Thursday 12 September 2024

Usia Bukan Halangan: Cara Merawat Jantung dan Pembuluh Darah di Masa Tua

        Sistem peredaran darah pada tubuh manusia, atau sistem kardiovaskular, adalah sistem yang bertanggung jawab untuk mengangkut darah, oksigen, nutrisi, hormon, dan zat-zat lain ke seluruh tubuh, serta membuang limbah metabolik seperti karbon dioksida. Sistem ini memastikan bahwa setiap sel dalam tubuh mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup, serta membantu menjaga keseimbangan suhu tubuh dan pH.

Perubahan sistem kardiovaskular terjadi pada Senior.
(Sumber: foto Wasih)
Komponen utama dari sistem peredaran darah adalah:
1. Jantung: Organ utama yang berfungsi sebagai pompa untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

2. Pembuluh darah: Jaringan pembuluh yang terdiri dari:
  • Arteri: Membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
  • Vena: Mengangkut darah yang kaya karbon dioksida dan limbah dari tubuh kembali ke jantung.
  • Kapiler: Pembuluh kecil yang menghubungkan arteri dan vena, tempat pertukaran oksigen, nutrisi, dan limbah antara darah dan sel-sel tubuh.
3. Darah: Cairan yang mengalir melalui pembuluh darah, yang terdiri dari:
  • Sel darah merah: Membawa oksigen d ari paru-paru ke seluruh tubuh.
  • Sel darah putih: Melawan infeksi dan penyakit.
  • Plasma: Bagian cairan darah yang membawa nutrisi, hormon, dan zat-zat lainnya.
  • Trombosit: Membantu proses pembekuan darah.
Sistem ini dibagi menjadi dua sirkulasi:
  • Sirkulasi sistemik: Mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh dan membawa darah yang sudah kekurangan oksigen kembali ke jantung.
  • Sirkulasi pulmonal: Mengalirkan darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida.
Fungsi utama sistem peredaran darah adalah memastikan pasokan oksigen dan nutrisi yang stabil ke semua organ dan jaringan tubuh, serta menjaga keseimbangan cairan dan suhu tubuh.

       Seiring bertambahnya usia, terjadi beberapa perubahan pada sistem peredaran darah pada orang lanjut usia (senior). Perubahan ini bisa memengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah, yang berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan kardiovaskular. 

Beberapa perubahan umum yang terjadi:
1. Penurunan Elastisitas Pembuluh Darah
Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah, terutama arteri, menjadi lebih kaku dan kurang elastis. Kondisi ini disebut aterosklerosis. Dinding arteri menebal karena penumpukan plak, yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lain. Ini menyebabkan peningkatan tekanan darah dan membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

2. Penurunan Fungsi Jantung
Jantung pada usia lanjut mengalami penurunan dalam kemampuan untuk memompa darah secara efisien. Otot jantung bisa menebal, membuatnya lebih sulit untuk mengisi dan memompa darah dengan baik. Kecepatan denyut jantung saat beristirahat mungkin tidak banyak berubah, tetapi jantung membutuhkan waktu lebih lama untuk meningkatkan kecepatan denyut ketika seseorang beraktivitas atau stres.

3. Peningkatan Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Karena kekakuan arteri dan perubahan dalam fungsi jantung, banyak orang lanjut usia mengalami tekanan darah tinggi. Hipertensi pada usia tua sering kali berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit ginjal.

4. Penurunan Aliran Darah ke Organ-Organ
Seiring bertambahnya usia, aliran darah ke berbagai organ, termasuk otak, ginjal, dan otot-otot, dapat berkurang. Ini disebabkan oleh penurunan elastisitas pembuluh darah dan kapasitas jantung untuk memompa darah dengan kuat. Kurangnya aliran darah ini dapat berkontribusi pada masalah seperti gangguan kognitif, penurunan fungsi ginjal, atau kelemahan otot.

5. Perubahan pada Katup Jantung
Katup jantung yang bertugas memastikan aliran darah satu arah juga bisa mengalami perubahan terkait usia. Katup menjadi lebih tebal dan kaku, yang dapat menyebabkan stenosis aorta atau regurgitasi katup, di mana katup jantung tidak berfungsi dengan baik.

6. Penurunan Respons terhadap Stres Fisik
Jantung orang tua kurang mampu merespons stres fisik atau aktivitas berat dengan cepat. Ini disebabkan oleh berkurangnya respons simpatis, yang mengatur kecepatan dan kekuatan denyut jantung. Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih lambat untuk beradaptasi terhadap kebutuhan oksigen yang lebih besar selama aktivitas.

7. Risiko Gumpalan Darah (Trombosis)
Darah cenderung lebih mudah menggumpal pada usia lanjut, yang meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah, atau trombosis. Ini dapat menyebabkan deep vein thrombosis (DVT) atau emboli paru, yang berbahaya jika tidak ditangani.

8. Penurunan Volume Darah
Volume darah total bisa menurun seiring bertambahnya usia, yang mengurangi kemampuan tubuh untuk mengangkut oksigen dan nutrisi secara efisien ke jaringan.

Dampak Perubahan Ini:
Perubahan-perubahan ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan pemeriksaan medis rutin, guna memantau kesehatan kardiovaskular pada usia lanjut.

       Perubahan pada sistem peredaran darah pada senior dapat memicu berbagai penyakit, terutama karena jantung dan pembuluh darah menjadi kurang efisien seiring bertambahnya usia. 

Beberapa penyakit yang umum muncul akibat perubahan tersebut:
1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
  • Deskripsi: Hipertensi merupakan kondisi di mana tekanan darah di arteri meningkat secara kronis. Pada orang lanjut usia, kekakuan arteri dan penumpukan plak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
  • Risiko: Hipertensi yang tidak terkontrol meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
2. Aterosklerosis
  • Deskripsi: Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan arteri karena penumpukan plak (lemak, kolesterol, dan zat lain) di dinding arteri. Ini menyebabkan aliran darah ke organ dan jaringan berkurang.
  • Risiko: Aterosklerosis meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.
3. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
  • Deskripsi: Penyakit jantung koroner terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung tersumbat oleh plak, menyebabkan aliran darah yang kurang ke jantung.
  • Gejala: Nyeri dada (angina), sesak napas, dan kelelahan. Jika plak pecah, dapat menyebabkan serangan jantung.
  • Risiko: Penyakit ini bisa menyebabkan gagal jantung atau serangan jantung mendadak.
4. Gagal Jantung
  • Deskripsi: Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ini sering terjadi akibat kerusakan jantung yang diakibatkan oleh hipertensi, penyakit jantung koroner, atau serangan jantung.
  • Gejala: Sesak napas, kelelahan, pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki (edema), dan penambahan berat badan akibat retensi cairan.
  • Risiko: Gagal jantung kronis dapat mengurangi kualitas hidup dan menyebabkan komplikasi serius seperti aritmia atau kematian mendadak.
5. Aritmia
  • Deskripsi: Aritmia adalah gangguan irama jantung, di mana jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Ini bisa terjadi karena perubahan dalam sistem listrik jantung seiring bertambahnya usia.
  • Gejala: Jantung berdebar-debar, pusing, sesak napas, dan bahkan kehilangan kesadaran.
  • Risiko: Aritmia seperti fibrilasi atrium dapat meningkatkan risiko stroke dan gagal jantung.
6. Penyakit Katup Jantung
  • Deskripsi: Dengan bertambahnya usia, katup jantung dapat mengalami penebalan, kekakuan, atau penyempitan, yang menghambat aliran darah yang normal. Salah satu jenis umum adalah stenosis aorta, di mana katup aorta menyempit.
  • Gejala: Sesak napas, nyeri dada, pusing, dan kelelahan.
  • Risiko: Jika tidak diobati, penyakit katup jantung dapat menyebabkan gagal jantung dan masalah kesehatan serius lainnya.
7. Stroke
  • Deskripsi: Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus, baik oleh pembekuan darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Hipertensi dan aterosklerosis adalah faktor risiko utama pada usia lanjut.
  • Gejala: Kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, kebingungan, penglihatan kabur, dan kehilangan keseimbangan.
  • Risiko: Stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang atau kematian.
8. Penyakit Arteri Perifer
  • Deskripsi: Penyakit arteri perifer terjadi ketika arteri yang mengirimkan darah ke tungkai menyempit akibat aterosklerosis. Ini mengurangi aliran darah ke kaki dan menyebabkan rasa sakit saat berjalan (klaudikasio).
  • Gejala: Nyeri atau kram di kaki saat berjalan, luka pada kaki yang sulit sembuh, dan perubahan warna kulit pada kaki.
  • Risiko: Penyakit ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan amputasi jika aliran darah ke kaki sangat berkurang.
9. Trombosis Vena Dalam (DVT)
  • Deskripsi: DVT adalah pembentukan bekuan darah di vena dalam, biasanya di kaki. Risiko meningkat dengan bertambahnya usia karena penurunan aktivitas fisik dan perubahan dalam sifat pembekuan darah.
  • Gejala: Pembengkakan, nyeri, kemerahan, dan hangat pada tungkai yang terkena.
  • Risiko: Bekuan darah bisa lepas dan bergerak ke paru-paru, menyebabkan emboli paru, yang merupakan kondisi yang mengancam nyawa.
10. Aneurisma Aorta
  • Deskripsi: Aneurisma aorta terjadi ketika dinding arteri aorta melemah dan membentuk tonjolan. Jika aneurisma ini pecah, bisa menyebabkan perdarahan internal yang berbahaya.
  • Gejala: Sering kali tidak menunjukkan gejala sampai pecah. Ketika pecah, dapat menyebabkan nyeri tiba-tiba di perut atau punggung, pusing, dan tekanan darah rendah.
  • Risiko: Pecahnya aneurisma aorta merupakan kondisi darurat medis yang bisa berakibat fatal.
Pencegahan dan Pengelolaan
Perubahan pada sistem peredaran darah pada senior memang tidak dapat dihindari sepenuhnya, tetapi risiko penyakit-penyakit ini dapat dikurangi melalui gaya hidup sehat seperti:
  • Menjaga diet seimbang rendah lemak dan garam
  • Melakukan olahraga teratur
  • Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
  • Mengelola stres
  • Mengikuti pengobatan yang diresepkan dokter, terutama untuk kondisi seperti hipertensi atau diabetes
  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi masalah kardiovaskular lebih awal.
Dengan cara ini, senior dapat mempertahankan kesehatan sistem peredaran darahnya dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.

