Monday, 26 June 2023

Kombinasi Penyakit Pada lansia, Lengkap Sudah Penderitaan

           Penampilan penyakit pada lansia sering berbeda dengan orang dewasa muda, karena penyakit pada lansia merupakan kombinasi dari kelainan-kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap luka (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Pemeriksaan rutin kesehatan lansia menjauhkan dari kombinasi penyakit
( Sumber: foto grup pensiunan pengawas purna)
Lansia memang sangat rentan, kena satu penyakit saja sudah merepotkan dan menderita apalagi kombinasi  dua penyakit, tiga penyakit atau lebih tentu saja lengkap sudah penderitaannya.

Beberapa alasan mengapa lansia lebih rentan terhadap kombinasi beberapa penyakit. Beberapa faktor yang berkontribusi meliputi:

😊 Proses Penuaan:

Penuaan alami dapat menyebabkan perubahan dalam berbagai sistem tubuh. Sistem kekebalan tubuh dan kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan seluler dapat menurun seiring bertambahnya usia. Ini dapat membuat lansia lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

😊 Kumulatifnya Faktor Risiko:

Seiring bertambahnya usia, lansia cenderung memiliki lebih banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan perkembangan penyakit. Misalnya, mereka mungkin memiliki riwayat merokok, paparan terhadap lingkungan yang berbahaya, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Faktor-faktor ini, jika terakumulasi seiring waktu, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada lansia.

😊 Penurunan Fungsi Sistem Tubuh: 

Lansia juga dapat mengalami penurunan fungsi organ dan sistem tubuh tertentu. Misalnya, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan rentan terhadap infeksi dan penyakit auto imun. Penurunan fungsi kardiovaskular dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Penurunan fungsi metabolisme dapat menyebabkan risiko diabetes dan gangguan metabolik lainnya.

😊 Efek Samping Obat:

Lansia sering mengonsumsi beberapa obat untuk mengelola kondisi kesehatan mereka. Efek samping obat atau interaksi obat dapat terjadi, terutama jika lansia mengonsumsi beberapa obat sekaligus. Ini dapat mempengaruhi keseimbangan dan kesehatan sistem tubuh, meningkatkan risiko pengembangan penyakit atau komplikasi.

Gaya hidup sehat menjauhkan dari kombinasi penyakit kepada lansia
(Sumber: foto grup pensiunan 49 ceria )

😊 Faktor Genetik dan Genomik:

Beberapa penyakit memiliki faktor genetik yang dapat meningkatkan risiko terjadinya pada lansia. Kombinasi genetik tertentu dapat membuat individu lebih rentan terhadap beberapa penyakit pada saat yang sama.

            πŸ’¬   Karena beberapa faktor di atas, lansia sering kali menghadapi kombinasi beberapa penyakit. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk menjaga kesehatan secara holistik, melibatkan perawatan yang terkoordinasi, mengadopsi gaya hidup sehat, dan mengikuti perencanaan perawatan yang disarankan oleh dokter untuk mengelola dan mencegah komplikasi penyakit.

Beberapa kombinasi dua penyakit yang umum terjadi pada lansia (orang tua usia lanjut):

😈 Penyakit Jantung dan Hipertensi:

Lansia rentan terhadap penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

😈 Diabetes dan Penyakit Ginjal:

Diabetes melitus tipe 2 umum terjadi pada lansia. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit ginjal.

😈 Penyakit Parkinson dan Osteoartritis:

Penyakit Parkinson dan osteoartritis adalah penyakit degeneratif yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia.

😈 Demensia dan Penyakit Alzheimer:

Demensia, termasuk penyakit Alzheimer, sering terjadi pada lansia. Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan ingatan.

😈 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Asma:

PPOK dan asma dapat mempengaruhi fungsi pernapasan pada lansia.

😈 Osteoporosis dan Artritis Reumatoid:

Osteoporosis adalah kehilangan massa tulang yang umum terjadi pada lansia, sedangkan arthritis reumatoid adalah penyakit auto imun yang dapat menyebabkan peradangan pada sendi.

