Anhedonia adalah kurangnya minat, kenikmatan atau kesenangan dari pengalaman hidup. Anda mungkin tidak ingin menghabiskan waktu bersama orang lain atau melakukan aktivitas yang sebelumnya membuat Anda bahagia. Anhedonia adalah gejala umum dari banyak kondisi kesehatan mental. Wajar jika minat Anda berubah sepanjang hidup.
Lansia kehilangan minat kenikmatan pengalaman hidup. (Sumber: foto LPC-Lansia) |
Pada lansia mengacu pada kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya memberikan kepuasan atau kegembiraan. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana "an" berarti tanpa, dan "hedone" berarti kenikmatan. Oleh karena itu, anhedonia secara harfiah dapat diartikan sebagai ketidakmampuan untuk merasakan kenikmatan atau kesenangan.
Anhedonia dapat menjadi salah satu gejala dari berbagai kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan mood lainnya. Selain itu, anhedonia juga dapat terkait dengan perubahan fisik dan sosial yang umumnya terjadi seiring dengan penuaan, seperti penurunan kesehatan fisik, kehilangan teman atau keluarga, serta penurunan aktivitas fisik.
Anhedonia pada lansia dapat menunjukkan beberapa ciri atau gejala yang dapat mencakup berbagai aspek kehidupan.
Beberapa ciri yang mungkin muncul:
Lansia yang mengalami anhedonia mungkin kehilangan minat pada kegiatan atau hobi yang sebelumnya memberikan kesenangan atau kegembiraan.
Kurangnya Antusiasme:
Mereka mungkin menunjukkan kurangnya antusiasme atau semangat dalam berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau rekreasi.
Lansia kurang antusias dalam kegiatan sosial dan rekreasi. (Sumber: foto canva.com) |
Penurunan Respons Emosional:
Respons emosional yang kurang atau berkurang terhadap peristiwa yang seharusnya menyenangkan, seperti pertemuan dengan teman atau keluarga, dapat menjadi indikasi anhedonia.
Perubahan dalam Kebiasaan Makan dan Tidur:
Anhedonia dapat berdampak pada pola makan dan tidur. Lansia mungkin kehilangan selera makan atau mengalami perubahan dalam pola tidur, seperti insomnia atau tidur berlebihan.
Kurangnya Motivasi:
Lansia yang mengalami anhedonia mungkin memiliki tingkat motivasi yang rendah untuk memulai atau menyelesaikan tugas sehari-hari.
Kesulitan Menemukan Kesenangan dalam Kehidupan Sehari-hari:
Anhedonia dapat membuat sulit bagi lansia untuk menemukan kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, bahkan yang sebelumnya dianggap sebagai hal yang biasa dan menyenangkan.
💬Gejala ini dapat muncul sebagai bagian dari berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk depresi.
Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap anhedonia pada lansia:
Lansia sering mengalami perubahan biologis, termasuk perubahan pada sistem saraf, neurotransmitter, dan fungsi hormonal. Perubahan ini dapat mempengaruhi respons terhadap rangsangan yang menyenangkan dan berkontribusi pada munculnya anhedonia.
Kesehatan Fisik yang Buruk:
Masalah kesehatan fisik, seperti penyakit kronis, nyeri kronis, atau penurunan fungsi fisik, dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan menimbulkan anhedonia.
Kesehatan fisik yang buruk menimbulkan anhedonia. (Sumber: foto canva.com) |
Kehilangan Sosial:
Kehilangan teman, keluarga, atau pasangan hidup dapat memicu anhedonia pada lansia. Rasa kehilangan dan isolasi sosial dapat mempengaruhi kepuasan hidup dan minat terhadap aktivitas sosial.
Perubahan Kondisi Lingkungan:
Perubahan dalam kondisi lingkungan, seperti pensiun, pindah ke tempat tinggal baru, atau kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik, dapat menjadi faktor yang memicu anhedonia.
Perubahan Neurotransmitter:
Perubahan dalam kadar neurotransmitter di otak, seperti dopamin dan serotonin, dapat berperan dalam regulasi mood dan respon terhadap kesenangan. Gangguan pada sistem neurotransmitter ini dapat terkait dengan anhedonia.
Stres dan Trauma:
Pengalaman stres atau trauma, baik yang terjadi di masa lalu maupun yang sedang dialami, dapat berdampak pada kesejahteraan emosional dan menyebabkan anhedonia pada lansia.
Efek Obat-obatan:
Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama obat-obatan yang memengaruhi sistem saraf pusat, dapat memiliki efek samping yang menyebabkan anhedonia atau penurunan respon terhadap kegiatan yang menyenangkan.
Mencegah anhedonia pada lansia melibatkan pendekatan holistik yang mencakup aspek-aspek fisik, mental, dan sosial dari kesehatan mereka.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah atau mengatasi anhedonia pada lansia:
Mendorong lansia untuk menjalani gaya hidup yang aktif secara fisik dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan emosional. Aktivitas fisik teratur telah terbukti memiliki dampak positif pada mood dan dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala anhedonia.
