Friday 27 September 2024

Waspada! Jenis Sakit Kepala Ini Mengintai Para Senior

        Pada  Senior, sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan penting untuk mengenali jenis-jenisnya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. 

Sakit kepala pada Senior perlu diwaspadai.
(Sumber: foto LPC)
Beberapa jenis sakit kepala yang umum dialami oleh  Senior:
  1. Sakit Kepala Tegang (Tension Headache)
    Jenis sakit kepala ini paling umum, ditandai dengan rasa nyeri tumpul atau tertekan di kedua sisi kepala. Pada  Senior, faktor-faktor seperti stres, kelelahan, atau postur tubuh yang buruk bisa memicunya.

  2. Migrain
    Migrain pada  Senior mungkin berbeda dari migrain pada orang yang lebih muda.  Senior mungkin mengalami aura tanpa sakit kepala atau "migrain tanpa sakit kepala," yang berupa gangguan penglihatan seperti kilatan cahaya, diikuti oleh sakit kepala.

  3. Sakit Kepala Cluster (Cluster Headache)
    Sakit kepala ini sangat intens, biasanya terjadi di sekitar atau di belakang satu mata dan dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Cluster headache lebih jarang terjadi pada  Senior, tetapi ketika muncul, sangat menyakitkan.

  4. Sakit Kepala Akibat Hipertensi
    Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan sakit kepala, terutama di bagian belakang kepala atau leher. Pada lansia, hipertensi adalah penyebab umum sakit kepala.

  5. Sakit Kepala Pasca-trauma (Post-traumatic Headache)
     Senior yang pernah mengalami cedera kepala, bahkan yang ringan, dapat mengalami sakit kepala kronis setelahnya. Ini bisa terjadi beberapa hari atau bahkan minggu setelah cedera.

  6. Sakit Kepala Akibat Penggunaan Obat Berlebihan (Medication Overuse Headache)
    Senioryang sering mengonsumsi obat pereda nyeri mungkin mengalami sakit kepala karena penggunaan obat yang berlebihan. Hal ini umum pada Senior yang mengelola berbagai kondisi kesehatan dengan banyak obat.

  7. Sakit Kepala Sinus (Sinus Headache)
    Infeksi atau peradangan pada sinus dapat menyebabkan sakit kepala di daerah sekitar dahi, mata, dan pipi. Pada  Senior, sinusitis kronis atau alergi bisa memicu jenis sakit kepala ini.

  8. Sakit Kepala Sekunder
    Pada  Senior, sakit kepala juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan serius seperti stroke, tumor otak, infeksi otak (misalnya meningitis), atau gangguan pembuluh darah seperti aneurisma.

Jika sakit kepala sering terjadi atau semakin parah, penting bagi  Senior untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengevaluasi penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan pengobatan yang sesuai.

       Ciri-ciri sakit kepala pada  Senior bisa berbeda dari yang dialami orang yang lebih muda, dan sering kali terkait dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya. 

Beberapa ciri sakit kepala pada  Senior yang perlu diperhatikan:

1. Lokasi Nyeri

  • Sakit Kepala Tegang: Nyeri biasanya tumpul atau terasa seperti ada tekanan di kedua sisi kepala.
  • Migrain: Nyeri sering kali berdenyut di satu sisi kepala, tetapi pada lansia, migrain bisa lebih ringan atau bahkan tanpa rasa sakit, hanya muncul dalam bentuk gangguan visual (aura).
  • Sakit Kepala Sinus: Nyeri sering dirasakan di dahi, sekitar mata, pipi, atau di bagian belakang kepala.

2. Durasi Sakit Kepala

  • Migrain pada  Senior cenderung lebih singkat dibandingkan pada orang yang lebih muda.
  • Sakit Kepala Tegang: Bisa berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
  • Cluster Headache: Serangan sakit kepala yang sangat intens, tetapi sering datang dan pergi dalam waktu singkat (15 menit hingga beberapa jam) dalam periode tertentu.

3. Frekuensi

  • Pada  Senior, sakit kepala bisa menjadi lebih sering atau kronis, terutama jika disebabkan oleh kondisi seperti hipertensi, gangguan pembuluh darah, atau penggunaan obat yang berlebihan.

4. Jenis Rasa Sakit

  • Tumpul atau Tertekan: Sakit kepala tegang biasanya ditandai dengan nyeri tumpul atau rasa seperti kepala sedang ditekan.
  • Nyeri Berdenyut: Biasanya muncul pada migrain atau sakit kepala vaskular.
  • Nyeri Tajam dan Intens: Sakit kepala cluster ditandai dengan rasa nyeri yang sangat tajam di sekitar atau di belakang mata.

