Thursday, 25 May 2023

Awas Ompong Jadi Berbahaya

 Apakah ini salah satu dari bahaya ompong,

Sumber : merdeka.com


Sumber:Liputan6.com


     Menurut World Health Organization (WHO), data terkini menunjukkan bahwa sekitar 30% dari populasi dewasa di seluruh dunia menderita gigi ompong. Persentase ini dapat bervariasi di antara populasi dan negara-negara yang berbeda. 

Penting untuk dicatat bahwa persentase ini hanya merupakan perkiraan kasar dan dapat berfluktuasi di berbagai populasi. Data prevalensi gigi ompong dapat bervariasi berdasarkan metodologi penelitian, kriteria diagnosis yang digunakan, serta faktor-faktor risiko yang ada dalam populasi tertentu.

Ilustrasi orang ompong
(canva.com)

Dalam studi yang lebih baru pada tahun 2018, Pengpid dan Peltzer  melaporkan bahwa prevalensi edentulisme secara keseluruhan di Indonesia adalah 7,2%, sementara itu 29,8% di antara orang berusia 80 tahun ke atas. 

Gigi ompong, juga dikenal sebagai edentulisme, adalah kondisi di mana seseorang kehilangan satu atau lebih gigi permanen. Gigi yang hilang bisa terjadi pada gigi depan (gigi anterior) atau gigi belakang (gigi posterior), atau bahkan pada kelompok gigi yang lebih besar.

Beberapa faktor penyebab gigi ompong , antara lain :

😁 Karies gigi: 

Infeksi yang tidak diobati pada gigi dapat menyebabkan kerusakan parah pada gigi hingga harus dicabut.

😁 Penyakit periodontal: 

Infeksi dan peradangan pada jaringan penyangga gigi (jaringan periodontal) dapat menyebabkan kerusakan tulang rahang dan gigi menjadi goyah atau tanggal.

😁 Cedera atau trauma:

Cedera pada gigi akibat kecelakaan atau aktivitas olahraga yang keras dapat menyebabkan gigi patah atau terlepas.

😁 Penyakit gigi dan mulut lainnya: 

Beberapa kondisi seperti abses gigi yang tidak diobati, gigi yang terimpaksi, atau penyakit gusi yang parah dapat menyebabkan kehilangan gigi.

Beberapa faktor risiko gigi ompong, antara lain:

  • Faktor-faktor risiko untuk gigi ompong meliputi kebersihan mulut yang buruk, merokok, konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, kurangnya perawatan gigi rutin, dan riwayat keluarga dengan masalah gigi.
  • Gigi ompong dapat mempengaruhi fungsi pengunyahan, bicara, dan penampilan seseorang. Selain itu, kehilangan gigi dapat menyebabkan perubahan pada struktur wajah, penurunan kepercayaan diri, dan masalah psikologis.
  • Perawatan untuk gigi ompong dapat mencakup penggunaan gigi palsu (seperti gigi tiruan atau jembatan gigi), implan gigi, atau perawatan ortodontik. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi perawatan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan individu.

Berikut adalah beberapa faktor yang umumnya berkontribusi terhadap gigi lansia yang ompong:

😀 Penurunan kepadatan tulang: 

Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan kepadatan tulang pada rahang dan gigi. Hal ini dapat membuat gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan lebih mudah goyang.

😁 Penumpukan plak dan karang gigi: 

Jika lansia tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik, plak (lapisan lengket bakteri) dapat menumpuk dan membentuk karang gigi. Karang gigi menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi, menyebabkan pembusukan gigi, dan berkontribusi pada gigi ompong.

😁 Penurunan produksi saliva: 

Produksi saliva (air liur) yang berkurang adalah masalah umum pada lansia. Saliva berperan penting dalam melindungi gigi dan membantu menghilangkan sisa makanan. Kurangnya saliva dapat menyebabkan peningkatan risiko pembusukan gigi.

😁 Kebiasaan buruk:

Kebiasaan seperti merokok, mengunyah tembakau, atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat merusak gigi dan gusi. Selain itu, menggigit benda-benda keras atau menggunakan gigi sebagai alat pembuka dapat mempercepat kerusakan gigi.

😁 Masalah kesehatan umum: 

Beberapa kondisi kesehatan umum yang sering terjadi pada lansia, seperti diabetes, osteoporosis, atau penyakit gusi, dapat mempengaruhi kesehatan gigi. Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat mempengaruhi kesehatan mulut.

