Sebagian besar persendian di tubuh manusia dilapisi dengan sejenis jaringan yang disebut tulang rawan artikular. Jaringan yang keras dan kenyal ini menutupi ujung tulang di dalam sendi. Saat sendi bergerak, tulang rawan membantu memberikan bantalan pada tulang dan memungkinkannya meluncur dengan mulus satu sama lain.
Terkadang, tulang rawan di dalam sendi melunak dan rusak. Kondisi ini disebut chondromalacia. Tulang rawan kehilangan kemampuannya untuk melindungi ujung tulang saat sendi bergerak. Ujung-ujung tulang bisa bergesekan sehingga menimbulkan rasa sakit.
Chondromalacia dapat mempengaruhi sendi mana pun, namun lokasi yang paling umum adalah bagian bawah tempurung lutut (juga disebut patellae); bila mengenai lutut, kondisi ini disebut chondromalacia patellae.
Berat badan yang sehat menjauhkan sakit lutut pada lansia. (Sumber: foto paguyuban pengawas purna) |
Chondromalacia Patellae adalah istilah medis yang mengacu pada kondisi di mana tulang rawan di bawah patellae (tulang lutut) mengalami kerusakan atau penipisan. Kondisi ini juga sering disebut sebagai "sindrom patella grind" atau "sindrom lutut pemain ski" karena sering terjadi pada atlet, terutama mereka yang melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan berulang-ulang pada lutut, seperti lari, bersepeda, atau olahraga dengan tendangan.
Chondromalacia patellae adalah masalah pada lutut yang sering kali terkait dengan aktivitas fisik dan biasanya lebih umum terjadi pada individu yang lebih muda, terutama atlet. Namun, meskipun lebih jarang, kondisi ini juga dapat memengaruhi lansia. Gejala chondromalacia patellae pada lansia dapat sedikit berbeda dari gejala pada populasi yang lebih muda.
Beberapa gejala yang mungkin dialami oleh lansia dengan kondisi ini termasuk:
💢 Nyeri Lutut:
Nyeri lutut adalah gejala utama chondromalacia patellae, dan ini dapat dialami oleh lansia. Nyeri ini dapat terjadi saat berjalan, berdiri, atau bahkan dalam posisi duduk lama.
💢Kekakuan:
Lansia dengan chondromalacia patellae mungkin mengalami kekakuan pada lutut mereka, yang dapat membatasi gerakan dan aktivitas sehari-hari.
💢Keropos atau Bunyi Gemeretak:
Seperti pada populasi yang lebih muda, bunyi gemeretak atau kerotokan di dalam lutut saat bergerak dapat terjadi pada lansia dengan kondisi ini.
Pada lansia sering terdengar suara gemeretak di dalam lutut. (Sumber: foto canva.com) |
💢Menurunnya Kekuatan Otot:
Penuaan alami juga dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot di sekitar lutut, yang dapat memperburuk gejala chondromalacia patellae.
💢Penurunan Kualitas Hidup:
Gejala chondromalacia patellae pada lansia dapat memengaruhi kualitas hidup mereka, terutama jika mereka mengalami rasa nyeri yang kronis atau kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.
Chondromalacia patellae adalah kondisi yang lebih sering terjadi pada individu muda, terutama yang aktif secara fisik, seperti atlet. Meskipun demikian, kondisi ini dapat terjadi pada lansia.
Beberapa faktor penyebab yang dapat berkontribusi pada chondromalacia patellae pada lansia:
👵 Penuaan Alami:
Salah satu faktor utama adalah proses penuaan alami tubuh. Seiring bertambahnya usia, komponen struktural dalam tubuh, termasuk tulang rawan di sekitar lutut, dapat mengalami perubahan degeneratif. Hal ini dapat membuat tulang rawan menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan penipisan.
👵 Abnormalitas Struktural:
Lansia juga mungkin memiliki masalah struktural di dalam lutut mereka yang telah ada sejak lama, seperti penyejajaran yang buruk, yang dapat meningkatkan risiko terkena chondromalacia patellae.
👵 Arthritis:
Lansia juga lebih rentan terhadap kondisi seperti osteoarthritis, yang dapat memengaruhi lutut. Osteoarthritis adalah penyakit yang mengakibatkan penipisan tulang rawan dan peradangan pada sendi, termasuk sendi lutut, yang dapat berkontribusi pada gejala chondromalacia patellae.
👵 Ketidakseimbangan Otot:
Penurunan massa otot dan kekuatan otot pada lansia dapat menghasilkan ketidakseimbangan otot di sekitar lutut. Hal ini dapat memengaruhi cara lutut menangani tekanan dan gerakan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko chondromalacia patellae.
Ketidakseimbangan otot di lutut. (Sumber: foto canva.com) |
👵 Aktivitas Fisik yang Berlebihan:
Terlalu banyak aktivitas fisik atau aktivitas yang melibatkan gerakan berulang-ulang pada lutut, bahkan pada usia lanjut, dapat memicu chondromalacia patellae.
👵 Obesitas:
Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan tekanan pada lutut, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan.
👵 Perawatan Medis Sebelumnya:
Lansia yang telah menjalani operasi lutut atau perawatan medis pada lutut mereka di masa lalu, seperti artroskopi lutut, juga mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena chondromalacia patellae.
