Perasaan adalah pengalaman emosi atau keadaan mental yang muncul sebagai respons terhadap situasi, peristiwa, atau pengalaman tertentu. Perasaan melibatkan reaksi fisik dan psikologis yang kompleks, dan sering sulit dijelaskan secara tepat karena bersifat subjektif dan unik bagi setiap individu.
Perasaan kosong kadang bentuk manifestasi dari rasa kesepian, kebingungan tentang hidup dan tujuan hidup, atau kurangnya motivasi untuk mengejar apa pun dalam hidup. Setiap orang mungkin merasakan kekosongan dari waktu ke waktu.
Perasaan kosong pada lansia mengacu pada perasaan tidak berdaya, kurangnya emosi yang kuat, dan perasaan datar atau kosong yang mendalam.
Perasaan hampa adalah kondisi emosional di mana seseorang merasa kehilangan makna, semangat, atau kebahagiaan dalam hidup mereka
Meskipun tidak selalu tepat, perasaan hampa juga dapat diakibatkan oleh gangguan kesehatan mental, seperti: depresi, gangguan bipolar, atau gangguan stres pasca trauma, ini menjadi tanda penting, ada masalah kesehatan mental yang perlu diperhatikan.
Terkadang perasaan hampa cepat berlalu dan hanya berlangsung beberapa hari atau minggu. Sering perasaan itu sembuh dengan sendirinya dan Anda merasa seperti baru dapat pencerahan. Namun terkadang perasaan hampa terus menggerogoti dan tidak hilang .
Interaksi lansia dan cucu menghilangkan perasaan hampa ( Sumber: foto pens 49 ceria) |
Perasaan hampa dan perasaan kosong adalah dua kondisi emosional yang berbeda, meskipun keduanya sering digambarkan sebagai perasaan yang mendalam dan kurangnya kepuasan emosional.
Berikut perbedaan antara perasaan hampa dan perasaan kosong:
😞 Perasaan Hampa
Perasaan hampa mencakup perasaan kekosongan, tidak berdaya, dan kurangnya tujuan dalam hidup. Seseorang yang merasa hampa mungkin merasa seperti ada sesuatu yang hilang atau kurang dalam hidup mereka.
Perasaan hampa kadang terkait dengan perasaan tidak puas dengan keadaan hidup, perubahan besar dalam kehidupan, atau masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Orang yang merasa hampa mungkin mengalami perasaan sedih, putus asa, dan kurangnya minat pada aktivitas sehari-hari.
😞 Perasaan Kosong
Perasaan kosong adalah perasaan tidak berdaya yang intens dan kurangnya emosi positif atau negatif yang kuat. Seseorang yang merasa kosong mungkin merasa seolah-olah tidak ada perasaan sama sekali atau perasaan datar yang mendalam.
Lansia berkumpul dengan anak, cucu dan saudara menghilangkan perasaan kosong (Sumber: foto LPC- lansia) |
Perasaan kosong sering terkait dengan depersonalisasi atau disosiasi, di mana seseorang merasa terputus dari diri mereka sendiri atau dari realitas. Perasaan kosong dapat muncul sebagai respons terhadap stres berat, trauma, atau keadaan emosional yang kompleks.
Meskipun perasaan hampa dan perasaan kosong memiliki beberapa perbedaan, keduanya dapat tumpang tindih atau berkaitan satu sama lain. Seseorang yang merasa hampa dapat merasa kosong karena kurangnya emosi atau tujuan yang kuat dalam hidup mereka. Sebaliknya, perasaan kosong yang intens dapat menyebabkan perasaan hampa karena kurangnya kepuasan emosional.
💬 Perasaan hampa pada lansia adalah perasaan emosional yang kuat dari kekosongan, kehilangan arah, dan kurangnya rasa makna dalam hidup. Hal ini dapat menjadi pengalaman emosional yang mendalam dan kompleks bagi lansia.
Perasaan hampa dapat menyertainya karena berbagai alasan yang terkait dengan proses penuaan dan perubahan kehidupan yang dialami oleh individu pada usia tersebut.
Perasaan hampa muncul ketika lansia merasa terasing, terlupakan, atau tidak mampu menemukan kebahagiaan atau tujuan dalam kehidupan mereka.
Perasaan hampa pada lansia sering terkait dengan beberapa faktor, antara lain :
😔 Kehilangan sosial:
Salah satu alasan umum mengapa lansia bisa merasa hampa adalah karena kehilangan orang-orang terdekat dalam hidup mereka. Mereka mungkin telah kehilangan pasangan hidup, teman-teman, atau keluarga akibat kematian atau berbagai alasan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan merasa terasing.
