Illustrasi orang terserang stroke (canva.com) |
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, stroke memang menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia. Data ini dirilis pada tahun 2018, menunjukkan stroke menyumbang sekitar 14,3 persen dari total kematian di tanah air. Kondisi ini sangat memprihatinkan betapa pentingnya upaya pencegahan dan penanganan stroke di Indonesia. Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, sehingga sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel otak dan bahkan kematian.
Stroke disebabkan oleh dua hal, yaitu:
π Stroke Iskemik:
Terjadi ketika pembuluh darah yang menuju ke otak tersumbat oleh gumpalan darah atau bekuan darah (emboli) sehingga pasokan darah ke otak terhenti.
π Stroke Hemoragik:
Terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, sehingga darah mengalir ke dalam otak dan merusak jaringan otak.
Kejadian kedua jenis stroke ini dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti kesulitan berbicara, kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, serta kehilangan keseimbangan atau koordinasi. Stroke merupakan kondisi medis yang serius dan membutuhkan penanganan segera untuk mengurangi risiko kerusakan otak dan komplikasi yang mungkin terjadi.Stroke memang sering menyerang lansia. Faktanya, risiko terkena stroke meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Selain itu, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, dan penyakit jantung, juga lebih umum terjadi pada lansia.
Perhatikan tabel Prevalensi stroke di bawah ini
Sumber: Kemenkes |
Perbandingannya, orang yang berusia di atas 55 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena stroke dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Namun, stroke juga dapat terjadi pada orang yang lebih muda, terutama jika mereka memiliki faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, merokok, obesitas, atau riwayat keluarga dengan stroke, karena itu, penting bagi setiap orang, terlepas dari usia, untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko terkena stroke, seperti menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, tidak merokok, serta mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah.
Tanda-tanda seseorang mengalami stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena dan seberapa parah kerusakan otak yang terjadi.
Beberapa gejala stroke yang umum terjadi, antara lain:
π₯ Kesulitan berbicara atau bicara tidak jelas
π₯ Kesulitan memahami pembicaraan orang lain
π₯ Kelumpuhan atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki, biasanya pada satu sisi tubuh
π₯ Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
π₯ Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata
π₯ Pusing atau perasaan melayang
π₯ Nyeri kepala yang parah dan tiba-tiba
π₯ Mual atau muntah
Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala stroke, segera hubungi nomor darurat atau langsung ke rumah sakit terdekat. Setiap detik sangat berharga dalam penanganan stroke, dan penanganan segera dapat membantu mengurangi risiko kerusakan otak dan memperbaiki peluang pemulihan.
πIngat, cepat bertindak dapat menyelamatkan hidup! π
Beberapa cara untuk mencegah stroke, antara lain:
π Mengontrol tekanan darah:
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama stroke. Anda dapat mengontrol tekanan darah dengan menjaga berat badan yang sehat, mengikuti pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
π Berhenti merokok:
Merokok dapat meningkatkan risiko stroke. Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko stroke.
π Rutin berolahraga:
Olahraga teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan sirkulasi darah. Sebaiknya lakukan aktivitas fisik selama minimal 30 menit setiap hari.
π Mengikuti pola makan yang sehat:
Makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke. Konsumsilah makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula.
π Mengontrol diabetes:
Diabetes dapat meningkatkan risiko stroke. Anda dapat mengontrol diabetes dengan menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan mengikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Bila ada orang di sekitar Anda mengalami gejala stroke, segera hubungi nomor darurat atau langsung ke rumah sakit terdekat atau kalau ingin lengkap ke RS PON yang telah mengembangkan penanganan stroke secara komprehensif dan terpadu oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, yaitu dimulai dari penanganan pra hospital, hospital (Unit Gawat Darurat, Unit Stroke) sampai perawatan pasca hospital atau home care setelah pasien dipulangkan, termasuk upaya promotif dan preventif.Semoga kita semua terhindar dari bahaya stroke.
Catatan:
Rs PON
Alamat: MT Haryono No. Kav.11.RT 1/RW 6,Cawang,Kramat Jati,Jakarta timur,Jakarta 13630
Sumber:
https://www.stroke.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf