Monday, 13 February 2023

Tongkat Bukan Hiasan, Alat Bantu Mobilitas Untuk Lansia


              Melihat lansia berjalan dengan limbung, keseimbangan terganggu tentu saja mengganggu mobilitas, dan kuatir jatuh yang mengakibatkan risiko lebih fatal.

Memang tidak semua orang lanjut usia membutuhkan tongkat, tetapi bagi beberapa orang, tongkat dapat membantu mempermudah mobilitas dan mengurangi risiko jatuh. 

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan orang lanjut usia akan tongkat, antara lain:

A. Kondisi kesehatan: 

Orang lanjut usia yang memiliki masalah dengan keseimbangan, koordinasi, atau penglihatan sering membutuhkan bantuan untuk berjalan dan mempertahankan keseimbangan.

B. Kecepatan berjalan: 

Orang lanjut usia yang berjalan lebih lambat sering membutuhkan dukungan untuk membantu mereka berjalan dengan lebih stabil.

C. Riwayat jatuh:

Orang lanjut usia yang memiliki riwayat jatuh sering membutuhkan tongkat untuk mengurangi risiko jatuh.

D. Mobilitas: 

Orang lanjut usia yang memiliki masalah dengan mobilitas, seperti artritis, dapat membutuhkan tongkat untuk membantu mereka bergerak

Cara memilih tongkat

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tongkat untuk orang lanjut usia, seperti:

1. Ketinggian tongkat: 

Tongkat harus memiliki ketinggian yang sesuai dengan tinggi pemakainya agar mereka merasa nyaman dan dapat menopang berat badan dengan baik.

2. Kualitas bahan: 

Tongkat harus terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama seperti kayu atau alumunium, agar tidak mudah patah atau rusak.

3. Desain grip: 

Grip atau pegangan tongkat harus nyaman digenggam dan tidak licin, agar tidak mudah terjatuh.

4.Berat: 

Tongkat harus ringan agar mudah dibawa dan digunakan.

Macam macam tongkat lansia

Ada beberapa jenis tongkat yang dapat digunakan oleh orang lanjut usia, di antaranya adalah:

1.1. Tongkat Jalan (Walking Stick)

Ini adalah jenis tongkat yang paling umum dan biasa digunakan oleh orang lanjut usia. Tongkat ini memiliki satu ujung yang digunakan untuk berdiri dan membantu berjalan.

1.2. Tongkat Gabungan (Combination Cane): Tongkat ini memiliki dua atau lebih bagian yang dapat disatukan sehingga dapat digunakan sebagai tongkat jalan atau sebagai kursi ketika dibutuhkan.

1.3. Tongkat Kursi (Seat Cane)

Tongkat ini memiliki bagian atas yang dapat digunakan sebagai kursi sederhana ketika pemakai ingin duduk dan beristirahat.


1.4. Tongkat Kursi Lipat (Folding Seat Cane): 

Tongkat ini mirip dengan tongkat kursi, tetapi memiliki desain lipat sehingga mudah dibawa dan disimpan.

1.4. Tongkat Berat (Heavy Duty Cane): 

Tongkat ini terbuat dari bahan yang lebih kuat dan berat dibandingkan dengan jenis tongkat lainnya, dan biasanya digunakan oleh orang lanjut usia dengan berat badan yang lebih besar.

1.5. Tongkat Keseimbangan (Balance Cane):

 Tongkat ini memiliki dua ujung yang sama besar dan membantu menjaga keseimbangan pemakai.

       💬   Semua jenis tongkat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu. 

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum membeli tongkat untuk memastikan bahwa ini adalah pilihan yang tepat bagi kondisi kesehatan dan mobilitas mereka. 

Tongkat dapat membantu orang lanjut usia menjaga keseimbangan dan mempermudah mobilitas mereka.  


Sumber:

https://www.verywellhealth.com/how-to-use-crutches-2549326




Sunday, 12 February 2023

Smartwatch Bukan Untuk Lansia Pintar

        Sering dari orang tua kita yang sudah lansia bila bepergian, lupa pulang ke rumah, mereka bingung untuk kembali. Hal ini merupakan gejala dari kepikunan karena usia. Sementara anak-anaknya juga bingung, ke mana untuk mencarinya. Perkembangan era digital memberi solusi, bagaimana untuk mengetahui posisi keberadaannya.

