Thursday, 2 October 2025

Apakah Minum Air Dingin Bisa Menyebabkan Flu?

        Banyak orang percaya bahwa minum air dingin, apalagi es batu, bisa langsung bikin kita flu. Sebenarnya, flu bukan datang dari es, melainkan dari virus yang masuk ke tubuh. Namun, ada alasan biologis mengapa setelah minum air dingin tubuh terasa lebih mudah terserang pilek atau flu.

Ilustrasi lansia yang sedang flu.
(Sumber: image ai)

Apa yang Terjadi di Tubuh Saat Minum Air Dingin?

  1. Tenggorokan jadi lebih dingin
    Saat air es masuk, pembuluh darah di tenggorokan menyempit. Akibatnya, aliran darah dan sel imun di sana berkurang. Pertahanan tubuh melemah, dan kalau ada virus, ia lebih mudah berkembang.

  2. Lendir jadi lebih kental
    Normalnya, lendir di hidung dan tenggorokan itu encer. Fungsinya untuk menjebak debu dan kuman, lalu dibersihkan oleh bulu halus (silia). Tapi saat minum dingin, lendir bisa mengental. Akibatnya, kuman lebih sulit dibersihkan.

  3. Refleks tubuh terasa seperti pilek
    Dingin dapat merangsang saraf di hidung dan tenggorokan, sehingga hidung terasa berair atau tersumbat. Ini bukan flu sungguhan, tapi sering dianggap gejala flu.

  4. Imunitas lokal menurun
    Pertahanan tubuh di area hidung dan tenggorokan sementara jadi lemah. Kalau kondisi badan sedang capek, kurang tidur, atau banyak virus bertebaran, peluang terkena flu jadi lebih besar.

Jadi, Apakah Aman Minum Air Dingin?

Aman saja, asal tidak berlebihan. Untuk sebagian orang, minum dingin tidak menimbulkan masalah. Tetapi bagi orang yang sensitif, terutama lansia, lebih baik berhati-hati.

Tips untuk Lansia agar Tetap Nyaman

  • Pilih air hangat atau suhu ruang, karena lebih ramah bagi tenggorokan.

  • Bila ingin minum dingin, lakukan perlahan dan sedikit demi sedikit.

  • Hindari minum es saat tubuh sedang lelah, masuk angin, atau kehujanan.

  • Pastikan es atau air dingin yang diminum bersih dan higienis, agar tidak membawa kuman.

  • Dengarkan tubuh sendiri: bila terasa gampang pilek setelah minum dingin, sebaiknya kurangi.

Kesimpulan

Minum air dingin tidak langsung menyebabkan flu, tapi bisa membuat pertahanan tubuh melemah sementara. Karena itu, virus lebih mudah menyerang. Untuk menjaga kesehatan, khususnya bagi lansia, air hangat tetap pilihan terbaik sehari-hari.








Sumber:

  1. Eccles, R. (2002). Acute cooling of the body surface and the common cold. Rhinology, 40(3), 109–114.

  2. Mourtzoukou, E. G., & Falagas, M. E. (2007). Exposure to cold and respiratory tract infections. International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 11(9), 938–943.

  3. National Health Service (NHS). (2022). Common cold. NHS UK.

  4. Harvard Health Publishing. (2019). The truth about the common cold. Harvard Medical School.

  5. Mayo Clinic. (2021). Cold, flu, and sinus infections: What's the difference? Mayo Clinic.

 


Monday, 29 September 2025

Mengapa Bulu Kuduk Berdiri Saat Takut?

        Pernahkah Anda merasa merinding, lalu bulu kuduk ikut berdiri? Biasanya itu terjadi saat mendengar cerita seram, melihat bayangan di malam hari, atau bahkan ketika terharu mendengar lagu yang menyentuh hati. Mengapa bisa begitu?

lansia sering merasa takut dengan sesuatu yang tidak jelas.
(Sumber: image ai)

Apa Itu Bulu Kuduk?

Bulu kuduk sebenarnya adalah rambut-rambut halus di kulit kita. Di bawahnya ada otot kecil bernama arrector pili. Ketika otot ini menegang, rambut ikut berdiri. Itulah yang kita rasakan sebagai bulu kuduk berdiri.

Mengapa Bisa Berdiri Saat Takut?

Ketika kita merasa takut, otak mengirim sinyal bahaya. Tubuh langsung bersiap: jantung berdetak cepat, napas lebih pendek, dan otot-otot tegang. Termasuk otot kecil pada folikel rambut. Akibatnya, bulu kuduk pun berdiri.

Sebenarnya ini adalah warisan dari nenek moyang kita. Pada hewan berbulu tebal, bulu yang berdiri membuat tubuh tampak lebih besar agar musuh gentar. Pada manusia, bulu sudah jarang, jadi yang tersisa hanya sensasi merinding.