😁 Kurangnya perawatan gigi yang tepat: 

Lansia yang tidak mendapatkan perawatan gigi rutin atau tidak memperhatikan kebersihan gigi dan gusi secara menyeluruh memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah gigi dan gusi.

Beberapa dampak gigi ompong pada kesehatan lansia:

😆 Kesulitan dalam makan dan nutrisi:

Gigi yang ompong dapat membuat lansia sulit mengunyah makanan dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengonsumsi makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi, terutama makanan yang lebih keras atau sulit dikunyah seperti buah-buahan dan sayuran. Kurangnya nutrisi yang adekuat dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

😆 Gangguan pencernaan: 

Lansia dengan gigi ompong yang tidak dapat mengunyah makanan dengan baik cenderung menelan makanan yang kurang tercerna dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti masalah perut kembung, sembelit, atau gangguan penyerapan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesehatan umum.

😆 Gangguan bicara dan komunikasi: 

Kehilangan gigi dapat mempengaruhi kemampuan bicara dan komunikasi lansia. Gigi yang hilang dapat mengubah cara lidah dan bibir berinteraksi saat berbicara, sehingga dapat mempengaruhi kejelasan dan kefasihan bicara.

😆 Penurunan kualitas hidup: 

Gigi ompong dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia secara keseluruhan. Kesulitan dalam makan dan bicara, serta rasa tidak percaya diri yang mungkin muncul akibat gigi yang hilang, dapat menyebabkan lansia merasa malu atau mengurangi keinginan untuk berinteraksi sosial. Ini dapat memengaruhi aspek psikologis dan sosial kehidupan sehari-hari.

😆 Masalah kesehatan umum yang terkait: 

Kondisi gigi dan mulut yang buruk, termasuk gigi ompong, dapat berkontribusi pada masalah kesehatan umum pada lansia. Infeksi gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan radang pada gusi atau infeksi pada tulang rahang. Selain itu, penelitian telah menunjukkan adanya keterkaitan antara penyakit periodontal (penyakit gusi) dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kondisi kesehatan umum lainnya.

Beberapa langkah mencegah gigi ompong pada lansia  yang dapat dilakukan :

🙆 Menjaga kebersihan gigi dan gusi: 

Lansia perlu membersihkan gigi dan gusi secara teratur setidaknya dua kali sehari dengan menggunakan sikat gigi lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride. Selain itu, menggunakan benang gigi atau sikat gigi interdental dapat membantu membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau.

🙆 Mengunjungi dokter gigi secara teratur: 

Lansia sebaiknya menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter gigi setidaknya dua kali dalam setahun, atau sesuai saran dokter. Pemeriksaan gigi yang teratur dapat membantu mendeteksi masalah gigi dan gusi sedini mungkin sehingga tindakan pencegahan dapat diambil.

🙆 Mengadopsi pola makan yang sehat: 

Makanan yang seimbang dan bergizi penting untuk kesehatan gigi. Lansia sebaiknya menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula, terutama yang kleplasma dan gula tambahan. Sebaliknya, pilih makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak, yang dapat membantu memperkuat gigi dan gusi.

🙆 Menghindari kebiasaan buruk: 

Lansia sebaiknya menghindari merokok dan mengunyah tembakau, karena hal ini dapat merusak gigi dan gusi. Minuman beralkohol juga sebaiknya dikonsumsi secara terbatas, karena dapat menyebabkan kekeringan mulut dan meningkatkan risiko pembusukan gigi.

🙆 Menjaga kelembaban mulut:

Jika produksi saliva berkurang, lansia dapat mencoba mengunyah permen karet bebas gula atau menggunakan pengganti saliva buatan yang direkomendasikan oleh dokter gigi. Minum air putih secara teratur juga dapat membantu menjaga kelembaban mulut.

🙆 Mengelola kondisi kesehatan umum:

Lansia dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau osteoporosis sebaiknya menjaga kondisi tersebut dengan baik. Kontrol gula darah dan mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan tulang dapat membantu menjaga kesehatan gigi.

      Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai langkah-langkah pencegahan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan gigi dan gusi Anda.

Beberapa contoh makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi pada lansia:

👪 Buah-buahan segar: 

Buah-buahan seperti apel, pir, stroberi, dan melon mengandung serat yang baik untuk gigi. Serat dalam buah-buahan dapat membantu membersihkan gigi secara alami dan merangsang produksi saliva, yang melindungi gigi dari kerusakan.

👪 Sayuran renyah: 

Sayuran seperti wortel, brokoli, seledri, dan paprika memiliki konsistensi renyah yang dapat membantu membersihkan gigi saat dikunyah. Mereka juga kaya akan serat dan vitamin yang penting untuk kesehatan gigi dan gusi.

