleks. Misalnya, mereka mungkin sulit membedakan antara rasa garam dan rasa asin.

😜 Penurunan nafsu makan: 

Gangguan lidah dapat menyebabkan penurunan nafsu makan karena makanan tidak lagi memberikan sensasi atau kenikmatan rasa yang sama seperti sebelumnya.

😜 Perubahan pola makan:

Lansia dengan gangguan indra pengecap mungkin cenderung menghindari beberapa jenis makanan karena tidak lagi memiliki rasa yang menyenangkan bagi mereka. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pola makan dan risiko kekurangan nutrisi.

😜 Kesulitan dalam memilih makanan: 

Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memilih makanan yang sehat karena tidak dapat merasakan perbedaan rasa antara makanan yang berbeda.

                💬  Jika Anda atau orang yang Anda pedulikan mengalami gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan saran yang tepat mengenai nutrisi dan perawatan yang diperlukan.

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gangguan lidah pada lansia, antara lain:

😈 Penyakit Alzheimer: 

Penyakit Alzheimer dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk saraf yang mengontrol lidah dan indra pengecap. Hal ini dapat menyebabkan penurunan sensitivitas lidah terhadap rasa makanan.

😈 Stroke: 

Stroke dapat merusak bagian otak yang terlibat dalam pengindraan rasa dan kontrol lidah. Akibatnya, lansia yang mengalami stroke dapat mengalami gangguan indra pengecap.

😈 Parkinson:

Penyakit Parkinson mempengaruhi sistem saraf dan dapat mempengaruhi gerakan, termasuk gerakan lidah. Gangguan gerakan lidah ini dapat menyebabkan gangguan indra pengecap.

😈 Diabetes: 

Pada lansia dengan diabetes, tingkat gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat merusak saraf-saraf yang mengontrol lidah dan indra pengecap. Hal ini dapat mengganggu kemampuan lidah untuk merasakan rasa makanan dengan baik.

😈 Infeksi saluran pernapasan atas:

Infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek atau flu dapat menyebabkan gangguan sementara pada indra pengecap, karena hidung yang tersumbat dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencium dan merasakan rasa makanan secara penuh.

😈 Efek samping obat: 

Beberapa obat yang umum digunakan oleh lansia, seperti obat tekanan darah, obat diabetes, atau obat antidepresan, dapat memiliki efek samping yang mempengaruhi indra pengecap dan merobah persepsi rasa.

                💭 Ini hanya beberapa contoh penyakit yang dapat menyebabkan gangguan indra pengecap pada lansia. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh dan mendapatkan diagnosis yang akurat jika Anda atau orang yang Anda pedulikan mengalami gangguan lidah.

Beberapa kiat untuk mencegah gangguan indra pengecap pada lansia:

💊 Menjaga kebersihan mulut dan gigi: 

Sikat gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari dan gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi. Juga, periksakan gigi secara teratur ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.

💊 Konsumsi makanan sehat:

Pastikan asupan nutrisi yang cukup dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Sertakan berbagai jenis makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk sayuran, buah-buahan, protein, biji-bijian, dan susu rendah lemak.

💊 Hindari kebiasaan merokok:

Merokok dapat merusak lidah dan papila, serta menyebabkan gangguan lidah. Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti atau mengurangi konsumsi rokok.

💊 Batasi konsumsi alkohol:

Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat mempengaruhi lidah dan indra pengecap. Batasi konsumsi alkohol atau hindari alkohol sepenuhnya.

💊 Hindari makanan olahan dan tinggi garam:

Makanan olahan sering mengandung tinggi garam dan bahan tambahan lainnya yang tidak sehat. Coba untuk membatasi konsumsi makanan olahan dan gantilah dengan makanan segar dan alami.

💊 Periksakan kesehatan secara rutin: 

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter untuk memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan. Jika Anda mengalami gejala atau masalah pada indra pengecap, segera berkonsultasi dengan dokter.

