Sindrom terowongan karpal adalah suatu kondisi yang terjadi ketika saraf median yang berjalan melalui terowongan karpal di pergelangan tangan terjepit atau mengalami tekanan berlebihan. Terowongan karpal merupakan saluran sempit yang terletak di bagian bawah pergelangan tangan dan terbentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan dan ligamen.
CTS adalah gangguan saraf pada pergelangan tangan.
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)
Istilah medis untuk sindrom terowongan karpal adalah "carpal tunnel syndrome" dalam bahasa Inggris. Istilah ini juga sering disingkat menjadi CTS. Sindrom terowongan karpal adalah gangguan saraf yang melibatkan tekanan atau penyempitan pada terowongan karpal di pergelangan tangan, yang mengakibatkan kompresi pada median saraf. Sindrom terowongan karpal dapat mempengaruhi orang dari segala rentang usia, termasuk lansia.
Beberapa ciri sindrom terowongan karpal pada lansia yang mungkin meliputi:
Kesemutan atau Mati Rasa:
Sensasi kesemutan atau mati rasa pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan setengah jari manis bisa menjadi ciri utama sindrom transmisi karpal.
Rasa Sakit:
Lansia yang mengalami sindrom terowongan karpal juga dapat merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada pergelangan tangan, yang dapat merambat ke lengan atas.
Melemahnya Otot:
kemungkinan adanya melemahnya otot pada tangan, terutama pada otot-otot yang dikendalikan oleh saraf median.
Melemahnya otot pada tangan ciri sindrom terowongan karpal.
(Sumber: foto canva.com)
Ketidakmampuan Menggenggam dengan Kuat:
Menggenggam dalam atau mengendalikan benda kecil dengan tangan.
Gejala Pada Malam Hari :
Gejala sindrom terowongan karpal sering kali lebih terasa pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur.
Pembengkakan:
Beberapa orang dengan sindrom terowongan karpal mungkin mengalami pembengkakan pada tangan atau jari.
Gejala Menyebar:
Meskipun gejalanya biasanya muncul pada satu tangan lebih dulu, seiring berjalannya waktu, gejala sindrom terowongan karpal dapat menyebar ke tangan yang lain.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko sindrom terowongan karpal pada lansia tidak jauh berbeda dengan faktor risiko pada kelompok usia lainnya.
Beberapa faktor yang dapat berperan dalam timbulnya sindrom terowongan karpal pada lansia :
Penuaan :
Proses penuaan dapat menyebabkan perubahan pada jaringan tubuh, termasuk ligamen dan jaringan di sekitar terowongan karpal. Hal ini dapat meningkatkan pengurangan risiko ruang di dalam terowongan karpal, yang kemudian dapat mempengaruhi saraf median.
Proses penuaan menyebabkan perubahan jaringan tubuh.
(Sumber: foto canva.com)
Genetika :
Faktor genetika atau riwayat keluarga dapat memainkan peran dalam kecenderungan seseorang untuk mengembangkan sindrom karpal.
Kondisi Kesehatan Umum:
Beberapa kondisi kesehatan tertentu yang umum pada lansia, seperti osteoartritis atau rheumatoid arthritis, dapat berkontribusi pada penularan sindrom karpal.
Kondisi Kesehatan Terkait Hormon:
Perubahan hormonal yang terjadi selama penuaan, seperti menopause pada wanita, juga dapat mempengaruhi jaringan dan meningkatkan risiko sindrom terowongan karpal.
Kegemukan (Obesitas):
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan tekanan pada pergelangan tangan, yang dapat memicu atau memicu sindrom transmisi karpal.
Gaya Hidup dan Pekerjaan:
Aktivitas yang melibatkan gerakan berulang pada pergelangan tangan atau penggunaan berlebihan pada tangan, seperti bekerja di komputer atau melakukan pekerjaan yang memerlukan tangan dalam posisi tertentu secara berulang, dapat meningkatkan risiko sindrom transmisi karpal.
Pekerjaan berlebihan pada pergelangan tangan.
(Sumber: foto canva.com)
Cedera atau Trauma:
Cedera atau trauma tangan dapat menjadi pemicu sindrom terowongan karpal pada lansia.
💬Sindrom terowongan karpal dapat bersifat multifaktorial, dan kombinasi beberapa faktor tersebut dapat meningkatkan risiko.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko sindrom pada lansia:
Ergonomi yang Baik:
Pastikan posisi duduk dan posisi kerja yang baik, terutama lansia jika banyak menghabiskan waktu di depan komputer atau melakukan pekerjaan yang melibatkan penggunaan pergelangan tangan.