Kegiatan Sosial:
Mempromosikan interaksi sosial dan partisipasi dalam kegiatan kelompok dapat membantu mengurangi rasa isolasi sosial. Lansia dapat bergabung dengan klub atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka, menghadiri acara sosial, atau menjalin hubungan dengan teman dan keluarga.
Kegiatan sosial membantu mengurangi isolasi lansia. (Sumber: pens 49 ceria) |
Pertahankan Hubungan Sosial:
Menjaga hubungan sosial yang positif dan mendukung dapat membantu melawan perasaan kesepian dan kehilangan minat pada aktivitas. Berkumpul dengan teman, keluarga, atau tetangga secara teratur dapat memberikan dukungan emosional yang penting.
Pertahankan Hobi dan Kegiatan Kesukaan:
Mendorong lansia untuk tetap terlibat dalam hobi atau aktivitas yang mereka nikmati dapat membantu mempertahankan minat dan kegembiraan dalam hidup.
Pemantauan kesehatan mental secara berkala dapat membantu mendeteksi dini gejala depresi atau gangguan mood lainnya. Jika ditemukan gejala, segera mencari bantuan profesional.
Nutrisi yang Seimbang:
Memastikan asupan nutrisi yang seimbang dapat berdampak positif pada kesehatan mental. Gizi yang baik dapat mendukung fungsi otak dan mood yang stabil.
Manajemen Stres:
Memberikan strategi manajemen stres, seperti relaksasi, meditasi, atau yoga, dapat membantu lansia mengatasi tekanan hidup dan mencegah anhedonia.
Pentingnya Rutinitas dan Struktur:
Menjaga rutinitas harian dan memberikan struktur pada kehidupan sehari-hari dapat membantu lansia merasa lebih terorganisir dan dapat meningkatkan kepuasan hidup.
Konsultasi Profesional:
Jika anhedonia atau gejala depresi lainnya muncul, segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, untuk evaluasi dan perawatan yang sesuai.
Mengobati anhedonia pada lansia melibatkan pendekatan yang komprehensif dan dapat melibatkan berbagai jenis perawatan. Penting untuk dicatat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang unik, dan rencana pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan preferensi individu.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengobati anhedonia pada lansia:
Terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi psikologis lainnya dapat membantu lansia mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif. Terapis juga dapat memberikan dukungan emosional dan membantu mengatasi faktor-faktor psikososial yang dapat menyebabkan anhedonia.
Terapi Obat:
Pada beberapa kasus, terapi obat dapat direkomendasikan, terutama jika anhedonia terkait dengan gangguan mood seperti depresi. Psikiater dapat meresepkan obat-obatan seperti antidepresan untuk membantu mengatasi gejala depresi.
Aktivitas Fisik Rutin:
Melibatkan diri dalam aktivitas fisik rutin dapat merangsang pelepasan endorfin, neurotransmitter yang dapat meningkatkan mood dan kebahagiaan. Program latihan yang sesuai dengan kemampuan fisik lansia dapat membantu meningkatkan kesejahteraan emosional.
Intervensi Sosial:
Meningkatkan interaksi sosial dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan merangsang perasaan kebahagiaan. Lansia dapat mengikuti kegiatan kelompok, bergabung dengan klub atau organisasi, atau menjalin hubungan dengan teman dan keluarga.
Nutrisi Seimbang:
Asupan nutrisi yang baik dapat memainkan peran penting dalam kesehatan mental. Pastikan lansia mendapatkan makanan seimbang yang mencakup nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan otak.
Manajemen Stres:
Teknik-teknik manajemen stres seperti relaksasi, meditasi, atau biofeedback dapat membantu mengurangi tingkat stres yang dapat memperburuk anhedonia.
Pentingnya Tidur yang Cukup:
Tidur yang cukup dan berkualitas memiliki dampak besar pada kesejahteraan mental. Pastikan lansia mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam.
Perawatan Kesehatan Primer:
Mengatasi kondisi kesehatan fisik yang mendasari juga penting. Kondisi medis yang tidak terkendali dapat memperburuk gejala anhedonia.
Dukungan Sosial:
Mendorong dan memberikan dukungan sosial yang positif dapat membantu lansia merasa terhubung dan didukung, mengurangi rasa kesepian, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau psikolog, untuk mendiskusikan opsi perawatan yang sesuai dengan keadaan khusus lansia. Rencana pengobatan yang efektif mungkin melibatkan kombinasi beberapa strategi untuk mencapai hasil yang optimal.
Sumber:
https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/25155-anhedonia
https://hcp.hms.harvard.edu/news/mental-illnesses-are-common-care-lacking
https://www.webmd.com/depression/what-is-anhedonia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3766414/
https://compassionstl.com/loved-ones-with-anhedonia/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6710416/