Mengetahui alasan orang meninggal penting agar dapat memperbaiki cara hidup orang. Mengukur berapa banyak orang yang meninggal setiap tahun membantu menilai efektivitas sistem kesehatan kita dan mengarahkan sumber daya ke tempat yang paling membutuhkan. Misalnya, data kematian dapat membantu memfokuskan kegiatan dan alokasi sumber daya antar sektor seperti transportasi, pangan dan pertanian, serta lingkungan dan kesehatan.
Tren mortalitas lansia usia 60 karena gaya hidup dan lingkungan, (Sumber: foto LPC-Lansia) |
Data mortalitas (kematian) pada usia 60 tahun ke atas akibat penyakit di seluruh dunia menunjukkan penyebab utama kematian pada kelompok usia ini. Berikut adalah data dan informasi berdasarkan sumber-sumber terpercaya:
Penyakit Kardiovaskular:
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian global pada orang berusia 60 tahun ke atas. Penyakit ini termasuk penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi. Sekitar 40% dari semua kematian pada usia ini disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Penyakit Pernapasan Kronis:
WHO melaporkan bahwa penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan penyakit pernapasan lainnya adalah penyebab utama kematian pada lansia, menyumbang sekitar 8% dari total kematian pada kelompok usia ini.
Kanker:
Data dari International Agency for Research on Cancer (IARC) menunjukkan bahwa kanker adalah penyebab utama kedua kematian pada orang berusia 60 tahun ke atas. Sekitar 25-30% dari semua kematian pada usia ini disebabkan oleh berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, kanker kolorektal, dan kanker payudara.
Diabetes Mellitus:
WHO mencatat bahwa diabetes mellitus dan komplikasi terkait, seperti penyakit jantung dan gagal ginjal, menyumbang sekitar 6% dari semua kematian pada orang berusia 60 tahun ke atas.
Penyakit Infeksius:
Penyakit infeksius seperti pneumonia dan influenza juga merupakan penyebab signifikan kematian pada orang tua. WHO memperkirakan bahwa penyakit pernapasan akut ini menyebabkan sekitar 7% dari total kematian pada kelompok usia ini.
Penyakit Hati:
Penyakit hati, termasuk sirosis dan penyakit hati kronis lainnya, menyumbang sekitar 2% dari kematian pada usia 60 tahun ke atas.
Demensia dan Penyakit Alzheimer:
Alzheimer’s Disease International (ADI) melaporkan bahwa demensia, termasuk penyakit Alzheimer, adalah penyebab signifikan kematian, menyumbang sekitar 4-5% dari semua kematian pada lansia.
Kecelakaan dan Cedera:
Cedera akibat jatuh dan kecelakaan lalu lintas juga merupakan penyebab mortalitas penting pada orang berusia 60 tahun ke atas, menyumbang sekitar 3% dari total kematian pada kelompok usia ini.
Menghadapi tren mortalitas lansia usia 60 tahun dengan mempertimbangkan pengaruh gaya hidup dan lingkungan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multi-disiplin.
Perlu disiplin menghadapi tren mortalitas lansia. (Sumber: foto LPC-Lansia) |
Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghadapi tren mortalitas:
1. Promosi Gaya Hidup Sehat
Pendidikan dan Kesadaran
- Kampanye Kesadaran: Mengadakan kampanye yang menekankan pentingnya pola makan sehat, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan rutin.
- Program Pendidikan: Menyediakan program pendidikan bagi lansia mengenai cara menjaga kesehatan mereka, termasuk manajemen stres dan pentingnya tidur yang cukup.
Fasilitas dan Aksesibilitas
- Akses ke Fasilitas Olahraga: Memastikan lansia memiliki akses ke fasilitas olahraga yang ramah lansia, seperti pusat kebugaran, taman, dan jalur pejalan kaki.
- Program Komunitas: Mendorong partisipasi dalam program komunitas yang mempromosikan kegiatan fisik dan sosial.
2. Peningkatan Lingkungan Hidup
Lingkungan yang Ramah Lansia
- Perencanaan Kota: Meningkatkan infrastruktur perkotaan agar lebih ramah lansia, seperti trotoar yang aman, transportasi umum yang mudah diakses, dan ruang publik yang nyaman.
- Perumahan yang Aman: Mendorong pembangunan dan renovasi perumahan yang mendukung kebutuhan lansia, termasuk fitur keamanan dan aksesibilitas.
Pengurangan Polusi dan Risiko Lingkungan
- Pengendalian Polusi: Mengimplementasikan kebijakan untuk mengurangi polusi udara dan air yang dapat berdampak negatif pada kesehatan lansia.
- Pengelolaan Risiko Bencana: Mengembangkan rencana tanggap darurat yang memperhatikan kebutuhan khusus lansia dalam situasi bencana alam.
3. Perawatan Kesehatan dan Dukungan
Akses ke Layanan Kesehatan
- Perawatan Preventif: Memperluas akses ke layanan kesehatan preventif, seperti pemeriksaan kesehatan rutin dan vaksinasi.
- Layanan Kesehatan Terintegrasi: Mengintegrasikan layanan kesehatan fisik dan mental untuk memastikan penanganan holistik.
Dukungan Sosial
- Jaringan Dukungan: Membentuk jaringan dukungan sosial untuk lansia, termasuk kelompok dukungan, layanan kunjungan rumah, dan layanan telepon darurat.
- Pelatihan untuk Caregiver: Menyediakan pelatihan dan dukungan bagi caregiver (keluarga atau profesional) untuk meningkatkan kualitas perawatan.
4. Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan Kesehatan Publik
- Regulasi Kesehatan: Mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan kesehatan yang mendukung gaya hidup sehat dan lingkungan yang bersih.
- Pendanaan dan Sumber Daya: Menyediakan pendanaan yang memadai untuk program kesehatan lansia dan inisiatif terkait lainnya.
Kerjasama dan Kolaborasi
- Kerjasama Antar Sektor: Mendorong kerjasama antara sektor pemerintah, swasta, dan organisasi non-profit untuk mengembangkan dan melaksanakan program yang efektif.
- Penelitian dan Pengembangan: Mendukung penelitian yang bertujuan untuk memahami lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas lansia dan bagaimana mengatasinya.
5. Pendekatan Individu dan Keluarga
Peran Keluarga
- Edukasi Keluarga: Mengedukasi keluarga tentang cara mendukung anggota keluarga yang lansia dalam menjalani gaya hidup sehat.
- Keterlibatan Aktif: Mendorong keterlibatan aktif keluarga dalam perawatan dan dukungan bagi lansia.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan terkoordinasi, diharapkan dapat menghadapi dan mengurangi tren mortalitas lansia usia 60 tahun yang dipengaruhi oleh gaya hidup dan lingkungan.
Gaya hidup sehat dan lingkungan yang mendukung dapat secara signifikan menurunkan angka mortalitas pada lansia. Pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya gaya hidup sehat, serta peningkatan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas, merupakan langkah-langkah penting untuk meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup lansia.
Sumber: