Friday, 17 January 2020

Jangan Ikut Marah, Bantu Orang Tua Mengatasi Kemarahannya

  Bila Anda tinggal bersama kedua atau salah satu dari orang tua yang sudah lansia maka hari- hari  bersama mereka dapat berubah setiap saat, kondisi baik dan buruk silih berganti, marah, sedih, murung bahkan emosi mudah meledak  dengan hal yang sederhana.

Marah adalah emosi alami yang dapat muncul ketika seseorang merasa terancam, disakiti, tidak dihargai, atau ketika keinginan atau harapannya tidak terpenuhi. Kejadian yang dapat memicu kemarahan sangat bervariasi antara individu. 
Beberapa contoh kejadian yang umumnya bisa menyebabkan kemarahan termasuk perlakuan yang tidak adil, penghinaan, pengkhianatan, atau frustrasi yang berkelanjutan.

Suasana hati Lansia tidak menentu, banyak hal yang menjadi pemicunya, ketidakpuasan, kesehatan yang buruk, stres, rasa sakit, depresi, demensia, masalah keluarga, kehilangan martabat, penyakit yang tidak sembuh dan sebagainya. Bahkan tontonan atau berita di TV dapat menjadi pemicu kemarahan.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan lansia (orang tua) mudah marah, meliputi:

😬 Perubahan fisik dan hormonal:
Lansia sering mengalami perubahan fisik dan hormonal yang dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi mereka. Penurunan hormon, seperti estrogen pada wanita atau testosteron pada pria, dapat memengaruhi stabilitas emosi dan membuat mereka lebih rentan terhadap marah.

😬 Kesehatan yang buruk: 
Kondisi kesehatan yang buruk, seperti nyeri kronis, penyakit kronis, atau masalah tidur, dapat menyebabkan tidak nyaman dan ketidakpuasan yang berkelanjutan. Ini bisa membuat lansia mudah marah karena mereka merasa frustasi dan tidak nyaman secara fisik.

😬 Penurunan kemampuan fisik: 
Ketika lansia mengalami penurunan kemampuan fisik, seperti kehilangan kekuatan otot, mobilitas terbatas, atau masalah penglihatan atau pendengaran, hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan ketergantungan pada orang lain. Rasa frustrasi ini dapat memicu kemarahan.

😬 Penurunan kemampuan kognitif: 
Lansia yang mengalami penurunan kemampuan kognitif, seperti penyakit Alzheimer atau demensia, mungkin mengalami kesulitan dalam memproses informasi atau mengungkapkan keinginan mereka. Ini dapat menyebabkan frustrasi dan kemarahan karena mereka merasa tidak dipahami atau tidak mampu melakukan hal-hal yang mereka inginkan.

😬 Perasaan tidak dihargai atau tidak terlibat: 
Lansia yang merasa diabaikan, dianggap tidak penting, atau tidak terlibat dalam keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka, dapat merasa frustrasi dan marah. Rasa kurangnya kontrol atau perasaan tidak dihargai ini bisa memicu kemarahan.

😬 Stres dan kecemasan: 
Lansia sering menghadapi stres dan kecemasan yang berkaitan dengan perubahan hidup, seperti kematian pasangan, pensiun, kehilangan teman, atau isolasi sosial. Ketidakpastian masa depan dan perubahan ini dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan mudah marah.

     πŸ’¬  Penting untuk mencatat bahwa setiap individu unik, dan faktor-faktor yang menyebabkan kemarahan pada lansia dapat bervariasi.

      πŸ’­ Meredakan kemarahan lansia dapat melibatkan beberapa strategi yang membantu mereka mengelola dan menenangkan emosi mereka. 

Berikut adalah beberapa kiat yang dapat membantu meredakan kemarahan pada lansia:

😊 Tetap tenang: 
Pertahankan ketenangan Anda sebagai caregiver atau orang yang berinteraksi dengan lansia. Jika Anda tetap tenang, itu dapat membantu menenangkan lansia dan mencegah situasi semakin memanas.

😊 Validasi perasaan mereka: 
Dengarkan dengan empati dan coba memahami perasaan dan pengalaman lansia. Validasi perasaan mereka dengan mengakui dan menghargai apa yang mereka rasakan, meskipun Anda mungkin tidak sepenuhnya setuju. Hal ini dapat membantu mengurangi frustrasi dan kemarahan mereka.

😊 Gunakan komunikasi yang efektif: 
Bicaralah dengan lembut dan jelas kepada lansia. Hindari menggunakan bahasa yang mengancam, menghakimi, atau memperburuk situasi. Berikan instruksi yang sederhana, langkah demi langkah, jika diperlukan.

😊 Berikan perhatian dan perawatan: 
Berikan lansia perhatian dan perawatan yang mereka perlukan. Merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai dapat membantu mengurangi ketegangan dan kemarahan mereka.

😊 Kenali pemicu kemarahan: 
Perhatikan situasi atau kejadian tertentu yang memicu kemarahan pada lansia. Dengan mengidentifikasi pemicu-pemicu ini, Anda dapat mencoba menghindarinya atau mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan kemarahan muncul.