😔 Perubahan peran:
Seiring dengan bertambahnya usia, lansia dapat mengalami perubahan dalam peran mereka di masyarakat, keluarga, atau pekerjaan. Misalnya, pensiun dari pekerjaan dapat mengubah rutinitas sehari-hari dan menyebabkan perasaan kurang bermanfaat atau memiliki tujuan yang jelas.
😔 Penurunan kesehatan fisik dan mental:
Kondisi kesehatan yang memburuk, seperti penyakit kronis atau masalah kognitif, dapat membatasi kemampuan lansia untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan sosial, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perasaan hampa.
😔 Isolasi sosial:
Beberapa lansia mungkin mengalami isolasi sosial karena keterbatasan fisik atau mobilitas. Hal ini dapat menyebabkan terbatasnya interaksi sosial, yang kemudian dapat menyebabkan perasaan hampa dan kesepian.
😔 Ketergantungan pada orang lain:
Beberapa lansia mungkin merasa hampa karena mereka merasa terlalu bergantung pada orang lain untuk kebutuhan sehari-hari. Ini dapat merasa tidak nyaman dan merugikan rasa harga diri.
😔 Masalah finansial:
Kesulitan finansial pada usia lanjut dapat menyebabkan stres dan kekhawatiran tentang masa depan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perasaan hampa dan kecemasan.
😔 Refleksi tentang kehidupan:
Pada tahap lanjut kehidupan, banyak orang cenderung merefleksikan masa lalu dan pertanyaan tentang makna hidup, pencapaian, dan tujuan mereka. Jika seseorang merasa bahwa mereka belum mencapai apa yang mereka harapkan dalam hidup, hal ini dapat menyebabkan perasaan hampa.
Perasaan lansia terhadap refleksi tentang kehidupan dan fakta umurnya merupakan sisa dari hidupnya, sangat beragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Beberapa perasaan yang mungkin dialami oleh lansia ketika menyadari bahwa mereka memiliki masa hidup yang lebih pendek, antara lain:
😕 Refleksi dan Kepuasan:
Beberapa lansia mungkin merasa reflektif tentang hidup mereka dan merasa puas dengan apa yang telah mereka capai sejauh ini. Mereka bisa merasa bahagia dengan kenangan indah dan pencapaian yang telah mereka raih.
😕 Kekhawatiran dan Ketakutan:
Kebalikannya, beberapa lansia mungkin merasa cemas dan takut menghadapi sisa hidup mereka. Mereka bisa merasa khawatir tentang kesehatan, keterbatasan fisik, atau kesendirian.
😕 Bersyukur dan Berharga:
Beberapa lansia mungkin merasa bersyukur atas setiap hari yang diberikan kepada mereka dan menghargai setiap momen berharga. Mereka bisa lebih berfokus pada kehadiran dan merasa berharga sebagai individu.
😕 Penyesalan dan Penerimaan:
Beberapa lansia mungkin merasa penyesalan tentang hal-hal yang belum mereka capai atau pilihan yang telah mereka buat dalam hidup. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka bisa mencapai penerimaan atas hal tersebut dan mencoba untuk hidup tanpa penyesalan.
😕 Kesiapan dan Perencanaan:
Beberapa lansia mungkin merasa sudah merencanakan masa depan mereka dengan bijaksana. Mereka bisa mengatur rencana keuangan, kesehatan, atau pilihan hidup lainnya agar masa tua mereka lebih terjamin.
😕 Kehidupan Bermakna:
Lansia yang merasa hidup mereka memiliki arti dan tujuan yang lebih tinggi mungkin merasa lebih puas dan damai mengenai sisa hidup mereka, karena mereka merasa telah memberikan kontribusi yang berarti dalam hidup orang lain, keluarga dan masyarakat.
😰 Perasaan lansia tentang sisa hidup mereka sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi kesehatan, lingkungan sosial, dukungan keluarga, dan bagaimana mereka merasa tentang hidup mereka secara keseluruhan. Berikan dukungan dan empati kepada lansia dan membantu mereka dalam menghadapi berbagai perasaan dan tantangan yang mungkin muncul ketika menyadari bahwa umurnya merupakan sisa dari hidupnya.
Intervensi sosial dan psikologis dapat membantu meningkatkan kualitas hidup lansia dan membantu mereka menemukan arti dan tujuan baru dalam hidup mereka.