5. Gejala Penyerta

  • Migrain:  Senior dengan migrain mungkin mengalami aura (gangguan visual seperti kilatan cahaya) tanpa diikuti sakit kepala yang parah.
  • Penglihatan Kabur atau Penglihatan Ganda: Sakit kepala yang disertai dengan masalah penglihatan bisa menjadi tanda gangguan serius seperti stroke.
  • Mual atau Muntah: Biasanya terjadi pada migrain, meski gejala ini lebih jarang pada lansia.
  • Nyeri pada Leher: Sakit kepala yang berhubungan dengan hipertensi atau cedera kepala bisa disertai dengan nyeri pada leher atau belakang kepala.

6. Pemicu Khusus

  • Pada  Senior, sakit kepala bisa dipicu oleh kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Bahkan perubahan postur, dehidrasi, dan gangguan tidur bisa menjadi pemicu.

7. Perubahan Pola Sakit Kepala

  • Pada  Senior, jika pola sakit kepala berubah (misalnya, dari sakit kepala yang jarang menjadi sering atau dari ringan menjadi sangat menyakitkan), ini bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius, seperti tumor otak, stroke, atau aneurisma.

8. Reaksi terhadap Pengobatan

  •  Senioryang terlalu sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit mungkin mengalami sakit kepala rebound atau sakit kepala akibat penggunaan obat berlebihan (medication overuse headache).

      Sakit kepala yang terasa seperti ditusuk-tusuk biasanya berkaitan dengan beberapa jenis kondisi berikut:

1. Sakit Kepala Cluster (Cluster Headache)

  • Deskripsi: Rasa sakit yang sangat intens, tajam, dan sering digambarkan seperti ditusuk-tusuk di sekitar atau di belakang satu mata. Nyeri ini sering muncul di satu sisi kepala dan bisa menyebar ke area lain di wajah, kepala, atau leher.
  • Durasi: Biasanya berlangsung antara 15 menit hingga 3 jam, tetapi bisa datang berulang kali dalam sehari selama beberapa minggu atau bulan (fase cluster).
  • Gejala Penyerta: Biasanya disertai dengan mata berair, hidung tersumbat atau berair di sisi yang sakit, serta kelopak mata yang turun.

2. Sakit Kepala Neuralgia Trigeminal (Trigeminal Neuralgia)

  • Deskripsi: Kondisi ini melibatkan nyeri wajah yang intens dan tajam, seperti ditusuk-tusuk atau tersetrum. Rasa sakit ini biasanya muncul di satu sisi wajah dan dapat dipicu oleh aktivitas sehari-hari, seperti menyentuh wajah, mengunyah, atau berbicara.
  • Durasi: Nyeri muncul secara mendadak dan berlangsung beberapa detik hingga menit, tetapi dapat terjadi berulang kali dalam sehari.
  • Gejala Penyerta: Nyeri sering kali terbatas pada area wajah, rahang, atau sekitar mata.

3. Sakit Kepala Petir (Thunderclap Headache)

  • Deskripsi: Ini adalah sakit kepala yang tiba-tiba muncul dengan rasa sakit yang sangat parah, tajam, dan intens, sering digambarkan seperti ditusuk atau dipukul keras. Thunderclap headache bisa menjadi tanda kondisi medis serius seperti aneurisma pecah, stroke, atau perdarahan otak.
  • Durasi: Rasa sakit memuncak dalam waktu kurang dari satu menit dan bisa berlangsung selama 5 menit hingga 1 jam.
  • Gejala Penyerta: Mual, muntah, perubahan kesadaran, atau gangguan penglihatan sering kali menyertai sakit kepala ini.

4. Sakit Kepala Ice Pick (Primary Stabbing Headache)

  • Deskripsi: Sakit kepala ini dikenal karena sensasi nyeri tajam seperti ditusuk dengan es pick (alat pengiris es). Rasa sakitnya biasanya singkat, berlangsung hanya beberapa detik, tetapi bisa terjadi berulang kali di tempat yang berbeda di kepala.
  • Durasi: Setiap tusukan berlangsung beberapa detik, tetapi bisa berulang beberapa kali dalam sehari.
  • Gejala Penyerta: Biasanya tidak disertai dengan gejala lain dan bisa terjadi tanpa peringatan.

5. Migrain dengan Aura

  • Deskripsi: Beberapa penderita migrain mengalami sensasi seperti ditusuk-tusuk pada satu sisi kepala, terutama selama fase aura sebelum sakit kepala dimulai.
  • Durasi: Migrain bisa berlangsung dari 4 hingga 72 jam, tetapi sensasi seperti ditusuk biasanya terjadi pada fase awal atau selama serangan.
  • Gejala Penyerta: Aura visual seperti kilatan cahaya, penglihatan kabur, atau bintik-bintik gelap, serta mual dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

Jika sakit kepala terasa seperti ditusuk-tusuk dan terjadi sering atau mendadak, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Beberapa jenis sakit kepala ini bisa menjadi tanda kondisi yang serius dan membutuhkan penanganan medis segera.

       Beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi sakit kepala pada  Senior sebelum berkonsultasi ke dokter:

1. Istirahat di Tempat yang Tenang dan Gelap

  •  Senior yang mengalami sakit kepala sebaiknya beristirahat di tempat yang tenang dan minim cahaya. Cahaya terang dan suara bising bisa memperburuk sakit kepala, terutama pada migrain.
  • Usahakan untuk berbaring dengan posisi nyaman, hindari menekan kepala atau leher.

2. Kompres Dingin atau Hangat

  • Kompres Dingin: Untuk sakit kepala migrain atau nyeri di dahi, menggunakan kompres dingin di area yang sakit bisa membantu meredakan nyeri.
  • Kompres Hangat: Jika sakit kepala disebabkan oleh ketegangan otot atau leher kaku, kompres hangat di belakang leher atau di pelipis bisa membantu meredakan ketegangan dan nyeri.

3. Hidrasi yang Cukup

  • Dehidrasi adalah penyebab umum sakit kepala, terutama pada  Senior. Pastikan untuk memberikan air putih atau minuman elektrolit secara perlahan jika mereka tidak cukup minum sebelumnya. Hindari minuman berkafein atau beralkohol.

4. Peregangan atau Relaksasi Otot

  • Jika sakit kepala dipicu oleh ketegangan otot di leher atau bahu, lembutkan otot dengan melakukan peregangan ringan atau pijatan lembut. Teknik pernapasan dalam atau meditasi juga bisa membantu relaksasi.
  •  Senior yang sering duduk lama bisa mencoba melakukan latihan leher atau mengubah posisi tubuh untuk mengurangi ketegangan.

5. Periksa Kadar Gula Darah

  • Jika  Senior penderita diabetes mengalami sakit kepala, periksa kadar gula darahnya. Kadar gula yang terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia) dapat menyebabkan sakit kepala. Jika kadar gula terlalu rendah, segera berikan makanan atau minuman manis untuk menaikkan kadar gula darah.

6. Konsumsi Obat Pereda Nyeri yang Aman

  • Jika tidak ada kontraindikasi medis, lansia dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang umum digunakan seperti parasetamol atau ibuprofen, sesuai dosis yang dianjurkan. Namun, hindari konsumsi obat secara berlebihan, karena bisa menyebabkan sakit kepala rebound.
  •  Senior yang memiliki riwayat masalah ginjal, hati, atau lambung harus berhati-hati dalam penggunaan obat ini dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

7. Atur Pernapasan dan Kelola Stres

  • Stres dan kecemasan bisa memicu atau memperburuk sakit kepala. Ajari  Senior teknik pernapasan dalam atau latihan relaksasi sederhana untuk membantu meredakan ketegangan.
  • Teknik pernapasan lambat dan dalam dapat membantu menurunkan tekanan darah dan membuat tubuh lebih rileks.

8. Periksa Tekanan Darah

  •  Senior yang memiliki riwayat hipertensi sebaiknya memeriksa tekanan darah jika sakit kepala muncul secara mendadak atau terasa intens. Jika tekanan darah sangat tinggi (lebih dari 180/120 mmHg), segera konsultasikan ke dokter atau rumah sakit terdekat.

9. Tidur atau Beristirahat yang Cukup

  • Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas bisa menjadi penyebab sakit kepala. Pastikan  Senior memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta beristirahat ketika merasa lelah.

10. Hindari Pemicu Sakit Kepala

  • Jika  Senior sudah mengenali pemicu sakit kepala, seperti makanan tertentu (keju, cokelat, atau kafein), stres, atau cahaya terang, pastikan untuk menghindari pemicu-pemicu tersebut.

11. Pantau Gejala

  • Pantau apakah sakit kepala disertai gejala serius lain, seperti penglihatan kabur, bicara cadel, kebingungan, kehilangan kesadaran, atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh. Jika ya, segera cari bantuan medis darurat karena ini bisa menjadi tanda stroke atau kondisi serius lainnya.

12. Posisi Tidur atau Duduk yang Nyaman

  • Pastikan  Senior duduk atau tidur dalam posisi yang nyaman, terutama jika sakit kepala disebabkan oleh postur tubuh yang buruk. Gunakan bantal untuk mendukung kepala dan leher dalam posisi yang netral dan tidak tegang.

Pertolongan pertama ini dapat membantu meredakan sakit kepala pada  Senior sebelum mereka mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Namun, jika sakit kepala berlanjut atau memburuk, penting untuk segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika sakit kepala disertai gejala-gejala serius seperti gangguan penglihatan, muntah, atau pingsan.




Sumber:

https://www.webmd.com/migraines-headaches/geriatric-headaches

https://www.griswoldcare.com/blog/what-causes-bad-headaches-in-elderly-adults/

https://practicalneurology.com/articles/2023-may-june/headache-in-older-adults

https://www.grandoaksdc.org/headaches-in-seniors/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6410655/

https://americanheadachesociety.org/wp-content/uploads/2021/04/AHS-First-Contact-Migraine-in-the-Elderly.pdf

https://www1.racgp.org.au/ajgp/2021/october/headache-in-the-elderly


No comments:

Post a Comment