Saturday, 20 May 2023

Banyak Kematian, Padahal Obatnya Murah

 

Ilustrasi Mengukur Tekanan Darah
(canva.com)

     Jumlah orang dewasa berusia 30-79 tahun dengan hipertensi telah meningkat dari 650 juta menjadi 1,28 miliar dalam tiga puluh tahun terakhir, menurut analisis global komprehensif pertama tentang tren prevalensi, deteksi, pengobatan dan pengendalian hipertensi, yang dipimpin oleh Imperial College London dan WHO. Hampir setengah dari orang-orang ini tidak tahu bahwa mereka menderita hipertensi, sungguh sangat ironis peristiwa ini dapat terjadi.

Hipertensi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, otak dan ginjal, dan merupakan salah satu penyebab utama kematian dan penyakit di seluruh dunia.

Padahal hipertensi dapat dengan mudah dideteksi melalui alat pengukuran tekanan darah, di rumah atau di pusat kesehatan, dan dapat diobati secara efektif dengan obat-obatan yang berbiaya rendah.

Hipertensi, juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri seseorang konstan meningkat.

Tekanan darah diukur dengan dua angka: tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara denyutan). Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg.

Tabel kategori tekanan darah

Sumber :https://www.heart.org









Hipertensi terjadi ketika tekanan darah secara konsisten melebihi batas normal. Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung dan memperburuk kesehatan pembuluh darah, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Kerusakan organ akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.  

Hipertensi dapat terjadi pada berbagai usia

Anak-anak:

Hipertensi jarang terjadi pada anak-anak, bisa terjadi jika ada faktor risiko seperti obesitas atau riwayat keluarga dengan hipertensi.

Dewasa Muda:

Hipertensi pada dewasa muda biasanya terkait dengan gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok.

Orang Dewasa: 

Prevalensi hipertensi cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada usia 18 tahun ke atas, lebih dari setengahnya memiliki tekanan darah yang tidak normal atau telah didiagnosis dengan hipertensi.

Lansia:

Hipertensi menjadi lebih umum pada lansia. Penyebabnya dapat melibatkan faktor-faktor seperti perubahan struktural pada pembuluh darah, penurunan elastisitas pembuluh darah, dan peningkatan ketebalan dinding arteri.

Hipertensi cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Prevalensi hipertensi umumnya lebih tinggi pada orang dewasa dan lansia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi kadang tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga sering disebut sebagai "pembunuh diam" karena dapat merusak organ tubuh tanpa disadari.

Beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi petunjuk adanya hipertensi adalah:

😈 Kepala pusing: 

Terkadang, hipertensi dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala yang terutama terasa di bagian belakang kepala.

😈 Gangguan penglihatan:

Beberapa orang dengan hipertensi melaporkan penglihatan kabur, bintik-bintik, atau gangguan penglihatan lainnya.

😈 Sesak napas:

Hipertensi yang parah atau tidak terkontrol dapat menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.

😈 Nyeri dada:

Hipertensi yang parah dapat menyebabkan nyeri dada. Jika Anda mengalami nyeri dada yang hebat, segera cari bantuan medis, karena ini juga dapat menjadi tanda masalah jantung yang serius.

😈 Palpitasi: 

Beberapa orang dengan hipertensi dapat merasakan denyut jantung yang tidak normal atau berdebar-debar.

😈 Kelelahan: 

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan atau merasa lemas tanpa alasan yang jelas.

😈 Gelisah: 

Hipertensi yang parah atau tidak terkontrol dapat menyebabkan perasaan gelisah, cemas, atau stres yang berlebihan.

     Penting: Gejala-gejala tersebut tidak spesifik hanya untuk hipertensi dan dapat juga terkait dengan kondisi medis lainnya. Satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah secara teratur. 

Beberapa makanan yang dapat menjadi faktor risiko atau memperburuk kondisi hipertensi:

😁 Garam (natrium):

Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Makanan olahan, makanan cepat saji, camilan gurih, dan makanan kalengan umumnya mengandung tinggi natrium.

😁 Lemak jenuh dan trans: 

Makanan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti daging berlemak, makanan olahan, gorengan, margarin, dan makanan cepat saji, dapat meningkatkan risiko hipertensi.

😁 Gula tambahan: 

Konsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko hipertensi. Minuman manis, makanan penutup manis, dan makanan olahan sering mengandung gula tambahan.

