Asam oksalat dan garamnya terjadi sebagai produk akhir metabolisme di sejumlah jaringan tanaman. Tanaman ini jika dimakan mungkin menimbulkan efek buruk karena oksalat mengikat kalsium dan mineral lainnya. Meskipun asam oksalat adalah produk akhir normal dari metabolisme manusia.
Makanan yang mengandung oksalat adalah makanan yang mengandung senyawa kimia yang disebut oksalat atau oksalat asam (atau dalam bahasa kimia disebut asam oksalat). Senyawa ini dapat mengikat kalsium dalam tubuh manusia dan membentuk kristal oksalat kalsium, yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal pada orang yang rentan.
Makanan yang mengandung oksalat termasuk:
- Sayuran hijau, seperti bayam, selada, lobak, dan kangkung.
- Kacang-kacangan, terutama kacang almond, kacang mete, dan biji labu.
- Buah-buahan, seperti stroberi, raspberry, dan blackberry.
- Beberapa jenis biji-bijian, seperti biji bunga matahari.
- Cokelat, terutama cokelat hitam.
- teh hitam.
Asam oksalat dapat menimbulkan efek buruk. (Sumber: pulpen 49 ceria) |
Dampak makanan yang mengandung oksalat pada lansia sering kali mirip dengan dampak pada orang dewasa pada umumnya. Namun, lansia mungkin lebih rentan terhadap beberapa aspek tertentu yang berkaitan dengan oksalat dalam makanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan asam oksalat:
👉Risiko Batu Ginjal :
Lansia, terutama mereka yang memiliki riwayat batu ginjal, mungkin lebih rentan terhadap pembentukan batu ginjal jika mereka mengonsumsi makanan yang tinggi oksalat. Hilangnya elastisitas dan kapasitas ginjal seiring bertambahnya usia bisa membuat lansia lebih rentan terhadap pembentukan batu ginjal. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengonsumsi cukup cairan dan mungkin membatasi konsumsi makanan tinggi oksalat.
Peningkatan risiko batu ginjal, sekitar 1 dari 10 orang terkena batu ginjal , meskipun beberapa orang memiliki risiko lebih besar dibandingkan yang lain. Jika kadar oksalat tinggi, kemungkinan besar oksalat akan mengandung kalsium sehingga membentuk batu ginjal .
👉Penyerapan Kalsium :
Lansia mungkin memiliki masalah dengan penyerapan kalsium yang lebih buruk dari usia muda. Oksalat dalam makanan dapat mengganggu penyerapan kalsium oleh tubuh. Jika kalsium yang cukup tidak diserap, ini bisa berdampak pada kesehatan tulang dan kesehatan umum lansia. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan sumber kalsium yang baik dalam diet mereka, seperti produk susu rendah lemak atau sumber kalsium tambahan.
👉Risiko Penyakit Ginjal Kronis:
Lansia juga mungkin lebih rentan terhadap masalah ginjal kronis. Asupan oksalat yang berlebihan dapat berkontribusi pada masalah ginjal, terutama jika ginjal mereka mengalami penurunan fungsi.
Lansia rentan terhadap masalah kronis ginjal.
(Sumber: foto canva.com)
👉 Respon Individu:
Penting untuk diingat bahwa dampak makanan yang mengandung oksalat pada lansia bisa sangat bervariasi tergantung pada faktor individu, seperti riwayat kesehatan, genetika, pola makan sebelumnya, dan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi yang dapat memberikan saran spesifik berdasarkan keadaan kesehatan dan kebutuhan masing-masing individu.
Ketika merencanakan pola makan untuk lansia, penting untuk mempertimbangkan asupan oksalat bersama dengan faktor-faktor lain, seperti asupan kalsium, protein, dan serat, untuk menjaga kesehatan ginjal dan tulang.
Menetralisir makanan yang mengandung oksalat pada lansia dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif, terutama jika mereka memiliki riwayat batu ginjal atau masalah kesehatan terkait ginjal.
Beberapa langkah yang dapat membantu menetralisir efek makanan tinggi oksalat:
🐬Konsumsi Kalsium :
Mengonsumsi cukup kalsium dapat membantu mengurangi penyerapan oksalat dalam usus, yang pada pasangan dapat mengurangi risiko pembentukan batu ginjal. Lansia sebaiknya mendapatkan asupan kalsium yang sesuai dengan rekomendasi dokter atau ahli gizi. Sumber kalsium yang baik meliputi susu rendah lemak, yoghurt, keju, dan makanan sumber kalsium lainnya.
