Tuesday, 8 December 2020

Hindari Media Yang Menampilkan Komentar Permusuhan

        Dunia digital yang sudah merambah ke segala sendi kehidupan manusia, semua akses telah menggunakan jejaring yang prinsipnya memudahkan pergerakan roda kehidupan. 

Informasi mudah diperoleh dari genggaman tangan, hand phone atau gadget merupakan sarana keseharian.

         Namun kemudahan bukan berarti nyaman untuk  jiwa, kadang -kadang informasi yang dibaca isinya menyesatkan atau hoaks, judul berita tidak sesuai dengan isinya, tulisan menyesatkan, isi berita memiliki kecenderungan pada kelompok tertentu. 

Media daring yang membuka kolom komentar,  isinya penuh dengan permusuhan, caci-maki, rasis dan hal-hal negatif, sehingga mempengaruhi jiwa dan pikiran.

Perhatikan komentar di bawah ini.

Contoh komentar (Sumber kaltim.idntimes.com)

         Lansia harus cermat dalam memilih media on line, pilih media yang sehat dan bertanggungjawab untuk pembacanya. Jangan membuka atau membaca media on line yang isinya tidak  dapat dipertanggungjawabkan. 

Jangan membaca komentar dari warganet yang saling menghujat karena isinya sampah dan menggangu pikiran.

        Lansia harus pandai memilih bacaan untuk tetap sehat pikiran dan jiwanya. Cari bacaan yang enak dan nyaman, hindari yang merusak pikiran lansia hebat.💁

Monday, 2 November 2020

Bantu Lansia Belanja Online

              Saat ini bukan hanya anak-anak dan remaja yang menghabiskan seluruh waktu mereka untuk online. Lansia  juga ikut  terhubung melalui jaringan  internet  untuk online. 

Sebagian besar memanfaatkan Google, Youtube, situs hosting video , serta media sosial. Lebih dari setengahnya untuk berbelanja online, sisanya mencari penawaran dan diskon. 

Kemampuan untuk berbelanja online dapat menjadi kenyamanan yang sangat besar bagi para lansia. Ada banyak  alasan mengapa orang lanjut usia tidak dapat pergi ke toko atau mal secara langsung.

Mungkin mereka tidak bisa lagi mengemudi. sehingga mereka memiliki ruang gerak yang tidak nyaman dan tidak dapat keluar sendiri,  juga tidak ingin merepotkan anggota keluarga. 

Malas berkerumun dan antrean panjang karena melelahkan untuk mereka pada tahap ini.  Apa pun alasannya, kemampuan untuk menelusuri rak virtual dan berbelanja dari kenyamanan sofa dapat menjadi kenyamanan besar bagi banyak lansia.

Kebiasaan dan kebutuhan belanja lansia dapat mencakup banyak hal, seperti resep dan perlengkapan medis lainnya, bahan makanan, pakaian, sepatu, dan barang-barang rumah tangga lainnya. 

Untungnya, semua barang ini dapat dibeli secara online dan dikirim langsung ke rumah. Ada banyak layanan pemesanan lewat surat untuk resep.  

 BANTU LANSIA BELANJA ONLINE

Salah satu batu sandungan potensial yang dapat menghalangi kemampuan lansia untuk berbelanja online adalah ketidaktahuan mereka dengan teknologi. 

Ada situs web daring yang menyediakan kelas yang ditujukan untuk orang tua sehingga mereka dapat mempelajari dasar-dasar menjalankan  internet.  Atau keluarga yang lebih muda mengajarkan cara-cara belanja online.  

Belanja adalah kebutuhan setiap orang, tetapi berbelanja bahan makanan bisa menjadi salah satu jenis belanja yang paling sulit bagi lansia. 

Diperlukan perjalanan ke dan dari toko, membungkuk untuk meraih barang-barang di rak rendah, mendorong kereta belanja yang berat, dan membawa tas yang berat ke dalam rumah saat kembali ke rumah. 

Belanja bahan makanan secara on line sedikit lebih rumit daripada berbelanja pakaian atau blender baru, meskipun tetap bisa dilakukan.

BELANJA ONLINE MENGURANGI RESIKO TERPAPAR VIRUS CORONA

Daftar yang  baik dari banyak layanan belanja bahan makanan online dapat ditemukan di sini Belanja Online Selama Coronavirus,  segala sesuatu tentang hidup melalui pandemi COVID-19 itu menantang.

Tetapi tantangan khusus adalah mendapatkan bahan makanan  dan bukan hanya karena hal-hal seperti pembersih tangan dan tisu toilet tidak ada. 

Dengan semakin rentannya lansia terhadap virus baru ini, menghabiskan waktu di tempat-tempat ramai seperti toko bahan makanan tidak hanya merepotkan, tetapi juga berbahaya. 

Kemampuan untuk membeli bahan makanan secara on-line dan mengirimkannya telah menjadi sangat berharga, dan para lansia tidak perlu takut untuk menggunakannya dan terhindar dari virus corona.

 

 

Friday, 15 May 2020

Kemarau, Bahaya Untuk Lansia


Kemarau untuk lansia

Kondisi pandemic Covid -19  yang masih terus mengancam masyarakat  dan lansia khususnya tentu perlu mendapat perhatian ekstra. Lansia harus tetap dijaga kesehatannya baik dari pengaruh buruk datangnya Musim kemarau maupun serangan Covid -19


Datangnya musim kemarau berkait erat dengan peralihan Angin Baratan (Monsun Asia) menjadi Angin Timuran (Monsun Australia). 

BMKG memprediksi peralihan angin monsun akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara pada April 2020, lalu wilayah Bali dan Jawa, kemudian sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei 2020 dan akhirnya Monsun Australia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Juni hingga Agustus 2020.

Banyak tindakan pencegahan yang biasa digunakan orang untuk bersiap menghadapi kondisi perubahan cuaca. Begitu pula untuk  para lansia untuk melindungi diri mereka sendiri. 

Beberapa tindakan pencegahan begitu penting untuk lansia, mengingat sifat lansia yang lemah dan kecenderungan mereka terhadap komplikasi kesehatan. 

Pengasuh atau anggota keluarga, harus mampu mengatasi  kekurangan yang sering diabaikan untuk orang yang Anda sayangi karena hal ini merupakan perjuangan  hidup dan mati bagi mereka.

 Tetap Aman dalam Musim kemarau

Para lansia rentan terhadap gangguan panas yang mendorong tubuh mereka yang lebih lemah mendekati kelelahan yang berbahaya. 

Keletihan membuat mereka memiliki masalah jantung atau tekanan darah dan risiko yang lebih besar adalah komplikasi kesehatan. 

Memastikan para lansia terhidrasi dengan baik dan memiliki akses ke pendingin udara. Sebelum suhu tinggi tiba, lakukan tindakan pencegahan agar  orang yang Anda sayangi seaman mungkin, disarankan untuk :

 

·         Pasang  unit pendingin udara di kamar yang paling sering dikunjungi

·         Tutup semua celah di sepanjang pintu dan jendela untuk menahan udara dingin

·         Gantung atau tutup tirai yang ada yang menutupi jendela tempat sinar matahari masuk

·         Tutup kisi-kisi luar ruangan atau awning (pengurangan panas 80%!)

·         Sering mengunjungi lansia itu dan jika perlu tawarkan untuk membawa mereka ke suatu tempat untuk menenangkan diri untuk sementara waktu.







Baca : Hati-hati Virus menyerang lansia

           Lansia Keniscayaan


Wednesday, 1 April 2020

Stay At Home lansia



Lansia di rumah saja

Daftar isi

1. Kesepian
2. Kematian
3. Kesehatan



Tinggal di rumah dan tidak bepergian bila tidak ada keperluan dan kebutuhan yang mendesak untuk lansia harus diperhatikan dengan cermat. 

Mereka mungkin tidak memahami dan mengerti mengenai bahaya Covid-19, padahal lansia adalah kelompok yang sangat rentan terhadap serangan virus ini. 

Lansia berjalan ke taman-taman atau lapangan terbuka untuk mencari udara segar dan suasana yang nyaman. Namun kondisi buruk dengan hadirnya virus corona menjadi halangan untuk bepergian dan berkumpul dengan rekan lansia yang lain.

1.Kesepian

Umumnya masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia  adalah kesepian. Antara lain yang sering terjadi pada lansia yaitu, isolasi sosial, kehilangan, kemiskinan, perasaan ditolak, perjuangan menemukan makna hidup, ketergantungan perasaan, tidak berdaya dan putus asa, ketakutan terhadap kematian, sedih karena kematian orang lain, kemunduran fisik dan mental, depresi, dan rasa penyesalan mengenai hal-hal yang lampau.

Beberapa penelitian menemukan bahwa kesepian dapat menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit, depresi, bunuh diri, bahkan menyebabkan kematian pada lansia (Ebersole, 2005). 

Menurut Probosuseno (2007), menyatakan bahwa orang yang menderita kesepian lebih sering mendatangi layanan gawat darurat 61% lebih banyak bila di bandingkan dengan mereka yang tidak menderita kesepian, memiliki resiko empat kali mengalami serangan jantung dan mengalami kematian akibat serangan jantung tersebut, juga beresiko meningkatkan mortalitas dan kejadian stroke dibandingkan yang tidak kesepian.

Salah satu cara untuk membantu mengurangi kesepian adalah dengan adanya dukungan keluarga dan orang-orang di sekitarnya. 

Dukungan informatif adalah dukungan yang berupa pemberian  informasi  yang dibutuhkan oleh lansia, informasi yang dibutuhkan seperti informasi tentang perkembangan keluarganya, tentang penyakit yang mungkin sedang dideritanya seperti: katarak, osteoporosis, asam urat, penyakit jantung, penurunan fungsi fisik serta pola makan yang baik untuk lansia. 

