- Dosis yang Salah: Mengonsumsi jumlah obat yang lebih banyak atau lebih sedikit dari yang direkomendasikan.
- Waktu yang Salah: Mengambil obat pada waktu yang salah, misalnya meminumnya di pagi hari ketika seharusnya diminum pada malam hari, atau sebelum makan ketika seharusnya setelah makan.
- Cara yang Salah: Mengonsumsi obat dengan cara yang tidak tepat, misalnya memecah tablet yang seharusnya ditelan utuh, mengunyah tablet yang tidak boleh dikunyah, atau menelan obat yang seharusnya digunakan secara topikal (dioleskan).
- Obat yang Salah: Mengambil obat yang salah, seperti tertukar dengan obat lain karena kemasan yang mirip atau karena kebingungan dalam membaca label.
- Penggunaan yang Tidak Sesuai: Menggunakan obat untuk tujuan yang tidak sesuai, seperti menggunakan antibiotik untuk infeksi virus atau menggunakan obat untuk orang lain yang memiliki resep berbeda.
- Penghentian Obat yang Tidak Tepat: Menghentikan penggunaan obat tanpa saran dari dokter, yang bisa mengakibatkan kondisi tidak terkontrol atau kambuh.
Semoga lansia terjaga dari salah minum obat. (Sumber: foto Rozali) |
- Mual, Muntah, atau Sakit Perut: Salah minum obat (misalnya, mengambil obat tertentu tanpa makan padahal seharusnya diminum setelah makan) dapat menyebabkan mual atau gangguan pencernaan.
- Sakit Kepala atau Pusing: Mengonsumsi obat pada waktu yang salah atau dosis yang salah bisa menyebabkan pusing atau sakit kepala.
- Obat Tidak Bekerja Sesuai Harapan: Mengonsumsi obat pada waktu yang salah atau dalam kondisi yang tidak tepat bisa menyebabkan obat tidak diserap dengan baik, sehingga efektivitasnya menurun. Ini bisa memperburuk kondisi kesehatan yang sedang dirawat.
- Keracunan: Mengonsumsi dosis obat yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan bisa menyebabkan overdosis, yang dapat mengakibatkan kerusakan organ, kejang, atau bahkan kematian, tergantung pada jenis obatnya.
- Gejala Overdosis: Gejalanya bisa termasuk kebingungan, detak jantung yang cepat, kejang, atau hilangnya kesadaran.
- Reaksi Alergi Ringan hingga Parah: Salah minum obat yang mengandung bahan yang seseorang alergi terhadapnya dapat menyebabkan reaksi alergi, yang bervariasi dari ruam kulit ringan hingga reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa.
- Efek Toksik: Menggabungkan obat yang tidak kompatibel atau mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan tertentu bisa menyebabkan interaksi obat yang berbahaya, yang bisa menyebabkan keracunan atau penurunan fungsi organ.
- Efek Penggandaan atau Pengurangan: Beberapa obat bisa meningkatkan atau menurunkan efek satu sama lain, yang bisa menyebabkan penurunan efektivitas pengobatan atau peningkatan risiko efek samping.
- Kondisi Tidak Terkendali: Jika obat yang seharusnya dikonsumsi secara rutin terlewatkan atau diambil pada waktu yang salah, kondisi medis yang sedang dirawat (misalnya, hipertensi, diabetes) bisa menjadi tidak terkendali, yang bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang.
- Kerusakan Hati atau Ginjal: Beberapa obat sangat berat pada hati atau ginjal, dan mengonsumsi obat dengan dosis yang salah atau dalam kondisi yang salah bisa menyebabkan kerusakan organ ini.
- Masalah Jantung: Obat-obatan tertentu yang salah digunakan bisa mempengaruhi ritme jantung, yang dapat menyebabkan aritmia atau gagal jantung.
- Kebingungan atau Halusinasi: Mengonsumsi obat yang salah atau overdosis bisa menyebabkan efek psikologis seperti kebingungan, kecemasan, atau halusinasi.
- Kegagalan Organ atau Overdosis Fatal: Dalam kasus yang ekstrem, salah minum obat bisa menyebabkan kematian, terutama jika berkaitan dengan overdosis, reaksi alergi parah, atau interaksi obat yang berbahaya.
- Pemulihan yang Lebih Lama: Salah minum obat bisa menunda pemulihan dari penyakit atau kondisi yang sedang dirawat, karena obat mungkin tidak bekerja sebagaimana mestinya atau malah memperburuk kondisi.
- Jika Anda atau orang lain salah minum obat, usahakan untuk tetap tenang agar bisa berpikir jernih dalam mengambil langkah berikutnya.
- Identifikasi Obat: Cek nama obat, dosis yang dikonsumsi, dan waktu konsumsi yang sebenarnya dibandingkan dengan yang seharusnya.
- Perhatikan Gejala: Amati apakah ada gejala atau reaksi yang tidak biasa, seperti mual, pusing, sesak napas, ruam, atau perubahan mental.
- Konsultasi dengan Dokter atau Apoteker: Jika Anda menyadari telah salah minum obat, segera hubungi dokter atau apoteker untuk mendapatkan nasihat medis. Mereka bisa memberikan petunjuk apakah perlu tindakan lebih lanjut.
- Hubungi Layanan Gawat Darurat (jika perlu): Jika terjadi reaksi serius seperti kesulitan bernapas, kejang, kehilangan kesadaran, atau gejala overdosis lainnya, segera hubungi layanan gawat darurat atau pergi ke rumah sakit.
- Tidak Melakukan Tindakan Sendiri: Jangan mencoba memuntahkan obat atau mengambil tindakan lain tanpa panduan dari tenaga medis. Beberapa obat bisa berbahaya jika dimuntahkan kembali.
- Ikuti Saran Pengobatan Lainnya: Dokter mungkin akan memberi Anda saran tentang bagaimana melanjutkan pengobatan yang benar, apakah perlu menunggu sebelum dosis berikutnya, atau jika diperlukan, pengobatan untuk mengatasi efek samping.
- Simpan Kemasan Obat: Jika pergi ke rumah sakit atau klinik, bawa kemasan obat yang diminum untuk membantu tenaga medis mengevaluasi situasi.
- Gunakan Kotak Obat: Gunakan kotak obat harian yang diatur sesuai jadwal untuk menghindari kebingungan.
- Tuliskan Jadwal Obat: Buat daftar jadwal minum obat dan letakkan di tempat yang mudah dilihat.
- Gunakan Pengingat: Atur pengingat di ponsel atau perangkat lain untuk membantu mengingat waktu minum obat yang tepat.
- Label yang Jelas: Pastikan semua obat diberi label dengan jelas, termasuk petunjuk kapan dan bagaimana cara meminumnya.
- Monitor Kondisi: Terus amati kondisi fisik setelah salah minum obat, dan catat gejala yang muncul. Jika ada gejala baru atau gejala yang memburuk, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
- Pelajari Tentang Obat Anda: Pahami obat yang Anda konsumsi, termasuk dosis, frekuensi, dan potensi efek samping.
- Libatkan Keluarga: Jika Anda merawat lansia atau anak-anak, pastikan mereka juga paham tentang pentingnya mengikuti petunjuk obat dengan benar.
https://www.assistinghands-il-wi.com/blog/the-danger-of-forgetting-or-taking-the-wrong-medication
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/17512433.2019.1615442
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2723202/
https://www.nationalgeographic.com/premium/article/wrong-medication-medicine-pim
https://westhartfordhealth.com/news/senior-safety/causes-medication-errors/
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1551741121001145