Bapak/ibu dan saudara yang memiliki orang tua dapat memberikan jam pintar untuk dikenakan.  Manfaat jam pintar sering disebut smartwatch, adalah:

Jam pintar atau smartwatch dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lansia. Berikut adalah beberapa manfaat utama jam pintar untuk lansia:

 📣  Kesehatan:
Banyak jam pintar saat ini dilengkapi dengan sensor dan fitur yang dapat memantau kesehatan penggunanya. Misalnya, mereka dapat mengukur detak jantung, tingkat aktivitas fisik, kualitas tidur, dan kadar oksigen dalam darah. Data ini dapat memberikan pemantauan kesehatan yang lebih baik bagi lansia dan membantu mereka memperhatikan perubahan yang mungkin perlu ditangani.
 📣 Notifikasi dan Pengingat: 
Jam pintar dapat memberikan notifikasi dan pengingat yang berguna bagi lansia. Mereka dapat mengingatkan mereka untuk minum obat secara teratur, mengingatkan jadwal janji dokter, atau memberi tahu mereka tentang aktivitas atau tugas penting yang perlu dilakukan.

 📣 Keamanan dan Pemantauan:
Beberapa jam pintar memiliki fitur keamanan darurat yang memungkinkan pengguna lansia untuk mengirimkan pesan darurat atau panggilan bantuan dengan cepat jika mereka menghadapi situasi darurat atau merasa tidak aman. Selain itu, beberapa jam pintar juga memiliki fungsi pemantauan lokasi yang memungkinkan anggota keluarga atau perawat untuk melacak keberadaan lansia, memberikan ketenangan pikiran bagi mereka dan keluarga.

 📣 Akses ke Informasi dan Komunikasi: 
Jam pintar memungkinkan lansia untuk tetap terhubung dengan dunia digital. Mereka dapat membaca pesan teks, menerima dan melakukan panggilan telepon, atau bahkan mengakses media sosial. Ini dapat membantu menjaga koneksi sosial dan memungkinkan lansia untuk tetap terlibat dalam kehidupan sehari-hari.

 📣 Fitur Khusus untuk Lansia: 
Beberapa produsen jam pintar telah mengembangkan fitur khusus yang dirancang untuk lansia. Misalnya, ukuran layar yang lebih besar, teks yang mudah dibaca, atau tombol fisik yang lebih besar dan mudah dioperasikan. Ini membuat jam pintar lebih ramah lansia dan memudahkan penggunaan mereka.

               💬  Penggunaan jam pintar harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Beberapa lansia mungkin membutuhkan bantuan atau pendampingan dalam menggunakan jam pintar.




Sumber:

https://www.techradar.com/news/wearables/watchful-thinking-here-s-our-wish-for-the-ultimate-smartwatch-1292815


Monday, 12 April 2021

Lansia Boleh Tidak Berpuasa

Sumber : pupensos.kemensos.go.id

           Lansia digolongkan sebagai kalangan yang boleh tidak berpuasa disebabkan “uzur yang tidak dapat dihilangkan”. Masuk kategori ini adalah sakit parah dan orang lanjut usia. 

Demikian disebutkan dalam I’anatut Thalibin syarah kitab Fathul Mu’in, sebagai berikut.

وإنـما يجِبُ صَوْمُ رَمَضانَ (علـى) كل مُكلِّفٍ ــــ أي بـالغ ــــ عاقِلٍ، (مُطيقٍ له) أي للصوم حِسّاً، وشَرعاً، فلا يجبُ علـ
 صَبـيّ، ومـجنونٍ، ولا علـى من لا يُطيقُه ــــ لِكَبِرٍ، أو مَرَضٍ لا يُرْجى بَرْؤه، ويَـلزمهُ مِدّ لكل يوم


 Artinya: “Puasa Ramadhan itu wajib bagi setiap mukallaf yang baligh dan berakal, yang mampu melaksanakan puasa secara fisik maupun syara’. Maka puasa tidak wajib bagi anak-anak serta orang dengan gangguan jiwa. Serta tidak wajib bagi orang yang tidak mampu melakukannya disebabkan lanjut usia, atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan wajib mengeluarkan (fidyah) setiap hari satu mud.”

         Para ulama sepakat bahwa orang tua atau lansia  dengan kondisi tidak mampu berpuasa, dapat tidak berpuasa dan tidak ada qodho baginya. 

Namun, bagi lansia yang tidak berpuasa mereka cukup membayar fidyah sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan. Pendapat ini merujuk pada firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayau 184 yang berbunyi:

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al Baqarah: 184)

Lansia  yang sudah sangat renta, lemah, pikun dan tidak mampu dalam menjalankan puasa ramadhan. 

Dan jika masih mampu dan tidak menyebabkan kekhawatiran terhadap kesehatan atau kondisinya, maka orang tersebut masih memiliki kewajiban untuk berpuasa.

 

 

Sumber: https://islam.nu.or.id/puasa-ramadhan-untuk-lansia-dan-orang-pikun