Kanker adalah salah satu kata paling mengerikan yang diucapkan dokter, risiko terkena kanker meningkat seiring bertambahnya usia. Lebih dari separuh diagnosis kanker diberikan kepada lansia. Kanker tertentu lebih umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Usia menambah kompleksitas dalam hidup dengan kanker. Banyak kanker pada orang lanjut usia yang didiagnosis pada stadium lanjut, karena gejala awal kanker dapat disalahartikan sebagai kondisi lain atau penyakit ringan yang berhubungan dengan usia tua.
Gejala awal kanker disalahartikan penyakit ringan karena lanjut usia. (Sumber: foto pens 49 ceria) |
Akibatnya, pengobatan kanker sering kali terlambat dimulai, sehingga meningkatkan kompleksitas pengobatan, kemungkinan efek samping yang parah, dan mengurangi kemungkinan keberhasilan pengobatan.
Beberapa kanker yang paling umum, seperti kanker usus besar dan kanker payudara, mudah dideteksi pada tahap awal. Ini saat yang paling bisa diobati. Kanker lain, seperti kanker paru-paru, lebih sulit dideteksi dan pengobatannya bisa lebih rumit.
Kanker adalah suatu kondisi di mana sel-sel tubuh mengalami pertumbuhan yaRisiko Anda terkena kanker meningkat seiring bertambahnya usia. Lebih dari separuh diagnosis kanker diberikan kepada orang-orang yang berusia di atas 66 tahun.ng tidak terkendali dan dapat menyerang jaringan atau organ tubuh. Normalnya, sel-sel dalam tubuh berkembang biak dan mati secara terprogram. Namun, pada kasus kanker, mekanisme pengendalian pertumbuhan sel terganggu, sehingga sel-sel terus berkembang dan membentuk massa abnormal yang disebut tumor.
Tumor dapat bersifat ganas (kanker) atau jinak. Tumor ganas memiliki kemampuan menyerang jaringan sekitarnya dan bahkan dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain melalui aliran darah atau limfatik. Proses penyebaran ini disebut metastasis.
Ciri-ciri kanker pada manusia dapat bervariasi tergantung pada jenis kanker, lokasi, dan sejauh mana penyakit telah berkembang.
Beberapa ciri umum yang mungkin menunjukkan adanya kanker:
Pembengkakan atau benjolan:
Pembentukan benjolan atau pembengkakan yang tidak normal pada tubuh dapat menjadi tanda kanker. Benjolan ini dapat teraba pada payudara, leher, ketiak, atau di daerah lain.
Benjolan dapat teraba pada payudara,leher, ketiak, atau tempat lain. (Sumber: foto canva.com) |
Perubahan warna, tekstur, atau ukuran kulit di sekitar suatu area dapat menjadi tanda kanker kulit. Melanoma, misalnya, dapat menyebabkan perubahan pada tahi lalat atau bintik-bintik kulit.
Perubahan pada ukuran atau bentuk organ:
Peningkatan ukuran atau perubahan bentuk organ, seperti payudara yang berubah bentuk atau ukuran, dapat menjadi tanda kanker.
Perubahan pada pola buang air besar atau buang air kecil:
Perubahan dalam pola buang air besar atau buang air kecil, seperti perubahan warna, konsistensi, atau adanya darah, dapat menjadi tanda kanker pada saluran pencernaan atau saluran kemih.
Masalah dalam menelan:
Kesulitan menelan atau nyeri saat menelan dapat menjadi tanda kanker pada tenggorokan atau esofagus.
Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan:
Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan oleh perubahan gaya hidup atau diet dapat menjadi tanda kanker.
Kelelahan yang berlebihan:
Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan dan berlanjut dapat menjadi tanda kanker, meskipun kelelahan juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi lainnya.
Nyeri yang tidak hilang:
Nyeri yang persisten dan tidak merespons pengobatan biasa dapat menjadi tanda kanker, terutama jika terkait dengan pembengkakan atau perubahan lainnya.