Dengan adanya informasi tersebut lansia merasa ada yang memperhatikan dan tidak merasa diasingkan, jadikan kondisi tinggal di rumah menciptakan suasana yang hangat dan akrab sehingga lansia merasa nyaman.


2. Kematian

            Covid -19 yang berbahaya untuk lansia makin memperbesar  kecemasan dalam menghadapi kematian pada lanjut usia. Rasa cemas terhadap kematian dapat disebabkan oleh kematian itu sendiri dan apa yang akan terjadi sesudah kematian, sanak dan keluarga yang ditinggalkan, atau merasa bahwa tempat yang akan dikunjungi setelah kematian sangat buruk.

Kecemasan dengan kematian akan semakin membuat para lansia tidak siap dalam menghadapi kematian. Kesiapan merupakan keseluruhan kondisi yang membuat seseorang siap untuk memberi respon terhadap suatu situasi.Keadaan lansia yang telah siap untuk menghadapi dan menerima kematian tidak menimbulkan penyesalan maupun ketakutan apapun ketika kematian terjadi.

            Spiritual merupakan aspek yang di dalamnya mencakup aspek-aspek yang lain, yaitu fisik, psikologi dan sosial. Spiritualitas merupakan hubungan yang memiliki dua dimensi, yaitu antara dirinya,  orang  lain dan lingkungannya, serta dirinya dengan Tuhannya.

Spiritualitas lansia yang sehat dapat membantu lansia dalam menjalani kehidupan  dan mempersiapkan dirinya dalam menghadapi kematian. Kesehatan spiritual yang terbangun dengan baik membantu lansia menghadapi kenyataan, berpartisipasi  dalam  hidup, merasa memiliki harga diri dan menerima kematian sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Untuk memiliki spiritualitas sehat, lansia harus terus dibantu melaksanakan aktivitas keagamaan di rumah.


            3.Kesehatan

Lansia memang sangat rentan dengan serangan Covid-19 karena selain penurunan daya fisiknya juga penyakit-penyakit yang sudah lama dideritanya, seperti: diabetes, hipertensi, kolesterol dan sebagainya. 

Kesehatan lansia dikaitkan dengan  status gizi mereka. Status kesehatan pada lansia ditentukan oleh kualitas dan kuantitas asupan zat gizi. Kondisi yang tidak sehat, aktivitas fisik dan asupan makanan yang kurang baik adalah faktor utama penyebab gangguan status gizi dan penurunan kualitas hidup .

Status gizi pada lansia perlu mendapat perhatian lebih agar dapat mengurangi kesakitan pada lansia. Status gizi juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kemandirian lansia. Seiring dengan penurunan fungsi fisiologisnya, maka tingkat kemandiriannya juga akan semakin menurun. 

Tingkat kemandirian dalam melakukan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi lansia, baik ketergantungan dalam makan (menyuap makanan dan mempersiapkan makanan) maupun ketergantungan dalam mobilitas. Keluarga sangat berperan dalam menjaga kesehatan lansia agar tetap bertahan dalam serangan badai Corona.







           Lansia keniscayaan

Thursday, 12 March 2020

lansia Jaga Kesehatan, Jauh dari Covid -19

Lansia Jauhkan dari Covid -19

Sobat lansia dengan pengumuman WHO bahwa Covid -19 menjadi pandemi global.Harus disikapi dengan waspada dan hati-hati.Ikuti anjuran menjaga kesehatan dari semua instansi terkait,puskesmas,rumah sakit dan kementerian kesehatan Republik Indonesia yang terus-menerus menyampaikan perkembangan terkini virus corona.

Lansia dengan kondisi yang sangat rentan harus terus-menerus menjaga kesehatan,Resiko kematian terkait usia mungkin mencerminkan kekuatan, atau kelemahan, dari sistem pernapasan. Sekitar setengah dari 109 pasien Covid-19 (usia 22 hingga 94) yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan, peneliti di sana melaporkan, mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS), di mana cairan menumpuk di kantong udara kecil paru-paru. Itu membatasi berapa banyak udara yang bisa diambil paru-paru, mengurangi suplai oksigen ke organ vital, kadang-kadang fatal; setengah dari pasien ARDS meninggal, dibandingkan dengan 9% dari pasien yang tidak mengembangkan sindrom tersebut. 
Pasien ARDS memiliki usia rata-rata 61, dibandingkan dengan usia rata-rata 49 tahun bagi mereka yang tidak mengembangkan ARDS. Pasien usia lanjut “lebih mungkin mengembangkan ARDS,” tulis para peneliti, menunjukkan bagaimana usia dapat membuat Covid-19 lebih parah dan bahkan berakibat fatal: usia meningkatkan risiko sistem pernapasan pada dasarnya akan ditutup dengan serangan virus.(Statnews.com,By SHARON BEGLEY )

Sobat lansia  mari kita jaga dan tingkatkan kesehatan masing-masing ,tetap semangat dan berdoa untuk negara tercinta agar terlepas dari pandemi global.
Menurut staf kepresidenan 
"Sampai dengan saat ini secara resmi World Health Organization (WHO) dan dunia belum menemukan obat yang spesifik untuk virus ini dan juga belum menemukan vaksin yang spesifik untuk virus ini. Tetapi sebagaimana layaknya virus pada umumnya, self limited desease," ucap Yurianto di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020 (Tagar.id) 





Tuesday, 28 January 2020

Ibukota Pindah, Lansia Tidak Ikut

Ibukota pindah Lansia harus memperhitungkan ikut pindah.