😈 Kanker dan Penyakit Kardiovaskular: 

Risiko kanker meningkat seiring bertambahnya usia, dan lansia juga berisiko terkena penyakit kardiovaskular.

😈 Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran: 

Lansia sering mengalami masalah penglihatan seperti katarak dan degenerasi makula, serta gangguan pendengaran seperti tuli presbiakusis.

😈 Depresi dan Kecemasan: 

Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia.

Contoh kombinasi tiga penyakit yang umum terjadi pada lansia:

😈 Penyakit Jantung, Diabetes, dan Hipertensi: 

Penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner sering kali terkait dengan diabetes dan hipertensi pada lansia. Diabetes dapat mempengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah, sedangkan hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung.

😈 Demensia, Osteoporosis, dan Gangguan Penglihatan:

Lansia dengan demensia, seperti penyakit Alzheimer, sering mengalami masalah kesehatan lainnya. Osteoporosis, yang menyebabkan kepadatan tulang berkurang, dan gangguan penglihatan seperti katarak atau degenerasi makula, adalah masalah umum pada lansia dengan demensia.

😈 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Artritis, dan Depresi:

Lansia sering menghadapi kombinasi penyakit paru seperti PPOK, masalah sendi seperti artritis, dan masalah kesehatan mental seperti depresi. Ketiga kondisi ini dapat saling mempengaruhi dan memperburuk kualitas hidup lansia.

          πŸ’­ Kombinasi penyakit pada lansia dapat bervariasi secara individual. Setiap individu dapat memiliki kombinasi penyakit yang unik, dan penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Mencegah kombinasi penyakit pada lansia melibatkan upaya untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mencegah kombinasi dua penyakit pada lansia:

🍏 Mengadopsi pola makan sehat:

Konsumsi makanan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan produk susu rendah lemak. Hindari makanan olahan, makanan manis, dan makanan tinggi garam.

🍏 Aktif secara fisik:

Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengontrol gula darah, memperkuat tulang, dan meningkatkan kesehatan mental. Lakukan aktivitas fisik aerobik seperti berjalan, berenang, atau bersepeda, serta latihan kekuatan untuk mempertahankan otot dan tulang yang kuat.

🍏 Mengontrol berat badan: 

Mempertahankan berat badan yang sehat sangat penting untuk mencegah atau mengelola penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan osteoporosis. Jaga pola makan sehat dan rutin berolahraga untuk mengendalikan berat badan.

🍏 Rutin memeriksakan kesehatan:

Lansia harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur, termasuk pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan pemeriksaan lain yang dianjurkan oleh dokter. Dengan memantau kondisi kesehatan secara teratur, masalah kesehatan dapat terdeteksi lebih awal dan diobati dengan baik.

🍏 Hentikan kebiasaan merokok:

Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Jika Anda merokok, sebaiknya berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok pasif.

🍏 Kelola stres dengan baik:

Stres yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. Temukan cara-cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti olahraga, meditasi, relaksasi, atau mengambil waktu untuk melakukan aktivitas yang disukai.

🍏 Minum cukup air dan batasi konsumsi alkohol: 

Pastikan Anda terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air setiap hari. Selain itu, batasi konsumsi alkohol sesuai dengan rekomendasi medis, karena konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan.

🍏 Jaga kesehatan mental:

Lansia rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Penting untuk menjaga kesehatan mental dengan berinteraksi sosial, menjaga kegiatan yang bermanfaat, dan mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental jika diperlukan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mencegah tiga kombinasi penyakit pada lansia:

🍏 Gaya Hidup Sehat:

  • Makanlah makanan yang sehat dan seimbang, termasuk banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat.
  • Batasi konsumsi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan.
  • Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.
  • Tetap terhidrasi dengan minum cukup air setiap hari.
  • Rutin berolahraga secara teratur, termasuk aktivitas aerobik, latihan kekuatan, dan latihan fleksibilitas.
  • Kelola stres dengan metode seperti meditasi, yoga, atau relaksasi.

