Wednesday, 29 November 2023

Asam Lambung Berkurang, Bermasalah Pada Lansia.

      Asam lambung adalah cairan yang dikeluarkan oleh lambung. Ini terdiri dari asam klorida, kalium klorida, dan natrium klorida. Asam klorida berperan penting dalam pencernaan makanan dan melindungi tubuh kita dari patogen yang tertelan bersama makanan atau udara. Sel parietal yang melapisi lambung terutama terlibat dalam produksinya. 

Hiposekresi asam lambung adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan jumlah asam lambung yang di bawah tingkat normal. Asam lambung diproduksi oleh sel-sel dalam dinding lambung dan memiliki peran penting dalam pencernaan makanan.

Asam lambung berkurang karena proses penuaan.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Istilah medis yang umum digunakan untuk hiposekresi asam lambung adalah "hipoasiditas" atau "hipoklorhidria." Istilah kedua ini menggambarkan kondisi di mana produksi asam lambung oleh lambung berada di bawah tingkat normal.

Pada lansia, produksi asam lambung cenderung menurun, dan ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiposekresi asam lambung. Ciri atau gejala hiposekresi asam lambung pada lansia melibatkan perubahan dalam pencernaan dan kesehatan lambung. 

Beberapa ciri yang mungkin terkait dengan hiposekresi asam lambung pada lansia:

Gangguan Pencernaan : 

Lansia dengan hiposekresi asam lambung mungkin mengalami kesulitan dalam mencerna makanan. Ini dapat termasuk perasaan kembung, rasa penuh cepat saat makan, atau rasa tidak nyaman setelah makan.

Hiposekresia membuat sulit dalam mencerna.
(Sumber: foto canva.com)

Kurangnya Nafsu Makan: 

Gangguan pada produksi asam lambung dapat mempengaruhi nafsu makan, sehingga beberapa lansia dengan hiposekresi asam lambung mungkin mengalami penurunan nafsu makan.

Defisiensi Nutrisi: 

Asam lambung memiliki peran penting dalam penyerapan beberapa nutrisi, seperti vitamin B12, zat besi, dan kalsium. Hiposekresi asam lambung dapat menyebabkan defisiensi nutrisi ini, yang dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.

Infeksi Lambung: 

Kekurangan asam lambung dapat meningkatkan risiko infeksi lambung karena asam lambung memiliki peran dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme yang masuk ke saluran pencernaan.

Refluks Lambung: 

Meskipun kurang umum, hiposekresi asam lambung pada beberapa kasus dapat menyebabkan refluks lambung. Hal ini mungkin terjadi karena kekurangan asam untuk menjaga klep antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus bawah), yang dapat menyebabkan isi lambung kembali naik ke kerongkongan.

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada hiposekresi asam lambung : 

Penuaan: 

Proses penuaan sendiri dapat menyebabkan penurunan fungsi organ tubuh, termasuk lambung. Pada beberapa orang, sel-sel parietal dalam dinding lambung yang bertanggung jawab untuk produksi asam lambung mungkin menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia.

Penuaan dapat menyebabkan fungsi organ tubuh.
(Sumber: foto canva.com)

Obat-obatan: 

Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti penghambat pompa proton (PPI) atau antagonis reseptor H2, yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung, dapat menyebabkan hiposekresi asam lambung jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Infeksi Helicobacter pylori: 

Meskipun infeksi Helicobacter pylori biasanya dikaitkan dengan peningkatan produksi asam lambung, pada beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebabkan penurunan produksi asam lambung.

Gangguan Autoimun : 

Beberapa kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh sendiri, dapat mempengaruhi sel-sel parietal dalam dinding lambung dan mengurangi produksi asam lambung.

Penyakit autoimun dapat mengurangi produksi asam lambung.
(Sumber: foto canva.com)

Gangguan Neurologis: 

Gangguan pada sistem saraf, terutama pada saraf vagus yang mengontrol fungsi lambung, dapat mempengaruhi produksi asam lambung.

Nutrisi dan Gizi: 

Kekurangan beberapa nutrisi tertentu, seperti seng, mungkin dapat mempengaruhi produksi asam lambung.

Faktor Lingkungan: 

Pola makan, gaya hidup, dan faktor lingkungan lainnya juga dapat berperan dalam pengembangan hiposekresi asam lambung pada lansia.

