Sunday, 12 January 2020

Linkungan Ramah Lansia, Penting

         Orang-orang berusia lanjut (lansia) jangan dibiarkan berdiam diri dalam rumah tanpa aktivitas. Untuk tetap sehat, biarkan  mereka beraktivitas fisik maupun olahraga sesuai kemampuan.

Selain itu, lansia juga harus tetap bersosialisasi, seperti bertemu, berkumpul dengan teman-teman dan keluarganya. Hal ini bisa mencegah mereka menderita demensia atau pikun.

Banyak tempat yang aman dan nyaman di sekitar lingkungan rumah, misalnya: taman-taman kota, RPTRA dan sebagainya.
DKI Jakarta banyak menyediakan lahan-lahan untuk aktivitas masyarakat, khususnya anak dan lansia

RPTRA Kemuning, Pejaten Timur

Beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk menciptakan lingkungan yang ramah lansia:

🌴 Aksesibilitas: 
Pastikan bahwa lingkungan tersebut mudah diakses bagi lansia. Hal ini termasuk kemudahan akses ke bangunan, trotoar yang baik, serta fasilitas transportasi yang ramah lansia, seperti tangga yang tidak terlalu curam, jalur pejalan kaki yang terang, dan sistem transportasi yang ramah terhadap kebutuhan fisik mereka.

🌴 Keselamatan: 
Upayakan agar lingkungan tersebut aman dan bebas dari bahaya yang mungkin menyebabkan cedera atau kecelakaan bagi lansia. Pasang pegangan tangan di tangga dan kamar mandi, hindari hambatan seperti tikar yang licin, serta pastikan pencahayaan yang memadai di area-area yang sering dilalui oleh lansia.

🌴 Fasilitas yang sesuai: 
Sediakan fasilitas yang dapat mendukung kebutuhan khusus lansia. Ini mungkin termasuk kursi roda, peralatan bantu dengar, alat bantu jalan, serta kamar mandi yang dirancang untuk memudahkan akses dan penggunaan bagi lansia.

🌴 Komunikasi yang jelas: 
Pastikan informasi yang disampaikan dalam lingkungan tersebut mudah dipahami oleh lansia. Gunakan tulisan yang jelas dan cukup besar, gunakan bahasa yang sederhana, dan berikan dukungan visual atau audio jika diperlukan.

🌴 Fasilitas sosial dan rekreasi: 
Ciptakan ruang publik yang ramah dan mengundang bagi lansia. Sediakan tempat duduk yang nyaman, area teduh, taman yang terawat dengan jalur yang baik, serta fasilitas rekreasi yang dapat digunakan oleh lansia, seperti taman bermain untuk cucu-cucu mereka atau area olahraga ringan.

🌴 Partisipasi dan inklusi:
Dorong partisipasi aktif lansia dalam kehidupan sosial dan budaya di lingkungan tersebut. Berikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam kegiatan masyarakat, seperti klub senior, kelompok kegiatan, atau program sukarela.

🌴 Akses terhadap layanan kesehatan: 
Pastikan bahwa fasilitas kesehatan dan layanan medis terdekat mudah dijangkau oleh lansia. Sediakan informasi yang jelas tentang layanan kesehatan dan dukungan kesehatan yang tersedia bagi mereka.

🌴 Kesadaran dan pemahaman:
Tingkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kebutuhan dan hak-hak lansia. Edukasi mengenai penuaan yang sehat, masalah kesehatan umum yang dialami lansia, dan cara untuk mendukung mereka dalam menjalani kehidupan yang bermakna.


Sumber:


Thursday, 2 January 2020

Lansia Lawan Banjir, Apakah Mampu

      Lansia dan Banjir


     Setiap kejadian banjir yang selalu menjadi sorotan untuk evakuasi adalah wanita, anak-anak, balita dan lansia. Mereka semua rawan kecelakaan karena belum mampu menyelamatkan diri sehingga menjadi prioritas penyelamatan oleh SAR , BNPB dan relawan.
Ilustrasi Banjir 
(sumber: detik.com)

     Lansia yang bermukim di daerah rawan banjir harus dibimbing oleh keluarga atau lembaga yang peduli lansia. Untuk selalu menyiapkan sarana penyelamatan di rumah, seperti: Pelampung / life vest, obat-obatan dan logistik. Lansia yang masih mampu diberi penyuluhan penggunaan pelampung, titik kumpul evakuasi dan penyelamatan diri.