🍏 Pengelolaan Penyakit yang Ada:

  • Jika Anda sudah memiliki satu atau dua penyakit kronis, pastikan untuk mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter Anda. Minum obat sesuai petunjuk, ikuti diet yang disarankan, dan jangan lewatkan kunjungan rutin ke dokter.
  • Pelajari tentang penyakit-penyakit yang Anda alami dan cari tahu cara-cara mengelola gejala dan mencegah komplikasi.

🍏 Pemeriksaan Kesehatan Rutin:

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin secara teratur untuk memantau kesehatan Anda.
  • Lakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kolesterol, dan pemeriksaan lainnya sesuai petunjuk dokter.
  • Jika ada risiko genetik atau riwayat keluarga terkait dengan penyakit tertentu, diskusikan dengan dokter untuk mengetahui tindakan pencegahan yang tepat.
  • Perawatan Pencegahan Spesifik:
  • Jika Anda memiliki kombinasi penyakit yang sudah dikenal, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, ikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter dan kontrol kondisi tersebut dengan baik.
  • Ikuti pedoman pengelolaan penyakit spesifik, termasuk mengatur pola makan, olahraga, dan minum obat sesuai petunjuk.

🍏 Dukungan dan Sosialisasi:

  • Dapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan untuk membantu menjaga motivasi dan kesejahteraan mental.
  • Tetap terhubung dengan orang-orang yang positif dan terlibat dalam kegiatan sosial yang menyenangkan dan bermanfaat.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran dan rekomendasi yang spesifik sesuai kondisi dan kebutuhan Anda.





Sumber:

https://www.webmd.com/healthy-aging/default.htm

https://medlineplus.gov/encyclopedia.html

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle

https://www.nia.nih.gov/health/topics/healthy-eating-nutrition-and-diet


Saturday, 24 June 2023

Kesehatan Dan Kematian Saling Mengintai Lansia Berolahraga

     Semua orang dari anak-anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua, memiliki kebutuhan yang sama akan olahraga. Kebutuhan akan olah fisik membantu tubuh agar sehat terjaga. Namun jenis olahraga yang bagus di setiap usianya tidak selalu sama. 

Begitu juga dengan olahraga untuk lansia, karena tubuh yang sudah tidak  muda, lansia tidak disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi atau berat. Aktivitas lansia lebih difokuskan pada perawatan agar fungsi-fungsi tubuh tetap terjaga. 

Pemilihan olahraga yang kurang sesuai dengan kebutuhan lansia dan intensitas yang tidak tepat  dapat mengganggu kesehatan bahkan menimbulkan kematian.

Olahraga adalah aktivitas fisik yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan kebugaran fisik, kesehatan, atau sebagai sarana rekreasi. Ada berbagai jenis olahraga yang dapat dilakukan, dan pilihan tergantung pada preferensi pribadi, kondisi fisik, dan tujuan yang ingin dicapai.

Berikut adalah beberapa contoh olahraga yang umum dilakukan:

🎾 Lari:

Aktivitas berlari adalah salah satu olahraga kardiovaskular yang paling populer. Anda bisa berlari di luar ruangan atau di treadmill.

🎾 Bersepeda:

Bersepeda adalah olahraga yang bagus untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan kardiovaskular. Anda bisa bersepeda di jalan raya, gunung, atau menggunakan sepeda statis di gym.

Aktivitas sehat lansia dengan komunitas sepeda ontel
( Sumber: foto grup pensiunan 49 ceria) 
 

🎾 Renang: 

Renang adalah olahraga bebas hambatan yang melibatkan hampir semua otot tubuh. Ini dapat meningkatkan kekuatan, kebugaran kardiovaskular, dan fleksibilitas.

