Populasi menua di dunia berlangsung cepat. Pada tahun 2020, 1 miliar orang di dunia berusia 60 tahun ke atas. Angka tersebut akan meningkat menjadi 1,4 miliar pada tahun 2030, mewakili satu dari enam orang secara global. Pada tahun 2050, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas akan meningkat dua kali lipat hingga mencapai 2,1 miliar. Jumlah penduduk berusia 80 tahun atau lebih diperkirakan meningkat tiga kali lipat antara tahun 2020 dan 2050 hingga mencapai 426 juta.
Pencegahan penyakit sering kali lebih baik daripada harus bergantung pada pengobatan. Orang lanjut usia mungkin dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah beberapa penyakit. Mereka bisa mendapatkan tes skrining dan vaksinasi serta menjalani gaya hidup sehat.
Lansia sehat mampu melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit, (Sumber: foto paguyuban pensiun purna) |
Benjamin Franklin terkenal dengan ucapannya “Satu ons pencegahan bernilai satu pon pengobatan.” "Pencegahan lebih baik daripada pengobatan" adalah prinsip yang menekankan pentingnya mencegah suatu masalah atau penyakit daripada mengobatinya setelah terjadi. Prinsip ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk kesehatan, keamanan, dan manajemen risiko. Dalam konteks kesehatan, prinsip ini mengacu pada upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi kesehatan buruk sebelum mereka terjadi, daripada hanya mengobati gejala atau kondisi setelah muncul.
Beberapa alasan mengapa pencegahan diutamakan dibandingkan pengobatan antara lain:
Pencegahan seringkali lebih ekonomis daripada pengobatan. Biaya untuk merawat penyakit atau kondisi kesehatan seringkali lebih tinggi daripada biaya pencegahan.
Mencegah penyakit dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan karena mengurangi risiko dan dampak negatif pada kesehatan.
Pencegahan dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau insiden yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan seseorang.
Upaya pencegahan dapat mendukung kesehatan jangka panjang dan mencegah perkembangan penyakit kronis atau kondisi yang memerlukan perawatan jangka panjang.
Mencegah penyakit dapat membantu mengurangi beban pada sistem kesehatan karena mengurangi jumlah kasus yang memerlukan perawatan intensif.
💬 Meskipun pencegahan sangat penting, pengobatan tetap diperlukan untuk kondisi yang tidak dapat dihindari atau yang mungkin sudah ada. Kombinasi antara pencegahan dan pengobatan yang tepat adalah pendekatan yang komprehensif untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan.
Lansia atau orang tua rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Pencegahan penyakit pada lansia melibatkan gaya hidup sehat, vaksinasi, dan pemantauan kesehatan secara berkala.
Beberapa penyakit yang dapat dicegah atau dikendalikan melalui upaya pencegahan pada lansia:
Dengan menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengelola stres.
Penyakit jantung banyak menyerang lansia. (Sumber: foto canva.com) |
Diabetes Tipe 2:
Dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan memantau kadar gula darah secara teratur.
Dengan asupan kalsium yang memadai, vitamin D, dan latihan tulang.
Kanker:
Melalui pola makan sehat, menghindari paparan zat berbahaya, dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Artritis:
Dengan latihan fisik yang teratur dan menjaga berat badan yang sehat.
Melalui latihan fisik yang meningkatkan kekuatan dan keseimbangan.
Gangguan keseimbangan membuat lansia jatuh dan sangat berbahaya. (Sumber: foto canva.com) |
Depresi:
Dengan memaintain kesehatan mental, terlibat dalam kegiatan sosial, dan mendapatkan dukungan psikologis.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas:
Dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan pribadi.
Melalui pemeriksaan mata secara teratur dan penggunaan kacamata yang sesuai.
Gangguan Pendengaran:
Dengan menjaga telinga dari kebisingan berlebihan dan pemeriksaan pendengaran.
Hipertensi:
Dengan mengontrol asupan garam, menjaga berat badan, dan berolahraga.
Melalui kebersihan mulut yang baik dan perawatan gigi rutin.
Kolesterol Tinggi:
Melalui pola makan sehat dan olahraga teratur.
Pneumonia:
Dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan pernafasan.
Dengan pola makan sehat dan cukup serat.
Anemia:
Melalui asupan zat besi yang cukup dan makanan bergizi.
Gangguan Kelenjar Tiroid:
Melalui pemantauan dan pengobatan yang sesuai.
Gangguan kelenjar tiroid dapat menyerang segala usia. (Sumber: foto canva.com) |
Katarak:
Melalui pencegahan kerusakan mata akibat paparan sinar UV.
Radang Sendi:
Dengan menjaga berat badan dan berolahraga secara teratur.
Melalui pemeriksaan rutin dan pola hidup sehat.