😊 Berikan jeda dan waktu istirahat: 
Jika lansia sedang marah atau mengalami kemarahan yang intens, berikan mereka waktu untuk istirahat dan mengumpulkan kembali ketenangan. Pisahkan mereka dari situasi yang memicu kemarahan dan biarkan mereka tenang sejenak.

😊 Ajukan pertanyaan yang membantu: 
Dalam situasi yang memicu kemarahan, cobalah mengajukan pertanyaan yang membantu kepada lansia. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Bagaimana saya bisa membantu Anda?" atau "Apakah ada sesuatu yang bisa membuat situasi ini lebih baik?" dapat membantu lansia merasa didengar dan memberikan mereka rasa kontrol.

😊 Bantu lansia menjaga kesehatan fisik dan emosional: 
Dukung lansia dalam menjaga gaya hidup sehat dengan mendorong mereka untuk beristirahat yang cukup, menjalani pola makan sehat, berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang disukai, dan menjaga hubungan sosial yang positif. Kesehatan fisik dan emosional yang baik dapat membantu mengurangi kemarahan.

Beberapa makanan yang bisa membantu meredakan kemarahan:

🍌 Makanan kaya akan omega-3: 
Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna mengandung asam lemak omega-3 yang dapat mendukung kesehatan otak dan keseimbangan emosi. Omega-3 juga ditemukan dalam biji rami, biji chia, dan kenari.

🍌 Buah-buahan dan sayuran:
Buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan dapat memberikan nutrisi penting bagi kesehatan mental. Buah-buahan seperti blueberry, stroberi, dan jeruk, serta sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, dapat memberikan manfaat yang baik untuk suasana hati dan keseimbangan emosional.

🍌 Kacang-kacangan: 
Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang Brazil mengandung asam amino triptofan, yang berperan dalam produksi serotonin, neurotransmitter yang dapat membantu mengatur suasana hati.

🍌 Teh herbal: 
Teh herbal seperti chamomile, lavender, atau peppermint memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu meredakan stres dan kegelisahan.

🍌 Dark chocolate (cokelat hitam): 
Cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi memiliki flavonoid, senyawa yang diketahui memiliki efek positif pada suasana hati. Namun, pastikan untuk memilih cokelat hitam dengan kandungan gula yang rendah.

       πŸ’¬Meskipun makanan dapat memiliki pengaruh pada kesejahteraan emosional, penting untuk diingat bahwa makanan tidak dapat sepenuhnya mengatasi masalah kemarahan atau menggantikan penanganan profesional. 

Mengelola emosi dan mengatasi kemarahan melibatkan pendekatan yang holistik, termasuk perawatan medis, dukungan sosial, aktivitas fisik, dan strategi koping ( merupakan suatu proses individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang menekan akibat masalah yang sedang dihadapinya) yang sehat.

Keluarga yang memiliki lansia harus punya kesabaran yang banyak untuk menghadapi ledakan kemarahan dan  kerewelan mereka. Layani dengan empati dan simpati, sayangi mereka dengan sepenuh hati.

Beberapa kiat menghadapi Lansia yang meledak kemarahannya:    
  • Berkomunikasi dengan lansia secara baik dan hangat, cari tahu penyebab tidak nyaman mereka.
  • Gali pengalaman menyenangkan mereka saat muda, suruh mereka bercerita dan Anda menjadi pendengar yang baik.
  • Ciptakan lingkungan yang menyenangkan, ajak lansia berjalan di lingkungan yang nyaman dan segar.
  • Temukan tempat yang menjadi kesenangan Lansia, seperti: gym, komunitas lansia, dan permainan  kesukaannya.
  • Pergi ke dokter untuk membantu mengobati rasa sakit lansia .Obat dan terapi dari dokter  membuat perasaan lansia nyaman dan diperhatikan oleh keluarga.
  • Bawa ke tempat ibadah, ajak mereka melakukan doa bersama agar hati menjadi tenang dan siap  mental untuk menerima takdirnya.
πŸ’¬ Sayangilah kedua orang tua kita, sebagaimana mereka menyayangi kita sewaktu kecil.


 

Sunday, 12 January 2020

Makanan Untuk Lansia , Jangan Asal


   

        Makanan yang baik untuk lansia (lanjut usia) adalah makanan yang kaya nutrisi dan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. 

Berikut adalah beberapa contoh makanan yang direkomendasikan untuk lansia:

🍎 Buah-buahan dan sayuran:
Buah-buahan dan sayuran segar mengandung serat, vitamin, dan mineral penting. Pilih berbagai jenis buah-buahan dan sayuran dengan warna yang berbeda untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

🍎 Ikan:
Ikan seperti salmon, tuna, dan sarden mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Konsumsi ikan dua kali seminggu dapat memberikan manfaat yang baik.

🍎  Bijian utuh:
Pilih sereal, roti, dan pasta yang terbuat dari bijian utuh seperti gandum utuh, beras merah, atau oatmeal. Bijian utuh mengandung serat, vitamin B, dan mineral yang membantu menjaga pencernaan dan kesehatan jantung.