Banjir di SMKN 38 DKI Jakarta

     DKI Jakarta dengan kegiatan posyandu Lansia di setiap RW tentu memungkinkan menambah kegiatan menghadapi banjir, sehingga lansia di ibukota mampu melawan banjir.


Beberapa kiat yang dapat membantu lansia dalam menghadapi situasi banjir:

🎃 Tetap waspada dan mendengarkan informasi: 
Ikuti perkembangan terkini mengenai banjir melalui sumber informasi yang resmi, seperti pemerintah setempat atau badan penanggulangan bencana. Dengarkan peringatan dan instruksi yang diberikan.

🎃 Evakuasi dini:
Jika ada peringatan evakuasi atau jika situasi semakin buruk, segera lakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Jangan menunggu terlalu lama atau mencoba menghadapi banjir sendirian.

🎃 Persiapkan perlengkapan penting:
Siapkan barang-barang penting seperti makanan ringan, air bersih, obat-obatan, dan peralatan medis yang diperlukan. Jangan lupa membawa dokumen penting seperti identitas, kartu asuransi, dan catatan medis.

🎃 Cari tempat yang aman: 
Jika evakuasi tidak memungkinkan, carilah tempat yang lebih tinggi di dalam rumah atau bangunan yang aman. Pilihlah ruangan yang berada di lantai atas dengan akses yang mudah dan jauh dari area yang berpotensi terendam air.

🎃 Hindari kontak dengan air banjir: 
Jauhkan diri dari air banjir sebisa mungkin. Air banjir bisa mengandung kotoran, limbah, dan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan infeksi atau keracunan.

🎃 Gunakan peralatan pelindung:
Jika terpaksa harus berada di dalam air banjir, gunakan peralatan pelindung seperti pakaian tahan air, sepatu bot karet, dan sarung tangan untuk mengurangi risiko kontaminasi.

🎃 Jaga kesehatan:
Perhatikan kesehatan Anda selama dan setelah banjir. Hindari kontak dengan air yang terkontaminasi dan upayakan untuk tetap bersih dan kering. Minum air bersih dan makan makanan yang aman dan berkualitas.

🎃 Cari bantuan dan dukungan:
Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada pihak yang berwenang atau layanan darurat jika Anda membutuhkan bantuan dalam menghadapi banjir. Juga, berhubunganlah dengan keluarga, tetangga, atau organisasi lokal yang dapat memberikan dukungan dan bantuan.

        👮 Selalu ingat bahwa keselamatan dan kesehatan adalah yang terpenting. Jika dalam situasi banjir, penting untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pihak berwenang.
     



Sumber:


Saturday, 19 October 2019

Harapan Dari Presiden Dan Wakil Presiden Terpilih


       Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin (lahir di Kresek, Tangerang, Masa Pendudukan Jepang, 11 Maret 1943; umur 76 tahun) adalah ulama dan politisi Indonesia. 

Ma'ruf saat ini menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia. Ia merupakan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2019 yang akan mendampingi Joko Widodo pada masa kepemimpinan 2019 - 2024.

       Ma'ruf duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 9 Agustus 2018. Ma'ruf diumumkan sebagai calon wakil presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019 oleh Presiden Joko Widodo, yang ingin maju sekali lagi dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019 sebagai calon presiden.

Sebelum diumumkan sebagai calon wakil presiden. Joko Widodo sempat memberikan pernyataan bahwa huruf pertama nama depan pasangannya adalah M 
( Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/)
       
       Bapak Ma’ruf Amin,yang berusia 76 tahun,menurut Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 Tahun 2018,disebut lansia karena Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Peristiwa ini tentu saja menambah semangat para lansia yang jumlahnya terus meningkat, ternyata usia bukan halangan untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.

Selamat kepada Bapak presiden dan wakil presiden terpilih tahun 2019,semoga menjadi barokah untuk bangsa dan Negara Indonesia.


       
       Para lansia berharap Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, pasal 14,berbunyi:
       Pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c merupakan usaha pemberian keterampilan kepada Lanjut Usia agar mampu hidup mandiri dan/atau produktif. Dan ditingkatkan terus untuk kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan lansia khususnya.