Thursday, 12 March 2020

lansia Jaga Kesehatan, Jauh dari Covid -19

Lansia Jauhkan dari Covid -19

Sobat lansia dengan pengumuman WHO bahwa Covid -19 menjadi pandemi global.Harus disikapi dengan waspada dan hati-hati.Ikuti anjuran menjaga kesehatan dari semua instansi terkait,puskesmas,rumah sakit dan kementerian kesehatan Republik Indonesia yang terus-menerus menyampaikan perkembangan terkini virus corona.

Lansia dengan kondisi yang sangat rentan harus terus-menerus menjaga kesehatan,Resiko kematian terkait usia mungkin mencerminkan kekuatan, atau kelemahan, dari sistem pernapasan. Sekitar setengah dari 109 pasien Covid-19 (usia 22 hingga 94) yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan, peneliti di sana melaporkan, mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS), di mana cairan menumpuk di kantong udara kecil paru-paru. Itu membatasi berapa banyak udara yang bisa diambil paru-paru, mengurangi suplai oksigen ke organ vital, kadang-kadang fatal; setengah dari pasien ARDS meninggal, dibandingkan dengan 9% dari pasien yang tidak mengembangkan sindrom tersebut. 
Pasien ARDS memiliki usia rata-rata 61, dibandingkan dengan usia rata-rata 49 tahun bagi mereka yang tidak mengembangkan ARDS. Pasien usia lanjut “lebih mungkin mengembangkan ARDS,” tulis para peneliti, menunjukkan bagaimana usia dapat membuat Covid-19 lebih parah dan bahkan berakibat fatal: usia meningkatkan risiko sistem pernapasan pada dasarnya akan ditutup dengan serangan virus.(Statnews.com,By SHARON BEGLEY )

Sobat lansia  mari kita jaga dan tingkatkan kesehatan masing-masing ,tetap semangat dan berdoa untuk negara tercinta agar terlepas dari pandemi global.
Menurut staf kepresidenan 
"Sampai dengan saat ini secara resmi World Health Organization (WHO) dan dunia belum menemukan obat yang spesifik untuk virus ini dan juga belum menemukan vaksin yang spesifik untuk virus ini. Tetapi sebagaimana layaknya virus pada umumnya, self limited desease," ucap Yurianto di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020 (Tagar.id) 





Tuesday, 28 January 2020

Ibukota Pindah, Lansia Tidak Ikut

Ibukota pindah Lansia harus memperhitungkan ikut pindah.

Daftar Isi

Sejumlah Tahapan pindah

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022- 2024

Tahap Pembangunan

Tahap Akhir Pembangunan

Bayangkan sobat Lansia, anak-anak sudah sudah dewasa dan berkeluarga dengan rezekinya  mampu memiliki rumah sendiri. Kemudian pindah ke  rumah baru maka sebelum rumah tersebut ditempati, tentu dipersiapkan sarana prasarananya ,kursi, meja, peralatan dapur, kamar mandi, taman, garasi dan sebagainya. 

Itu bila tersedia dana untuk  membeli perlengkapan rumah  jika tidak ada, tentu akan menyusul setahap demi setahap. Lingkungan baru akan menjadi problem sosial tersendiri bagi sahabat lansia yang tinggal dengan anaknya. 

Rasa aman, nyaman belum tentu langsung dirasakan perlu waktu untuk penyesuaian.
Sekarang yang mau dipindahkan ibukota negara, sudah tergambar betapa akan terjadi secara drastis perubahan ekonomi, sosial, politik, budaya dan sebagainya. 

Pindahnya jauh ke seberang pulau, tempat yang penulis belum pernah ke sana dibandingkan pulau Sumatra, Bali, Sumba, Sumbawa, yaitu Kalimantan Timur, kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten  Kutai Kartanegara.


Semar simbol Lansia yang Bijak ,postur tubuhnya mirip Pulau Kalimantan
(Seword.Com)


       Berdasarkan dokumen gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota baru dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rabu (21/8/2019), ada sejumlah tahapan pemindahan ibu kota.

2020

Tahun 2020 pemerintah akan menyiapkan regulasi atau aturan yang sah, yang menetapkan pemindahan negara ke Kalimantan. Nantinya, regulasi tersebut menjadi dasar untuk pemerintahan-pemerintahan setelah Jokowi dalam melanjutkan pembangunan ibu kota baru.

Di tahun 2020 juga pemerintah akan membentuk kelembagaan yang dikhususkan untuk pembangunan ibu kota baru ini. Lalu, master plan kota dan perencanaan teknis kawasan juga akan disiapkan di tahun 2020.