👪 Produk susu rendah lemak: 

Susu, yogurt, dan keju rendah lemak mengandung kalsium dan fosfor, yang membantu memperkuat gigi dan melindungi enamel. Konsumsi produk susu rendah lemak secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan gigi lansia.

👪 Protein hewani dan nabati: 

Telur, ikan, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber protein yang penting untuk pembentukan dan perbaikan jaringan gigi dan gusi. Mereka juga mengandung fosfor yang baik untuk kesehatan gigi.

👪 Teh hijau: 

Teh hijau mengandung senyawa antioksidan yang disebut polifenol, yang dapat membantu melawan bakteri penyebab kerusakan gigi dan pembusukan. Minum teh hijau tanpa tambahan gula dapat memberikan manfaat bagi kesehatan gigi.

👪 Air putih: 

Air putih adalah pilihan minuman terbaik untuk menjaga kelembaban mulut dan membantu membersihkan sisa makanan dari gigi. Minumlah air putih secara teratur untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah mulut kering.

       Selain itu, penting untuk menghindari atau membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, makanan olahan yang lengket, dan minuman berkarbonasi yang dapat merusak gigi.

Berikut ini adalah beberapa langkah umum yang dapat membantu mengatasi gigi ompong:

😬 Kunjungi dokter gigi:

Pertama-tama, penting untuk menjadwalkan janji dengan dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Dokter gigi akan mengevaluasi kondisi gigi dan gusi Anda dan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai.

😬 Perawatan gigi berlubang:

Jika gigi ompong disebabkan oleh gigi berlubang, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan perawatan tambalan gigi atau penambalan gigi. Prosedur ini melibatkan pengangkatan daerah gigi yang rusak dan pengisian dengan bahan tambalan gigi yang cocok.

😬 Perawatan periodontal: 

Jika gigi ompong disebabkan oleh penyakit periodontal (penyakit gusi), perawatan periodontal yang menyeluruh mungkin diperlukan. Ini bisa mencakup scaling dan root planing untuk membersihkan plak dan karang gigi yang menumpuk di sekitar gigi dan akar. Jika penyakit gusi sudah parah, mungkin perlu dilakukan operasi periodontal.

😬 Pembuatan gigi palsu atau penyangga gigi: 

Jika gigi ompong parah atau gigi yang hilang, dokter gigi dapat merekomendasikan pembuatan gigi palsu, seperti gigi tiruan atau jembatan gigi. Jika ada cukup sisa gigi yang kuat, penyangga gigi seperti implan gigi dapat dipertimbangkan.

😬 Perawatan ortodontik: 

Dalam beberapa kasus gigi ompong, perawatan ortodontik seperti kawat gigi atau alat penjepit dapat membantu memperbaiki gigi yang bergeser atau goyang. Ini dapat membantu mengembalikan posisi gigi yang tepat dan meningkatkan penampilan dan fungsi gigi.

😬 Perubahan gaya hidup: 

Selain perawatan medis, perubahan gaya hidup sehat juga penting untuk menjaga kesehatan gigi. Menjaga kebersihan gigi yang baik dengan sikat gigi, benang gigi, dan obat kumur secara teratur, serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengunyah tembakau, dapat membantu mencegah masalah gigi lebih lanjut.

     Penting bagi lansia untuk mendapatkan perawatan gigi yang tepat dan menjaga kebersihan mulut secara teratur untuk mencegah dan mengatasi gigi ompong. Berkonsultasilah dengan dokter gigi untuk evaluasi dan rekomendasi perawatan yang sesuai dengan kondisi gigi dan mulut Anda.




Sumber:

http://www.ada.org/#

http://www.webmd.com/oral-health/default.htm#

https://www.dentalhealth.org/news/taskforce-backs-the-benefits-of-teledentistry-to-improve-global-oral-care-outcomes



Tuesday, 23 May 2023

Lupa Nama Atau Janji, Waspada Penyakit Ini Sedang Menggerogoti Otak Anda.

 

     Menurut data WHO yang diperbarui pada tahun 2019, diperkirakan terdapat sekitar 50 juta orang di seluruh dunia yang hidup dengan demensia, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 152 juta pada tahun 2050. Sekitar 60-70% kasus demensia disebabkan oleh penyakit Alzheimer.

Ilustrasi Alzheimer
(canva.com)

Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sekitar 1.2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016, yang akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050.

Demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok gejala yang mempengaruhi fungsi otak, termasuk memori, pemikiran, dan kemampuan berpikir. Demensia bukanlah penyakit tunggal, tetapi istilah umum untuk berbagai kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kognitif dan perubahan perilaku yang signifikan.

Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang mempengaruhi fungsi otak, terutama memori, pemikiran, dan perilaku. Ini adalah jenis demensia yang paling umum terjadi pada lansia. Jadi, Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang umum terjadi pada lansia. 

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Alzheimer

Usia

Faktor risiko terbesar yang diketahui untuk Alzheimer dan demensia lainnya adalah bertambahnya usia, tetapi gangguan ini bukanlah bagian normal dari penuaan. Sementara usia meningkatkan risiko, itu bukan penyebab langsung Alzheimer.

Kebanyakan orang dengan penyakit ini berusia 65 tahun ke atas. Setelah usia 65 tahun, risiko alzheimer berlipat ganda setiap lima tahun. Setelah usia 85 tahun, risikonya mencapai hampir sepertiga.

Sejarah keluarga

Faktor risiko kuat lainnya adalah riwayat keluarga. Mereka yang memiliki orang tua, saudara laki-laki atau perempuan penderita Alzheimer lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ini. Risiko meningkat jika lebih dari satu anggota keluarga menderita penyakit tersebut. Ketika penyakit cenderung menurun dalam keluarga, faktor keturunan (genetik), faktor lingkungan, atau keduanya, mungkin berperan.

Genetika (keturunan)

Para ilmuwan tahu gen terlibat dalam Alzheimer. Dua kategori gen mempengaruhi apakah seseorang mengembangkan suatu penyakit: gen risiko dan gen deterministik. Gen Alzheimer telah ditemukan di kedua kategori tersebut. Diperkirakan kurang dari 1% kasus Alzheimer disebabkan oleh gen deterministik (gen yang menyebabkan suatu penyakit, bukan meningkatkan risiko berkembangnya suatu penyakit).

Faktor risiko lain yang mungkin dapat memengaruhi

Cedera kepala: Ada hubungan antara cedera kepala dan risiko demensia di masa depan. Lindungi otak Anda dengan memasang sabuk pengaman, mengenakan helm saat berolahraga, dan tidak jatuh.

Koneksi jantung-kepala: Beberapa bukti terkuat menghubungkan kesehatan otak dengan kesehatan jantung. Hubungan ini masuk akal, karena otak diberi makan oleh salah satu jaringan pembuluh darah tubuh yang paling kaya, dan jantung bertanggung jawab untuk memompa darah melalui pembuluh darah ini ke otak.

Tanda-tanda gejala awal alzheimer

💭 Kehilangan memori yang mengganggu kehidupan sehari-hari:

Melupakan informasi yang baru dipelajari. Lainnya termasuk melupakan tanggal atau acara penting, mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali, dan semakin perlu mengandalkan alat bantu memori (misalnya, catatan pengingat atau perangkat elektronik).

💭 Tantangan dalam merencanakan atau memecahkan masalah :

Beberapa orang yang hidup dengan demensia mungkin mengalami perubahan dalam kemampuan mereka untuk berkembang dan mengikuti rencana atau bekerja dengan angka. Mereka mungkin kesulitan mengikuti resep yang sudah dikenal atau melacak tagihan bulanan. 

💭 Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas akrab :

Terkadang kesulitan mengemudi ke lokasi yang sudah dikenal, mengatur daftar belanjaan, atau mengingat aturan permainan favorit.

💭 Kebingungan dengan waktu atau tempat :

Orang yang hidup dengan Alzheimer dapat kehilangan jejak tanggal, musim, dan berlalunya waktu. Mereka mungkin kesulitan memahami sesuatu jika tidak segera terjadi. Terkadang mereka mungkin lupa di mana mereka berada atau bagaimana mereka sampai di sana.

💭 Kesulitan memahami gambar visual dan hubungan spasial :

Ini dapat menyebabkan kesulitan dengan keseimbangan atau kesulitan membaca. Mereka mungkin juga memiliki masalah dalam menilai jarak dan menentukan warna atau kontras, yang menyebabkan masalah saat mengemudi.

💭 Masalah baru dengan kata-kata dalam berbicara atau menulis :

Mengalami kesulitan mengikuti atau bergabung dalam percakapan. Mereka mungkin berhenti di tengah percakapan dan tidak tahu bagaimana melanjutkan atau mereka mungkin mengulanginya sendiri. Mereka mungkin kesulitan dengan kosa kata, kesulitan menamai objek yang sudah dikenal atau menggunakan nama yang salah 

💭Salah menempatkan barang dan kehilangan kemampuan menelusuri kembali langkah-langkah :

Seseorang yang hidup dengan penyakit Alzheimer mungkin meletakkan barang-barang di tempat yang tidak biasa. Mereka mungkin kehilangan barang dan tidak dapat kembali ke langkah mereka untuk menemukannya lagi. Dia mungkin menuduh orang lain mencuri, terutama saat penyakitnya berkembang.