💊 Minum cukup air:

Pastikan tubuh Anda terhidrasi dengan cukup minum air putih. Air membantu menjaga kelembapan mulut dan lidah, yang penting untuk fungsi indra pengecap yang optimal.

💊 Kurangi stres: 

Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk fungsi indra pengecap. Coba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas yang menyenangkan untuk mengurangi stres.

💊 Konsultasikan dengan dokter: 

Jika Anda memiliki penyakit atau mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi indra pengecap, diskusikan dengan dokter mengenai dampaknya dan cara mengelolanya.

                  💬  Selalu penting untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan untuk mencegah gangguan indra pengecap pada lansia. Tetaplah aktif, terlibat dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan Anda, dan jaga pola makan yang sehat.

Jika Anda mengalami gangguan indra pengecap, berikut adalah beberapa makanan yang dapat membantu Anda menikmati pengalaman makan yang lebih baik:

🍲 Makanan dengan tekstur yang beragam:

Pilih makanan yang memiliki variasi tekstur, seperti makanan renyah, kenyal, atau rebus. Ini dapat memberikan sensasi yang berbeda di mulut dan membuat makanan lebih menarik.

🍲 Makanan yang kaya akan rasa alami:

Pilih makanan yang memiliki rasa alami yang kuat, seperti buah-buahan yang matang, sayuran yang manis, atau daging yang berkualitas. Rasa alami ini dapat memberikan sensasi yang lebih kuat pada lidah.

🍲 Makanan yang bervariasi secara visual: 

Buatlah piring makanan Anda terlihat menarik dengan memadukan berbagai warna dan bentuk. Ini dapat memancing selera dan meningkatkan kepuasan saat makan.

🍲 Makanan yang kaya rempah:

Tambahkan rempah-rempah seperti merica, jahe, atau kayu manis pada makanan Anda. Rempah-rempah ini dapat memberikan stimulasi rasa yang kuat dan membuat makanan lebih beragam.

🍲 Makanan dengan tekstur lembut:

Jika Anda memiliki kesulitan mengunyah makanan, pilih makanan dengan tekstur yang lembut seperti sup kental, pure, atau smoothie. Makanan ini lebih mudah dikonsumsi dan dapat memberikan variasi rasa.

🍲 Makanan yang kaya nutrisi: 

Pastikan makanan yang Anda pilih kaya nutrisi untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Sertakan buah-buahan, sayuran, protein sehat, biji-bijian, dan makanan tinggi serat dalam diet Anda.

🍲 Perhatikan sajian makanan:

Susun makanan dengan cara yang menarik dan menggugah selera. Penampilan makanan yang menarik dapat meningkatkan antusiasme Anda untuk mencoba dan menikmatinya.

🍲 Jangan ragu mencoba berbagai makanan: 

Eksplorasi makanan baru dan mencoba variasi rasa dapat membantu meningkatkan pengalaman makan Anda. Jangan takut untuk mencoba makanan dari berbagai budaya atau mencampurkan bahan-bahan yang tidak biasa.

🍲 Konsultasikan dengan ahli gizi: 

Jika Anda mengalami gangguan lidah pengecap yang signifikan, berkonsultasilah dengan ahli gizi atau dokter gizi yang dapat memberikan saran khusus mengenai diet yang cocok untuk Anda.

                          💭   Ingatlah bahwa setiap individu memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda. Jika Anda mengalami gangguan indra pengecap, eksplorasi dan percobaan adalah kunci untuk menemukan makanan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.  





Sumber:

https://www.merckmanuals.com/home/mouth-and-dental-disorders/lip-and-tongue-disorders/tongue-discomfort

https://www.verywellhealth.com/tongue-diseases-5118157

https://www.healthline.com/health/tongue-problems-2

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27343960/

https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/tongue

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/burning-mouth-syndrome/symptoms-causes/syc-20350911



No comments:

Post a Comment