2021

Kemudian, di tahun 2021 pemerintah akan memulai penyediaan lahan. Kebutuhan lahan sendiri sudah direncanakan dalam dua skenario, yakni seluas 40.000 Hektare (Ha) dan 30.000 Ha, namun tetap akan dikembangkan kembali menyesuaikan kebutuhan.

Di tahun 2021 juga pemerintah akan menyusun detail engineering design (DED) kawasan atau perencanaan fisik ibu kota baru. Tahap yang menjadi cikal bakal pembangunan yakni groundbreaking atau peletakan batu pertama yang juga akan dilaksanakan di tahun 2021.

2022-2024

Lalu, di tahun 2022-2024 pemerintah akan memulai pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan dan juga sebagian kawasan di ibu kota baru yang harus diprioritaskan. Nantinya, di tahun 2024 akan dimulai awal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

Tahap Pembangunan

Untuk tahap pembangunan ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan diproyeksi memakan waktu hingga 24 tahun, mulai dari tahun 2021-2045. Artinya, pembangunan ibu kota baru ini tak cukup diselesaikan oleh satu masa jabatan pemerintahan di Indonesia.

Di tahun 2021-2024 pemerintah akan membangun kawasan inti pusat pemerintahan yang membutuhkan luas lahan sekitar 2.000 hektare (Ha). Kawasan inti tersebut akan mencakup istana negara, kantor lembaga negara (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), taman budaya, dan kebun raya atau botanical garden.

Di tahun 2025-2029 pemerintah akan membangun kawasan ibu kota negara yang mencakup perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri. Kompleks diplomasi atau diplomatic compound, yakni kawasan permukiman untuk pelaksana diplomasi juga akan dibangun di rentang waktu tersebut.

Tak lupa juga pembangunan fasilitas pendidikan dan kesehatan, industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, pusat penelitian dan pengembangan, sarana Mice dan juga gedung-gedung pertemuan, sarana olah raga, museum, pusat perbelanjaan, dan juga pangkalan militer. Semua sarana tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2029.

Tahap Akhir Pembangunan

        Selanjutnya, di tahun 2030-2045 yang merupakan tahap akhir pembangunan dari rencana pemerintah. Di rentang waktu ini, pemerintah akan membangun taman nasional dan konservasi orang utan, mengingat wilayah ibu kota negara akan dibangun di kawasan hutan dan berkonsep Forest City.

Nantinya, pemerintah juga berencana membangun klaster permukiman untuk non-ASN.
Di rentang waktu tersebut juga akan dibangun kawasan metropolitan, dan juga wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi di sekitar ibu kota baru tersebut.

       Sobat Lansia dan calon lansia harus memperhitungkan pada tahapan mana dimungkinkan sobat berada di ibukota negara yang baru. Apakah sobat tinggal bersama dengan keluarga  anak-anak di kota baru, atau hanya pelesiran di kota itu. Siapkan diri  sobat lansia dengan sebaik-baiknya dan berdoa semoga ibukota negara baru tersebut terwujud, proses pembangunannya berjalan  dengan baik dan lancar.








Sumber :Finance.detik.com



Friday, 24 January 2020

Hati-hati Virus Menyerang Lansia


  Virus Menyerang Lansia      

           Berita hari ini yang sedang ramai dibicarakan  adalah serangan virus corona, semua media memberitakan virus yang  berasal dari Wuhan,  China. 

Seorang dokter di sebuah rumah sakit di provinsi Hubei China, pusat wabah virus corona, telah meninggal akibat virus tersebut, China Global Television Network melaporkan dalam sebuah tweet pada Sabtu (25 Januari).

Sungguh sangat mengkhawatirkan bila sampai masuk ke dalam negeri tercinta ini. Semoga para petugas ,khusus bagian kesehatan mampu membendung serangan virus corona tersebut.

Anggota staf kesehatan menggunakan baju pelindung di sebuah RS di Wuhan (photo:AFP)
 
Jangankan virus corona, virus influenza saja bila menyerang lansia dampaknya lebih parah dibandingkan dengan yang usianya lebih muda. Pada lansia bisa menyebabkan komplikasi lalu berakhir dengan kematian. 

Pada umumnya, setelah orang memasuki lansia kekebalan tubuh menurun. Itu sebab lansia lebih rentan terkena virus influenza seperti disampaikan Wakil Ketua Indonesian Influenza F, Samsuridjal Djauzi.(liputan6.com/health)