Sunday 19 May 2024

Cara lansia Menyampaikan Keluhan Penyakit kepada Dokter.

           Keluhan penyakit kepada dokter adalah deskripsi atau penjelasan yang diberikan oleh pasien kepada dokter mengenai gejala atau kondisi kesehatan yang sedang dialami. Keluhan ini bisa berupa rasa sakit, ketidaknyamanan, atau perubahan fisik atau fungsional lainnya yang dirasakan oleh pasien.

Tujuan dari menyampaikan keluhan penyakit kepada dokter adalah agar dokter dapat memahami kondisi kesehatan pasien secara lebih baik dan memberikan diagnosis yang akurat serta perawatan yang tepat. Dengan mendengarkan keluhan pasien, dokter dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk melakukan evaluasi klinis dan membuat rencana pengobatan yang sesuai.

Penyampaian keluhan penyakit pada dokter sangat penting.
(Sumber: foto LPC-Lansia)

Istilah medis yang merujuk pada keluhan pasien kepada dokter adalah "anamnesis" atau "riwayat penyakit". Ini mengacu pada proses di mana dokter mengumpulkan informasi mengenai gejala yang dirasakan oleh pasien, riwayat medis, riwayat penyakit keluarga, dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kondisi kesehatan pasien.

Selama anamnesis, dokter akan bertanya kepada pasien tentang gejala yang mereka rasakan, seperti rasa sakit, ketidaknyamanan, atau perubahan fisik lainnya. Dokter juga akan mencari informasi mengenai kapan gejala tersebut muncul, seberapa sering terjadi, faktor-faktor yang memperburuk atau memperbaiki gejala, serta riwayat medis pasien termasuk riwayat penyakit dalam keluarga dan pengobatan yang pernah dijalani.

Informasi yang dikumpulkan selama anamnesis sangat penting dalam membantu dokter membuat diagnosis yang akurat dan merencanakan perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien. Oleh karena itu, proses anamnesis merupakan salah satu langkah awal yang penting dalam setiap konsultasi medis.

       Menyampaikan keluhan sakit pada dokter dengan jelas dan terperinci sangat penting agar dokter dapat memberikan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai. 

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa  lansia ikuti:

Persiapkan diri:
Sebelum bertemu dengan dokter, pikirkan dengan seksama tentang keluhan Anda. Catat gejala-gejala yang Anda rasakan, kapan gejala tersebut muncul, dan apakah ada faktor-faktor tertentu yang memperburuk atau memperbaiki kondisi Anda.

Jangan menyembunyikan informasi:
Berikan dokter informasi yang jujur dan lengkap mengenai riwayat kesehatan Anda, termasuk kondisi medis sebelumnya, riwayat penyakit dalam keluarga, alergi obat, serta pengobatan atau suplemen apa pun yang Anda konsumsi.

Gunakan bahasa yang tepat: 
Jelaskan keluhan Anda dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh dokter. Hindari menggunakan istilah medis yang kompleks jika Anda tidak yakin tentang maknanya.

Sampaikan urutan kejadian: 
Ceritakan kepada dokter tentang kronologi gejala Anda. Mulai dari kapan Anda pertama kali merasakan gejala hingga gejala tersebut berkembang atau memburuk dari waktu ke waktu.

Jawab pertanyaan dokter: 
Dokter mungkin akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi Anda. Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur dan sebaik mungkin.

Jangan ragu untuk bertanya: 
Jika ada hal-hal yang tidak Anda mengerti atau Anda ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang kondisi Anda, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter. Dokter akan senang menjelaskan lebih lanjut dan memberikan informasi yang Anda perlukan.

Tetap tenang dan sabar: 
Menghadapi masalah kesehatan bisa membuat stres, tetapi usahakan untuk tetap tenang dan sabar selama konsultasi dengan dokter. Ini akan membantu Anda dalam menyampaikan keluhan Anda dengan lebih efektif.

Lansia harus tenang menghadapi masalah kesehatan.
(Sumber: foto LPC-Lansia)

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menyampaikan keluhan sakit Anda dengan lebih efektif kepada dokter dan memperoleh perawatan yang sesuai.       