Daftar Isi

Sejumlah Tahapan pindah

Tahun 2020

Tahun 2021

Tahun 2022- 2024

Tahap Pembangunan

Tahap Akhir Pembangunan

Bayangkan sobat Lansia, anak-anak sudah sudah dewasa dan berkeluarga dengan rezekinya  mampu memiliki rumah sendiri. Kemudian pindah ke  rumah baru maka sebelum rumah tersebut ditempati, tentu dipersiapkan sarana prasarananya ,kursi, meja, peralatan dapur, kamar mandi, taman, garasi dan sebagainya. 

Itu bila tersedia dana untuk  membeli perlengkapan rumah  jika tidak ada, tentu akan menyusul setahap demi setahap. Lingkungan baru akan menjadi problem sosial tersendiri bagi sahabat lansia yang tinggal dengan anaknya. 

Rasa aman, nyaman belum tentu langsung dirasakan perlu waktu untuk penyesuaian.
Sekarang yang mau dipindahkan ibukota negara, sudah tergambar betapa akan terjadi secara drastis perubahan ekonomi, sosial, politik, budaya dan sebagainya. 

Pindahnya jauh ke seberang pulau, tempat yang penulis belum pernah ke sana dibandingkan pulau Sumatra, Bali, Sumba, Sumbawa, yaitu Kalimantan Timur, kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten  Kutai Kartanegara.


Semar simbol Lansia yang Bijak ,postur tubuhnya mirip Pulau Kalimantan
(Seword.Com)


       Berdasarkan dokumen gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota baru dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rabu (21/8/2019), ada sejumlah tahapan pemindahan ibu kota.

2020

Tahun 2020 pemerintah akan menyiapkan regulasi atau aturan yang sah, yang menetapkan pemindahan negara ke Kalimantan. Nantinya, regulasi tersebut menjadi dasar untuk pemerintahan-pemerintahan setelah Jokowi dalam melanjutkan pembangunan ibu kota baru.

Di tahun 2020 juga pemerintah akan membentuk kelembagaan yang dikhususkan untuk pembangunan ibu kota baru ini. Lalu, master plan kota dan perencanaan teknis kawasan juga akan disiapkan di tahun 2020.

2021

Kemudian, di tahun 2021 pemerintah akan memulai penyediaan lahan. Kebutuhan lahan sendiri sudah direncanakan dalam dua skenario, yakni seluas 40.000 Hektare (Ha) dan 30.000 Ha, namun tetap akan dikembangkan kembali menyesuaikan kebutuhan.

Di tahun 2021 juga pemerintah akan menyusun detail engineering design (DED) kawasan atau perencanaan fisik ibu kota baru. Tahap yang menjadi cikal bakal pembangunan yakni groundbreaking atau peletakan batu pertama yang juga akan dilaksanakan di tahun 2021.

2022-2024

Lalu, di tahun 2022-2024 pemerintah akan memulai pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan dan juga sebagian kawasan di ibu kota baru yang harus diprioritaskan. Nantinya, di tahun 2024 akan dimulai awal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

Tahap Pembangunan

Untuk tahap pembangunan ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan diproyeksi memakan waktu hingga 24 tahun, mulai dari tahun 2021-2045. Artinya, pembangunan ibu kota baru ini tak cukup diselesaikan oleh satu masa jabatan pemerintahan di Indonesia.

Di tahun 2021-2024 pemerintah akan membangun kawasan inti pusat pemerintahan yang membutuhkan luas lahan sekitar 2.000 hektare (Ha). Kawasan inti tersebut akan mencakup istana negara, kantor lembaga negara (eksekutif, legislatif, dan yudikatif), taman budaya, dan kebun raya atau botanical garden.

Di tahun 2025-2029 pemerintah akan membangun kawasan ibu kota negara yang mencakup perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri. Kompleks diplomasi atau diplomatic compound, yakni kawasan permukiman untuk pelaksana diplomasi juga akan dibangun di rentang waktu tersebut.

Tak lupa juga pembangunan fasilitas pendidikan dan kesehatan, industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, pusat penelitian dan pengembangan, sarana Mice dan juga gedung-gedung pertemuan, sarana olah raga, museum, pusat perbelanjaan, dan juga pangkalan militer. Semua sarana tersebut ditargetkan rampung pada tahun 2029.

Tahap Akhir Pembangunan

        Selanjutnya, di tahun 2030-2045 yang merupakan tahap akhir pembangunan dari rencana pemerintah. Di rentang waktu ini, pemerintah akan membangun taman nasional dan konservasi orang utan, mengingat wilayah ibu kota negara akan dibangun di kawasan hutan dan berkonsep Forest City.