😁 Alkohol: 

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Jumlah dan frekuensi konsumsi alkohol yang berlebihan harus dihindari atau dibatasi.

😁 Kafein: 

Meskipun efek kafein pada tekanan darah dapat bervariasi antara individu, konsumsi kafein yang berlebihan dalam kopi, teh, minuman energi, atau minuman berkafein lainnya dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang.

😁 Makanan olahan: 

Makanan olahan umumnya mengandung jumlah garam, gula tambahan, dan lemak jenuh yang lebih tinggi. Contohnya adalah makanan kalengan, daging olahan, makanan beku siap saji, camilan kemasan, dan makanan cepat saji.

Beberapa contoh makanan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mendukung pengelolaan hipertensi:

👍 Buah-buahan: 

Buah-buahan seperti pisang, jeruk, apel, stroberi, semangka, dan blueberry mengandung serat, kalium, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung dan mengontrol tekanan darah.

👍 Sayuran Hijau Daun: 

Bayam, selada, dan kangkung adalah contoh sayuran hijau yang kaya akan magnesium, kalium, dan serat. Konsumsi sayuran hijau daun dapat membantu menjaga tekanan darah yang sehat.

👍 Biji-bijian utuh: 

Gandum utuh, oatmeal, dan beras merah adalah contoh biji-bijian utuh yang kaya serat dan nutrisi. Konsumsi biji-bijian utuh dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.

👍 Ikan : 

Ikan seperti salmon, makarel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi tekanan darah.

👍 Kacang-kacangan : 

Almond, kenari, kacang-kacangan, kacang hijau, dan kacang merah mengandung serat, protein, dan mineral penting seperti kalium dan magnesium yang dapat membantu mengontrol tekanan darah.

👍 Produk Susu Rendah Lemak:

Susu rendah lemak, yogurt rendah lemak, dan keju rendah lemak mengandung kalsium dan protein yang baik untuk kesehatan jantung. Pastikan memilih pilihan yang rendah lemak untuk menghindari kandungan lemak jenuh yang tinggi.

👍 Teh Hijau:

Teh hijau mengandung antioksidan yang disebut polifenol, yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan mengurangi risiko hipertensi.

👍 Dark Chocolate (Cokelat Gelap): 

Cokelat gelap dengan kandungan kakao tinggi dapat memberikan manfaat untuk kesehatan jantung dan tekanan darah. Pastikan memilih cokelat dengan kadar gula yang rendah.

      Penting untuk menggabungkan makanan-makanan sehat ini dalam pola makan yang seimbang dan bervariasi. Kurangi konsumsi garam berlebihan, menghindari makanan olahan, dan mengatur ukuran porsi makanan secara tepat.

Hipertensi dapat juga disebabkan oleh kombinasi dari faktor gaya hidup, genetika, dan faktor lingkungan. Meskipun beberapa makanan dan kebiasaan makan dapat mempengaruhi tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk perencanaan makan yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu Anda.

Perlindungan terbaik dari hipertensi adalah pengetahuan, manajemen, dan pencegahan

🙏 Ketahui nomor Anda 

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan memeriksakan tekanan darah Anda .

🙏  Gejala dan risikonya 

Pelajari faktor-faktor apa yang dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan membuat Anda berisiko mengalami masalah medis yang serius.

🙏 Lakukan perubahan yang penting 

Ambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan mengelola tekanan darah Anda. Buat perubahan gaya hidup jantung sehat, minum obat sesuai resep dan bekerja sama dengan profesional perawatan kesehatan Anda.

       Jika Anda mencurigai memiliki hipertensi atau memiliki faktor risiko yang meningkat, segera berkonsultasi dengan dokter dan profesional kesehatan untuk pemeriksaan dan penilaian yang tepat.

Pada tahun 2023, tema hipertensi sedunia yang diangkat adalah Ukur Tekanan Darah Anda Secara Akurat, Kendalikan, Hidup Lebih Lama , berfokus pada memerangi tingkat kesadaran rendah di seluruh dunia, terutama di daerah berpenghasilan rendah hingga menengah, dan metode pengukuran tekanan darah yang akurat.


Sumber:

https://www.who.int/news/item/25-08-2021-more-than-700-million-people-with-untreated-hypertension

https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure

https://www.nhlbi.nih.gov/health/high-blood-pressure

https://www.cdc.gov/bloodpressure/index.htm

https://www.whleague.org/about-us/world-hypertension-day

https://p2ptm.kemkes.go.id


  

No comments:

Post a Comment