Perubahan pada pola menstruasi:
Perubahan yang signifikan dalam pola menstruasi atau pendarahan yang tidak normal pada wanita dapat menjadi tanda kanker di organ reproduksi.
Pendarahan yang tidak normal pada wanita tanda kanker di organ reproduksi. (Sumber: foto canva.com) |
💬 Gejala-gejala ini tidak selalu menunjukkan kanker, dan banyak kondisi lain dapat menyebabkan gejala serupa. Namun, jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat. Deteksi dini kanker sangat penting untuk perawatan yang lebih efektif.
Beberapa jenis kanker yang umum, antara lain:
- Kanker Payudara: Kanker yang bermula di jaringan payudara, baik pada pria maupun wanita.
Kanker yang menyerang wanita maupun pria bermula dijaringan payudara. (Sumber: foto canva.com) |
- Kanker Paru-paru: Kanker yang bermula di paru-paru dan sering terkait dengan merokok.
- Kanker Kolorektal: Melibatkan usus besar (kolon) atau rektum. Ini termasuk kanker usus besar dan kanker rektum.
- Kanker Prostat: Kanker yang bermula di kelenjar prostat pada pria.
- Kanker Ovarium: Kanker yang bermula di ovarium atau indung telur pada wanita.
- Kanker Serviks: Kanker yang bermula di leher rahim atau serviks pada wanita.
- Kanker Kandung Kemih: Melibatkan kandung kemih, organ tempat menyimpan urin.
- Kanker Hati: Kanker yang bermula di hati.
- Kanker Kulit (Melanoma): Melibatkan sel-sel kulit, terutama jenis melanoma.
- Kanker Pankreas: Kanker yang bermula di pankreas, organ yang menghasilkan enzim pencernaan dan insulin.
- Kanker Darah (Leukemia): Kanker yang terjadi di sumsum tulang, menyebabkan produksi sel darah yang abnormal.
- Limfoma: Jenis kanker yang melibatkan sistem limfatik, termasuk limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
- Kanker Tiroid: Kanker yang bermula di kelenjar tiroid di leher.
Kanker Tiroid bermula di kelenjar tiroid leher. (Sumber: foto canva.com) |
- Kanker Kepala dan Leher: Melibatkan area seperti mulut, tenggorokan, lidah, dan amandel.
- Sarkoma: Jenis kanker yang bermula di jaringan penyangga tubuh, seperti tulang, otot, atau lemak.
- Kanker Otak: Kanker yang bermula di otak atau sumsum tulang belakang.
- Kanker Esofagus: Kanker yang bermula di pipa makanan yang menghubungkan tenggorokan dan lambung.
- Kanker Ginjal: Kanker yang bermula di ginjal.
- Kanker Kandung Empedu: Melibatkan kandung empedu, organ yang menyimpan empedu.
- Kanker Laring: Melibatkan pita suara dan saluran udara atas.
Ini hanya beberapa contoh dari banyak jenis kanker yang ada. Masing-masing jenis kanker memiliki karakteristik dan faktor risiko yang berbeda, dan perawatan yang tepat juga dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kanker tersebut.
Beberapa faktor penyebab kanker yang umumnya diidentifikasi meliputi:
Faktor Genetik dan Herediter:
Beberapa orang memiliki predisposisi genetik terhadap perkembangan kanker. Jika ada riwayat kanker dalam keluarga, risiko seseorang dapat meningkat.
Mutasi Genetik Akibat Paparan Lingkungan:
Paparan zat-zat karsinogenik (pemicu kanker) dalam lingkungan sekitar dapat menyebabkan mutasi genetik yang mengarah pada perkembangan kanker. Contoh zat-zat ini meliputi asap rokok, polusi udara, radiasi, dan bahan kimia industri.
Merokok dan Penggunaan Tembakau:
Merokok dan penggunaan tembakau adalah faktor risiko utama untuk beberapa jenis kanker, terutama kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan pankreas.
Diet yang Buruk:
Konsumsi makanan yang kaya lemak jenuh, rendah serat, dan rendah nutrisi dapat meningkatkan risiko kanker. Konsumsi berlebihan daging merah atau diproses juga dapat berkontribusi.
Obesitas:
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan rahim.
Obesitas dapat meningkatkan beberapa jenis kanker. (Sumber: foto canva.com) |
Paparan Radiasi:
Paparan radiasi, baik yang berasal dari sumber alam (seperti radiasi sinar matahari) maupun manusia (seperti terapi radiasi untuk pengobatan kanker atau pemindaian radiologi), dapat meningkatkan risiko kanker.
Infeksi dan Virus:
Beberapa infeksi virus tertentu dapat meningkatkan risiko kanker. Contohnya, virus Human Papillomavirus (HPV) dapat meningkatkan risiko kanker serviks, dan Hepatitis B dan C dapat meningkatkan risiko kanker hati.
Alkohol:
Konsumsi alkohol yang berlebihan telah terkait dengan peningkatan risiko kanker, terutama pada organ-organ tertentu seperti hati, esofagus, dan payudara.
Paparan Asbes:
Paparan terhadap asbes, seperti di tempat kerja tertentu, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan asbestosis.
Penuaan:
Risiko kanker cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, meskipun kanker dapat terjadi pada segala usia.
Hormon:
Perubahan tingkat hormon, seperti pada wanita selama kehamilan dan menopause, dapat mempengaruhi risiko kanker payudara dan ovarium.
Faktor usia adalah salah satu faktor risiko utama untuk perkembangan kanker. Risiko kanker cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Beberapa alasan mengapa usia dapat menjadi faktor risiko kanker melibatkan perubahan biologis dan paparan karsinogen yang dapat terjadi selama rentang hidup seseorang.
Beberapa hal terkait kanker dan faktor usia:
Akumulasi Mutasi Genetik:
Seiring bertambahnya usia, sel-sel tubuh dapat mengalami mutasi genetik yang akumulatif. Meskipun tubuh memiliki mekanisme perbaikan DNA, seiring waktu, beberapa perubahan genetik mungkin tetap bertahan dan dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
Menurunnya Respons Kekebalan Tubuh:
Sistem kekebalan tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia, yang dapat membuat tubuh kurang efektif dalam mengenali dan melawan sel-sel kanker yang mungkin berkembang.
Paparan Karsinogen sepanjang Hidup:
Seiring berjalannya waktu, seseorang mungkin terpapar berbagai karsinogen (zat penyebab kanker) melalui lingkungan, makanan, dan gaya hidup. Paparan karsinogen dapat memainkan peran dalam perkembangan kanker seiring berjalannya waktu.
Menurunnya Kapasitas Regenerasi Sel:
Kemampuan sel untuk meregenerasi dan memperbaiki diri juga dapat menurun seiring penuaan. Ini dapat meningkatkan risiko kerusakan genetik yang dapat memicu perkembangan kanker.
Perubahan Hormonal:
Pada beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker prostat, perubahan hormonal yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat memainkan peran penting dalam risiko kanker.
💬Meskipun usia adalah faktor risiko utama, tidak semua orang yang menua akan mengembangkan kanker. Kombinasi faktor risiko, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup, juga memainkan peran dalam perkembangan kanker.
Mencegah kanker melibatkan sejumlah langkah yang dapat diambil dalam gaya hidup sehari-hari. Meskipun tidak ada jaminan mutlak bahwa mengikuti langkah-langkah ini dapat menghindarkan seseorang dari risiko kanker sepenuhnya, mereka dapat membantu mengurangi risiko secara signifikan.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kanker:
Berhenti Merokok:
Merokok adalah faktor risiko utama untuk banyak jenis kanker, terutama kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan pankreas. Berhenti merokok adalah langkah kunci dalam pencegahan kanker.
Merokok faktor risiko banyak jenis kanker. (Sumber: foto canva.com) |
Mengurangi Konsumsi Alkohol:
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker pada beberapa organ, termasuk hati, esofagus, dan payudara. Batasi konsumsi alkohol atau hindari sepenuhnya.
Menerapkan Diet Sehat:
Konsumsi makanan yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula tambahan.