🎾 Angkat beban:

Latihan angkat beban melibatkan penggunaan beban atau resistensi untuk membangun kekuatan dan massa otot. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan barbel, dumbbell, mesin, atau berat tubuh sendiri.

🎾 Yoga: 

Yoga adalah kombinasi antara gerakan tubuh, pernapasan, dan meditasi. Ini membantu meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kekuatan otot, serta memberikan manfaat kesehatan mental.

🎾 Sepak bola:

Olahraga tim seperti sepak bola melibatkan gerakan cepat, kekuatan, dan koordinasi. Ini membantu meningkatkan kekuatan otot, stamina, dan keterampilan tim.

🎾 Tenis:

Tenis adalah olahraga yang melibatkan gerakan cepat, kekuatan, dan kelincahan. Ini meningkatkan kekuatan otot, koordinasi, dan kebugaran kardiovaskular.

🎾 Bulu tangkis:

Bulu tangkis adalah olahraga yang melibatkan gerakan cepat, kekuatan, dan kelincahan. Ini meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan.

Aktivitas sehat lansia dengan olahraga Bulu Tangis
(Sumber: foto grup pensiunan 49 ceria)

🎾 Aerobik: 

Aerobik adalah latihan kardiovaskular yang melibatkan gerakan energik dan ritmis. Ini dapat mencakup berbagai bentuk seperti Zumba, aerobik tingkat tinggi, atau aerobik air.

🎾 Tinju: 

Tinju adalah olahraga kontak yang melibatkan kombinasi gerakan tinju dan kekuatan tubuh. Ini membantu meningkatkan kekuatan, daya tahan, kelincahan, dan keseimbangan.

          πŸ’¬ Selain itu, ada banyak lagi olahraga seperti bola basket, bola voli, golf, hoki, dan masih banyak lagi. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda, serta konsultasikan dengan profesional kesehatan jika perlu.

Di Mancanegara ada kompetisi Lansia

         National Senior Games (Olimpiade Senior) adalah kompetisi olahraga untuk warga lanjut usia di Amerika Serikat . Itu dilakukan oleh National Senior Games Association (NSGA) setiap dua tahun sekali. Mirip dengan Olimpiade Musim Panas , ini adalah acara multi olahraga yang dikhususkan untuk orang dewasa di atas usia 50 tahun. Terdiri dari kompetisi regional yang diadakan setiap tahun di semua negara bagian AS. Jadi lansia dapat bersenang-senang melakukan kesukaannya, olahraga memiliki manfaat penting bagi lansia (orang tua).

Beberapa alasan mengapa olahraga penting bagi lansia:

πŸ‘΅ Meningkatkan kesehatan jantung: 

Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan sirkulasi darah. Ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke pada lansia.

πŸ‘΅ Mempertahankan kekuatan otot dan kepadatan tulang: 

Olahraga kekuatan seperti angkat beban ringan atau latihan kekuatan tubuh dapat membantu menjaga kekuatan otot dan kepadatan tulang. Ini membantu mencegah penurunan massa otot dan risiko patah tulang pada lansia.

 πŸ‘΅ Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi:

Latihan yang melibatkan keseimbangan dan koordinasi seperti yoga atau tai chi dapat membantu lansia mempertahankan kestabilan fisik dan mengurangi risiko jatuh.

πŸ‘΅ Meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas:

Olahraga yang melibatkan gerakan peregangan seperti yoga atau senam dapat membantu menjaga fleksibilitas dan mobilitas sendi pada lansia.

πŸ‘΅ Meningkatkan kesehatan mental dan suasana hati:

Olahraga dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi pada lansia. Ini juga dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan.

πŸ‘΅ Meningkatkan fungsi kognitif: 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah penurunan kognitif pada lansia. Aktivitas fisik dapat mempromosikan aliran darah ke otak dan merangsang koneksi saraf yang sehat.

