Beberapa aspek matematika tampaknya sulit diperoleh secara kognitif bagi banyak orang; dan beberapa orang mempunyai ketidakmampuan belajar matematika spesifik sedang atau berat. Namun tidak semua ketidakmampuan matematika disebabkan oleh kesulitan kognitif. Sejumlah besar anak-anak dan orang dewasa mempunyai kecemasan terhadap matematika, yang dapat sangat mengganggu pembelajaran dan kinerja matematika mereka, baik dengan menyebabkan penghindaran aktivitas matematika maupun dengan membebani serta mengganggu memori kerja selama mengerjakan tugas-tugas matematika.
Lansia sehat berolahraga jauh dari kecemasan matematika (math anxiety). (Sumber: foto pens 49 ceria) |
Penghindaran terhadap matematika dapat berlangsung terus; ikut perkuliahan yang tidak ada perhitungan matematika, bekerja memilih dan menjauh dari matematika. Perbincangan yang berhubungan dengan matematika tidak menarik.
Istilah "phobia" biasanya digunakan untuk menggambarkan ketakutan yang sangat intens terhadap objek, situasi, atau hal tertentu yang tidak berbahaya. Namun, ada istilah yang disebut "math anxiety" atau "kecemasan matematika," yang meskipun bukan phobia dalam arti sejati, menggambarkan ketakutan atau kecemasan yang kuat terkait dengan pelajaran matematika.
Kecemasan matematika mengganggu kemampuan melakukan perhitungan. (Sumber: foto canva.com) |
Math anxiety bisa sangat mengganggu kemampuan seseorang untuk belajar matematika atau melakukan perhitungan. Orang yang mengalami math anxiety mungkin merasa cemas, stres, atau bahkan panik saat dihadapkan dengan tugas matematika. Mereka dapat menghindari pelajaran matematika atau situasi yang melibatkan perhitungan matematika, yang dapat menghambat perkembangan mereka dalam hal ini. Math anxiety dapat berkembang pada berbagai tahap kehidupan, dari masa sekolah hingga usia dewasa sampai lanjut usia.
Dengan segala pengalaman hidup yang telah dilalui, tentu saja, lansia harus segera menyudahi perseteruan dengan matematika, hilangkan rasa tidak suka terhadap matematika dengan slogan ini:
"Matematika yang terhormat, aku bukan seorang psikiater, tolong selesaikan masalahmu sendiri."
"Jika orang tidak percaya bahwa matematika itu sederhana, itu hanya karena mereka tidak menyadari betapa rumitnya kehidupan."
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk math anxiety meliputi:
😱 Pengalaman negatif sebelumnya:
Kesulitan dalam matematika di masa lalu atau pengalaman negatif dengan guru matematika dapat menyebabkan ketakutan terhadap mata pelajaran ini.
😱 Teori bahwa matematika sulit:
Keyakinan diri yang rendah dalam kemampuan matematika dapat menyebabkan ketakutan yang lebih besar terhadapnya.
😱 Tekanan untuk berhasil:
Tekanan dari orang tua, guru, atau masyarakat untuk berhasil dalam matematika dapat menyebabkan stres yang berlebihan.
Tekanan dari guru untuk berhasil dalam matematika. (Sumber: foto canva.com) |
😱 Ketidakpastian:
Orang dengan math anxiety mungkin merasa tidak yakin tentang apa yang diharapkan dari mereka dalam pelajaran matematika.
😱 Kurangnya dukungan:
Kurangnya dukungan dalam mengatasi kesulitan matematika dapat memperburuk math anxiety.
Lansia yang mengalami kecemasan matematika, atau yang sering disebut sebagai "math anxiety," mungkin ada kesulitan di masa lalu sehingga memilih menghindar untuk mengajarkan kepada anak-anak atau mungkin cucu-cucunya.
menunjukkan sejumlah ciri-ciri atau gejala yang mengindikasikan kecemasan mereka terhadap pelajaran matematika.
Beberapa ciri kecemasan matematika, antara lain:
😓 Rasa Cemas:
Lansia dengan math anxiety sering kali merasa cemas saat dihadapkan dengan tugas atau soal matematika untuk diri, anak dan cucu. Mereka mungkin merasa cemas tentang kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas matematika dengan benar.
Merasa cemas dihadapkan pada soal matematika. (Sumber: foto canva.com) |
😓 Ketakutan akan Kesalahan:
Mereka cenderung takut membuat kesalahan dalam perhitungan matematika. Kesalahan kecil bisa menjadi sangat mengganggu dan membuat mereka lebih cemas.
😓 Perasaan Tidak Nyaman:
Lansia dengan math anxiety mungkin merasa fisik tidak nyaman saat menghadapi matematika, seperti detak jantung yang meningkat, berkeringat, gemetar, atau perasaan tidak nyaman di perut.