💬 Sejumlah faktor ini mungkin berinteraksi atau berkontribusi pada satu sama lain, dan pengaruhnya dapat bervariasi antar individu.

        Masalah hiposekresi asam lambung pada lansia melibatkan upaya untuk memelihara kesehatan lambung dan sistem pencernaan secara umum. 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah hiposekresi asam lambung pada lansia:

Pola Makan Sehat:

  • Konsumsilah makanan sehat yang kaya serat, vitamin, dan mineral.
  • Hindari makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung secara berlebihan, seperti makanan pedas, asin, dan asam.
  • Pastikan untuk makan dalam porsi yang moderat dan hindari makan terlalu banyak sekaligus.

Hindari Konsumsi Alkohol dan Tembakau:

  • Batasi atau hindari konsumsi alkohol.
  • Hindari merokok, karena nikotin dapat merangsang produksi asam lambung dan merusak dinding lambung.

Kelola Stres:

  • Praktikkan teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan.
  • Hindari situasi yang dapat menyebabkan stres berlebihan.

penjelasan Suplemen Nutrisi:

Konsultasikan dengan profesional kesehatan mengenai kebutuhan suplemen, terutama jika ada kekhawatiran tentang defisiensi nutrisi.

Pertahankan Berat Badan Sehat:

  • Mempertahankan berat badan yang sehat sesuai dengan usia dan tinggi badan.
  • Hindari diet ekstrem atau pola makan yang tidak seimbang.

Aktivitas Fisik:

Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur, sesuai dengan kondisi fisik dan kesehatan secara keseluruhan.

Konsultasi dengan Profesional Kesehatan:

Jika sedang menggunakan obat-obatan yang dapat mempengaruhi produksi asam lambung, bicarakan dengan dokter mengenai kegunaannya dan apakah ada alternatif yang lebih aman.

Pemeriksaan Kesehatan Rutin:

Jalani pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan pencernaan, untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini.

Hindari Penggunaan Obat Penghambat Asam Lambung Secara Lebih Lanjut:

Hindari penggunaan jangka panjang obat penghambat pompa proton (PPI) atau antagonis reseptor H2 tanpa rekomendasi dokter.

       Pengobatan hiposekresi asam lambung pada lansia akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. 

Beberapa langkah dan strategi yang mungkin dilakukan dalam penanganan hiposekresi asam lambung:

Pengobatan Penyebab Primer:

  • Jika hiposekresi asam lambung disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut.
  • Jika obat-obatan tertentu menyebabkan hiposekresi, mungkin perlu direvisi atau dihentikan. Namun, hal ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.

Suplemen Nutrisi:

Jika hiposekresi asam lambung menyebabkan defisiensi nutrisi, dokter dapat merekomendasikan suplemen untuk memastikan kecukupan zat-zat tertentu, seperti vitamin B12, zat besi, atau kalsium.

Dokter dapat merekomendasikan suplemen  yang dibutuhkan.
(Sumber: foto canva.com)

Diet dan Gaya Hidup:

  • Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk menyusun pola makan yang sesuai untuk mendukung kesehatan lambung.
  • Hindari makanan atau minuman yang dapat merangsang produksi asam lambung secara berlebihan.

Obat Pencernaan:

Penggunaan obat pencernaan seperti enzim pencernaan atau pengganti asam lambung tertentu mungkin diresepkan oleh dokter untuk membantu proses pencernaan.

Manajemen Stres:

Teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau terapi perilaku kognitif, dapat membantu mengelola stres yang dapat mempengaruhi fungsi lambung.

Pemeriksaan Rutin dan Kontrol:

Penting untuk memeriksa pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkonsultasi secara teratur dengan dokter untuk memadukan kondisi dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.

Pantauan Kesehatan Umum:

Meningkatkan kesehatan umum, termasuk menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok, dapat mendukung kesehatan lambung.

Pengobatan Simtomatik:

Dokter mungkin meresepkan obat yang dapat membantu mengatasi gejala seperti rasa sakit atau ketidaknyamanan akibat hiposekresi asam lambung.

Setiap rencana pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu tertentu dan harus dilindungi oleh profesional kesehatan. Oleh karena itu, sebelum memulai atau mengubah pengobatan, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesehatan yang berkaitan.



Sumber:

https://www.medicalnewstoday.com/articles/322491 

https://en.wikipedia.org/wiki/Achlorhydria

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29939570/



No comments:

Post a Comment