🍎 Protein sehat: 
Pilih sumber protein sehat seperti daging tanpa lemak, unggas, kacang-kacangan, dan produk kedelai seperti tahu dan tempe. Protein membantu menjaga massa otot dan kekuatan tubuh. 

🍎 Produk susu rendah lemak: 
Pilih susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak, atau keju rendah lemak sebagai sumber kalsium dan protein. Kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang.

🍎 Minyak sehat: 
Gunakan minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak kedelai dalam masakan Anda. Minyak sehat ini mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung.

 πŸŽ Air :
Selain makanan, penting juga bagi lansia untuk menjaga hidrasi yang cukup dengan minum air yang cukup sepanjang hari
 
🍎 Pola makan lansia
Aturan pola makan lansia yang paling penting adalah mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizinya. Mengonsumsi makanan kaya gizi dan nutrisi akan membantu lansia mendapatkan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, serta lemak yang mereka butuhkan. 

Asupan yang dibutuhkan lansia, antara lain:
  • Karbohidrat, seperti: oatmeal, roti  gandum, beras merah atau beras tumbuk
  • Protein, misal: tahu, tempe, ikan dan susu rendah lemak
  • Lemak sehat, contoh: kacang-kacangan, minyak kedelai, minyak jagung
  • Sayuran berwarna hijau atau jingga, misal: bayam, kangkung, wortel, brokoli, labu kuning, labu siam dan tomat
  • Buah-buahan,terdiri dari: pepaya, pisang, jeruk,  apel, semangka dan lain-lain

     Sedapat mungkin lansia mendapatkan makanan segar dan menghindari makanan yang menggunakan pengawet.



 

Linkungan Ramah Lansia, Penting

         Orang-orang berusia lanjut (lansia) jangan dibiarkan berdiam diri dalam rumah tanpa aktivitas. Untuk tetap sehat, biarkan  mereka beraktivitas fisik maupun olahraga sesuai kemampuan.

Selain itu, lansia juga harus tetap bersosialisasi, seperti bertemu, berkumpul dengan teman-teman dan keluarganya. Hal ini bisa mencegah mereka menderita demensia atau pikun.

Banyak tempat yang aman dan nyaman di sekitar lingkungan rumah, misalnya: taman-taman kota, RPTRA dan sebagainya.
DKI Jakarta banyak menyediakan lahan-lahan untuk aktivitas masyarakat, khususnya anak dan lansia

RPTRA Kemuning, Pejaten Timur

Beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk menciptakan lingkungan yang ramah lansia:

🌴 Aksesibilitas: 
Pastikan bahwa lingkungan tersebut mudah diakses bagi lansia. Hal ini termasuk kemudahan akses ke bangunan, trotoar yang baik, serta fasilitas transportasi yang ramah lansia, seperti tangga yang tidak terlalu curam, jalur pejalan kaki yang terang, dan sistem transportasi yang ramah terhadap kebutuhan fisik mereka.

🌴 Keselamatan: 
Upayakan agar lingkungan tersebut aman dan bebas dari bahaya yang mungkin menyebabkan cedera atau kecelakaan bagi lansia. Pasang pegangan tangan di tangga dan kamar mandi, hindari hambatan seperti tikar yang licin, serta pastikan pencahayaan yang memadai di area-area yang sering dilalui oleh lansia.

🌴 Fasilitas yang sesuai: 
Sediakan fasilitas yang dapat mendukung kebutuhan khusus lansia. Ini mungkin termasuk kursi roda, peralatan bantu dengar, alat bantu jalan, serta kamar mandi yang dirancang untuk memudahkan akses dan penggunaan bagi lansia.

🌴 Komunikasi yang jelas: 
Pastikan informasi yang disampaikan dalam lingkungan tersebut mudah dipahami oleh lansia. Gunakan tulisan yang jelas dan cukup besar, gunakan bahasa yang sederhana, dan berikan dukungan visual atau audio jika diperlukan.

🌴 Fasilitas sosial dan rekreasi: 
Ciptakan ruang publik yang ramah dan mengundang bagi lansia. Sediakan tempat duduk yang nyaman, area teduh, taman yang terawat dengan jalur yang baik, serta fasilitas rekreasi yang dapat digunakan oleh lansia, seperti taman bermain untuk cucu-cucu mereka atau area olahraga ringan.

🌴 Partisipasi dan inklusi:
Dorong partisipasi aktif lansia dalam kehidupan sosial dan budaya di lingkungan tersebut. Berikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam kegiatan masyarakat, seperti klub senior, kelompok kegiatan, atau program sukarela.

🌴 Akses terhadap layanan kesehatan: 
Pastikan bahwa fasilitas kesehatan dan layanan medis terdekat mudah dijangkau oleh lansia. Sediakan informasi yang jelas tentang layanan kesehatan dan dukungan kesehatan yang tersedia bagi mereka.

🌴 Kesadaran dan pemahaman:
Tingkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kebutuhan dan hak-hak lansia. Edukasi mengenai penuaan yang sehat, masalah kesehatan umum yang dialami lansia, dan cara untuk mendukung mereka dalam menjalani kehidupan yang bermakna.


Sumber: