Sunday, 2 July 2023

Anda lansia "Rapuh" Atau "Kuat" , jangan Ambil Risiko, Ini Kriterianya

             Penuaan adalah proses berkelanjutan yang melekat pada kondisi manusia. Terdiri dari serangkaian perubahan organik, psikis, dan sosial yang bersifat progresif yang dipengaruhi oleh genetika dan kebiasaan serta perilaku yang diasumsikan individu sepanjang hidup mereka. 

Penuaan ditandai dengan penurunan fungsi organik dan kognitif, predisposisi yang lebih besar terhadap perkembangan penyakit degeneratif kronis, dan hilangnya kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari .

Kerapuhan pada lansia bukanlah suatu keniscayaan atau kepastian. Meskipun kerapuhan lebih umum terjadi pada lansia karena proses alami penuaan, bukan berarti semua lansia akan mengalami kerapuhan. 

Beberapa lansia berjejer tertib berfoto dengan pasangan pengantin (tengah)
Peluang terjadi kerapuhan pada lansia meningkat sesuai pertambahan usia.
( Sumber: foto pensiunan 49 ceria)








Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kerapuhan pada lansia, termasuk gaya hidup, kondisi kesehatan yang mendasarinya, genetika, dan perawatan yang diterima.

Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti menjaga aktivitas fisik, mengonsumsi makanan yang seimbang, dan menjaga kesehatan mental, lansia dapat meminimalkan risiko kerapuhan.

Perawatan kesehatan yang tepat dan pengelolaan kondisi kesehatan yang baik juga dapat membantu mencegah atau memperlambat perkembangan kerapuhan pada lansia. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki perjalanan kesehatan yang unik. 

Beberapa lansia mungkin mengalami kerapuhan dengan tingkat yang lebih tinggi, sedangkan yang lain mungkin tetap aktif dan sehat dalam usia lanjut. Dalam hal ini, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, tetapi tidak ada jaminan bahwa seseorang akan mengalami kerapuhan pada masa tua mereka.

Fenotipe kelemahan fisik 

Pendekatan populer untuk penilaian kelemahan geriatri mencakup penilaian lima dimensi yang dihipotesiskan untuk mencerminkan sistem yang regulasi gangguannya mendasari sindrom tersebut.

Kelima dimensi tersebut adalah:

  • Berat badan Anda menyusut. Anda secara tidak sengaja kehilangan 10 pon ( kurang lebih 4,5 kg) atau lebih dalam setahun terakhir.
  • Anda merasa lemah. Anda kesulitan berdiri tanpa bantuan atau kekuatan genggaman berkurang.
  • Anda merasa lelah. Segala sesuatu yang Anda lakukan memerlukan upaya besar, atau Anda tidak dapat melakukannya selama tiga hari atau lebih hampir setiap minggu.
  • Tingkat aktivitas Anda rendah. Ini termasuk olahraga formal ditambah pekerjaan rumah tangga dan aktivitas yang Anda lakukan untuk bersenang-senang.
  • Anda berjalan perlahan. Kecepatan Anda dianggap lambat jika Anda membutuhkan waktu lebih dari enam atau tujuh detik untuk berjalan sejauh 15 kaki ( 4,57 m).

Kelima dimensi ini membentuk kriteria khusus yang menunjukkan fungsi yang merugikan, yang diimplementasikan dengan menggunakan kombinasi pengukuran yang dilaporkan sendiri dan berbasis kinerja. Mereka yang memenuhi setidaknya tiga kriteria didefinisikan sebagai "rapuh", sedangkan mereka yang tidak memenuhi salah satu dari lima kriteria tersebut didefinisikan sebagai "kuat"

Beberapa lansia ada yang masuk kriteria "rapuh" dan "kuat"
Anda masuk kriteria mana?
(Sumber: foto pensiunan 49 ceria)
Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk mendapatkan penilaian individu dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Mereka dapat memberikan nasihat yang lebih terperinci tentang risiko kerapuhan dan bagaimana mencegahnya berdasarkan situasi dan kebutuhan Anda.

Kerapuhan pada lansia bukan secara langsung merupakan tanda kehancuran menuju kematian. Kerapuhan adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan lansia, tetapi tidak secara otomatis mengarah pada kematian. Namun, kerapuhan pada lansia dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kesehatan serius dan kecacatan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harapan hidup.

Kerapuhan pada lansia dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari, meningkatkan risiko jatuh dan cedera, dan mengurangi kemandirian. Hal ini sering kali berdampak pada kualitas hidup dan dapat mempercepat kemunduran kesehatan pada lansia.

Perawatan yang tepat dan adekuat
memperlambat kemajuan kerapuhan pada lansia

(Sumber: foto pensiunan 49 ceria) 

Setiap individu memiliki perjalanan kesehatan yang unik, dan dampak kerapuhan pada harapan hidup dapat bervariasi. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi harapan hidup seseorang, termasuk faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, dan adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Perawatan yang tepat dan dukungan yang terjamin dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan memperlambat kemajuan kerapuhan pada lansia. Upaya untuk menerapkan pola hidup sehat, menjaga kekuatan fisik, memperhatikan nutrisi yang baik, serta menjaga hubungan sosial yang positif juga dapat berdampak positif pada kesehatan lansia.

