Ilustrasi Tersedak atau keselek (canva.com) |
Di Amerika Serikat menurut Injury Facts , tersedak adalah penyebab utama keempat kematian karena cedera yang tidak disengaja . Dari 3.000 orang yang meninggal karena tersedak pada tahun 2020, 1.430 berusia di atas 74 tahun.
Makanan sering menjadi penyebab insiden tersedak pada lansia. Hidup sendiri, dan memiliki gigi palsu atau kesulitan menelan dapat meningkatkan risiko. Meskipun belum ada data tersedak di tanah air, kewaspadaan terhadap kejadian tersebut perlu ditingkatkan.
Angka persentase lansia yang mengalami tersedak dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, kondisi kesehatan, pola makan, dan lingkungan di sekitarnya. Namun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa insiden tersedak pada lansia memang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda.
Karena masing-masing individu memiliki faktor risiko yang berbeda-beda, maka cara terbaik untuk mencegah tersedak pada lansia adalah dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tersedak, dan melakukan pencegahan sejak dini.
Perbedaan tersedak dan keselek
Tersedak dan keselek seringkali digunakan sebagai istilah yang sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan.
Tersedak terjadi ketika benda asing, seperti makanan atau benda lainnya, masuk ke dalam saluran pernapasan, seperti trakea atau bronkus, dan menghalangi aliran udara ke paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, sesak nafas, batuk, bahkan kehilangan kesadaran atau kematian.
Sementara itu, keselek terjadi ketika makanan atau minuman terjepit di tenggorokan dan menimbulkan sensasi sesak atau sulit bernafas. Kondisi ini dapat terjadi pada orang dari segala usia dan biasanya dapat diatasi dengan mudah dengan batuk atau minum air. Namun, dalam beberapa kasus, keselek dapat menjadi serius dan menyebabkan kesulitan bernapas atau bahkan kehilangan kesadaran.
Perbedaan antara tersedak dan keselek terletak pada lokasi masuknya benda asing ke dalam tubuh. Pada tersedak, benda asing masuk ke saluran pernapasan, sedangkan pada keselek, makanan atau minuman terjepit di tenggorokan. Meskipun keduanya berbeda, tersedak dan keselek dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Beberapa faktor lansia mengalami tersedak, antara lain:
😨 Daya tahan tubuh dan kesehatan menurun:
Pada usia lanjut, daya tahan tubuh dan kesehatan saluran pencernaan cenderung menurun. Hal ini dapat menyebabkan makanan atau minuman sulit dicerna dan berisiko menimbulkan tersedak.
😨 Kehilangan kontrol refleks:
Pada orang tua atau lansia, refleks menelan mungkin tidak lagi berfungsi dengan baik karena usia dan keadaan kesehatan yang memburuk, sehingga makanan atau minuman dapat masuk ke saluran pernapasan.
😨 Masalah gigi atau mulut:
Gangguan pada gigi atau mulut, seperti gigi yang tanggal, gusi bengkak, atau mulut yang kering dapat menyebabkan kesulitan mengunyah dan menelan makanan.
😨 Masalah pencernaan:
Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi pencernaan, seperti penyakit asam lambung, GERD (gastroesophageal reflux disease), atau kelainan pada otot esofagus, dapat meningkatkan risiko tersedak pada lansia.
😨 Gangguan neurologis:
Beberapa kondisi neurologis seperti stroke, Alzheimer, Parkinson, dan sklerosis multiple dapat mempengaruhi kemampuan menelan dan meningkatkan risiko tersedak.
😨 Kurang perhatian saat makan:
Lansia yang tidak fokus pada saat makan atau terburu-buru makan juga dapat meningkatkan risiko tersedak.
😨 Konsumsi alkohol atau obat-obatan:
Lansia yang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu, seperti obat penenang atau obat yang menekan sistem saraf pusat, juga dapat mengalami tersedak.
Berikut beberapa cara mencegah tersedak pada orang tua atau lansia:
☝ Potong makanan menjadi ukuran kecil:
Potong makanan menjadi ukuran kecil sebelum disajikan atau diberikan pada orang tua atau lansia. Ini akan memudahkan mereka mengunyah dan menelan makanan dengan lebih mudah.
☝ Perhatikan kebersihan mulut dan gigi:
Pastikan mulut dan gigi orang tua atau lansia selalu dalam keadaan bersih, karena sisa makanan atau debu dapat memicu tersedak.
☝ Hindari memberikan makanan yang sulit dikunyah:
Hindari memberikan makanan yang sulit dikunyah, seperti daging yang keras, beras yang kurang matang, atau buah dengan kulit keras. Ini dapat membuat mereka kesulitan mengunyah dan menelan makanan.
☝ Berikan air atau minuman pada suhu yang tepat:
Berikan air atau minuman pada suhu yang tepat, jangan terlalu panas atau terlalu dingin. Minuman yang terlalu panas dapat menyebabkan luka pada tenggorokan, sedangkan minuman yang terlalu dingin dapat menyebabkan kram perut.
☝ Hindari memberikan makanan atau minuman terlalu cepat:
Jangan memberikan makanan atau minuman terlalu cepat karena dapat menyebabkan orang tua atau lansia menelan makanan atau minuman secara tidak benar.
☝ Berikan perhatian dan pengawasan saat makan:
Berikan perhatian dan pengawasan saat orang tua atau lansia makan, untuk memastikan mereka tidak terburu-buru atau mengunyah makanan terlalu sedikit.
☝ Posisikan tubuh dengan benar saat makan:
Posisikan tubuh dengan benar saat makan, dengan duduk tegak dan kepala sedikit condong ke depan. Ini akan membantu makanan atau minuman masuk ke saluran pencernaan dengan lebih mudah.
Tips untuk untuk mencegah lansia tersedak
- Jangan biarkan orang tua atau lansia makan sendiri jika mereka memiliki masalah menelan atau tersedak. Bantu mereka selama proses makan dan berikan dukungan yang diperlukan.
- Jangan biarkan orang tua atau lansia makan saat merasa lelah atau lesu, karena ini dapat meningkatkan risiko tersedak.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan pertolongan pertama orang tersedak :
✅ Panggil bantuan medis segera jika korban tidak dapat bernafas atau kesulitan bernafas.
✅ Jika korban masih bisa berbicara atau batuk, biarkan mereka batuk sampai benda yang menyumbat keluar.
✅ Jika korban tidak bisa batuk atau benda yang menyumbat terlalu besar, lakukan Heimlich maneuver. Berdirilah di belakang korban dan posisikan tanganmu di sekitar perutnya. Kemudian, tekan perut ke dalam dan ke atas beberapa kali hingga benda yang menyumbat keluar.
✅ Setelah benda yang menyumbat keluar, periksa apakah korban masih memiliki kesulitan bernafas atau tidak. Jika masih, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Pelatihan pertolongan pertama yang formal yang diselenggarakan organisasi , seperti Palang Merah Indonesia atau organisasi kesehatan terkait, baik untuk diikuti agar dapat melakukan Heimlich maneuver. dengan benar.
Sumber:
https://www.nsc.org/community-safety/safety-topics/choking
https://injuryfacts.nsc.org/all-injuries/deaths-by-demographics/deaths-by-age/data-details/
https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-choking/basics/art-20056637
https://pmidkijakarta.or.id/page/Kemitraan-PMI-DKI-Jakarta
No comments:
Post a Comment