Istirahat dan Peregangan:
Lakukan relaksasi dan peregangan secara teratur, terutama jika melakukan pekerjaan yang memerlukan gerakan berulang pada pergelangan tangan.
Pengelolaan Berat Badan:
Jaga berat badan dalam kisaran yang sehat, karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pergelangan tangan.
Penggunaan Penyangga Pergelangan Tangan:
Bagi mereka yang memiliki risiko tinggi atau telah mengalami gejala awal, penggunaan penyangga pergelangan tangan dapat membantu mengurangi tekanan pada terowongan karpal.
Olahraga yang Tepat:
Rutin melakukan olahraga yang melibatkan gerakan pergelangan tangan dan lengan dapat membantu mempertahankan kekakuan dan kekuatan otot.
Rutin olahraga yang melibatkan pergelangan tangan.
(Sumber: foto canva.com)
Hindari Posisi yang Memicu Gejala:
Posisi yang dapat memicu gejala sindrom terowongan karpal, seperti pergelangan tangan dalam waktu yang lama.
Kontrol Kondisi Kesehatan Terkait:
Jika lansia memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau arthritis, pengelolaan yang baik atas kondisi ini juga dapat membantu mengurangi risiko sindrom terowongan karpal.
Perhatikan Postur Tubuh:
Postur tubuh Pastikan tubuh yang baik saat duduk atau berdiri, dan hindari posisi yang memicu tekanan berlebihan pada genggaman tangan.
Konsultasi dengan Profesional Kesehatan:
Jika ada gejala atau kekhawatiran mengenai sindrom terowongan karpal, segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut dan pengelolaan yang tepat.
💬Perlu diingat bahwa tindakan pencegahan ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu dan tingkat risiko.
Pengobatan sindrom terowongan karpal pada lansia dapat melibatkan berbagai pendekatan, tergantung pada tingkat keparahan gejala dan faktor-faktor khusus pada setiap individu.
Beberapa metode umum yang digunakan untuk mengobati sindrom terowongan karpal:
Istirahat dan Perubahan Aktivitas:
Memberikan istirahat pada tangan dan menghindari aktivitas yang memicu atau meringankan gejala sindrom terowongan karpal dapat membantu dalam proses penyembuhan.
Pemakaian Penyangga Pergelangan Tangan:
Menggunakan penyangga pergelangan tangan dapat membantu menjaga posisi yang baik dan mengurangi tekanan pada terowongan karpal.
Fisioterapi:
Terapi fisik dapat membantu dengan latihan untuk memperkuat otot-otot sekitar tangan, meningkatkan kenyamanan, dan mengurangi gejala.
Obat Pereda Nyeri dan Anti Inflamasi:
Penggunaan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau naproxen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Injeksi Kortikosteroid:
Dalam beberapa kasus, dokter dapat memberikan suntikan kortikosteroid di sekitar terowongan karpal untuk mengurangi peradangan dan gejala.
Manajemen Kondisi Kesehatan Terkait:
Jika sindrom terowongan karpal terkait dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau arthritis, manajemen yang baik atas kondisi tersebut dapat membantu mengurangi gejala.
Terapi Okupasi:
Terapis okupasi dapat memberikan saran mengenai modifikasi pekerjaan dan teknik yang dapat membantu mengurangi tekanan pada pergelangan tangan.
Pemakaian Sinar Laser atau USG:
Beberapa terapi menggunakan sinar laser atau ultrasound untuk meredakan gejala sindrom terowongan karpal.
Bedah Intervensi:
Jika pengobatan konservatif tidak efektif dan gejala terus berlanjut, dokter dapat mengizinkan operasi untuk membebaskan saraf median dengan membuka terowongan karpal.
Rencana pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi spesifik dan kebutuhan individu. Konsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli ortopedi, diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan yang sesuai. Tindakan yang diambil sejak dini sering kali memberikan hasil yang lebih baik.
Sumber:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/carpal-tunnel-syndrome/symptoms-causes/syc-20355603
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/carpal-tunnel-syndrome/
https://www.nhs.uk/conditions/carpal-tunnel-syndrome/
https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/carpal-tunnel-syndrome
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/carpal-tunnel-syndrome
No comments:
Post a Comment