🐬Minum Air Secukupnya:
Penting bagi lansia untuk memperhatikan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Kandung oksalat yang tinggi dalam urin bisa menjadi masalah bagi yang cenderung memiliki batu ginjal, jadi pastikan untuk minum air secukupnya sepanjang hari.
🐬Pilihan Makanan yang Seimbang:
Lansia sebaiknya mempertimbangkan pilihan makanan yang seimbang yang mencakup berbagai kelompok makanan. Ini dapat membantu mengurangi konsentrasi oksalat yang tinggi dalam diet sehari-hari. Selain itu, fokus pada asupan serat yang cukuk dari buah-buahan dan sayuran dapat membantu dalam manajemen kesehatan ginjal.
🐬Memasak atau Memproses Makanan:
Beberapa metode memasak atau memproses makanan dapat mengurangi kadar oksalat. Misalnya, merendam sayuran hijau dalam air panas selama beberapa menit sebelum dimasak dapat membantu mengurangi kandungan oksalat. Juga, memotong atau mengiris makanan menjadi potongan kecil dapat membantu mengurangi paparan oksalat.
Merendam sayuran hijau dalam air panas mengurangi oksalat.
(Sumber: foto canva.com)
Konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter:
Jika lansia memiliki masalah kesehatan yang signifikan atau riwayat batu ginjal, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi yang dapat memberikan saran dan panduan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan individu.
Berikut Lima Kiat Peristiwa Batu Ginjal
☝Minum banyak udara atau cairan lain setiap hari:
Usahakan untuk minum setidaknya 10-12 gelas (atau 2 liter) cairan sehari, pastikan 5-6 gelas adalah air. Ini akan membantu tubuh Anda mengeluarkan oksalat dari sistem Anda.
☝Tingkatkan asupan kalsium Anda:
Kurangnya asupan kalsium dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal . Hal ini karena kalsium berikatan dengan oksalat dan mengurangi jumlah oksalat yang diserap tubuh. Usahakan mengonsumsi 800-1200 mg kalsium per hari. Hal ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi 2-3 porsi makanan kaya kalsium.
Salah satu strateginya adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung makanan tinggi kalsium dan makanan tinggi oksalat, misalnya keju rendah lemak dengan salad bayam atau yogurt dengan buah beri. Ini adalah cara yang baik untuk mengonsumsi makanan kaya oksalat favorit Anda sambil menghindari efek tidak sehat.
☝Konsumsi vitamin C secukupnya:
Vitamin C menghasilkan oksalat sebagai produk akhir, jadi mengonsumsi terlalu banyak vitamin C (lebih dari 500 mg) mungkin berdampak buruk bagi Anda jika Anda rentan terkena batu ginjal.
☝Rebus sayuran kaya oksalat :
Merebus sayuran dapat menurunkan kadar oksalatnya lebih dari 50% , tergantung sayurannya.
☝Beralih ke alternatif rendah oksalat:
- Kangkung (alternatif pengganti bayam)
- Bok choy (alternatif pengganti bayam)
- Kacang mete (alternatif pengganti almond)
- Kacang tanah (alternatif pengganti almond)
- Kenari (alternatif pengganti almond)
- Biji labu (alternatif pengganti biji kedelai)
- Biji bunga matahari (alternatif pengganti biji kedelai)
- Ubi jalar (alternatif dari kentang panggang)
- Kacang merah (alternatif pengganti kacang navy)
- Blueberry (alternatif untuk raspberry)
- Blackberry (alternatif untuk raspberry)
- Buah ara kering (alternatif dari kurma)
Tidak semua orang perlu menghindari makanan yang mengandung oksalat sepenuhnya. Untuk sebagian besar orang, makanan yang mengandung oksalat adalah bagian penting dari diet sehat. Namun, bagi mereka yang rentan terhadap masalah tertentu, manajemen kesehatan dalam pola makan bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan ginjal.
Sumber:
https://www.mountsinai.org/health-library/poison/oxalic-acid-poisoning
https://www.webmd.com/diet/foods-high-in-oxalates
https://www.healthline.com/nutrition/oxalate-good-or-bad
https://www.medicinenet.com/what_foods_are_high_in_oxalate_oxalic_acid/article.htm
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24393738/