Ciri-ciri lansia yang merasa hampa dapat bervariasi dari individu ke individu, beberapa tanda umum yang mungkin dapat diamati:
😱 Perasaan kesepian yang mendalam:
Lansia yang merasa hampa sering kali mengalami perasaan kesepian yang intens. Mereka mungkin merasa terisolasi dan memiliki sedikit interaksi sosial dengan orang lain.
😱 Kurangnya minat dan semangat:
Lansia yang merasa hampa cenderung kehilangan minat dan semangat dalam melakukan aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati. Mereka mungkin kehilangan gairah hidup dan motivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.
😱 Rasa kehilangan dan duka:
Perasaan hampa pada lansia sering kali terkait dengan kehilangan yang dialami, seperti kehilangan pasangan hidup, teman, atau anggota keluarga. Rasa duka ini bisa berdampak dalam jangka panjang dan menyebabkan perasaan kosong.
😱 Kehilangan tujuan hidup:
Lansia yang merasa hampa mungkin merasa bahwa mereka kehilangan tujuan hidup atau merasa tidak lagi memiliki arti dalam hidup mereka. Mereka mungkin merasa tidak lagi memiliki peran atau kontribusi yang signifikan.
😱 Gangguan tidur:
Perasaan hampa dan stres emosional yang dialami lansia dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti sulit tidur, tidur terputus-putus, atau tidur terlalu banyak.
😱 Perubahan perilaku:
Lansia yang merasa hampa dapat menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok, seperti menjadi lebih tertutup, kurang berenergi, atau menghindari interaksi sosial.
😱 Perasaan putus asa atau tidak berdaya:
Lansia yang merasa hampa sering merasa putus asa atau tidak berdaya menghadapi situasi hidup tertentu. Mereka mungkin merasa sulit untuk mencari solusi atau perubahan positif dalam kehidupan mereka.
😱 Kurangnya perhatian terhadap diri sendiri:
Lansia yang merasa hampa mungkin mulai mengabaikan perawatan diri dan kesehatan mereka. Mereka dapat mengalami penurunan dalam menjaga kebersihan pribadi, makan dengan baik, atau menjaga rutinitas kesehatan.
Beberapa penyakit yang mungkin menyertai perasaan hampa pada lansia antara lain:
😑 Depresi:
Depresi adalah salah satu penyebab umum perasaan hampa pada lansia. Lansia yang mengalami depresi cenderung merasa sedih, kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya dinikmati, merasa putus asa, kurang energi, dan memiliki perasaan rendah diri yang mendalam.
😑 Gangguan kecemasan:
Kecemasan yang berlebihan dan kronis dapat menyebabkan perasaan hampa pada lansia. Gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, atau gangguan cemas lainnya dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan mental mereka.
😑 Demensia:
Demensia adalah kelompok penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, termasuk gangguan memori dan kesulitan dalam berpikir dan berbicara. Perasaan hampa dapat menyertai proses demensia karena perubahan dalam persepsi dan interaksi sosial.
😑 Penyakit kronis:
Lansia yang menderita penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, artritis, atau penyakit lainnya mungkin mengalami perasaan hampa akibat keterbatasan fisik dan perubahan dalam gaya hidup mereka.
😑 Trauma emosional atau kehilangan:
Lansia yang telah mengalami trauma emosional atau kehilangan yang signifikan dalam hidup mereka, seperti kematian pasangan hidup atau anggota keluarga terdekat, cenderung merasa hampa.
😑 Isolasi sosial:
Lansia yang mengalami isolasi sosial atau kurangnya interaksi dengan orang lain dapat mengalami perasaan hampa dan kesepian.
😑 Masalah tidur:
Gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak, dapat berkontribusi pada perasaan hampa pada lansia.
💬 Penting untuk diingat bahwa perasaan hampa pada lansia bisa menjadi gejala yang kompleks dengan banyak penyebab yang mungkin berperan bersama-sama.
Mencegah lansia memiliki perasaan hampa melibatkan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara fisik, mental, dan sosial.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah perasaan hampa pada lansia:
💢 Jaga kesehatan fisik:
Dukung lansia dalam menjalani gaya hidup sehat dengan mendorong mereka untuk berolahraga secara teratur, mengikuti pola makan yang seimbang, dan menjaga berat badan yang sehat. Kesehatan fisik yang baik dapat membantu meningkatkan suasana hati dan memperkuat perasaan positif.
💢 Fasilitasi interaksi sosial:
Bantu lansia untuk tetap terlibat dalam komunitas dan keluarga mereka. Dorong mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti klub lansia, kelompok kegiatan, atau relawan di masyarakat. Interaksi sosial yang aktif dapat mengurangi rasa kesepian dan perasaan hampa.