Menjaga Berat Badan Sehat:
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko kanker. Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Aktivitas Fisik Rutin:
Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan, meningkatkan sistem kekebalan, dan mengurangi risiko kanker. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu.
Melindungi Diri dari Paparan Matahari:
Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk melanoma. Gunakan tabir surya, hindari paparan matahari berlebihan, dan lakukan pemeriksaan kulit secara rutin.
Vaksinasi:
Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat meningkatkan risiko kanker. Misalnya, vaksin HPV dapat membantu melindungi terhadap kanker serviks.
Menghindari Paparan Zat Berbahaya:
Hindari paparan terhadap zat-zat karsinogenik di tempat kerja atau lingkungan sehari-hari. Gunakan perlindungan yang sesuai dan ikuti pedoman keselamatan.
Pemeriksaan Rutin dan Deteksi Dini:
Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan tes skrining yang sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan faktor risiko pribadi dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal, ketika peluang penyembuhan lebih tinggi.
Mengelola Stres:
Stres yang kronis dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk meningkatkan risiko kanker. Praktek manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas santai lainnya, dapat membantu.
Perawatan kanker dapat bervariasi tergantung pada jenis kanker, tingkat keparahan, lokasi, dan kondisi kesehatan umum pasien. Tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis kesehatan seperti onkologis (dokter spesialis kanker), ahli bedah, radiologis, dan lain-lain, biasanya bekerja bersama untuk merencanakan perawatan yang paling efektif.
Beberapa metode pengobatan kanker yang umum melibatkan:
Pembedahan:
Prosedur bedah dapat dilakukan untuk mengangkat tumor atau massa kanker. Ini bisa menjadi opsi terutama jika tumor terlokalisasi dan dapat dihapus dengan aman.
Kemoterapi:
Penggunaan obat-obatan kemo yang dapat membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Kemoterapi dapat diberikan secara oral atau melalui infus, dan seringkali digunakan dalam kombinasi dengan metode pengobatan lainnya.
Radioterapi:
Penggunaan sinar radiasi untuk merusak dan membunuh sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan dari luar tubuh (eksternal) atau dengan menyuntikkan bahan radioaktif ke dalam atau dekat area yang terkena (internal).
Terapi Target:
Obat-obatan yang dirancang untuk menargetkan spesifik perubahan genetik atau protein pada sel kanker. Terapi target dapat mengurangi efek samping yang terkait dengan pengobatan kanker konvensional.
Imunoterapi:
Stimulasi sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi dan melawan sel kanker. Imunoterapi dapat melibatkan penggunaan antibodi atau vaksin yang merangsang respons kekebalan.
Hormonoterapi:
Menghambat atau menghentikan produksi hormon tertentu yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Ini sering digunakan pada kanker yang tergantung pada hormon, seperti kanker payudara dan prostat.
Transplantasi Sumsum Tulang:
Pemindahan sel-sel sumsum tulang yang sehat untuk menggantikan sel-sel sumsum tulang yang rusak atau dihancurkan oleh pengobatan kanker.
Palliative Care:
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala dan efek samping pengobatan kanker, meskipun tidak bertujuan menyembuhkan kanker.
Perawatan kanker sering kali melibatkan kombinasi dari metode-metode di atas, disesuaikan dengan karakteristik khusus kanker yang dihadapi dan kondisi pasien. Proses perawatan kanker seringkali melibatkan kerjasama erat antara pasien dan tim medis untuk mengatasi tantangan fisik dan emosional yang muncul selama perjalanan pengobatan. Perawatan yang tepat waktu dan komprehensif dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan meningkatkan kualitas hidup.
Sumber:
https://www.webmd.com/healthy-aging/the-most-common-cancers-in-older-adults
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5763438/
https://www.uicc.org/what-we-do/thematic-areas/cancer-and-ageing
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5175057/
https://www.ageuk.org.uk/our-impact/campaigning/cancer-in-later-life/
https://www.cancer.org/content/dam/cancer-org/research/cancer-facts-and-statistics