💭 Penilaian yang menurun atau buruk :

Individu mungkin mengalami perubahan dalam penilaian atau pengambilan keputusan. Misalnya, mereka mungkin menggunakan penilaian yang buruk saat berurusan dengan uang atau kurang memperhatikan dandanan atau menjaga kebersihan diri.

💭 Penarikan diri dari pekerjaan atau kegiatan sosial :

Seseorang yang hidup dengan penyakit Alzheimer mungkin mengalami perubahan dalam kemampuan menahan atau mengikuti percakapan. Akibatnya, ia dapat menarik diri dari hobi, kegiatan sosial, atau keterlibatan lainnya. Mereka mungkin kesulitan mengikuti tim atau aktivitas favorit.

💭 Perubahan suasana hati dan kepribadian :

Individu yang hidup dengan Alzheimer mungkin mengalami perubahan suasana hati dan kepribadian. Mereka bisa menjadi bingung, curiga, tertekan, takut atau cemas. Mereka mungkin mudah kesal di rumah, dengan teman, atau saat berada di luar zona nyaman.

Tahapan Alzheimer

Alzheimer tahap awal (ringan)

Pada tahap awal Alzheimer, seseorang dapat berfungsi secara mandiri. Dia mungkin masih mengemudi, bekerja dan menjadi bagian dari kegiatan sosial. Meskipun demikian, orang tersebut mungkin merasa seolah-olah dia mengalami penyimpangan ingatan, seperti lupa kata-kata yang sudah dikenal atau lokasi benda sehari-hari. Kesulitan umumnya meliputi:

  • Datang dengan kata atau nama yang tidak tepat.
  • Mengingat nama ketika diperkenalkan kepada orang baru.
  • Mengalami kesulitan melakukan tugas dalam pengaturan sosial atau pekerjaan.
  • Melupakan materi yang baru saja dibaca.
  • Kehilangan atau salah meletakan barang berharga.
  • Mengalami peningkatan masalah dengan perencanaan atau pengorganisasian.​

 Alzheimer tahap menengah (sedang)

Tahap menengah Alzheimer biasanya merupakan tahap terpanjang dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Seiring perkembangan penyakit, penderita Alzheimer akan membutuhkan tingkat perawatan yang lebih tinggi. Gejala yang bervariasi dari orang ke orang, mungkin termasuk:

  • Menjadi pelupa peristiwa atau sejarah pribadi.
  • ​Merasa murung atau menarik diri, terutama dalam situasi yang menantang secara sosial atau mental.
  • Tidak dapat mengingat informasi tentang diri mereka sendiri seperti alamat atau nomor telepon mereka.
  • Mengalami kebingungan tentang di mana mereka berada atau hari apa sekarang.
  • Membutuhkan bantuan memilih pakaian yang tepat untuk musim atau acara.
  • Mengalami kesulitan mengendalikan kandung kemih dan usus mereka.
  • Mengalami perubahan pola tidur, seperti tidur di siang hari dan menjadi gelisah di malam hari.
  • Menunjukkan kecenderungan yang meningkat untuk mengembara dan tersesat.
  • Mendemonstrasikan perubahan kepribadian dan perilaku, termasuk kecurigaan dan delusi atau kompulsif, perilaku berulang seperti meremas-remas tangan atau merobek-robek jaringan.

Alzheimer stadium akhir (parah)

Pada tahap akhir penyakit, gejala demensia menjadi parah. Individu kehilangan kemampuan untuk menanggapi lingkungan mereka, untuk bercakap-cakap dan, akhirnya, untuk mengontrol gerakan. Mereka mungkin masih mengucapkan kata atau frasa, tetapi mengomunikasikan rasa sakit menjadi sulit. Seiring ingatan dan keterampilan kognitif terus memburuk, perubahan kepribadian yang signifikan dapat terjadi dan individu memerlukan perawatan ekstensif.

