Tremor adalah suatu kondisi saraf yang menyebabkan gemetar atau gemetar pada satu atau lebih bagian tubuh. Ini bisa terjadi terus-menerus atau kadang-kadang terjadi. Penyakit ini dapat menyerang tangan, lengan, kaki, kepala, pita suara, dan badan. Tremor adalah gerakan ritmis, involunter, atau gemetar pada suatu bagian tubuh, khususnya pada tangan.
Tremor dapat terjadi akibat berbagai kondisi medis atau faktor lainnya. Ini merupakan suatu jenis gangguan gerakan yang sering kali tampak sebagai getaran atau guncangan yang tidak disengaja.
Tremor paling banyak pada orang lanjut usia.
(Sumber: foto pens 49 ceria)
Tremor dapat terjadi pada berbagai tingkat keparahan, mulai dari yang sangat ringan hingga yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Tremor dapat bersifat periodik atau konstan, dan intensitasnya dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Tremor paling sering terjadi pada orang dewasa paruh baya dan usia lanjut, meskipun dapat terjadi pada semua usia. Umumnya tremor terjadi pada pria dan wanita secara merata.
Beberapa faktor tremor pada lansia, antara lain :
Tremor Esensial (ET):
Tremor esensial adalah penyebab tremor yang paling umum pada orang lanjut usia. Ini merupakan jenis tremor yang sering terjadi secara genetik dan dapat mempengaruhi anggota keluarga tertentu. Tremor esensial biasanya terjadi saat melakukan aktivitas fisik atau menjaga posisi tubuh tertentu.
Penyakit Parkinson:
Tremor juga dapat menjadi gejala dari penyakit Parkinson, yang cenderung lebih umum terjadi pada orang tua. Tremor Parkinson biasanya terjadi saat istirahat dan dapat mempengaruhi satu sisi tubuh terlebih dahulu.
Tremor Aksi atau Tremor Kinetik:
Tremor yang muncul saat sedang melakukan gerakan atau aktivitas tertentu. Ini mungkin terkait dengan kondisi seperti tremor esensial atau tremor senilis.
Tremor Senilis :
Ini adalah istilah yang digunakan untuk Merujuk pada tremor yang berkembang pada orang tua secara alami seiring bertambahnya usia. Tremor senilis sering kali merupakan varian dari tremor esensial dan biasanya terjadi selama aktivitas fisik atau menahan posisi tertentu.
Gangguan Vaskular :
Gangguan sirkulasi darah ke otak, yang bisa terkait dengan penyakit vaskular serebral atau serangan kecil pada otak, juga dapat menyebabkan tremor pada lansia.
Efek Samping Obat:
Penggunaan beberapa obat tertentu, terutama pada orang lanjut usia yang mungkin mengonsumsi banyak obat, dapat menyebabkan tremor sebagai efek samping. Penting untuk memeriksa apakah tremor muncul setelah penggunaan obat tertentu dan berkonsultasi dengan dokter jika perlu penyesuaian dosis atau penggantian obat.
Gangguan Metabolik :
Tremor juga dapat terkait dengan gangguan metabolik seperti gangguan tiroid atau masalah dengan kadar gula darah.
💬Jika seorang lansia mengalami tremor yang tidak biasa atau mengganggu, penting untuk mencari evaluasi medis dari profesional kesehatan. Diagnosis yang tepat dapat membantu menentukan penyebab tremor dan memberikan perawatan yang sesuai.
Penanggulangan tremor pada lansia dapat melibatkan berbagai strategi yang mencakup gaya hidup sehat dan manajemen kesehatan. Meskipun tidak semua jenis tremor dapat dicegah sepenuhnya.
Beberapa langkah untuk mengurangi risiko dampak tremor pada lansia:
Gaya Hidup Sehat:
- Nutrisi Seimbang: Pastikan lansia mendapatkan nutrisi yang cukup melalui makanan seimbang.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mempertahankan kesehatan fisik dan mental.
- Istirahat yang Cukup: Pastikan lansia mendapatkan cukup waktu istirahat dan tidur yang berkualitas.
Manajemen Stres:
- Teknik Relaksasi: Teknik-teknik relaksasi seperti relaksasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi stres.
Hindari Stimulan:
- Kurangi Kafein dan Alkohol: Konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan dapat memicu atau meredakan tremor pada beberapa orang.
Manajemen Obat-obatan:
- Pantau Efek Samping Obat: Beberapa obat dapat menyebabkan tremor sebagai efek samping. Diskusikan dengan dokter atau apoteker tentang obat yang mungkin menyebabkan atau meredakan tremor.
Lindungi Kesehatan Saraf:
- Pentingnya Vitamin dan Mineral : Pastikan asupan vitamin dan mineral yang cukup, terutama yang penting untuk kesehatan saraf, seperti vitamin B12.
Pengelolaan Penyakit yang Mungkin Menyebabkan Tremor:
- Jika lansia menderita penyakit tertentu seperti diabetes atau gangguan tiroid, penting untuk menjaga dan mengelola kondisi tersebut secara teratur.
Konsultasi dengan Profesional Kesehatan:
- Lansia yang mengalami tremor yang signifikan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau spesialis saraf. Pemeriksaan menyeluruh dapat membantu menentukan penyebab tremor dan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai.
Pengobatan tremor pada lansia tergantung pada penyebab tremor, tingkat keparahan gejala, dan bagaimana tremor mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Pilihan pengobatan dapat mencakup beberapa metode, baik dalam bentuk obat-obatan maupun terapi fisik.
Beberapa pendekatan pengobatan tremor yang dapat digunakan:
Obat-obatan:
- Beta-blocker: Obat ini dapat membantu mengurangi tremor pada beberapa orang dengan menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis.
- Antikonvulsan: Beberapa obat antikonvulsan seperti primidone dapat membantu mengurangi intensitas tremor.
- Obat anti-Parkinson: Jika tremor terkait dengan penyakit Parkinson, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti levodopa atau carbidopa-levodopa.
Terapi Fisik:
- Fisioterapi: Terapis fisik dapat memberikan latihan yang dirancang khusus untuk membantu meningkatkan kontrol otot dan mengurangi tremor.
- Terapi Okupasi: Terapis okupasi dapat membantu dengan strategi dan penyesuaian lingkungan untuk meningkatkan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
Stimulasi Saraf Dalam (Stimulasi Otak Dalam):
- Ini adalah prosedur bedah yang melibatkan implantasi elektroda ke dalam otak dan penggunaan stimulator untuk mengurangi gejala tremor. Ini biasanya dipertimbangkan jika pengobatan obat-obatan tidak efektif.
Bimbingan Psikologis:
- Dalam beberapa kasus, terapis klinis atau psikologis dapat memberikan dukungan emosional dan membantu dalam mengatasi dampak psikologis tremor.
Perubahan Gaya Hidup:
- Hindari Stimulan: Menghindari atau membatasi konsumsi stimulan seperti kafein dan alkohol dapat membantu mengurangi gejala tremor.
- Manajemen Stres: Teknik relaksasi dan manajemen stres, seperti meditasi atau yoga, dapat membantu mengurangi keparahan tremor.
Pentingnya Nutrisi:
- Pastikan asupan nutrisi yang seimbang untuk mendukung kesehatan umum, terutama saraf.
Berkonsultasi dengan dokter atau spesialis saraf untuk menilai kondisi spesifik dan menentukan rencana pengobatan yang sesuai. Pengobatan tremor pada lansia sering kali bersifat individual dan memerlukan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Sumber:
https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/tremor
https://www.parkinsons.org.uk/information-and-support/tremor