Tuesday 2 May 2023

Celaka ! Tidak Bisa Bedakan Depresi,Kecemasan Dan Demensia

    

Kumpul keluarga besar,baik untuk lansia mengatasi Depresi

Silaturahmi,memperpanjang umur

      Menurut badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 20% orang dewasa berusia 60 tahun ke atas menderita gangguan mental atau neurologis dan 6,6% dari semua kecacatan di antara orang berusia di atas 60 tahun dikaitkan dengan gangguan mental dan neurologis.   

Gangguan mental dan neurologis pada lansia adalah dua jenis kondisi kesehatan yang berbeda namun dapat saling terkait.  

Perbedaan utama antara gangguan mental dan neurologis

Gangguan mental pada lansia melibatkan gangguan pada kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan demensia, Jadi lebih banyak berhubungan dengan gangguan kesehatan mental atau emosional. Gangguan mental pada lansia cenderung mempengaruhi perasaan, suasana hati, dan perilaku seseorang

Gangguan neurologis pada lansia melibatkan gangguan pada sistem saraf dan fungsi otak, seperti Parkinson, stroke, dan penyakit Alzheimer. Jadi lebih banyak berkaitan dengan fungsi saraf dan otak yang terganggu. Gangguan neurologis pada lansia cenderung mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berbicara, atau berpikir.

Pemahaman depresi, kecemasan dan demensia pada gangguan mental

Depresi

Sebuah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih, kehilangan minat atau kegembiraan, kurang energi, dan gangguan tidur atau nafsu makan. Depresi dapat mempengaruhi cara seseorang merasakan, berpikir, dan bertindak, dan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari.      

Faktor -faktor penyebab depresi,  seperti perubahan kimia dalam otak, stres, kecemasan, dan masalah hubungan atau pekerjaan. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga dengan depresi, perubahan hormon, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Gejala depresi dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, namun beberapa gejala umum meliputi:

  • Perasaan sedih atau tidak bahagia
  • Kehilangan minat atau kegembiraan dalam kegiatan yang biasanya disukai
  • Kelelahan atau kekurangan energi
  • Gangguan tidur atau perubahan dalam pola tidur
  • Kehilangan nafsu makan atau peningkatan nafsu makan
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan
  • Perasaan bersalah atau tidak berharga
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Kecemasan 

Sebuah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan takut atau khawatir yang intens, berlebihan, dan berkelanjutan. Kecemasan dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak, dan dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Faktor-faktor penyebab kecemasan, perubahan kimia dalam otak, stres, trauma, kecemasan masa lalu, dan masalah hubungan atau pekerjaan. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga dengan kecemasan, kondisi medis yang mendasar, dan penggunaan obat-obatan tertentu. 

Beberapa gejala umum kecemasan meliputi:

  • Perasaan gelisah atau cemas
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Gangguan tidur atau perubahan dalam pola tidur
  • Keringat berlebihan atau gemetar
  • Nyeri perut atau mual
  • Kepala pusing atau sesak napas
  • Detak jantung yang cepat atau palpitasi
  • Pikiran tentang kemungkinan bahaya atau kekhawatiran yang berlebihan

Catatan:

       Depresi dan Kecemasan dapat diobati dengan berbagai cara, seperti terapi psikologis dan obat-obatan. Terapi dapat membantu seseorang mempelajari cara mengatasi stres dan kekhawatiran serta mengelola emosi. Obat-obatan seperti obat anti-kecemasan atau antidepresan dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan dengan memengaruhi kimiawi otak yang terkait dengan perasaan dan suasana hati. Selain itu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan dan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Demensia

Sebuah kondisi kesehatan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan menjalani aktivitas sehari-hari. Demensia disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel otak yang mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk memori, pemikiran abstrak, dan bahasa.

      Demensia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti Alzheimer, Parkinson, atau gangguan sirkulasi otak. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami demensia meliputi usia, riwayat keluarga dengan kondisi ini, penyakit jantung atau stroke, serta gaya hidup yang tidak sehat. 

Gejala demensia bervariasi dari satu orang ke orang lainnya, namun beberapa gejala umum meliputi:

  • Kesulitan mengingat nama orang atau objek tertentu
  • Kesulitan berbicara atau mengekspresikan diri dengan jelas
  • Kesulitan memahami instruksi atau informasi tertulis
  • Kesulitan menjalankan tugas-tugas yang biasanya mudah dilakukan
  • Perubahan suasana hati atau kepribadian yang tidak wajar
  • Kehilangan minat dalam kegiatan yang biasanya disukai
  • Kesulitan dalam berpikir abstrak atau menyelesaikan masalah

Tidak ada obat atau pengobatan yang dapat menyembuhkan dementia, namun terapi dan perawatan dapat membantu seseorang mengelola gejala dan mempertahankan fungsi kognitif sebanyak mungkin. Terapi yang direkomendasikan termasuk terapi kognitif dan terapi perilaku, serta perawatan kesehatan secara umum untuk kondisi medis yang mendasar yang dapat memperburuk gejala dementia.

Manfaat Berkumpul Bersama Keluarga Besar

     Arisan keluarga dan silatuhrami  (mengikat persahabatan dan persaudaraan) dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan lansia. Arisan keluarga dan silahturahmi dapat membantu meningkatkan interaksi sosial dan kegiatan sehari-hari bagi lansia, yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko depresi dan kecemasan. Lansia dapat terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat secara sosial dan psikologis, seperti berbicara dengan orang lain, berbagi cerita, dan membangun hubungan yang positif dengan anggota keluarga dan teman-teman. Membantu lansia merasa dihargai dan diakui, yang dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri.

 Manfaat kebersamaan untuk lansia, antara lain:

👉 Meningkatkan kesehatan mental:  

Berkumpul dengan keluarga dapat memberikan dukungan emosional dan meningkatkan kesejahteraan mental lansia, dapat membantu mengurangi risiko depresi dan kecemasan.

👉 Meningkatkan kualitas hidup:    

Berkumpul dengan keluarga dapat memberikan kesempatan bagi lansia untuk mengalami kebahagiaan, kebersamaan, dan rasa nyaman. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.

👉 Meningkatkan dukungan sosial:    

Berkumpul dengan keluarga dapat memberikan dukungan sosial yang penting bagi lansia, mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kesejahteraan sosial lansia.

👉 Meningkatkan kesehatan fisik:   

Berkumpul dengan keluarga juga dapat memberikan manfaat kesehatan fisik, seperti membantu mendorong lansia untuk tetap aktif dan melakukan kegiatan fisik yang bermanfaat.

👉 Meningkatkan hubungan keluarga: 

Berkumpul dengan keluarga dapat membantu meningkatkan hubungan keluarga dan mempererat ikatan keluarga, lansia merasa lebih dekat dengan anggota keluarganya dan merasa lebih terhubung.  Mari berkumpul bersama keluarga besar, beri semangat untuk meningkatkan kesehatan mental orang tua yang sudah lansia. Selagi mereka masih ada dan hadir di tengah-tengah keluarga Anda, mungkin ini salah satu makna silaturahmi memperpanjang umur.              

      Namun jika lansia mengalami masalah kesehatan mental yang serius, seperti depresi atau kecemasan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental atau dokter.

 





Sumber

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-of-older-adults   

https://www.nimh.nih.gov/health/topics/bipolar-disorder        

https://www.samhsa.gov/serious-mental-illness      

https://www.aagponline.org/                 

https://mhanational.org/living-mentally-healthy



No comments:

Post a Comment