Pada tahap ini, individu dapat:

  • Membutuhkan bantuan sepanjang waktu dengan perawatan pribadi sehari-hari.
  • Kehilangan kesadaran akan pengalaman baru-baru ini serta lingkungan mereka.
  • Mengalami perubahan kemampuan fisik, termasuk berjalan, duduk, dan akhirnya menelan
  • Mengalami kesulitan berkomunikasi.
  • Menjadi rentan terhadap infeksi, terutama pneumonia.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mempromosikan kesehatan otak dan mengurangi risiko terkena penyakit  Alzheimer :

😎 Pertahankan gaya hidup sehat: 

Menerapkan gaya hidup sehat secara umum dapat mendukung kesehatan otak. Faktor-faktor seperti makan makanan bergizi, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengelola stres dapat memberikan manfaat bagi kesehatan otak dan mengurangi risiko Alzheimer.

😎 Terlibat dalam aktivitas mental yang merangsang otak :

Mendorong keterlibatan dalam aktivitas yang merangsang otak dapat membantu menjaga kebugaran mental dan mungkin mempercepat pemulihan dari kerusakan otak. Misalnya, melakukan teka-teki, membaca, menulis, belajar musik, atau terlibat dalam kegiatan sosial yang menantang otak dapat bermanfaat.

😎 Lindungi otak dari cedera: 

Cedera kepala yang serius atau berulang dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi otak, seperti menggunakan helm saat bersepeda atau mengendarai sepeda motor, menghindari jatuh, dan mengurangi risiko cedera kepala lainnya.

😎 Pertahankan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah yang sehat:

Kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes dapat meningkatkan risiko Alzheimer. Memantau dan menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah pada tingkat yang sehat dapat membantu mengurangi risiko tersebut.

😎 Tetap aktif secara sosial dan emosional:

Menjaga hubungan sosial yang kuat dan aktif dapat mendukung kesehatan otak. Terlibat dalam kegiatan sosial, menjalin hubungan yang bermakna, dan menjaga dukungan emosional dapat memberikan manfaat bagi kesehatan otak.

😎 Jaga kesehatan jantung:

Kesehatan jantung yang baik dapat berkontribusi pada kesehatan otak. Mengikuti gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung, seperti makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok, dapat berdampak positif pada kesehatan otak.

     Penting untuk diingat bahwa meskipun langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko terkena Alzheimer, tidak ada jaminan bahwa penyakit ini dapat sepenuhnya dicegah. 

Beberapa makanan yang dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang dapat membantu mendukung kesehatan otak dan mungkin berkontribusi dalam mencegah Alzheimer :

😋 Makanan yang kaya akan antioksidan: 

Buah-buahan dan sayuran yang berwarna cerah mengandung banyak antioksidan, seperti vitamin C dan vitamin E, yang dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif. Contoh makanan yang baik untuk dikonsumsi termasuk blueberry, stroberi, anggur merah, jeruk, bayam, brokoli, wortel, dan kubis ungu.

😋 Ikan berlemak:

Ikan seperti salmon, sarden, dan tuna mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan otak. Omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan sel-sel otak. Disarankan untuk mengonsumsi ikan berlemak setidaknya dua kali seminggu.

😋 Minyak zaitun: 

Minyak zaitun mengandung senyawa-senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan otak. Menggunakan minyak zaitun sebagai sumber lemak dalam masakan sehari-hari dapat memberikan manfaat.

😋 Kacang-kacangan dan biji-bijian: 

Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang-kacangan lainnya, serta biji-bijian seperti biji bunga matahari dan biji rami, mengandung nutrisi penting seperti vitamin E, asam lemak sehat, dan antioksidan. Makanan ini dapat memberikan dukungan nutrisi bagi kesehatan otak.

😋Teh hijau: 

Teh hijau mengandung senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang disebut polifenol. Polifenol dalam teh hijau telah dikaitkan dengan manfaat bagi kesehatan otak dan dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan.

😋 Sayuran berdaun hijau gelap: 

Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, kale, dan kangkung mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin K, folat, dan beta-karoten. Nutrisi-nutrisi ini dapat membantu menjaga kesehatan otak.

      Menjaga pola makan yang seimbang dan memperhatikan asupan nutrisi secara keseluruhan. Hindari makanan olahan, tinggi gula, lemak jenuh, dan natrium yang berlebihan, karena pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi yang dapat berdampak pada kesehatan otak.

Penting untuk diingat bahwa pola makan yang sehat hanya merupakan salah satu faktor dalam menjaga kesehatan otak secara keseluruhan. Gaya hidup sehat yang meliputi olahraga secara teratur, tidur yang cukup, merawat kesehatan jantung, dan menjaga keterlibatan sosial juga penting dalam.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang Alzheimer atau kesehatan otak Anda, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk evaluasi dan saran yang tepat.





Sumber:

https://alzi.or.id/statistik-tentang-demensia/

https://www.alz.org/alzheimers-dementia/stages

https://www.nia.nih.gov/health/alzheimers

https://www.alzheimersresearchuk.org/dementia-information/





Saturday, 20 May 2023

Banyak Kematian, Padahal Obatnya Murah

 

Ilustrasi Mengukur Tekanan Darah
(canva.com)

     Jumlah orang dewasa berusia 30-79 tahun dengan hipertensi telah meningkat dari 650 juta menjadi 1,28 miliar dalam tiga puluh tahun terakhir, menurut analisis global komprehensif pertama tentang tren prevalensi, deteksi, pengobatan dan pengendalian hipertensi, yang dipimpin oleh Imperial College London dan WHO. Hampir setengah dari orang-orang ini tidak tahu bahwa mereka menderita hipertensi, sungguh sangat ironis peristiwa ini dapat terjadi.

Hipertensi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, otak dan ginjal, dan merupakan salah satu penyebab utama kematian dan penyakit di seluruh dunia.

Padahal hipertensi dapat dengan mudah dideteksi melalui alat pengukuran tekanan darah, di rumah atau di pusat kesehatan, dan dapat diobati secara efektif dengan obat-obatan yang berbiaya rendah.

Hipertensi, juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri seseorang konstan meningkat.

Tekanan darah diukur dengan dua angka: tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara denyutan). Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg.

Tabel kategori tekanan darah

Sumber :https://www.heart.org









Hipertensi terjadi ketika tekanan darah secara konsisten melebihi batas normal. Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung dan memperburuk kesehatan pembuluh darah, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Kerusakan organ akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.  

Hipertensi dapat terjadi pada berbagai usia

Anak-anak:

Hipertensi jarang terjadi pada anak-anak, bisa terjadi jika ada faktor risiko seperti obesitas atau riwayat keluarga dengan hipertensi.

Dewasa Muda:

Hipertensi pada dewasa muda biasanya terkait dengan gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok.

Orang Dewasa: 

Prevalensi hipertensi cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada usia 18 tahun ke atas, lebih dari setengahnya memiliki tekanan darah yang tidak normal atau telah didiagnosis dengan hipertensi.

Lansia:

Hipertensi menjadi lebih umum pada lansia. Penyebabnya dapat melibatkan faktor-faktor seperti perubahan struktural pada pembuluh darah, penurunan elastisitas pembuluh darah, dan peningkatan ketebalan dinding arteri.

Hipertensi cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi umumnya lebih tinggi pada orang dewasa dan lansia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi kadang tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga sering disebut sebagai "pembunuh diam" karena dapat merusak organ tubuh tanpa disadari.

Beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi petunjuk adanya hipertensi adalah:

😈 Kepala pusing: 

Terkadang, hipertensi dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala yang terutama terasa di bagian belakang kepala.

😈 Gangguan penglihatan:

Beberapa orang dengan hipertensi melaporkan penglihatan kabur, bintik-bintik, atau gangguan penglihatan lainnya.

😈 Sesak napas:

Hipertensi yang parah atau tidak terkontrol dapat menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.

😈 Nyeri dada:

Hipertensi yang parah dapat menyebabkan nyeri dada. Jika Anda mengalami nyeri dada yang hebat, segera cari bantuan medis, karena ini juga dapat menjadi tanda masalah jantung yang serius.

😈 Palpitasi: 

Beberapa orang dengan hipertensi dapat merasakan denyut jantung yang tidak normal atau berdebar-debar.

😈 Kelelahan: 

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan atau merasa lemas tanpa alasan yang jelas.

😈 Gelisah: 

Hipertensi yang parah atau tidak terkontrol dapat menyebabkan perasaan gelisah, cemas, atau stres yang berlebihan.

     Penting: Gejala-gejala tersebut tidak spesifik hanya untuk hipertensi dan dapat juga terkait dengan kondisi medis lainnya. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah secara teratur. 

Beberapa makanan yang dapat menjadi faktor risiko atau memperburuk kondisi hipertensi:

😁 Garam (natrium):

Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Makanan olahan, makanan cepat saji, camilan gurih, dan makanan kalengan umumnya mengandung tinggi natrium.

😁 Lemak jenuh dan trans: 

Makanan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti daging berlemak, makanan olahan, gorengan, margarin, dan makanan cepat saji, dapat meningkatkan risiko hipertensi.