😓 Penghindaran Terhadap Matematika:
Mereka mungkin mencoba menghindari situasi atau tugas yang melibatkan matematika sebisa mungkin. Ini bisa termasuk menghindari pelajaran matematika, perhitungan dalam kehidupan sehari-hari, atau pekerjaan yang melibatkan matematika.
😓 Pengalaman Ketidakpastian:
Lansia dengan math anxiety mungkin merasa tidak pasti tentang cara memecahkan masalah matematika. Mereka mungkin merasa kebingungan dan kehilangan arah saat mencoba menyelesaikan soal matematika.
😓 Kurangnya Percaya Diri:
Mereka sering merasa kurang percaya diri dalam kemampuan matematika mereka. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak mampu untuk berhasil dalam mata pelajaran ini.
😓 Perasaan Putus Asa:
Jika mereka menghadapi kesulitan dalam matematika, lansia dengan math anxiety dapat merasa putus asa dan mungkin mengabaikan tugas atau pelajaran tersebut.
😓 Kinerja yang Menurun:
Kecemasan matematika dapat memengaruhi kinerja akademis atau pekerjaan mereka jika mereka tidak dapat mengatasi ketakutan mereka terhadap matematika.
😓 Tekanan dari Orang Lain:
Mungkin ada tekanan dari orang lain, seperti orang tua, guru, atau masyarakat yang meningkatkan kecemasan matematika mereka.
Tekanan dari orang tua, guru dan masyarakat meningkatkan kecemasan matematika. (Sumber: foto canva.co ) |
Beberapa langkah yang dapat membantu mengobati kecemasan matematika pada lansia:
😁 Pemahaman dan Kesadaran:
Lansia perlu menyadari bahwa kecemasan matematika adalah masalah yang bisa diatasi dan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapinya. Memahami bahwa kecemasan matematika adalah masalah emosi yang dapat dikelola adalah langkah pertama yang penting. Tidak bisa matematika juga tidak pengaruh apa-apa, sekarang sudah pensiun dan lansia. Hanya menikmati hidup dengan bahagia,
😁 Bimbingan atau Kursus Matematika:
Jika lansia masih semangat belajar dan merasa kesulitan dalam pemahaman materi matematika, mereka dapat mempertimbangkan untuk mengikuti kursus atau bimbingan matematika. Seorang tutor matematika yang berpengalaman dapat membantu mereka mengatasi kesulitan dan membangun kepercayaan diri.
😁 Terapi Kognitif-Perilaku (CBT):
Terapi ini adalah pendekatan yang efektif dalam mengatasi kecemasan matematika. Dalam CBT, lansia akan bekerja dengan seorang terapis untuk mengidentifikasi pikiran negatif atau ketakutan terkait matematika dan menggantinya dengan pemikiran yang lebih positif dan konstruktif.
😁 Latihan Eksposur:
Terapis dapat membantu lansia dengan math anxiety untuk melalui latihan eksposur, yang melibatkan tugas-tugas matematika bertahap yang semakin sulit. Ini membantu mereka membiasakan diri dengan tugas-tugas matematika dan mengurangi kecemasan mereka.
😁 Relaksasi dan Teknik Manajemen Stres:
Lansia dapat mempelajari teknik pernapasan dalam, meditasi, atau relaksasi progresif untuk membantu mengatasi kecemasan. Teknik-teknik ini dapat membantu mereka tetap tenang saat berhadapan dengan problem matematika.
😁 Dukungan Sosial:
Dukungan dari keluarga, teman, atau rekan komunitas dapat membantu lansia merasa lebih percaya diri dalam mengatasi kecemasan matematika. Mendiskusikan kecemasan mereka dengan orang yang mereka percayai dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.
😁 Positifkan Pengalaman Matematika:
Mendorong lansia untuk menemukan aspek positif dalam matematika, seperti kegunaan dalam kehidupan sehari-hari atau kesempatan untuk tantangan intelektual, dapat membantu mengubah persepsi mereka terhadap mata pelajaran ini.
😁 Berlatih dengan Konsisten:
Kunci untuk mengatasi kecemasan matematika adalah latihan yang konsisten. Lansia perlu terus berlatih dan menghadapi tugas matematika untuk membangun kepercayaan diri mereka.
😁 Pendekatan Terstruktur:
Menggunakan pendekatan yang terstruktur dalam belajar matematika, seperti memecahkan masalah satu langkah demi satu langkah, dapat membantu lansia merasa lebih mudah dalam mengatasi tugas-tugas matematika.
Setiap individu memiliki kecepatan belajar yang berbeda, dan proses mengatasi kecemasan matematika bisa memerlukan waktu. Dukungan yang hangat dan kesabaran sangat penting. Jika kecemasan matematika berlanjut atau memengaruhi kesejahteraan umum, sebaiknya konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental atau terapis yang berpengalaman dalam mengatasi kecemasan matematika pada lansia.
Sumber:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/math-anxiety-definition-symptoms-causes-and-tips
https://learningessentialsedu.com/math-anxiety/
https://www.cne.psychol.cam.ac.uk/what-is-mathematics-anxiety