            πŸ’¬   Penting untuk dicatat bahwa lansia sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru. Dokter dapat memberikan rekomendasi yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan dan kemampuan fisik individu. Olahraga pada tingkat intensitas yang sesuai dan dengan memperhatikan kemampuan fisik akan membantu lansia memperoleh manfaat kesehatan tanpa risiko yang berlebihan.

Sumber: satelit.news.com

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai syarat untuk olahraga bagi lansia:

✅ Konsultasikan dengan dokter: 

Sebelum memulai program olahraga, lansia sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan lansia, mengidentifikasi batasan atau kontraindikasi tertentu, dan memberikan saran yang sesuai berdasarkan kondisi individu.

✅ Pemahaman tentang kondisi kesehatan:

Lansia harus memahami kondisi kesehatan mereka sendiri dan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, atau osteoporosis dapat memerlukan pendekatan olahraga yang khusus.

✅ Memilih olahraga yang sesuai:

Lansia sebaiknya memilih olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan minat mereka. Olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang seperti berjalan, berenang, bersepeda, tai chi, atau yoga sering kali menjadi pilihan yang baik. Penting untuk memilih aktivitas yang tidak terlalu menimbulkan tekanan pada sendi atau risiko jatuh yang tinggi.

✅ Pemanasan dan pendinginan: 

Lansia perlu melakukan pemanasan sebelum olahraga untuk mempersiapkan otot dan sendi mereka, serta melakukan pendinginan setelah olahraga untuk membantu tubuh kembali ke keadaan normal.

✅ Pemantauan intensitas:

Intensitas olahraga harus disesuaikan dengan tingkat kebugaran dan kesehatan lansia. Mengukur detak jantung selama latihan dapat membantu memastikan intensitas yang aman. Lansia harus mampu berbicara dengan nyaman selama olahraga tanpa merasa terlalu lelah atau kehabisan napas.

✅ Perhatikan tanda dan gejala:

Lansia harus memperhatikan tanda dan gejala yang tidak biasa selama atau setelah olahraga. Jika terjadi nyeri dada, pusing, sesak napas yang berlebihan, atau masalah kesehatan lainnya, segera hentikan olahraga dan konsultasikan dengan dokter.

✅ Rutinitas dan konsistensi: 

Lansia sebaiknya melakukan olahraga secara teratur dengan rutinitas yang konsisten. Jadwalkan sesi olahraga secara teratur, sesuaikan dengan kemampuan dan preferensi individu.

         πŸ’­ Selalu ingat untuk menghormati batasan fisik masing-masing individu dan mendengarkan tubuh Anda sendiri. Jika ada tidak nyaman atau kekhawatiran kesehatan, segera hentikan olahraga dan dapatkan nasihat dari profesional kesehatan.

Beberapa jenis olahraga yang umumnya disarankan untuk lansia:

πŸƒ Berjalan: 

Berjalan adalah olahraga ringan yang dapat dilakukan hampir oleh semua orang. Ini dapat dilakukan di luar rumah atau di dalam ruangan seperti di treadmill. Berjalan membantu meningkatkan kekuatan otot, kebugaran kardiovaskular, dan menjaga keseimbangan.

πŸƒ Berenang: 

Renang adalah olahraga non-beban yang melibatkan hampir semua otot tubuh. Aktivitas ini lembut pada persendian dan membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kebugaran kardiovaskular.

πŸƒ Bersepeda: 

Bersepeda adalah olahraga dengan beban rendah yang dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan kebugaran kardiovaskular. Ini bisa dilakukan di luar ruangan atau menggunakan sepeda statis di dalam ruangan.

πŸƒ Tai Chi: 

Tai Chi adalah seni bela diri Tiongkok yang melibatkan gerakan perlahan, meditasi, dan pernapasan yang dalam. Ini membantu meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan relaksasi.

πŸƒ Yoga:

Yoga melibatkan gerakan tubuh, peregangan, pernapasan, dan meditasi. Ini membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, keseimbangan, dan mengurangi stres.

