Banyak orang percaya bahwa minum air dingin, apalagi es batu, bisa langsung bikin kita flu. Sebenarnya, flu bukan datang dari es, melainkan dari virus yang masuk ke tubuh. Namun, ada alasan biologis mengapa setelah minum air dingin tubuh terasa lebih mudah terserang pilek atau flu.
![]() |
Ilustrasi lansia yang sedang flu. (Sumber: image ai) |
Apa yang Terjadi di Tubuh Saat Minum Air Dingin?
-
Tenggorokan jadi lebih dingin
Saat air es masuk, pembuluh darah di tenggorokan menyempit. Akibatnya, aliran darah dan sel imun di sana berkurang. Pertahanan tubuh melemah, dan kalau ada virus, ia lebih mudah berkembang. -
Lendir jadi lebih kental
Normalnya, lendir di hidung dan tenggorokan itu encer. Fungsinya untuk menjebak debu dan kuman, lalu dibersihkan oleh bulu halus (silia). Tapi saat minum dingin, lendir bisa mengental. Akibatnya, kuman lebih sulit dibersihkan. -
Refleks tubuh terasa seperti pilek
Dingin dapat merangsang saraf di hidung dan tenggorokan, sehingga hidung terasa berair atau tersumbat. Ini bukan flu sungguhan, tapi sering dianggap gejala flu. -
Imunitas lokal menurun
Pertahanan tubuh di area hidung dan tenggorokan sementara jadi lemah. Kalau kondisi badan sedang capek, kurang tidur, atau banyak virus bertebaran, peluang terkena flu jadi lebih besar.
Jadi, Apakah Aman Minum Air Dingin?
Aman saja, asal tidak berlebihan. Untuk sebagian orang, minum dingin tidak menimbulkan masalah. Tetapi bagi orang yang sensitif, terutama lansia, lebih baik berhati-hati.
Tips untuk Lansia agar Tetap Nyaman
-
Pilih air hangat atau suhu ruang, karena lebih ramah bagi tenggorokan.
-
Bila ingin minum dingin, lakukan perlahan dan sedikit demi sedikit.
-
Hindari minum es saat tubuh sedang lelah, masuk angin, atau kehujanan.
-
Pastikan es atau air dingin yang diminum bersih dan higienis, agar tidak membawa kuman.
-
Dengarkan tubuh sendiri: bila terasa gampang pilek setelah minum dingin, sebaiknya kurangi.
Kesimpulan
Minum air dingin tidak langsung menyebabkan flu, tapi bisa membuat pertahanan tubuh melemah sementara. Karena itu, virus lebih mudah menyerang. Untuk menjaga kesehatan, khususnya bagi lansia, air hangat tetap pilihan terbaik sehari-hari.
Sumber:
Eccles, R. (2002). Acute cooling of the body surface and the common cold. Rhinology, 40(3), 109–114.
-
Mourtzoukou, E. G., & Falagas, M. E. (2007). Exposure to cold and respiratory tract infections. International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 11(9), 938–943.
-
National Health Service (NHS). (2022). Common cold. NHS UK.
-
Harvard Health Publishing. (2019). The truth about the common cold. Harvard Medical School.
-
Mayo Clinic. (2021). Cold, flu, and sinus infections: What's the difference? Mayo Clinic.