Gangguan Kognitif Ringan:
Dengan stimulasi kognitif dan hidup aktif.
Asma:
Dengan menghindari pemicu asma dan pengobatan yang tepat.
Infeksi Saluran Kemih:
Dengan menjaga kebersihan pribadi dan minum cukup air.
Gagal Jantung Kongestif:
Dengan mengontrol tekanan darah dan mengikuti pengobatan yang diresepkan.
Kebutaan Terkait Usia:
Melalui pemeriksaan mata secara teratur dan menjaga kesehatan mata.
Masalah Gigi dan Gusi:
Dengan kebersihan mulut yang baik dan perawatan gigi rutin.
💬Mencegah penyakit pada lansia melibatkan kerjasama antara individu, keluarga, dan profesional kesehatan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk perencanaan pencegahan yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Penyakit mental pada lansia dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik, lingkungan, dan kesehatan mental sepanjang hidup. Pencegahan penyakit mental pada lansia melibatkan perhatian pada kesehatan mental sepanjang hidup, aktivitas sosial, dan dukungan emosional.
Beberapa kondisi kesehatan mental yang sering terkait dengan lansia dan upaya-upaya pencegahannya:
Melalui dukungan sosial, konseling, dan terapi.
Kecemasan:
Dengan manajemen stres, meditasi, dan aktivitas relaksasi.
Manejemen stres yang baik, lansia dapat melalui kecemasan. (Sumber: foto canva.com) |
Gangguan Bipolar:
Melalui pengelolaan stres dan konseling.
Skizofrenia:
Dengan pengobatan dan dukungan psikososial.
Gangguan Psikotik:
Melalui intervensi psikososial dan obat-obatan.
Gangguan Kecemasan Obsesif Komulsif (OCD):
Dengan terapi perilaku kognitif dan obat-obatan.
Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD):
Melalui terapi trauma dan dukungan sosial.
Gangguan Panik:
Dengan terapi kognitif perilaku dan manajemen stres.
Gangguan panik pada lansia dengan terapi perilaku. (Sumber: foto canva.com) |
Gangguan Makan:
Dengan pendekatan terapeutik dan dukungan nutrisi.
Insomnia:
Dengan tidur yang teratur, rutin, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Gangguan Tidur Rapid Eye Movement (REM):
Melalui manajemen tidur dan konseling.
Gangguan Stase Malam:
Dengan regulasi rutin kegiatan harian dan manajemen stres.
Gangguan Penggunaan Zat:
Melalui dukungan rehabilitasi dan konseling.
Gangguan Kesehatan Mental karena Kondisi Medis:
Dengan pengobatan penyakit fisik yang mendasarinya.
Gangguan Adaptasi:
Dengan dukungan sosial dan terapi kognitif perilaku.
Gangguan Identitas Kepribadian:
Gangguan Kepribadian Paranoid:
Dengan terapi kognitif perilaku dan dukungan sosial.
Gangguan Kepribadian Histrionik:
Melalui terapi interpersonal dan dukungan sosial.
Gangguan Kepribadian Anti-Sosial:
Melalui intervensi psikososial dan dukungan keluarga.
Gangguan Kepribadian Ambang:
Dengan terapi perilaku dan dukungan sosial.
Gangguan Kepribadian Tergantung:
Melalui terapi kognitif perilaku dan penguatan diri.
Gangguan Kepribadian Kecenderungan Menarik Diri:
Dengan terapi interpersonal dan dukungan keluarga.
Gangguan Kepribadian Paranoid:
Melalui terapi kognitif perilaku dan dukungan sosial.
Gangguan Kepribadian Skizoid:
Dengan terapi individual dan dukungan sosial.
Gangguan Kepribadian Antisosial:
Melalui intervensi psikososial dan dukungan keluarga.
Gangguan Kepribadian Ambang:
Dengan terapi perilaku dan dukungan sosial.
Gangguan Kepribadian Tergantung:
Melalui terapi kognitif perilaku dan penguatan diri.
Gangguan Kepribadian Kecenderungan Menarik Diri:
Dengan terapi interpersonal dan dukungan keluarga.
Pencegahan penyakit fisik dan mental pada lansia melibatkan pendekatan holistik yang mencakup perawatan fisik dan mental, dukungan sosial, dan kegiatan yang merangsang kognisi dan emosi. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk perencanaan pencegahan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Sumber:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-of-older-adults
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4539154/
https://www.lybrate.com/topic/how-to-prevent-mental-disorders-at-old-age-
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9453913/
https://www.cdc.gov/aging/olderadultsandhealthyaging/mental-health-and-aging.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3523558/
https://health.gov/healthypeople/custom-list?list=odphps-healthy-aging-custom-list