πŸƒ Senam: 

Senam adalah latihan aerobik dengan gerakan tubuh yang teratur dan disertai dengan musik. Ini membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kebugaran kardiovaskular.

πŸƒ Latihan kekuatan ringan:

Latihan kekuatan dengan menggunakan dumbbell atau mesin ringan dapat membantu memperkuat otot-otot tubuh, menjaga kepadatan tulang, dan meningkatkan kekuatan keseluruhan.

πŸƒ Pilates:

Pilates adalah latihan yang menekankan pada kekuatan inti, keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi. Ini dapat dilakukan menggunakan alat khusus atau di atas matras.

 πŸƒ Stretching:

 Peregangan tubuh secara teratur membantu menjaga fleksibilitas otot dan sendi, meningkatkan rentang gerakan, dan mengurangi ketegangan otot.

Makanan sehat sangat penting bagi lansia yang aktif berolahraga. Beberapa makanan sehat yang direkomendasikan untuk lansia yang ingin menjaga kesehatan saat berolahraga:

🌼 Sayuran dan Buah-buahan:

Konsumsi beragam sayuran dan buah-buahan yang segar, seperti brokoli, bayam, wortel, apel, pisang, dan jeruk, dapat memberikan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan.

🌼 Protein: 

Pastikan asupan protein yang mencukupi melalui daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak. Protein membantu memperbaiki dan membangun otot yang penting bagi pemulihan setelah berolahraga.

 πŸŒΌ Karbohidrat Sehat: 

Pilih karbohidrat yang kompleks dan rendah gula seperti roti gandum, beras merah, oatmeal, dan kentang manis. Karbohidrat ini memberikan energi tahan lama dan serat yang membantu menjaga kenyang.

 πŸŒΌ Lemak Sehat: 

Pilih lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang terdapat dalam minyak zaitun, alpukat, ikan berlemak seperti salmon dan sarden, serta kacang-kacangan. Lemak sehat membantu menjaga kesehatan jantung dan fungsi otak.

🌼 Susu Rendah Lemak atau Alternatif Nabati:

Konsumsi susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak, atau alternatif nabati seperti susu almond atau kedelai dapat memberikan kalsium dan protein yang penting untuk kesehatan tulang.

🌼 Air Putih: 

Jaga kecukupan cairan dengan minum air putih yang cukup sepanjang hari. Hindari minuman yang tinggi gula dan minuman beralkohol.

🌼 Makanan Kaya Serat: 

Sertakan sumber serat seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran hijau dalam pola makan harian. Serat membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mengendalikan kadar gula darah.

🌼 Suplemen:

Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan suplemen tertentu, seperti suplemen vitamin D atau suplemen omega-3.

            πŸ’¬ Selain itu, lansia harus menghindari makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh yang dapat berdampak negatif pada kesehatan. Menjaga pola makan seimbang dan bervariasi adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan saat berolahraga.







Sumber:

https://www.nia.nih.gov/health/how-older-adults-can-get-started-exercise#started

https://www.acefitness.org/continuing-education/specialist-programs/senior-fitness/

https://nsga.com/games-daily-intern-perspective-what-i-learned-about-aging/

https://en.wikipedia.org/wiki/Senior_Olympics



Thursday, 22 June 2023

Ayo Cari Tahu, Beda Makanan, Beda Pula Penyakitnya

          Makanan bisa menjadi komponen yang menentukan untuk membuat tubuh tetap sehat sekaligus komponen  untuk membuat tubuh jatuh sakit. Contohnya jengkol ( Archidendron pauciflorum), salah satu makanan yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia. Buah satu ini begitu dikenal dengan aromanya yang menyengat.

Konsumsi jengkol dalam jumlah banyak berpotensi memicu gangguan pada ginjal atau saluran kemih. Karena asam jengkolat pada jengkol mirip seperti asam urat yang dapat menyebabkan pembentukan kristal tajam di ginjal atau saluran kemih.