       Untuk mengurangi dampak perubahan pada sistem peredaran darah pada senior, penting untuk mengadopsi pola makan yang mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah. Makanan yang kaya nutrisi, rendah lemak jenuh, serta tinggi serat dan antioksidan dapat membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, mengurangi tekanan darah, serta mencegah penumpukan plak di arteri. 

Berikut adalah makanan yang baik untuk kesehatan sistem peredaran darah pada senior:
1. Ikan Berlemak
  • Contoh: Salmon, makarel, sarden, dan tuna.
  • Manfaat: Ikan berlemak kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), dan mengurangi peradangan di pembuluh darah. Omega-3 juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko aritmia serta penyakit jantung.
2. Buah-buahan
  • Contoh: Blueberry, stroberi, apel, jeruk, pisang, dan anggur.
  • Manfaat: Buah-buahan kaya akan serat, vitamin C, kalium, dan antioksidan seperti flavonoid. Nutrisi ini membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, menurunkan tekanan darah, serta menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.
3. Sayuran Hijau
  • Contoh: Bayam, kale, brokoli, dan kangkung.
  • Manfaat: Sayuran hijau kaya akan nitrat alami yang membantu memperlebar pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan aliran darah. Mereka juga mengandung antioksidan, serat, dan vitamin K yang mendukung kesehatan pembuluh darah dan jantung.
4. Biji-bijian Utuh
  • Contoh: Oatmeal, quinoa, barley, beras merah, dan gandum utuh.
  • Manfaat: Biji-bijian utuh mengandung serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Mereka juga mengandung magnesium yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Mengonsumsi biji-bijian utuh secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
5. Kacang-kacangan dan Biji-bijian
  • Contoh: Almond, kenari, biji chia, dan biji rami.
  • Manfaat: Kacang-kacangan dan biji-bijian kaya akan lemak sehat, serat, dan protein. Almond dan kenari, misalnya, mengandung asam lemak omega-3 dan antioksidan yang dapat membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan menurunkan kolesterol. Biji chia dan biji rami juga kaya serat dan membantu menurunkan peradangan dalam tubuh.
6. Minyak Zaitun
  • Manfaat: Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan polifenol yang dapat membantu menurunkan kolesterol LDL serta melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif. Penggunaan minyak zaitun dalam masakan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
7. Legum (Kacang-kacangan)
  • Contoh: Kacang hitam, kacang merah, lentil, dan buncis.
  • Manfaat: Legum kaya akan protein nabati, serat, dan mineral seperti kalium dan magnesium. Mereka dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengontrol kadar gula darah, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
8. Teh Hijau
  • Manfaat: Teh hijau kaya akan antioksidan flavonoid yang dapat membantu memperbaiki fungsi pembuluh darah, mengurangi peradangan, serta menurunkan risiko aterosklerosis dan hipertensi. Minum teh hijau secara teratur juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
9. Dark Chocolate (Cokelat Hitam)
  • Manfaat: Cokelat hitam yang mengandung setidaknya 70% kakao kaya akan flavonoid, sejenis antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung. Mengonsumsi dark chocolate dalam jumlah kecil secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah.
10. Bawang Putih
  • Manfaat: Bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, dan menghambat penumpukan plak di pembuluh darah. Mengonsumsi bawang putih secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
11. Alpukat
  • Manfaat: Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL. Selain itu, alpukat mengandung kalium yang baik untuk mengatur tekanan darah.
12. Produk Susu Rendah Lemak
  • Contoh: Susu skim, yogurt rendah lemak, dan keju rendah lemak.
  • Manfaat: Produk susu rendah lemak mengandung kalsium dan vitamin D yang penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Mengonsumsi produk susu rendah lemak dapat membantu mengontrol tekanan darah.
13. Tomat
  • Manfaat: Tomat mengandung likopen, antioksidan yang kuat, serta vitamin C dan kalium. Likopen dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan melindungi pembuluh darah dan jantung dari kerusakan oksidatif.
14. Makanan Kaya Kalium
  • Contoh: Pisang, kentang, ubi jalar, dan jeruk.
  • Manfaat: Kalium berperan penting dalam mengontrol tekanan darah dengan membantu menetralkan efek natrium dalam tubuh. Makanan kaya kalium membantu menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah yang sehat.
15. Rempah-rempah Sehat
  • Contoh: Kunyit, jahe, dan kayu manis.
  • Manfaat: Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk pembuluh darah. Mengonsumsi rempah-rempah ini juga dapat membantu meningkatkan aliran darah dan menjaga kesehatan jantung.

Kiat-kiat Tambahan:
  • Batasi Asupan Garam: Terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya batasi asupan garam, terutama dari makanan olahan.
  • Hindari Lemak Jenuh dan Lemak Trans: Kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging merah berlemak, mentega, dan makanan gorengan, serta hindari lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan.
  • Minum Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup penting untuk menjaga aliran darah yang baik dan kesehatan jantung.
  • Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu senior menjaga kesehatan sistem peredaran darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular yang serius.




Sumber:

https://medicine.tufts.edu/news-events/news/what-happens-our-cardiovascular-system-we-age 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7021646/

https://medlineplus.gov/ency/article/004006.htm

https://www.msdmanuals.com/home/heart-and-blood-vessel-disorders/biology-of-the-heart-and-blood-vessels/effects-of-aging-on-the-heart-and-blood-vessels

https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCRESAHA.111.246876

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2667032124000106

https://derangedphysiology.com/main/cicm-primary-exam/required-reading/cardiovascular-system 

No comments:

Post a Comment