Kerapuhan pada lansia mengacu pada kondisi fisik yang melemah seiring bertambahnya usia. Beberapa tanda dan gejala kerapuhan pada lansia dapat meliputi:

πŸ“’ Kelemahan fisik:

Lansia yang mengalami kerapuhan mungkin mengalami penurunan kekuatan fisik, seperti sulit bangun dari duduk atau kesulitan mengangkat benda berat. Mereka juga dapat merasa lelah dengan mudah dan cepat kelelahan saat melakukan aktivitas fisik ringan.

πŸ“’ Penurunan keseimbangan:

Lansia yang mengalami kerapuhan mungkin mengalami masalah dalam menjaga keseimbangan tubuh. Mereka bisa sering mengalami kesulitan berjalan atau mudah terjatuh, bahkan tanpa sebab yang jelas.

πŸ“’Penurunan massa otot:

Kerapuhan pada lansia sering disertai dengan penurunan massa otot atau atrofi otot. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kekuatan dan ketahanan fisik serta meningkatkan risiko cedera.

πŸ“’ Penurunan kepadatan tulang:

 Lansia yang mengalami kerapuhan mungkin memiliki kepadatan tulang yang rendah atau mengalami osteoporosis. Hal ini membuat mereka lebih rentan mengalami patah tulang, terutama pada pinggul, tangan, atau tulang belakang.

πŸ“’ Ketidakstabilan emosional: 

Kerapuhan pada lansia dapat berdampak pada kesejahteraan emosional. Mereka mungkin mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, menjadi cemas atau mudah marah. Penurunan kualitas hidup dan rasa terisolasi juga bisa terjadi.

πŸ“’ Penurunan fungsi kognitif: 

Pada beberapa kasus, kerapuhan dapat berdampak pada fungsi kognitif. Lansia yang mengalami kerapuhan mungkin mengalami penurunan daya ingat, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah dalam pemecahan masalah.

πŸ“’ Peningkatan risiko komplikasi kesehatan:

Kerapuhan pada lansia dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan, patah tulang, luka tekan, dan gangguan nutrisi.

πŸ’¬ Mencegah kerapuhan pada lansia melibatkan upaya untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial secara keseluruhan. 

Beberapa langkah yang dapat membantu mencegah kerapuhan pada lansia:

πŸ’ͺ Aktivitas fisik teratur:

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mempertahankan kekuatan otot, keseimbangan, dan fleksibilitas. Pilih aktivitas yang sesuai dengan kondisi fisik dan minat Anda, seperti jalan santai, senam ringan, atau yoga. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kebugaran untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.

πŸ’ͺ Nutrisi seimbang: 

Pastikan asupan makanan yang seimbang dan bergizi. Konsumsi makanan yang kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan garam berlebihan. Jaga juga kecukupan cairan dengan minum air yang cukup setiap hari.

πŸ’ͺ Jaga keseimbangan dan kekuatan:

Latihan keseimbangan dan kekuatan seperti latihan dengan beban ringan atau pilates dapat membantu menjaga kekuatan otot dan keseimbangan tubuh. Keseimbangan yang baik dapat mengurangi risiko jatuh dan cedera.

πŸ’ͺ Perawatan kesehatan yang teratur: 

Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan ikuti saran dokter. Jaga agar kondisi kesehatan Anda tetap terkontrol dan ambil langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan seperti vaksinasi.

πŸ’ͺ Hindari kebiasaan buruk:

Jauhi konsumsi alkohol berlebihan, merokok, dan penyalahgunaan obat-obatan. Kebiasaan buruk tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko kerapuhan pada lansia.

πŸ’ͺ Pertahankan kesehatan mental:

Jaga kesehatan mental dengan menjaga hubungan sosial yang positif, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan menjaga keterlibatan intelektual seperti membaca, menulis, atau mempelajari hal-hal baru.

πŸ’ͺ Perhatikan keamanan di lingkungan:

Pastikan rumah Anda aman dan bebas dari potensi bahaya, seperti permukaan yang licin, pencahayaan yang buruk, dan hambatan fisik lainnya yang dapat meningkatkan risiko jatuh.

πŸ’ͺ Dukungan sosial:

Dapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan lansia. Bersosialisasi dan terlibat dalam kegiatan sosial dapat membantu mencegah isolasi sosial dan menjaga kesejahteraan emosional.

       πŸ’­ Pencegahan kerapuhan pada lansia merupakan upaya yang berkelanjutan dan melibatkan gaya hidup sehat secara menyeluruh. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan nasihat dan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.







Sumber:

https://medlineplus.gov/olderadults.html

https://medcraveonline.com/HPMIJ/aging-fragility-and-palliative-care-challenges-of-an-emerging-context.html

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4098658/

https://www.bmj.com/content/358/bmj.j4478/rr

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/stay-strong-four-ways-to-beat-the-frailty-risk

https://en.wikipedia.org/wiki/Frailty_syndrome


No comments:

Post a Comment