Populasi global mengalami penuaan dan banyak lansia menderita malnutrisi terkait usia, termasuk defisiensi mikronutrien. Asupan gizi yang cukup sangat penting agar lansia dapat terus hidup mandiri, serta mencegah penurunan status kesehatan.
Mikronutrien adalah nutrien yang diperlukan oleh organisme dalam jumlah sangat kecil, tetapi tetap sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal. Ini termasuk mineral, yang dikenal karena peran pentingnya dalam menjaga kesehatan dan kinerja tubuh. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, mikronutrien sangat penting untuk berbagai proses biologis, termasuk metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Mikronutrien sangat dibutuhkan lansia untuk menjaga kesehatan dan kinerja tubuh. (Sumber: foto LPC-Lansia) |
Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit. Beberapa mineral bekerja bersama dengan bantuan hormon sesuai dengan kebutuhannya pada organ tertentu. Mineral baik sebagian atau dalam kombinasi dengan vitamin menunjukkan fungsi utama yang dibutuhkan sel dan kekurangannya menunjukkan efek samping yang merugikan meskipun tidak bersifat keturunan.
Mineral mayor adalah jenis mineral yang diperlukan oleh organisme dalam jumlah besar untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Istilah "mayor" digunakan untuk membedakan mereka dari mineral minor atau mineral jejak, yang dibutuhkan dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Mineral mayor sering kali merupakan komponen utama dalam struktur tubuh. Mineral digolongkan menurut kebutuhannya antara lain fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S).
Mineral minor, juga dikenal sebagai mineral jejak atau mineral mikro, adalah jenis mineral yang diperlukan oleh organisme dalam jumlah sangat kecil, biasanya kurang dari 100 miligram per hari, tetapi tetap penting untuk kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Meskipun jumlahnya kecil, mineral-mineral ini memainkan peran yang krusial dalam berbagai proses biologis, seperti pembentukan enzim, regulasi metabolisme, dan menjaga keseimbangan elektrolit, contoh mineral minor Boron (B), klorin (Cl) , kromium (Cr), fluorida (F), yodium (I), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), nikel (Ni), selenium (Se), natrium (Na), vanadium (V) dan seng (Zn).
- Penyakit: Osteomalasia (penyakit tulang lunak) dan gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
- Sumber mineral: Daging, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Penyakit: Hipokalemia, yang dapat menyebabkan kelemahan otot, gangguan irama jantung, dan kejang.
- Sumber mineral : Pisang, kentang, tomat, jeruk, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
- Penyakit: Osteoporosis (kerapuhan tulang), kejang, dan peningkatan risiko patah tulang.
- Sumber mineral: Susu dan produk susu, kubis, brokoli, ikan berlemak, dan tahu.
- Penyakit: Kelemahan otot, kram, aritmia jantung, dan osteoporosis, mineral ini penting untuk mengatur kadar glukosa dan tekanan darah dalam tubuh.
- Sumber mineral: Kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, dan cokelat hitam.
- Penyakit: Jarang terjadi pada manusia secara langsung, tetapi defisiensi belerang bisa berkontribusi pada gangguan metabolisme sulfur, yang dapat memengaruhi kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
- Sumber mineral: Protein hewani seperti daging, telur, dan susu, serta sayuran seperti bawang putih, bawang bombay, dan kubis.
- Penyakit: Anemia, yang ditandai dengan kelelahan, pusing, pucat, dan penurunan kinerja fisik dan kognitif.
- Sumber mineral: Daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau gelap, dan sereal yang diperkaya zat besi.
- Penyakit: Gondok (pembengkakan kelenjar tiroid) dan gangguan kognitif, terutama pada anak-anak.
- Sumber mineral: Garam beriodium, makanan laut, dan produk-produk susu.
- Penyakit: Penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan pertumbuhan, luka lambat sembuh, dan gangguan fungsi reproduksi.
- Sumber mineral: Daging, unggas, kerang, kacang-kacangan, biji-bijian, dan susu.
- Penyakit: Resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa, meningkatkan risiko diabetes.
- Sumber mineral: Daging, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan produk-produk biji-bijian utuh.
- Penyakit: Gangguan pertumbuhan, gangguan tulang, gangguan reproduksi, dan gangguan metabolisme karbohidrat.
- Sumber mineral: Kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, teh, dan makanan laut.
- Penyakit: Penurunan fungsi otak, gangguan kognitif, dan kerusakan tulang.
- Sumber mineral: Buah-buahan seperti apel, pir, dan anggur; sayuran seperti brokoli, kubis, dan kacang polong; serta kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Penyakit: Gangguan keseimbangan cairan tubuh, kelelahan, dan gangguan pencernaan.
- Sumber mineral: Biasanya disediakan oleh garam dapur (natrium klorida) dan juga dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau dan makanan laut.
- Penyakit: Risiko tinggi terhadap kerusakan gigi, seperti karies.
- Sumber mineral: Air minum yang difluorida, seperti air keran yang telah difluorida oleh pemerintah, dan beberapa jenis teh.
- Penyakit: Gangguan metabolisme sulfur, anemia, dan gangguan pertumbuhan.
- Sumber mineral: Daging, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, dan produk-produk gandum.
- Penyakit: Belum diketahui secara pasti, tetapi kekurangan nikl dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan kulit.
- Sumber mineral: Daging, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan cokelat.
- Penyakit: Gangguan sistem kekebalan tubuh, risiko tinggi terhadap penyakit jantung, dan gangguan fungsi tiroid.
- Sumber mineral: Kacang-kacangan, biji-bijian, daging, unggas, ikan, telur, dan produk-produk susu.
- Penyakit: Hiponatremia (konsentrasi natrium darah yang rendah), yang dapat menyebabkan kelemahan, kebingungan, dan bahkan koma.
- Sumber mineral: Garam dapur, makanan olahan, dan makanan laut.
- Penyakit: Belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa penelitian menunjukkan kaitannya dengan gangguan metabolisme glukosa.
- Sumber mineral: Sayuran hijau, biji-bijian, daging, ikan, dan makanan laut.
Kekurangan mineral-mineral ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius jika tidak diatasi melalui konsumsi makanan yang kaya akan mineral tersebut atau suplementasi yang sesuai.
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7230219/
https://westhartfordhealth.com/news/senior-health/dietary-deficiencies/
https://www.reanfoundation.org/most-common-nutrient-deficiencies-in-older-adults/