Frugal living diterapkan lansia untuk tetap berdaya dan sehat. (Sumber: foto file) |
- Membedakan kebutuhan dan keinginan – Memprioritaskan kebutuhan dasar daripada barang atau layanan yang tidak penting.
- Mengoptimalkan penggunaan barang – Memanfaatkan barang atau sumber daya hingga benar-benar habis.
- Mengurangi konsumsi – Membeli barang atau jasa hanya jika benar-benar diperlukan.
- Memanfaatkan kembali – Menggunakan kembali barang yang masih layak guna, seperti mendaur ulang atau memperbaiki barang yang rusak.
- Berhemat secara kreatif – Mencari cara alternatif untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya lebih rendah, seperti memasak di rumah daripada makan di luar.
Prinsip ini tidak selalu berarti hidup serba kekurangan, tetapi lebih kepada hidup dengan penuh kesadaran finansial dan nilai-nilai minimalisme. Frugal living juga sering dikaitkan dengan upaya mencapai tujuan finansial seperti menabung, melunasi utang, atau berinvestasi.
Frugal living dapat menjadi pilihan yang bijak untuk lansia, terutama karena pada tahap ini, pendapatan cenderung tetap atau menurun (misalnya, pensiun), sementara kebutuhan akan perawatan kesehatan atau biaya lain bisa meningkat.
Beberapa syarat atau alasan lansia perlu mempertimbangkan gaya hidup hemat:
1. Pendapatan Terbatas
Lansia biasanya mengandalkan tabungan, dana pensiun, atau jaminan sosial. Karena sumber penghasilan cenderung tetap, penting untuk mengelola pengeluaran agar tidak melebihi pendapatan.
2. Meningkatnya Kebutuhan Kesehatan
Biaya perawatan kesehatan sering kali menjadi pengeluaran terbesar bagi lansia. Dengan frugal living, lansia bisa mengalokasikan anggaran lebih untuk kebutuhan kesehatan tanpa membebani keuangan.
3. Menghindari Risiko Utang
Mengelola uang dengan gaya hidup hemat membantu lansia menghindari utang, terutama jika ada kebutuhan mendadak seperti perawatan medis atau renovasi rumah.
4. Memaksimalkan Masa Pensiun
Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, lansia dapat memastikan bahwa tabungan mereka cukup untuk mendukung gaya hidup nyaman dalam jangka panjang.
5. Prioritas pada Kebutuhan Esensial
Pada usia lanjut, prioritas hidup berubah. Frugal living membantu lansia fokus pada apa yang benar-benar penting, seperti kesehatan, kenyamanan, dan kebahagiaan, tanpa tekanan untuk mengikuti tren atau konsumsi berlebihan.
6. Penerapan Nilai Hidup Sederhana
Lansia sering kali sudah memiliki pengalaman hidup yang mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan bersyukur atas hal-hal kecil. Frugal living sejalan dengan nilai-nilai ini.
Beberapa Cara Lansia Menerapkan Frugal Living
- Mengurangi pengeluaran tidak penting: Misalnya, makan di rumah daripada sering makan di luar.
- Menggunakan diskon atau subsidi: Lansia sering kali berhak atas diskon di transportasi umum, tempat wisata, atau obat-obatan.
- Menghindari pembelian barang baru: Memperbaiki barang yang rusak atau membeli barang bekas berkualitas.
- Memanfaatkan program pemerintah: Seperti layanan kesehatan atau bantuan sosial untuk mengurangi beban biaya.
Dengan gaya hidup hemat, lansia dapat hidup lebih nyaman dan tenang tanpa kekhawatiran keuangan di masa tua.
Dalam menjalankan gaya hidup frugal living, lansia tetap perlu memperhatikan asupan makanan yang sehat dan bergizi untuk mendukung kesehatan tubuh, terutama karena kebutuhan nutrisi meningkat seiring bertambahnya usia.
Beberapa rekomendasi makanan yang hemat, sehat, dan cocok untuk lansia:
1. Sumber Karbohidrat Murah dan Bernutrisi
- Beras merah atau beras putih (dikombinasikan dengan porsi kecil untuk penghematan).
- Oatmeal: Pilihan murah dan mengenyangkan, baik untuk kesehatan jantung.
- Singkong, ubi, atau kentang: Alternatif karbohidrat yang murah dan kaya serat.
2. Sumber Protein Terjangkau
- Tahu dan tempe: Kaya protein, murah, dan mudah diolah.
- Telur: Pilihan hemat untuk protein berkualitas tinggi.
- Ikan murah lokal: Seperti ikan teri, ikan kembung, atau bandeng, yang kaya omega-3 untuk kesehatan otak dan jantung.
- Daging ayam bagian tertentu: Misalnya, bagian dada atau ceker ayam, yang lebih ekonomis dan bernutrisi.
3. Sayuran Musiman yang Murah
Sayuran musiman lebih murah dan segar. Beberapa pilihan:
- Bayam: Kaya zat besi untuk mencegah anemia.
- Kangkung atau sawi: Terjangkau dan mudah dimasak.
- Labu siam atau wortel: Baik untuk kesehatan mata.
- Kol dan kubis: Ekonomis serta mengandung vitamin C dan serat.
4. Buah Hemat dan Bergizi
- Pisang: Kaya potasium, baik untuk kesehatan jantung.
- Pepaya: Terjangkau dan membantu pencernaan.
- Jeruk lokal: Sumber vitamin C yang murah dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Semangka: Murah saat musim dan kaya air untuk hidrasi.
5. Sumber Lemak Sehat
- Minyak kelapa atau minyak zaitun (secukupnya): Untuk memasak atau sebagai campuran makanan.
- Kacang-kacangan lokal: Seperti kacang tanah atau kedelai, untuk lemak sehat yang murah.
- Alpukat (jika terjangkau): Lemak sehat dan baik untuk kesehatan jantung.
6. Cemilan Hemat dan Sehat
- Jagung rebus atau kukus: Sumber karbohidrat ringan.
- Kacang rebus: Kaya protein dan serat.
- Keripik singkong buatan sendiri: Alternatif cemilan murah dan rendah bahan tambahan.
Kiat-kiat untuk Frugal Living pada Lansia terkait Makanan
- Belanja di pasar tradisional untuk mendapatkan bahan makanan segar dengan harga lebih murah.
- Beli dalam jumlah besar untuk bahan seperti beras, kacang-kacangan, atau telur yang tahan lama.
- Masak dalam porsi besar dan simpan sisa makanan di kulkas untuk dikonsumsi beberapa kali.
- Manfaatkan bahan lokal musiman, yang biasanya lebih murah dan berkualitas.
- Tanam sendiri sayuran sederhana, seperti bayam, kangkung, atau cabai, untuk menghemat.
Dengan pola makan ini, lansia dapat menjaga kesehatan tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
Sumber:
https://www.seniorliving.org/finance/frugal-living-tips/
https://www.judsonmeadowsassistedliving.com/resources/blog/frugal-living-tips-for-seniors/
https://www.rocketmoney.com/learn/investing/100-frugal-living-tips-for-seniors
https://www.fidelity.com/learning-center/smart-money/frugal-living-tips
No comments:
Post a Comment