Proses penuaan alami merupakan faktor utama yang menyebabkan kulit lansia menjadi keriput. Saat proses penuaan terjadi, berbagai perubahan terjadi pada kulit yang mengurangi elastisitas dan kekenyalannya.
Perhatikan penyebab wajah keriput yang terjadi karena proses penuaan (alamiah) dan penyebab lain yang bukan alamiah.
Ilustrasi kulit wajah keriput (canva.com) |
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keriput pada kulit lansia meliputi:
👵 Penurunan produksi kolagen dan elastin:
Kolagen dan elastin adalah dua protein utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Saat proses penuaan, produksi kolagen dan elastin dalam tubuh menurun, sehingga menyebabkan kulit kehilangan kepadatan dan kekenyalannya.
👵 Penurunan kadar air dan kelembapan kulit:
Kulit lansia cenderung memiliki tingkat kelembapan yang lebih rendah karena penurunan produksi minyak alami dan penurunan kemampuan kulit untuk menyimpan air. Kehilangan kelembapan kulit dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan rentan terhadap kerutan.
👵 Penurunan aktivitas kelenjar minyak:
Kelenjar minyak dalam kulit memproduksi minyak alami yang membantu menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari kerusakan lingkungan. Namun, pada lansia, kelenjar minyak cenderung menjadi kurang aktif, yang dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan rentan terhadap keriput.
👵 Paparan sinar matahari berlebihan:
Paparan sinar matahari yang berlebihan selama bertahun-tahun dapat merusak serat elastin dan kolagen dalam kulit. Radiasi ultraviolet (UV) dapat memicu produksi radikal bebas dalam kulit yang menyebabkan kerusakan sel dan mempercepat proses penuaan kulit, termasuk keriput.
👵 Merokok:
Kebiasaan merokok dapat mempercepat proses penuaan kulit. Zat-zat kimia dalam asap rokok merusak kolagen dan elastin, serta mengganggu sirkulasi darah ke kulit, yang dapat menyebabkan kulit menjadi kusam, keriput, dan tidak sehat.
👵 Faktor genetik:
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam rentang waktu dan tingkat keriput pada kulit lansia. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap keriput berdasarkan faktor genetik mereka.
💭 Penting untuk diingat bahwa tidak semua keriput pada kulit lansia dapat dihindari sepenuhnya. Namun, dengan merawat kulit secara menyeluruh, melindungi dari paparan sinar matahari, dan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat membantu mengurangi risiko keriput dan menjaga kulit tetap sehat dan terawat.
Beberapa jenis penyakit kulit yang lebih umum terjadi pada lansia, di antaranya:
😬 Keriput Kulit:
Kehilangan elastisitas kulit adalah tanda umum penuaan dan terjadi pada lansia. Kulit menjadi tipis, kering, dan mudah keriput.
😬 Karsinoma Sel Basal dan Karsinoma Sel Skuamosa:
Kedua jenis kanker kulit ini lebih umum terjadi pada orang tua yang memiliki paparan sinar matahari yang berlebihan sepanjang hidup mereka. Kanker kulit ini dapat muncul dalam bentuk benjolan, lepuh, atau luka yang tidak sembuh.
😬 Dermatitis Seboroik:
Ini adalah kondisi kulit yang umum pada lansia. Dermatitis seboroik ditandai dengan kulit yang merah, bersisik, dan gatal di daerah yang kaya kelenjar minyak, seperti kulit kepala, wajah, dan dada.
😬 Pruritus:
Ini adalah gangguan kulit yang menyebabkan rasa gatal yang persisten. Lansia lebih rentan terhadap pruritus karena perubahan kulit yang terjadi seiring penuaan, seperti penurunan kadar air dalam kulit dan fungsi penghalang kulit yang berkurang.
😬 Varises:
Varises adalah pembengkakan dan pelebaran vena di permukaan kulit, terutama di kaki. Meskipun bukan penyakit kulit secara langsung, varises umum terjadi pada lansia dan dapat menyebabkan ke-tidaknyaman-an dan masalah kulit seperti gatal-gatal, kering, atau ruam kulit.
😬 Infeksi Jamur Kulit:
Infeksi jamur kulit, seperti kurap atau kandidiasis, lebih sering terjadi pada lansia karena perubahan alami dalam kelembaban kulit, sistem kekebalan yang melemah, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyakit kulit:
📢 Lindungi kulit dari sinar matahari:
Paparan sinar matahari berlebihan dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit. Gunakan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari (SPF) yang sesuai, kenakan pakaian pelindung, seperti topi dan pakaian dengan lengan panjang, dan hindari paparan sinar matahari langsung pada saat yang paling intens, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
📢 Jaga kebersihan kulit:
Mandi secara teratur dengan air hangat dan gunakan sabun yang lembut untuk membersihkan kulit. Hindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras yang dapat mengeringkan dan merusak kulit. Setelah mandi, keringkan kulit dengan lembut dan gunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit.
📢 Perhatikan makanan dan minuman:
Makan makanan yang sehat dan bergizi, termasuk banyak buah-buahan, sayuran, dan sumber protein. Minum cukup air setiap hari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.
📢 Hentikan kebiasaan merokok:
Merokok dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, menyebabkan keriput dan mempercepat penuaan kulit. Hentikan kebiasaan merokok untuk menjaga kesehatan kulit dan kesehatan secara keseluruhan.
📢 Jaga kelembaban kulit:
Gunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit. Terutama pada cuaca yang kering atau musim dingin, saat kelembapan udara rendah, tambahkan pelembap ke rutinitas perawatan kulit Anda.
📢 Hindari penggunaan produk kimia keras:
Beberapa produk perawatan kulit mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Pilih produk yang lembut, bebas pewangi, dan bebas bahan kimia yang keras.
📢 Hindari stres yang berlebihan:
Stres dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Cobalah teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan, untuk mengurangi stres dan menjaga kesehatan kulit.
📢 Perhatikan kebersihan pakaian dan linen:
Pakaian dan linen yang kotor atau tidak bersih dapat menyebabkan iritasi atau infeksi kulit. Ganti pakaian dan linen secara teratur, cuci dengan deterjen yang lembut, dan pastikan mereka kering dengan baik sebelum digunakan kembali.
📢 Minimalkan penggunaan produk perawatan yang berpotensi iritatif:
Beberapa produk perawatan kulit, seperti deterjen, pewarna, atau parfum, dapat menyebabkan iritasi atau alergi. Hindari penggunaan produk-produk tersebut atau pilih yang aman untuk kulit sensitif.
💬 Selalu perhatikan tanda-tanda perubahan pada kulit, seperti bintik-bintik baru, perubahan warna, dan benjolan yang tumbuh.
Makanan yang sehat dan bergizi dapat memberikan dukungan penting bagi kesehatan kulit pada lansia. Beberapa makanan yang baik untuk kulit lansia:
🍓 Buah-buahan segar:
Buah-buahan seperti jeruk, beri, kiwi, dan semangka mengandung vitamin C dan antioksidan yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan merangsang produksi kolagen.
🍓 Sayuran hijau:
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kale kaya akan vitamin A, C, dan E serta antioksidan yang penting untuk kesehatan kulit. Mereka membantu menjaga kelembapan, mengurangi peradangan, dan memperbaiki kerusakan kulit.
🍓 Ikan berlemak:
Ikan seperti salmon, sarden, dan trout mengandung asam lemak omega-3, yang dapat mengurangi peradangan dan menjaga kulit tetap lembap serta elastis.
🍓 Kacang-kacangan dan biji-bijian:
Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang Brazil, serta biji-bijian seperti chia dan biji labu, kaya akan vitamin E, selenium, dan zinc yang penting untuk kesehatan kulit. Mereka membantu mengurangi inflamasi dan menjaga kulit sehat.
🍓 Minyak zaitun:
Minyak zaitun mengandung asam lemak sehat dan antioksidan, seperti polifenol, yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan menjaga kelembapan kulit.
🍓 Teh hijau:
Teh hijau mengandung polifenol dan antioksidan yang membantu melindungi kulit dari kerusakan matahari dan merangsang produksi kolagen.
🍓 Air putih:
Memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum cukup air putih sangat penting untuk kesehatan kulit. Air membantu menjaga kelembapan kulit, menghilangkan racun, dan meningkatkan elastisitas kulit.
🍓 Makanan kaya serat:
Makanan tinggi serat seperti gandum utuh, kacang-kacangan, dan buah-buahan membantu menjaga pencernaan yang sehat. Pencernaan yang baik berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang tepat untuk kesehatan kulit yang optimal.
Perawatan kulit lansia yang sakit tergantung pada penyakit atau kondisi kulit yang spesifik. Beberapa langkah umum yang dapat membantu dalam mengobati kulit yang sakit pada lansia:
🚑 Konsultasikan dengan dokter:
Jika kulit lansia Anda mengalami masalah atau kondisi yang memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau dokter umum. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan rekomendasi perawatan yang sesuai.
🚑 Jaga kebersihan kulit:
Perawatan kebersihan yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Mandi secara teratur dengan air hangat dan menggunakan sabun lembut. Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras yang dapat menyebabkan iritasi. Setelah mandi, keringkan kulit dengan lembut dan gunakan pelembap yang sesuai untuk menjaga kelembapan kulit.
🚑 Terapkan perawatan khusus sesuai kondisi:
Jika lansia Anda mengalami kondisi kulit seperti dermatitis seboroik, psoriasis, atau eksim, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan atau krim khusus untuk mengobati kondisi tersebut. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang diberikan oleh dokter.
🚑 Gunakan obat topikal:
Dalam beberapa kasus, obat topikal seperti krim kortikosteroid atau salep anti jamur mungkin diperlukan untuk mengobati kondisi kulit yang terkait dengan peradangan atau infeksi. Pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan dan dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
🚑 Lindungi kulit dari faktor pemicu:
Jika kondisi kulit lansia Anda diketahui dipicu oleh faktor seperti sinar matahari, bahan kimia, atau alergen tertentu, usahakan untuk menghindari atau melindungi kulit dari paparan faktor pemicu tersebut. Gunakan tabir surya, hindari penggunaan produk perawatan yang mengandung bahan kimia keras, dan identifikasi alergen yang mungkin memicu reaksi kulit.
🚑 Jaga kelembaban kulit:
Kehilangan kelembaban adalah masalah umum pada kulit lansia. Gunakan pelembab secara teratur untuk menjaga kelembaban kulit. Pastikan untuk minum cukup air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
🚑 Hindari menggaruk atau menggosok kulit:
Menggaruk atau menggosok kulit yang sakit dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan kerusakan kulit. Cobalah untuk menghindari kebiasaan ini dan gunakan metode pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi rasa gatal atau tidak nyaman.
🚑 Jaga pola makan yang sehat:
Pola makan yang sehat dan kaya nutrisi dapat membantu dalam memperbaiki kesehatan kulit. Konsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, ikan berlemak, dan kacang-kacangan.
Sumber:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/itchy-skin/diagnosis-treatment/drc-20355010
https://www.aad.org/public/darker-skin/secrets
https://www.niams.nih.gov/health-topics/scleroderma
https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/default.htm