Tidak Hanya Takut

Menariknya, bulu kuduk tidak hanya berdiri karena takut. Ia juga bisa muncul saat kita merasa haru, kagum, atau terpesona oleh sesuatu yang indah. Jadi, bulu kuduk adalah tanda bahwa tubuh sedang mengalami emosi yang kuat.

Kesimpulan:

Bulu kuduk berdiri adalah reaksi alami tubuh saat kita mengalami emosi yang kuat, terutama rasa takut. Mekanisme ini adalah bagian dari sistem pertahanan diri, meski kini lebih terasa sebagai merinding dibandingkan fungsi perlindungan nyata.








Sumber

Biologi & Fisiologi

  1. Eckert, R., Randall, D., & Augustine, G. (2000). Animal Physiology: Mechanisms and Adaptations. W.H. Freeman.
     

  2. Johnson, M. H. (1994). Human Biology and Health. Prentice Hall.
     

Psikologi & Neurosains

  1. LeDoux, J. (1996). The Emotional Brain. Simon & Schuster.
     

  2. Benedek, M., & Kaernbach, C. (2011). Physiological correlates and emotional specificity of human piloerection. Biological Psychology, 86(3), 320–329.
     

Antropologi & Evolusi

  1. Darwin, C. (1872). The Expression of the Emotions in Man and Animals. John Murray.
     


Sunday, 28 September 2025

Mengapa Kita Takut Melewati Kuburan di Malam Hari?

        Banyak orang, dari anak kecil hingga orang dewasa, merasa enggan atau bahkan takut melewati kuburan ketika malam tiba. Padahal, siang hari tempat itu terasa biasa saja. Mengapa malam hari berbeda?

Ilustrasi lansia ketakutan melewati kuburan.
(Sumber: image ai)

Rasa Takut Itu Wajar

Tubuh manusia diciptakan dengan kewaspadaan. Saat suasana gelap dan sunyi, otak kita menjadi lebih siaga. Bayangan samar, suara angin, atau ranting patah sering ditafsirkan sebagai sesuatu yang menakutkan. Maka, jantung berdebar, bulu kuduk berdiri, dan langkah terasa berat. Ini adalah mekanisme alami, bukan kelemahan.

Kuburan dan Ingatan Kita

Kuburan adalah tempat peristirahatan terakhir manusia. Ia mengingatkan kita pada kematian, sesuatu yang misterius dan sering menimbulkan rasa cemas. Selain itu, sejak kecil kita mendengar cerita seram tentang hantu dan roh gentayangan. Cerita-cerita itu tersimpan dalam ingatan, lalu muncul kembali saat kita melintasi makam pada malam hari.

Makna Religius

Dalam pandangan agama, kuburan adalah tempat yang sakral. Di sana jasad beristirahat, menunggu kebangkitan kelak. Rasa takut yang muncul bisa dipahami sebagai bentuk rasa hormat: kita diajak untuk tidak bermain-main, melainkan mengingat bahwa hidup ini sementara. Takut pada kuburan, pada dasarnya, adalah pengingat untuk lebih dekat pada Tuhan.

Dari Takut Menjadi Tenang

Meski rasa takut wajar, kita bisa mengubahnya menjadi ketenangan. Caranya dengan berdoa, mengingat bahwa roh orang beriman berada dalam ketenangan, dan bahwa Tuhan selalu melindungi kita. Dengan begitu, kuburan bukan lagi tempat yang menakutkan, tetapi ruang hening yang mengingatkan kita untuk hidup lebih baik.

Penutup:

Takut melewati kuburan di malam hari adalah hal yang manusiawi. Namun jika direnungkan, rasa takut itu sesungguhnya membawa pesan: hidup ini fana, maka gunakanlah waktu dengan penuh kebaikan. Kuburan bukan sekadar tempat yang menakutkan, melainkan cermin agar kita lebih bijak, lebih lembut, dan lebih dekat kepada Sang Pencipta.







Sumber:

Agama & Religius

  1. Al-Qur’an

    • QS. Al-Mulk: 2 → “Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu...”

    • QS. Al-‘Imran: 185 → “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati...”

  2. Hadis

    • HR. Muslim: “Seringlah kalian mengingat penghancur kelezatan, yaitu kematian.”
      → Mengingat kuburan adalah bagian dari mengingat kematian.

Psikologi & Neurosains

  1. LeDoux, J. (1996). The Emotional Brain: The Mysterious Underpinnings of Emotional Life. Simon & Schuster.

  2. Ohman, A., & Mineka, S. (2001). Fears, Phobias, and Preparedness: Toward an Evolved Module of Fear and Fear Learning. Psychological Review, 108(3), 483–522.

  3. Gray, J. A. (1987). The Psychology of Fear and Stress. Cambridge University Press.

Antropologi & Budaya

  1. Eliade, M. (1959). The Sacred and the Profane. Harcourt.Davies, O. (2007). The Haunted: A Social History of Ghosts. Palgrave Macmillan. Intinya