Monday, 29 September 2025

Mengapa Bulu Kuduk Berdiri Saat Takut?

        Pernahkah Anda merasa merinding, lalu bulu kuduk ikut berdiri? Biasanya itu terjadi saat mendengar cerita seram, melihat bayangan di malam hari, atau bahkan ketika terharu mendengar lagu yang menyentuh hati. Mengapa bisa begitu?

lansia sering merasa takut dengan sesuatu yang tidak jelas.
(Sumber: image ai)

Apa Itu Bulu Kuduk?

Bulu kuduk sebenarnya adalah rambut-rambut halus di kulit kita. Di bawahnya ada otot kecil bernama arrector pili. Ketika otot ini menegang, rambut ikut berdiri. Itulah yang kita rasakan sebagai bulu kuduk berdiri.

Mengapa Bisa Berdiri Saat Takut?

Ketika kita merasa takut, otak mengirim sinyal bahaya. Tubuh langsung bersiap: jantung berdetak cepat, napas lebih pendek, dan otot-otot tegang. Termasuk otot kecil pada folikel rambut. Akibatnya, bulu kuduk pun berdiri.

Sebenarnya ini adalah warisan dari nenek moyang kita. Pada hewan berbulu tebal, bulu yang berdiri membuat tubuh tampak lebih besar agar musuh gentar. Pada manusia, bulu sudah jarang, jadi yang tersisa hanya sensasi merinding.

Tidak Hanya Takut

Menariknya, bulu kuduk tidak hanya berdiri karena takut. Ia juga bisa muncul saat kita merasa haru, kagum, atau terpesona oleh sesuatu yang indah. Jadi, bulu kuduk adalah tanda bahwa tubuh sedang mengalami emosi yang kuat.

Kesimpulan:

Bulu kuduk berdiri adalah reaksi alami tubuh saat kita mengalami emosi yang kuat, terutama rasa takut. Mekanisme ini adalah bagian dari sistem pertahanan diri, meski kini lebih terasa sebagai merinding dibandingkan fungsi perlindungan nyata.








Sumber

Biologi & Fisiologi

  1. Eckert, R., Randall, D., & Augustine, G. (2000). Animal Physiology: Mechanisms and Adaptations. W.H. Freeman.
     

  2. Johnson, M. H. (1994). Human Biology and Health. Prentice Hall.
     

Psikologi & Neurosains

  1. LeDoux, J. (1996). The Emotional Brain. Simon & Schuster.
     

  2. Benedek, M., & Kaernbach, C. (2011). Physiological correlates and emotional specificity of human piloerection. Biological Psychology, 86(3), 320–329.
     

Antropologi & Evolusi

  1. Darwin, C. (1872). The Expression of the Emotions in Man and Animals. John Murray.
     


No comments:

Post a Comment