Lansia berkumpul dengan sahabat lama mengurangi kesepian dan perasaan hampa ( Sumber: foto pens 49 ceria) |
💢 Dukung kemandirian:
Berikan kesempatan bagi lansia untuk tetap mandiri sebanyak mungkin. Dukung mereka untuk terus melakukan aktivitas yang mereka nikmati dan masih mampu lakukan. Ini dapat membantu meningkatkan rasa harga diri dan memberikan perasaan pencapaian.
💢 Fasilitasi pengembangan keterampilan dan hobi baru:
Mencoba keterampilan baru atau hobi yang menarik bagi lansia. Hal ini dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan tumbuh, dan memberikan rasa pencapaian dan kepuasan.
💢 Perhatikan kesehatan mental:
Dorong lansia untuk berbicara tentang perasaan mereka dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Bantuan dari terapis atau konselor dapat membantu mengatasi masalah emosional dan mencegah perasaan hampa yang berkepanjangan.
💢 Tingkatkan kesadaran diri:
Ajak lansia untuk merenung dan merenungi tujuan hidup mereka, serta prestasi dan kebahagiaan yang telah mereka alami. Mendorong kesadaran diri dan apresiasi akan kehidupan mereka dapat membantu mengurangi perasaan hampa.
💢 Tetap aktif secara intelektual:
Dorong lansia untuk menjaga otak tetap aktif dengan membaca, menulis, atau bermain permainan otak. Stimulasi intelektual dapat membantu menjaga kognisi dan emosi tetap sehat.
💢 Jaga ikatan keluarga:
Perhatikan dan pertahankan ikatan keluarga dengan lansia. Interaksi dan dukungan dari anggota keluarga dapat membantu mencegah perasaan hampa dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
💬 Setiap lansia adalah individu yang unik, dan pendekatan yang penuh perhatian dan pengertian diperlukan untuk membantu mereka merasa terhubung, dicintai, dan dihargai. Membantu lansia tetap aktif, berarti, dan terlibat dalam kehidupan adalah kunci dalam mencegah perasaan hampa pada tahap lanjut kehidupan mereka.
Mengonsumsi makanan yang tepat dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan mental pada lansia.
Beberapa makanan yang baik untuk mengurangi perasaan hampa pada lansia:
🐓 Ikan berlemak:
Ikan seperti salmon, sarden, dan tuna mengandung asam lemak omega-3, yang telah terbukti memiliki efek positif pada kesehatan otak dan suasana hati. Omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan neurotransmiter yang terkait dengan perasaan bahagia.
🐓 Buah-buahan dan sayuran:
Konsumsi berbagai buah-buahan dan sayuran memberikan nutrisi penting dan serat yang dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Beberapa buah dan sayuran, seperti pisang, stroberi, bayam, dan brokoli, mengandung vitamin B dan antioksidan yang membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi stres.
🐓 Kacang-kacangan dan biji-bijian:
Kacang-kacangan, seperti almond, kenari, dan kacang merah, serta biji-bijian, seperti biji bunga matahari dan biji labu, mengandung magnesium yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati.
🐓 Dark chocolate (cokelat hitam):
Dark chocolate mengandung senyawa yang disebut feniletilamin, yang dapat merangsang pelepasan endorfin dan serotonin, dua zat kimia yang terkait dengan perasaan bahagia dan relaksasi. Pastikan memilih cokelat hitam dengan kandungan kakao yang tinggi dan rendah gula tambahan.
🐓 Teh hijau:
Teh hijau mengandung senyawa seperti L-theanine yang dapat membantu menenangkan pikiran dan memberikan efek relaksasi.
🐓 Yogurt dan makanan fermentasi:
Makanan fermentasi, seperti yogurt dan kimchi, mengandung probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus. Kesehatan usus yang baik dapat berpengaruh positif pada suasana hati dan kesejahteraan mental.
🐓 Telur:
Telur mengandung banyak nutrisi penting, termasuk vitamin D yang penting untuk kesehatan otak dan suasana hati yang stabil. Vitamin D juga dapat membantu mengatasi perasaan hampa pada lansia.
🐓 Kopi:
Secangkir kopi dapat meningkatkan energi dan fokus pada lansia, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi perasaan hampa.
💭 Selain makanan di atas, penting juga untuk mengonsumsi makanan secara seimbang dan memastikan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Menerapkan pola makan yang sehat dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan emosional pada lansia.
Sumber:
https://www.webmd.com/depression/what-is-anhedonia
https://psychcentral.com/blog/stop-feeling-empty
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/brick-brick/202207/why-we-feel-empty
No comments:
Post a Comment