Mencegah chondromalacia patellae pada lansia melibatkan beberapa tindakan yang dapat membantu menjaga kesehatan lutut dan mengurangi risiko kerusakan pada tulang rawan di sekitar lutut.
Beberapa langkah untuk menjaga kesehatan lutut:
🙏 Latihan Fisik Teratur:
Program latihan fisik yang teratur, termasuk latihan penguatan otot-otot sekitar lutut, dapat membantu menjaga stabilitas dan dukungan bagi lutut. Latihan yang fokus pada otot-otot paha, kaki, dan panggul dapat membantu mengurangi tekanan pada lutut.
🙏Pemanasan dan Peregangan:
Sebelum melakukan aktivitas fisik yang intens, penting untuk melakukan pemanasan yang cukup dan peregangan otot-otot, termasuk otot-otot di sekitar lutut. Ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko cedera.
Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum beraktivitas. (Sumber: foto canva.com) |
🙏Pola Berjalan yang Baik:
Memastikan bahwa pola berjalan lansia adalah yang baik dan seimbang dapat membantu menghindari tekanan berlebih pada lutut. Pergi ke seorang fisioterapis untuk mengevaluasi teknik berjalan dapat bermanfaat.
🙏Pengelolaan Berat Badan:
Menjaga berat badan yang sehat sangat penting. Obesitas dapat meningkatkan tekanan pada lutut, sehingga mengurangi berat badan dapat mengurangi risiko kerusakan pada tulang rawan.
🙏Penggunaan Alat Bantu:
Jika lansia memiliki kesulitan dengan mobilitas atau memiliki masalah lutut yang sudah ada, seperti osteoarthritis, pertimbangkan untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat atau walker. Ini dapat membantu mengurangi beban pada lutut.
🙏Penghindaran Aktivitas yang Berisiko:
Lansia sebaiknya menghindari aktivitas yang berisiko tinggi untuk cedera lutut, terutama jika mereka memiliki riwayat masalah lutut. Ini termasuk aktivitas yang melibatkan gerakan melompat atau berlari yang berlebihan.
🙏Konsultasi dengan Dokter:
Jika ada gejala yang mencurigakan pada lutut atau riwayat cedera lutut sebelumnya, konsultasikan dengan dokter atau spesialis ortopedi. Mereka dapat memberikan nasihat medis dan perawatan yang sesuai.
🙏Asupan Nutrisi:
Diet seimbang yang kaya akan nutrisi seperti kalsium dan vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan tulang, termasuk tulang rawan di sekitar lutut.
Pengobatan chondromalacia patellae pada lansia bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi lutut, dan meningkatkan kualitas hidup. Terapi yang diberikan dapat mencakup pengobatan non-bedah dan bedah, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan respons terhadap pengobatan.
Beberapa pilihan pengobatan yang dapat digunakan:
😩 Terapi Fisik:
Fisioterapi adalah komponen penting dalam pengobatan chondromalacia patellae pada lansia. Fisioterapis dapat merancang program latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu untuk memperkuat otot-otot sekitar lutut, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan stabilitas. Terapi fisik juga dapat mencakup teknik-teknik pemijatan dan modalitas fisik seperti panas atau es untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
😩Obat-obatan:
Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau analgesik, untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Obat-obatan ini harus digunakan sesuai instruksi dokter.
😩Injeksi Steroid:
Pada beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan injeksi kortikosteroid langsung ke dalam sendi lutut. Ini dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Namun, penggunaan steroid harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat memiliki efek samping.
😩Orthosis atau Penyangga:
Menggunakan penyangga lutut atau pelindung patella dapat membantu mengurangi tekanan pada lutut dan memberikan dukungan tambahan. Ini dapat membantu dalam mengurangi ketidaknyamanan saat bergerak.
😩Modifikasi Aktivitas:
Lansia dengan chondromalacia patellae mungkin perlu memodifikasi atau menghindari aktivitas yang memicu nyeri atau ketidaknyamanan pada lutut mereka. Pengurangan aktivitas berlebihan yang melibatkan lutut dapat membantu dalam proses penyembuhan.
😩Konseling Gaya Hidup:
Dokter dapat memberikan saran tentang perubahan gaya hidup yang sehat, termasuk manajemen berat badan, asupan makanan, dan aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi.
😩Bedah:
Bedah mungkin diperlukan dalam kasus yang parah dan ketika pengobatan konservatif tidak memberikan hasil yang memadai. Prosedur bedah yang mungkin dipertimbangkan termasuk artroskopi lutut (untuk membersihkan atau memperbaiki kerusakan tulang rawan) atau realignmen lutut (seperti osteotomi).
Pengobatan chondromalacia patellae harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu dan selalu dikonsultasikan dengan dokter atau spesialis ortopedi. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan fisioterapis serta melakukan perubahan gaya hidup yang dianjurkan untuk memaksimalkan hasil pengobatan.
Sumber:
https://www.health.harvard.edu/a_to_z/chondromalacia-patella
https://www.arthritis.org/diseases/chondromalacia-patella
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459195/
https://www.physio-pedia.com/Chondromalacia_Patellae