Monday, 15 May 2023

Tulang Patah Ini Bukan Urusan Dukun,Awas Gagal Fokus

 

Ilustrasi pergelangan tangan patah
(canva.com)

     Penyakit ini membuat tulang lemah dan rapuh, sangat meningkatkan risiko patah tulang meskipun hanya  jatuh atau terbentur ringan. Gejala yang dimiliki tidak jelas, sehingga banyak orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita osteoporosis hingga mengalami patah tulang.

Osteoporosis adalah kondisi yang terjadi ketika tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Orang tua lebih mungkin mengalami osteoporosis karena penurunan hormon dan penurunan massa tulang yang terjadi seiring bertambahnya usia. Osteoporosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti patah tulang pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Fraktur dapat mengubah hidup, menyebabkan rasa sakit, kecacatan, dan kehilangan kemandirian. Itulah mengapa penting untuk mencegah osteoporosis 

Macam  Osteoporosis

😱 Osteoporosis Primer

Osteoporosis primer, atau yang biasa disebut dengan osteoporosis tipe 1, merupakan osteoporosis yang umumnya paling banyak terjadi karena terjadi pada wanita usia lanjut atau mulai memasuki fase menopause. Penyebab utama tipe osteoporosis primer ini adalah menurunnya hormon estrogen pada wanita dan hormon androgen pada pria, yang akan menyebabkan tulang mengalami proses pengapuran.

😱 Osteoporosis Sekunder

Osteoporosis sekunder atau yang biasa disebut osteoporosis tipe 2 adalah osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit atau konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa penyakit yang rentan terserang osteoporosis tipe ini antara lain diabetes, lupus, ginjal, liver, dan kelainan bawaan lahir.

Orang yang berisiko tinggi untuk mengalami osteoporosis adalah:

💁 Orang yang usianya di atas 50 tahun: 

Risiko terkena osteoporosis meningkat seiring bertambahnya usia.

💁 Wanita pasca-menopause: 

Wanita yang telah mengalami menopause memiliki risiko yang lebih tinggi terkena osteoporosis karena kadar estrogen dalam tubuh menurun. Data Kemenkes RI mencatat prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23% pada wanita berusia 50-80 tahun, dan 53% pada wanita berusia 80 tahun ke atas. 

💁 Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis: 

Bila ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka risiko seseorang terkena osteoporosis juga meningkat.

💁 Orang yang memiliki tubuh kecil atau kurus: 

Orang yang memiliki tubuh kecil atau kurus cenderung memiliki massa tulang yang lebih sedikit dan risiko osteoporosis yang lebih tinggi.

💁 Orang yang memiliki riwayat penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang: 

Penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.

💁 Orang yang kurang mengonsumsi kalsium dan vitamin D: 

Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang. Jika seseorang tidak mendapatkan cukup nutrisi ini, maka risiko terkena osteoporosis akan meningkat.

💁 Orang yang tidak aktif secara fisik:

Olahraga dan aktivitas fisik membantu memperkuat tulang. Orang yang tidak aktif secara fisik cenderung memiliki massa tulang yang lebih sedikit dan risiko osteoporosis yang lebih tinggi.

💁 Orang yang merokok atau minum alkohol secara berlebihan: 

Merokok dan minum alkohol secara berlebihan dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.

Bila seseorang memiliki faktor risiko tersebut, penting untuk melakukan pencegahan osteoporosis melalui gaya hidup yang sehat dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan atau pengobatan yang tepat.

Gejala- gejala osteoporosis

Biasanya tidak ada gejala pada tahap awal pengeroposan tulang. Tapi begitu tulang Anda melemah karena osteoporosis, Anda mungkin memiliki tanda dan gejala yang meliputi:

  • Nyeri punggung, disebabkan oleh tulang belakang yang patah atau roboh
  • Kehilangan tinggi badan dari waktu ke waktu
  • Postur bungkuk
  • Tulang yang patah jauh lebih mudah dari yang diperkirakan

Beberapa cara mencegah osteoporosis:

💫 Konsumsi makanan yang kaya kalsium:

Kalsium adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Sumber makanan yang baik untuk kalsium adalah susu dan produk olahannya, keju, ikan, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan kubis.

💫 Konsumsi makanan yang kaya vitamin D: 

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan menjaga kesehatan tulang. Sumber makanan yang baik untuk vitamin D adalah ikan, kuning telur, dan makanan yang diperkaya dengan vitamin D seperti susu dan sereal.

💫 Lakukan aktivitas fisik secara teratur:

Berolahraga secara teratur dapat membantu memperkuat tulang dan mencegah kerapuhan tulang. Aktivitas yang baik untuk kesehatan tulang antara lain berjalan kaki, jogging, berenang, dan latihan kekuatan.

💫 Hindari merokok dan minum alkohol yang berlebihan:

Merokok dan minum alkohol yang berlebihan dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.

💫 Dapatkan asupan nutrisi yang cukup: 

Selain kalsium dan vitamin D, nutrisi lain seperti magnesium, vitamin K, dan vitamin C juga penting untuk kesehatan tulang. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi ini atau melalui suplemen makanan jika perlu. 

💫 Makanan Asin:

Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam (natrium) menyebabkan tubuh kehilangan kalsium dan dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Cobalah untuk membatasi jumlah makanan olahan, makanan kaleng, dan garam yang ditambahkan ke makanan yang Anda makan setiap hari. Untuk mengetahui apakah suatu makanan mengandung natrium tinggi, lihat label Fakta Gizi. jika mencantumkan 20% atau lebih untuk% Nilai Harian, berarti tinggi natrium. .

💫 Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur: 

Memeriksa kesehatan tulang secara teratur, terutama bagi orang yang berisiko tinggi terkena osteoporosis, dapat membantu mendeteksi dini dan mencegah kerusakan tulang yang lebih serius. 

Penting juga untuk mencoba menghindari jatuh . Jatuh adalah penyebab patah tulang nomor satu pada orang dewasa yang lebih tua.

Jika Anda memiliki gejala osteoporosis atau kurang yakin dengan kondisi tulang Anda, segera menghubungi tenaga kesehatan yang profesional atau dokter yang bermutu untuk memeriksa kondisi kesehatan.

Dengan menjaga gaya hidup yang sehat dan memperhatikan nutrisi dan aktivitas fisik, kita dapat mencegah osteoporosis dan mempertahankan kesehatan tulang yang baik. Mencegah lebih baik daripada mengobati,



 Sumber:

https://www.osteoporosis.foundation/

https://www.bonehealthandosteoporosis.org/patients/treatment/nutrition/

https://www.niams.nih.gov/health-topics/exercise-your-bone-health

https://medlineplus.gov/osteoporosis.html#cat_93

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2113/mari-ketahui-osteoporosis



No comments:

Post a Comment