Beberapa Kendala Mengapa Lansia Menyesatkan Dokternya

Takut:
Salah satu alasan orang-orang tua kita mengadakan pertunjukan seperti itu kepada para profesional medis adalah karena mereka takut. Mereka tidak ingin menghadapi kenyataan pemeriksaan yang buruk atau diagnosis baru karena berbagai alasan. Mendengar bahwa seseorang mengidap penyakit jantung, kanker, penyakit Parkinson atau beberapa bentuk demensia sudah cukup menyedihkan. 

Malu:
Rasa takut akan rasa malu juga merupakan motivator yang kuat. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang dari segala usia ragu untuk membagikan rincian lengkap yang relevan dengan kesehatan mereka kepada dokter karena takut dihakimi dan/atau dipermalukan. 

Penyangkalan:
Penyangkalan adalah alat alami dan ampuh bagi manusia. Hal ini sering kali membantu kita melewati situasi sulit sampai kita dapat secara emosional mengatasi suatu masalah dan mengatasinya. Dalam kasus orang yang sudah lanjut usia, ketika mereka pulang dari kunjungan dokter tanpa perkembangan besar apa pun, mereka berhasil menghindari bahaya.

Demensia dan Waktu Pertunjukan:
Menopang rasa takut dan penyangkalan, demensia dapat mempersulit janji temu dengan dokter, membuat keluarga yang merawatnya benar-benar bingung dan frustrasi. Para lansia yang menderita demensia stadium awal dan menengah kadang-kadang menggunakan seluruh energi mereka dan sisa kemampuan mereka untuk menunjukkan kinerja yang cukup meyakinkan bahwa mereka sepenuhnya waspada dan sadar. Fenomena ini biasa disebut dengan “waktu pertunjukan”. 

       Lansia sering kali memiliki tantangan tersendiri dalam menyampaikan keluhan penyakit kepada dokter. 

Beberapa kiat berikut dapat membantu mereka dalam proses tersebut:

Berikan waktu yang cukup: 
Lansia mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menyampaikan keluhan mereka. Berikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara tanpa terburu-buru atau menginterrupsi.

Berikan dukungan:
Banyak lansia mungkin merasa cemas atau tidak nyaman saat berbicara dengan dokter. Berikan dukungan emosional dan jangan ragu untuk menawarkan bantuan jika mereka kesulitan dalam menyampaikan keluhan mereka.

Gunakan bahasa yang sederhana: 
Hindari menggunakan istilah medis yang rumit dan gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh lansia. Berbicara dengan lambat dan jelas juga dapat membantu mereka dalam memahami apa yang Anda sampaikan.

Ajukan pertanyaan terbuka: 
Buat suasana yang terbuka dan ramah sehingga lansia merasa nyaman untuk berbicara tentang keluhan mereka. Ajukan pertanyaan terbuka yang memungkinkan mereka untuk menceritakan pengalaman mereka dengan lebih rinci.

Libatkan keluarga atau pendamping: 
Jika memungkinkan, mintalah keluarga atau pendamping lansia untuk ikut dalam konsultasi medis. Mereka dapat membantu dalam menyampaikan informasi tambahan atau memberikan dukungan tambahan kepada lansia.

Gunakan alat bantu komunikasi: 
Jika lansia memiliki kesulitan dalam berbicara atau mendengar, pertimbangkan untuk menggunakan alat bantu komunikasi seperti tulisan atau gambar untuk membantu mereka menyampaikan keluhan mereka dengan lebih jelas.

Dengarkan dengan empati: 
Dengarkan keluhan lansia dengan penuh perhatian dan empati. Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan kekhawatiran dan masalah kesehatan mereka.

Dengan memberikan dukungan dan memperhatikan kebutuhan komunikasi khusus lansia, Anda dapat membantu mereka dalam menyampaikan keluhan penyakit kepada dokter dengan lebih efektif.





Sumber:











No comments:

Post a Comment