Nantinya, pemerintah juga berencana membangun klaster permukiman untuk non-ASN.
Di rentang waktu tersebut juga akan dibangun kawasan metropolitan, dan juga wilayah pengembangan terkait dengan wilayah provinsi di sekitar ibu kota baru tersebut.

       Sobat Lansia dan calon lansia harus memperhitungkan pada tahapan mana dimungkinkan sobat berada di ibukota negara yang baru. Apakah sobat tinggal bersama dengan keluarga  anak-anak di kota baru, atau hanya pelesiran di kota itu. Siapkan diri  sobat lansia dengan sebaik-baiknya dan berdoa semoga ibukota negara baru tersebut terwujud, proses pembangunannya berjalan  dengan baik dan lancar.








Sumber :Finance.detik.com



Friday, 24 January 2020

Hati-hati Virus Menyerang Lansia


  Virus Menyerang Lansia      

           Berita hari ini yang sedang ramai dibicarakan  adalah serangan virus corona, semua media memberitakan virus yang  berasal dari Wuhan,  China. 

Seorang dokter di sebuah rumah sakit di provinsi Hubei China, pusat wabah virus corona, telah meninggal akibat virus tersebut, China Global Television Network melaporkan dalam sebuah tweet pada Sabtu (25 Januari).

Sungguh sangat mengkhawatirkan bila sampai masuk ke dalam negeri tercinta ini. Semoga para petugas ,khusus bagian kesehatan mampu membendung serangan virus corona tersebut.

Anggota staf kesehatan menggunakan baju pelindung di sebuah RS di Wuhan (photo:AFP)
 
Jangankan virus corona, virus influenza saja bila menyerang lansia dampaknya lebih parah dibandingkan dengan yang usianya lebih muda. Pada lansia bisa menyebabkan komplikasi lalu berakhir dengan kematian. 

Pada umumnya, setelah orang memasuki lansia kekebalan tubuh menurun. Itu sebab lansia lebih rentan terkena virus influenza seperti disampaikan Wakil Ketua Indonesian Influenza F, Samsuridjal Djauzi.(liputan6.com/health)

Super Lansia, Tidak Tangguh

Lansia Super Tangguh

       Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas (Permensos no.5 tahun 2018 ayat 1),Indonesia mengalami peningkatan jumlah lansia setiap tahun sehingga diperkirakan berdampak ,baik positif maupun negatif. 

Lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok lansia yang tetap sehat (baik fisik, sosial dan mental), mandiri, aktif dan produktif. Mencapai optimalisasi masa tuanya secara berkualitas dengan rasa aman yang didukung lingkungan nyaman (BKKBN).

Kemudian bila ada Lansia Tangguh tetapi memiliki kemampuan produktif secara nasional  maka menurut LPC ,Lansia tersebut layak dan kalau boleh disebut Super Lansia Tangguh. karena dengan usia di atas 60 tahun masih mampu mengabdi dan memimpin negara.

Indonesia memiliki banyak Super Lansia Tangguh. Saat ini pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, mereka sangat menonjol, Wapres Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agama Fachrul Razi, Menko Maritim dan investasi Luhut Binsar Panjaitan

Mereka sangat inspiratif dan mendorong para lansia di tanah air untuk terus berkiprah meski usia sudah sepuh. Bukan halangan bila masih mampu mengabdi untuk nusa dan bangsa.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Menhan Prabowo Subianto (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Menteri Agama Fachrul Razi (Photo Kemenag for Times Indonesia)













Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan(CNBC Indonesia)





Baca: Hati-hati Virus menyerang lansia

Sunday, 19 January 2020

Memang Benar, Nenek Bukan Penyihir

Penyihir bukan Nenek

       Dahulu masyarakat Eropa dan Amerika memiliki pandangan bahwa para penyihir itu memiliki ciri-ciri : tua ( nenek-nenek), berwajah buruk, berhidung mancung dan panjang, punya sapu untuk terbang, pandai meramu berbagai obat / racun, memiliki kucing hitam, dsb. Gambaran dan penampilan yang negatif, jelek, menyeramkan kepada para penyihir.

Nenek gayung    (sumber:ceritaseramhoror.blogspot.com)

       Setiap Negara, daerah, dan budayanya  memiliki legenda atau cerita rakyat. Beberapa di antaranya memberikan pesan moral yang baik. 

Sementara sisanya dianggap sebagai dongeng seram untuk diceritakan di malam hari, ada yang bersosok monster atau manusia dengan wajah menakutkan.

Legenda dan cerita rakyat yang diturunkan dari mulut ke mulut, beberapa di antaranya berkaitan dengan sosok hantu wanita tua alias nenek-nenek. Kebanyakan digambarkan sebagai makhluk kejam, sesuai dengan paras mereka yang menakutkan.

       Mengapa nenek atau kakek yang sudah lansia dijadikan model untuk penyihir atau hantu yang menakutkan dan kejam mungkin karena wajahnya yang  tua dan keriput .

Bila ini terus berlanjut menjadi bahan cerita dan dongeng kepada anak cucu tentu saja, simpati, empati dan rasa hormat  terhadap kakek-nenek yang  sudah  lansia memudar.

       Mari bersama-sama mengubah gambaran lansia yang menakutkan menjadi lansia yang baik dan ramah. Beri lansia dengan layanan yang  menyenangkan dan kasih sayang, seperti mereka pernah menyayangi anak-anaknya.

Saturday, 18 January 2020

Kerajaan Baru, Runtuh Oleh Polri

Kerajaan Baru Runtuh

Fenomena munculnya kerajaan baru di Indonesia, banyak menarik perhatian masyarakat. Kerajaan baru yang bermunculan menjadi daya tarik masyarakat karena berharap mendapatkan kehidupan yang layak dan memiliki martabat. 

Bergabung dengan kerajaan untuk sebagian masyarakat merupakan kebanggaan. Beberapa daerah yang masyarakatnya dekat dengan masa kerajaan tentu saja banyak mendengar dari para sesepuh (lansia) secara turun-temurun, bagaimana kebesaran dan kemegahan kerajaan masa lalu.

Kerinduan pada masa itu mendorong masyarakat untuk menghidupkan kembali adanya ratu dan raja dengan istana yang indah.

Cerita tentang kerajaan Inggris dan keluarganya serta raja-raja yang masih berkuasa  di dunia tentu menjadi tontonan yang menarik masyarakat. Tayangan kebesaran dan kejayaan kerajaan  mudah mereka akses melalui berbagai media.

Dengan NKRI masyarakat harus menyadari apakah kerajaan baru yang bermunculan itu melanggar peraturan yang berlaku atau tidak.

Di Indonesia ada institusi penegak hukum, yaitu Polri, serahkan semua masalah kerajaan baru kepada Polri bila melanggar tentu saja kerajaan baru tersebut harus ditindak dan diruntuhkan sesuai dengan peraturan berlaku.

Namun bukan berarti di Indonesia tidak ada kerajaan. Menurut Dra. R. Hj. R. Yani WSS Kuswodidjojo yang merupakan Pengageng Kasunanan Sumenep, MAKN(Majelis Adat Kerajaan Nusantara) akan merumuskan lima syarat utama untuk menghindari potensi kemunculan raja atau ratu yang mengaku-aku tanpa ada jejak dan sejarah kerajaannya.

"Ada rumusan penting yang harus dimiliki sebuah kerajaan dan keraton yakni adanya lima syarat pertama, ada atau memiliki istana atau keraton atau puri, lalu ada raja yang ditabalkan atau dinobatkan, syarat ketiga ada dan memiliki silsilah turun temurun, syarat keempat punya lambang pusaka atau ada situs kerajaan atau keratonnya dan kelima ada masyarakat adatnya,"
(liputan 6.com)
Candi Bajang-Jejak Kemegahan Majapahit  (suaramuslim.net)


Terakhir untuk raja dan ratu yang ada di tanah air, jangan lupa pesan Presiden RI
"Saya titip kepada para sultan, raja, pangeran, permaisuri, serta pemangku adat keraton, bersama-sama yang lainnya untuk menggalang persatuan, menjaga kerukunan, menjadi berkat kebinnekaan serta memperkokoh NKRI yang kita cintai bersama-sama," kata Jokowi.
(nasional.kompas.com)

Friday, 17 January 2020

Jangan Ikut Marah, Bantu Orang Tua Mengatasi Kemarahannya

  Bila Anda tinggal bersama kedua atau salah satu dari orang tua yang sudah lansia maka hari- hari  bersama mereka dapat berubah setiap saat, kondisi baik dan buruk silih berganti, marah, sedih, murung bahkan emosi mudah meledak  dengan hal yang sederhana.

Marah adalah emosi alami yang dapat muncul ketika seseorang merasa terancam, disakiti, tidak dihargai, atau ketika keinginan atau harapannya tidak terpenuhi. Kejadian yang dapat memicu kemarahan sangat bervariasi antara individu. 
Beberapa contoh kejadian yang umumnya bisa menyebabkan kemarahan termasuk perlakuan yang tidak adil, penghinaan, pengkhianatan, atau frustrasi yang berkelanjutan.

Suasana hati Lansia tidak menentu, banyak hal yang menjadi pemicunya, ketidakpuasan, kesehatan yang buruk, stres, rasa sakit, depresi, demensia, masalah keluarga, kehilangan martabat, penyakit yang tidak sembuh dan sebagainya. Bahkan tontonan atau berita di TV dapat menjadi pemicu kemarahan.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan lansia (orang tua) mudah marah, meliputi:

😬 Perubahan fisik dan hormonal:
Lansia sering mengalami perubahan fisik dan hormonal yang dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi mereka. Penurunan hormon, seperti estrogen pada wanita atau testosteron pada pria, dapat memengaruhi stabilitas emosi dan membuat mereka lebih rentan terhadap marah.