Akibatnya nyeri perut, terutama di perut bagian bawah. Nyeri pinggang dengan atau tanpa penyebaran ke perut bagian bawah dan selangkangan. Gangguan berkemih, yaitu nyeri saat berkemih, berkemih sedikit, atau tidak berkemih sama sekali. Tercium bau jengkol yang menyengat dari mulut dan urine.

Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan, kejengkolan biasanya terjadi 5 – 12 jam setelah mengonsumsi jengkol, dan dapat berlangsung selama beberapa hari. 


Para lansia yang sedang berkumpul untuk makan dan minum
( Sumber: foto pensiunan 49 ceria )

Jadi apa yang masuk ke dalam tubuh sangat mempengaruhi kesehatan.  Makanan yang sering dikonsumsi dapat memiliki pengaruh terhadap kemungkinan seseorang mengalami penyakit tertentu. 


Kumpul bersama sambil makan dan minum membuat lansia gembira
( Sumber : foto pensiunan 49 ceria)

Beberapa contoh makanan dan hubungannya dengan penyakit tertentu, antara lain:

🌡 Makanan olahan dan penyakit kardiovaskular

Konsumsi makanan olahan yang kaya akan lemak jenuh, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan kolesterol.

🌡 Makanan tinggi gula dan diabetes tipe 2

Mengonsumsi makanan yang kaya gula seperti minuman bersoda, permen, dan makanan manis lainnya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko mengembangkan diabetes tipe 2.

🌡 Makanan tinggi lemak dan obesitas

Makanan yang tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan trans, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas, pada gilirannya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

🌡 Makanan olahan dan risiko kanker

Konsumsi makanan olahan yang tinggi seperti daging olahan (sosis, ham, bacon) dan makanan kaleng tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.

🌡 Makanan tinggi sodium dan tekanan darah tinggi

Mengonsumsi makanan yang kaya sodium (garam) secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit hipertensi.

🌡 Makanan tinggi purin dan asam urat: 

Konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, hati, dan beberapa jenis seafood tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan berkontribusi pada serangan asam urat.

           πŸ’­ Untuk diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami efek yang sama dari makanan yang sama. Faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup secara keseluruhan, dan kebiasaan makan yang umum juga memainkan peran dalam pengembangan penyakit. 

           πŸ’¬ Makanan olahan adalah makanan yang telah mengalami proses pengolahan lebih lanjut sebelum dikonsumsi. Proses pengolahan tersebut dapat melibatkan tambahan bahan kimia, pengawet, atau proses pemanasan yang lebih intensif. 

Beberapa contoh makanan olahan meliputi:

πŸ’’ Makanan kaleng:

Makanan yang dikemas dalam kaleng seperti sayuran kalengan, ikan kalengan, dan sup kalengan.

πŸ’’ Makanan beku: 

Makanan yang telah dibekukan seperti nugget ayam, pizza beku, atau makanan siap saji yang dapat dipanaskan.

πŸ’’ Makanan siap saji: 

Makanan yang telah diproses dan dikemas dalam kemasan siap saji, seperti mi instan, sosis, burger, atau makanan ringan.

πŸ’’ Makanan gorengan: 

Makanan yang digoreng dalam minyak panas seperti kentang goreng, nugget, atau ayam goreng.

πŸ’’ Makanan manis dan makanan ringan: 

Makanan yang tinggi gula seperti permen, cokelat, kue kering, atau makanan ringan seperti keripik kentang dan kue kering.

πŸ’’ Makanan yang diproses: 

Makanan yang telah mengalami proses pengolahan tambahan seperti daging olahan (sosis, ham, bacon), keju, roti, atau makanan yang mengandung bahan tambahan seperti pewarna, perasa, atau pengawet.

          πŸ’¬ Makanan olahan sering mengandung tambahan bahan seperti garam, gula, lemak jenuh, dan bahan pengawet yang dapat meningkatkan risiko penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan. Penting untuk memperhatikan jumlah konsumsi makanan olahan dan lebih memilih makanan segar, alami, dan minim pengolahan untuk menjaga kesehatan yang optimal.

         πŸ’­  Meskipun makanan olahan secara umum dikaitkan dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, ada beberapa makanan olahan yang relatif aman atau dapat dikonsumsi dengan bijak.

Beberapa makanan olahan yang lebih aman antara lain:

☝ Sereal sarapan: 

Beberapa jenis sereal sarapan yang diolah seperti oatmeal, granola yang rendah gula, atau sereal gandum utuh dapat menjadi pilihan yang baik. Namun, perlu diingat untuk memeriksa label dan menghindari sereal yang tinggi gula tambahan.

☝ Susu dan produk susu:

Susu dan produk susu seperti yogurt atau keju yang minim pemrosesan dapat menjadi pilihan yang baik untuk asupan kalsium dan protein. Pastikan untuk memilih varian rendah lemak atau rendah gula jika diperlukan.

☝ Makanan kaleng dengan bahan tunggal:

Beberapa makanan kaleng seperti kacang-kacangan, ikan tuna, atau sayuran tanpa tambahan gula atau garam yang berlebihan dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.

☝ Bumbu dan rempah-rempah: 

Bumbu dan rempah-rempah seperti merica, kayu manis, atau adas yang dikemas dapat digunakan dengan bijak untuk memberikan rasa pada makanan tanpa menambahkan lemak atau garam berlebihan.

☝ Makanan kemasan yang alami: 

Ada beberapa jenis makanan kemasan yang menggunakan bahan-bahan alami dan minim pengawet, seperti makanan kemasan organik atau makanan kemasan yang hanya terdiri dari beberapa bahan baku seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.

          πŸ’¬ Penting untuk tetap memeriksa label dan memilih makanan olahan dengan bijaksana. Pastikan membaca dan memahami daftar bahan yang tercantum, memperhatikan jumlah tambahan gula, garam, lemak jenuh, serta mengonsumsinya dengan proporsi yang tepat dalam pola makan yang seimbang dan bergizi.

Beberapa makanan sehat yang direkomendasikan untuk lansia:

 πŸ‚ Buah-buahan dan sayuran:

Makanan ini kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Pilihlah berbagai jenis buah-buahan dan sayuran yang berwarna-warni untuk mendapatkan manfaat yang beragam. Contohnya, apel, pisang, jeruk, bayam, brokoli, wortel, dan kubis.

πŸ‚ Sumber protein rendah lemak:

Lansia membutuhkan protein untuk mempertahankan massa otot. Pilihlah sumber protein yang rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak seperti yoghurt dan keju rendah lemak.

πŸ‚ Biji-bijian utuh: 

Gandum utuh, beras merah, quinoa, dan oatmeal adalah contoh biji-bijian utuh yang kaya serat dan nutrisi. Serat dalam biji-bijian utuh dapat membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mengendalikan kadar gula darah.

πŸ‚ Lemak sehat: 

Pilihlah sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Lemak sehat dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

πŸ‚ Susu rendah lemak atau alternatif non-susu: 

Jika mengonsumsi produk susu, pilihlah yang rendah lemak. Namun, beberapa lansia mungkin memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi. Dalam kasus tersebut, pilihlah susu nabati seperti susu almond, susu kedelai, atau susu oat yang diperkaya dengan kalsium.

πŸ‚ Air: 

Penting bagi lansia untuk tetap terhidrasi dengan baik. Pastikan minum cukup air setiap hari untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.


                                             πŸ’ͺ😏Makan makanan sehat, lansia hidup sehat.







Sumber:

https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/disease-prevention/

https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/how-to-eat-a-balanced-diet/what-are-processed-foods/

https://www.fda.gov/food/nutrition-education-resources-materials/new-nutrition-facts-label

https://www.healthhub.sg/live-healthy/1115/shopping-for-fruit-and-veggies