😁 Gula tambahan: 

Konsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko hipertensi. Minuman manis, makanan penutup manis, dan makanan olahan sering mengandung gula tambahan.

😁 Alkohol: 

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Jumlah dan frekuensi konsumsi alkohol yang berlebihan harus dihindari atau dibatasi.

😁 Kafein: 

Meskipun efek kafein pada tekanan darah dapat bervariasi antara individu, konsumsi kafein yang berlebihan dalam kopi, teh, minuman energi, atau minuman berkafein lainnya dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang.

😁 Makanan olahan: 

Makanan olahan umumnya mengandung jumlah garam, gula tambahan, dan lemak jenuh yang lebih tinggi. Contohnya adalah makanan kalengan, daging olahan, makanan beku siap saji, camilan kemasan, dan makanan cepat saji.

Beberapa contoh makanan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mendukung pengelolaan hipertensi:

👍 Buah-buahan: 

Buah-buahan seperti pisang, jeruk, apel, stroberi, semangka, dan blueberry mengandung serat, kalium, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung dan mengontrol tekanan darah.

👍 Sayuran Hijau Daun: 

Bayam, selada, dan kangkung adalah contoh sayuran hijau yang kaya akan magnesium, kalium, dan serat. Konsumsi sayuran hijau daun dapat membantu menjaga tekanan darah yang sehat.

👍 Biji-bijian utuh: 

Gandum utuh, oatmeal, dan beras merah adalah contoh biji-bijian utuh yang kaya serat dan nutrisi. Konsumsi biji-bijian utuh dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.

👍 Ikan : 

Ikan seperti salmon, makarel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi tekanan darah.

👍 Kacang-kacangan : 

Almond, kenari, kacang-kacangan, kacang hijau, dan kacang merah mengandung serat, protein, dan mineral penting seperti kalium dan magnesium yang dapat membantu mengontrol tekanan darah.

👍 Produk Susu Rendah Lemak:

Susu rendah lemak, yogurt rendah lemak, dan keju rendah lemak mengandung kalsium dan protein yang baik untuk kesehatan jantung. Pastikan memilih pilihan yang rendah lemak untuk menghindari kandungan lemak jenuh yang tinggi.

👍 Teh Hijau:

Teh hijau mengandung antioksidan yang disebut polifenol, yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan mengurangi risiko hipertensi.

👍 Dark Chocolate (Cokelat Gelap): 

Cokelat gelap dengan kandungan kakao tinggi dapat memberikan manfaat untuk kesehatan jantung dan tekanan darah. Pastikan memilih cokelat dengan kadar gula yang rendah.

      Penting untuk menggabungkan makanan-makanan sehat ini dalam pola makan yang seimbang dan bervariasi. Kurangi konsumsi garam berlebihan, menghindari makanan olahan, dan mengatur ukuran porsi makanan secara tepat.

Hipertensi dapat juga disebabkan oleh kombinasi dari faktor gaya hidup, genetika, dan faktor lingkungan. Meskipun beberapa makanan dan kebiasaan makan dapat mempengaruhi tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk perencanaan makan yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu Anda.

Perlindungan terbaik dari hipertensi adalah pengetahuan, manajemen, dan pencegahan

🙏 Ketahui nomor Anda 

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan memeriksakan tekanan darah Anda .

🙏  Gejala dan risikonya 

Pelajari faktor-faktor apa yang dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan membuat Anda berisiko mengalami masalah medis yang serius.

🙏 Lakukan perubahan yang penting 

Ambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan mengelola tekanan darah Anda. Buat perubahan gaya hidup jantung sehat, minum obat sesuai resep dan bekerja sama dengan profesional perawatan kesehatan Anda.

       Jika Anda mencurigai memiliki hipertensi atau memiliki faktor risiko yang meningkat, segera berkonsultasi dengan dokter dan profesional kesehatan untuk pemeriksaan dan penilaian yang tepat.

Pada tahun 2023, tema hipertensi sedunia yang diangkat adalah Ukur Tekanan Darah Anda Secara Akurat, Kendalikan, Hidup Lebih Lama , berfokus pada memerangi tingkat kesadaran rendah di seluruh dunia, terutama di daerah berpenghasilan rendah hingga menengah, dan metode pengukuran tekanan darah yang akurat.


Sumber:

https://www.who.int/news/item/25-08-2021-more-than-700-million-people-with-untreated-hypertension

https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure

https://www.nhlbi.nih.gov/health/high-blood-pressure

https://www.cdc.gov/bloodpressure/index.htm

https://www.whleague.org/about-us/world-hypertension-day

https://p2ptm.kemkes.go.id