😬 Kesehatan yang buruk: 
Kondisi kesehatan yang buruk, seperti nyeri kronis, penyakit kronis, atau masalah tidur, dapat menyebabkan tidak nyaman dan ketidakpuasan yang berkelanjutan. Ini bisa membuat lansia mudah marah karena mereka merasa frustasi dan tidak nyaman secara fisik.

😬 Penurunan kemampuan fisik: 
Ketika lansia mengalami penurunan kemampuan fisik, seperti kehilangan kekuatan otot, mobilitas terbatas, atau masalah penglihatan atau pendengaran, hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan ketergantungan pada orang lain. Rasa frustrasi ini dapat memicu kemarahan.

😬 Penurunan kemampuan kognitif: 
Lansia yang mengalami penurunan kemampuan kognitif, seperti penyakit Alzheimer atau demensia, mungkin mengalami kesulitan dalam memproses informasi atau mengungkapkan keinginan mereka. Ini dapat menyebabkan frustrasi dan kemarahan karena mereka merasa tidak dipahami atau tidak mampu melakukan hal-hal yang mereka inginkan.

😬 Perasaan tidak dihargai atau tidak terlibat: 
Lansia yang merasa diabaikan, dianggap tidak penting, atau tidak terlibat dalam keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka, dapat merasa frustrasi dan marah. Rasa kurangnya kontrol atau perasaan tidak dihargai ini bisa memicu kemarahan.

😬 Stres dan kecemasan: 
Lansia sering menghadapi stres dan kecemasan yang berkaitan dengan perubahan hidup, seperti kematian pasangan, pensiun, kehilangan teman, atau isolasi sosial. Ketidakpastian masa depan dan perubahan ini dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan mudah marah.

     💬  Penting untuk mencatat bahwa setiap individu unik, dan faktor-faktor yang menyebabkan kemarahan pada lansia dapat bervariasi.

      💭 Meredakan kemarahan lansia dapat melibatkan beberapa strategi yang membantu mereka mengelola dan menenangkan emosi mereka. 

Berikut adalah beberapa kiat yang dapat membantu meredakan kemarahan pada lansia:

😊 Tetap tenang: 
Pertahankan ketenangan Anda sebagai caregiver atau orang yang berinteraksi dengan lansia. Jika Anda tetap tenang, itu dapat membantu menenangkan lansia dan mencegah situasi semakin memanas.

😊 Validasi perasaan mereka: 
Dengarkan dengan empati dan coba memahami perasaan dan pengalaman lansia. Validasi perasaan mereka dengan mengakui dan menghargai apa yang mereka rasakan, meskipun Anda mungkin tidak sepenuhnya setuju. Hal ini dapat membantu mengurangi frustrasi dan kemarahan mereka.

😊 Gunakan komunikasi yang efektif: 
Bicaralah dengan lembut dan jelas kepada lansia. Hindari menggunakan bahasa yang mengancam, menghakimi, atau memperburuk situasi. Berikan instruksi yang sederhana, langkah demi langkah, jika diperlukan.

😊 Berikan perhatian dan perawatan: 
Berikan lansia perhatian dan perawatan yang mereka perlukan. Merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai dapat membantu mengurangi ketegangan dan kemarahan mereka.

😊 Kenali pemicu kemarahan: 
Perhatikan situasi atau kejadian tertentu yang memicu kemarahan pada lansia. Dengan mengidentifikasi pemicu-pemicu ini, Anda dapat mencoba menghindarinya atau mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan kemarahan muncul.

😊 Berikan jeda dan waktu istirahat: 
Jika lansia sedang marah atau mengalami kemarahan yang intens, berikan mereka waktu untuk istirahat dan mengumpulkan kembali ketenangan. Pisahkan mereka dari situasi yang memicu kemarahan dan biarkan mereka tenang sejenak.

😊 Ajukan pertanyaan yang membantu: 
Dalam situasi yang memicu kemarahan, cobalah mengajukan pertanyaan yang membantu kepada lansia. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Bagaimana saya bisa membantu Anda?" atau "Apakah ada sesuatu yang bisa membuat situasi ini lebih baik?" dapat membantu lansia merasa didengar dan memberikan mereka rasa kontrol.

😊 Bantu lansia menjaga kesehatan fisik dan emosional: 
Dukung lansia dalam menjaga gaya hidup sehat dengan mendorong mereka untuk beristirahat yang cukup, menjalani pola makan sehat, berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang disukai, dan menjaga hubungan sosial yang positif. Kesehatan fisik dan emosional yang baik dapat membantu mengurangi kemarahan.

Beberapa makanan yang bisa membantu meredakan kemarahan:

🍌 Makanan kaya akan omega-3: 
Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna mengandung asam lemak omega-3 yang dapat mendukung kesehatan otak dan keseimbangan emosi. Omega-3 juga ditemukan dalam biji rami, biji chia, dan kenari.

🍌 Buah-buahan dan sayuran:
Buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan dapat memberikan nutrisi penting bagi kesehatan mental. Buah-buahan seperti blueberry, stroberi, dan jeruk, serta sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, dapat memberikan manfaat yang baik untuk suasana hati dan keseimbangan emosional.

