Saling memaafkan proses dua belah pihak saling memberikan pengampunan. (Sumber: foto LPC-Lansia) |
Pertanyaan tentang apakah lansia seharusnya memaafkan pelanggaran lama yang tidak (begitu) pantas bagi mereka untuk memaafkannya pada waktu yang lebih awal dapat dianalisis dalam kerangka konsepsi naratif tentang kehidupan manusia, yang menitikberatkan pada perubahan dampak pelanggaran terhadap korban seiring dengan perjalanan hidup mereka.
Maaf adalah ekspresi dari pemaafan. Ini adalah kata kerja yang secara khusus merujuk pada tindakan memberikan pengampunan kepada seseorang yang telah melakukan kesalahan atau melukai Anda. Saat Anda memberikan maaf kepada seseorang, Anda secara simbolis mengakui bahwa Anda tidak lagi memegang dendam atau kebencian terhadap mereka atas tindakan mereka yang salah.
Saling memaafkan adalah proses di mana dua pihak atau lebih saling memberikan pengampunan satu sama lain atas kesalahan atau luka yang mereka alami. Ini menciptakan kesempatan untuk membuka kembali hubungan yang rusak atau terganggu, serta memulai kembali interaksi yang sehat dan berkelanjutan antara mereka.
Lansia membutuhkan saling memaafkan. (Sumber: foto canva.com) |
Pengampunan adalah tindakan atau proses menghentikan perasaan negatif terhadap seseorang yang telah melakukan kesalahan atau melukai Anda. Ini melibatkan kesediaan untuk melepaskan dendam, kebencian, atau keinginan untuk membalas dendam terhadap orang yang bersalah. Pengampunan sering kali melibatkan kesadaran yang mendalam dan keputusan aktif untuk membebaskan diri dari beban emosional yang terkait dengan kesalahan tersebut.
Jadi pengampunan adalah proses atau tindakan mental atau emosional yang melibatkan kesediaan untuk membebaskan diri dari perasaan negatif terhadap pelaku, sementara maaf adalah ekspresi konkret dari pengampunan yang ditunjukkan melalui kata-kata atau tindakan yang menunjukkan kesediaan untuk memaafkan orang tersebut.
Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai alasan pengampunan atas pelanggaran yang sudah lama terjadi mengingat perubahan yang terjadi pada orang (baik korban maupun pelanggar) dari waktu ke waktu, ada pandangan bahwa pengampunan memiliki peran penting dalam memperbaiki moral yang hilang dan meresapi narasi kehidupan.
Pengampunan dapat berfungsi sebagai sumber positif yang penting untuk membantu individu mengatasi peristiwa stres secara emosional, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan. Pemeriksaan tentang bagaimana individu memaafkan dalam konteks hubungan dekat dapat memberikan informasi berguna tentang penuaan positif.
Pengampunan bentuk positip individu mengatasi stres. (Sumber: foto canva.com) |
Pengampunan adalah bidang penelitian yang semakin berkembang dalam psikologi. Ada pemahaman umum tentang perbedaan antara :
Ini adalah tindakan atau proses menghentikan perasaan negatif terhadap seseorang yang telah melakukan kesalahan atau melukai Anda. Pemaafan melibatkan kesediaan untuk melepaskan dendam atau kebencian terhadap orang yang bersalah.
Forgetting (Melupakan):
Melupakan adalah tindakan atau proses kehilangan ingatan tentang sesuatu atau seseorang. Dalam konteks pemaafan, melupakan dapat berarti menghilangkan ingatan tentang kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
Reconciling (Berdamai):
Ini adalah tindakan atau proses memperbaiki hubungan yang rusak atau terganggu. Berdamai melibatkan upaya untuk memperbaiki ketidaksepakatan atau konflik antara pihak yang terlibat.
Membenarkan adalah tindakan atau proses menerima atau menyetujui sesuatu yang dianggap tidak pantas atau salah. Ini mungkin tidak melibatkan pengampunan atau perbaikan hubungan, tetapi lebih merupakan tindakan untuk tidak menghukum atau menyalahkan.
Excusing (Memaklumi):
Memaklumi adalah tindakan atau proses memberikan alasan atau pembenaran untuk tindakan yang dianggap salah atau tidak pantas. Ini seringkali dilakukan untuk mengurangi tanggung jawab atau konsekuensi dari tindakan tersebut.
Denying (Menyangkal):
Menyangkal adalah tindakan atau proses menolak atau tidak mengakui kebenaran dari sesuatu. Ini bisa merujuk pada penolakan untuk mengakui kesalahan atau penolakan untuk menerima tanggung jawab atas tindakan tertentu.
Meskipun ada beberapa persamaan dalam konsep-konsep ini, mereka memiliki nuansa yang berbeda dalam konteks pemaafan, hubungan antarpribadi, atau tanggapan terhadap tindakan yang salah.
Terdapat kurangnya konsensus mengenai definisi operasional dari pengampunan. Namun demikian, beberapa peneliti yang relevan menganggap pengampunan sebagai respons yang tidak terlalu negatif secara umum dan lebih positif terhadap pelaku.
Orang-orang menawarkan pandangan mereka tentang pengampunan mengingat sifatnya yang sepihak atau dinegosiasikan, beberapa pelanggaran tidak dapat dimaafkan dan tidak semua orang dapat memaafkan.
Berbagai penelitian menunjukkan efek positif dari pengampunan secara fisik dan mental, meskipun perlu juga memperhitungkan pengecualian atau disebut “sisi gelap” dari pengampunan.
Meskipun pengampunan memiliki banyak manfaat yang positif, ada juga sisi gelap atau risiko yang terkait dengan proses tersebut.
Beberapa sisi gelap dari pengampunan:
Menyembunyikan Masalah yang Tidak Terselesaikan: Seringkali, pengampunan dapat menyebabkan orang untuk menutup mata terhadap masalah yang belum terselesaikan dalam hubungan atau keadaan yang menyebabkan luka. Ini dapat mengakibatkan penumpukan emosi negatif yang tidak terungkap dan memperburuk hubungan dalam jangka panjang.
Seringkali pengampunan, digunakan untuk menutup mata kesalahan. (Sumber: foto canva.com) |
Mengabaikan Diri Sendiri:
Mengalami Pengulangan Kembali Kerusakan:
Oleh karena itu, sementara pengampunan memiliki nilai dan manfaat yang signifikan, penting juga untuk melihat sisi gelapnya dan melakukannya dengan bijaksana dan selektif, terutama ketika ada pola perilaku yang merugikan atau ketidaksetiaan yang berulang.
Pengampunan memiliki manfaat yang signifikan bagi lansia, terutama karena mereka sering menghadapi berbagai tantangan emosional dan psikologis seiring dengan bertambahnya usia.
Beberapa manfaat pengampunan bagi lansia:
Hubungan Sosial yang Lebih Kuat:
Meningkatkan Kualitas Hidup:
Lansia dapat menikmati kualitas hidup tanpa beban emosional. (Sumber: foto canva.com) |
Pertumbuhan Pribadi dan Spiritual:
Demikian, pengampunan tidak hanya memberikan manfaat emosional dan psikologis bagi lansia, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan dan kualitas hidup yang lebih baik di tahap-tahap akhir kehidupan.
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8123510
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8293913/
https://ggia.berkeley.edu/practice/eight_essentials_when_forgiving
https://en.wikipedia.org/wiki/Forgiveness