🍌 Kacang-kacangan: 
Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang Brazil mengandung asam amino triptofan, yang berperan dalam produksi serotonin, neurotransmitter yang dapat membantu mengatur suasana hati.

🍌 Teh herbal: 
Teh herbal seperti chamomile, lavender, atau peppermint memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu meredakan stres dan kegelisahan.

🍌 Dark chocolate (cokelat hitam): 
Cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi memiliki flavonoid, senyawa yang diketahui memiliki efek positif pada suasana hati. Namun, pastikan untuk memilih cokelat hitam dengan kandungan gula yang rendah.

       💬Meskipun makanan dapat memiliki pengaruh pada kesejahteraan emosional, penting untuk diingat bahwa makanan tidak dapat sepenuhnya mengatasi masalah kemarahan atau menggantikan penanganan profesional. 

Mengelola emosi dan mengatasi kemarahan melibatkan pendekatan yang holistik, termasuk perawatan medis, dukungan sosial, aktivitas fisik, dan strategi koping ( merupakan suatu proses individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang menekan akibat masalah yang sedang dihadapinya) yang sehat.

Keluarga yang memiliki lansia harus punya kesabaran yang banyak untuk menghadapi ledakan kemarahan dan  kerewelan mereka. Layani dengan empati dan simpati, sayangi mereka dengan sepenuh hati.

Beberapa kiat menghadapi Lansia yang meledak kemarahannya:    
  • Berkomunikasi dengan lansia secara baik dan hangat, cari tahu penyebab tidak nyaman mereka.
  • Gali pengalaman menyenangkan mereka saat muda, suruh mereka bercerita dan Anda menjadi pendengar yang baik.
  • Ciptakan lingkungan yang menyenangkan, ajak lansia berjalan di lingkungan yang nyaman dan segar.
  • Temukan tempat yang menjadi kesenangan Lansia, seperti: gym, komunitas lansia, dan permainan  kesukaannya.
  • Pergi ke dokter untuk membantu mengobati rasa sakit lansia .Obat dan terapi dari dokter  membuat perasaan lansia nyaman dan diperhatikan oleh keluarga.
  • Bawa ke tempat ibadah, ajak mereka melakukan doa bersama agar hati menjadi tenang dan siap  mental untuk menerima takdirnya.
💬 Sayangilah kedua orang tua kita, sebagaimana mereka menyayangi kita sewaktu kecil.


 

Sunday, 12 January 2020

Makanan Untuk Lansia , Jangan Asal


   

        Makanan yang baik untuk lansia (lanjut usia) adalah makanan yang kaya nutrisi dan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. 

Berikut adalah beberapa contoh makanan yang direkomendasikan untuk lansia:

🍎 Buah-buahan dan sayuran:
Buah-buahan dan sayuran segar mengandung serat, vitamin, dan mineral penting. Pilih berbagai jenis buah-buahan dan sayuran dengan warna yang berbeda untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

🍎 Ikan:
Ikan seperti salmon, tuna, dan sarden mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Konsumsi ikan dua kali seminggu dapat memberikan manfaat yang baik.

🍎  Bijian utuh:
Pilih sereal, roti, dan pasta yang terbuat dari bijian utuh seperti gandum utuh, beras merah, atau oatmeal. Bijian utuh mengandung serat, vitamin B, dan mineral yang membantu menjaga pencernaan dan kesehatan jantung.

🍎 Protein sehat: 
Pilih sumber protein sehat seperti daging tanpa lemak, unggas, kacang-kacangan, dan produk kedelai seperti tahu dan tempe. Protein membantu menjaga massa otot dan kekuatan tubuh. 

🍎 Produk susu rendah lemak: 
Pilih susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak, atau keju rendah lemak sebagai sumber kalsium dan protein. Kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang.

🍎 Minyak sehat: 
Gunakan minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak kedelai dalam masakan Anda. Minyak sehat ini mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung.

 🍎 Air :
Selain makanan, penting juga bagi lansia untuk menjaga hidrasi yang cukup dengan minum air yang cukup sepanjang hari
 
🍎 Pola makan lansia
Aturan pola makan lansia yang paling penting adalah mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizinya. Mengonsumsi makanan kaya gizi dan nutrisi akan membantu lansia mendapatkan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, serta lemak yang mereka butuhkan. 

Asupan yang dibutuhkan lansia, antara lain:
  • Karbohidrat, seperti: oatmeal, roti  gandum, beras merah atau beras tumbuk
  • Protein, misal: tahu, tempe, ikan dan susu rendah lemak
  • Lemak sehat, contoh: kacang-kacangan, minyak kedelai, minyak jagung
  • Sayuran berwarna hijau atau jingga, misal: bayam, kangkung, wortel, brokoli, labu kuning, labu siam dan tomat
  • Buah-buahan,terdiri dari: pepaya, pisang, jeruk,  apel, semangka dan lain-lain

     Sedapat mungkin lansia mendapatkan makanan segar dan menghindari makanan yang menggunakan pengawet.