Monday, 1 April 2024

Banyak Manfaat Bicara dengan Lansia,Jangan Diam Membisu

        Berbagi kenangan (terkadang disebut tinjauan hidup atau kenang-kenangan) membantu  lansia menghidupkan kembali peristiwa masa lalu dalam hidup mereka . Dengan berbagi kenangan, lansia dapat mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka tentang masa lalu.

Tinjauan hidup pada lansia mengacu pada proses refleksi dan evaluasi atas pengalaman hidup, pencapaian, dan tujuan yang telah dicapai selama sepanjang hidup mereka. Ini adalah periode yang sering dialami pada tahap lanjut usia ketika seseorang merenungkan perjalanan hidupnya secara keseluruhan.

Membagi kenangan membantu lansia menghidupkan kembali masa lalu.
(Sumber: foto LPC-Lansia)

Dalam tinjauan hidup, lansia cenderung mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk hubungan interpersonal, pencapaian karier, pengalaman spiritual, dan kepuasan secara keseluruhan. Proses ini dapat melibatkan penilaian terhadap keberhasilan, kegagalan, atau hal-hal yang mereka harapkan dapat mereka lakukan.

Tinjauan hidup pada lansia juga dapat membantu mereka menemukan makna baru dalam kehidupan mereka, menemukan cara untuk mengatasi rasa kehilangan atau kekecewaan, dan mengidentifikasi nilai-nilai atau prioritas yang penting bagi mereka pada tahap lanjut kehidupan.

Secara psikologis, tinjauan hidup dapat memberikan kesempatan bagi lansia untuk menciptakan narasi tentang hidup mereka, yang dapat membantu mereka merasa lebih bermakna dan memahami peran mereka dalam masyarakat dan keluarga mereka. Hal ini juga dapat menjadi proses penyembuhan atau pertumbuhan pribadi yang penting pada tahap lanjut kehidupan.

       Berbicara dengan lansia memiliki berbagai manfaat, baik bagi lansia itu sendiri maupun bagi orang yang berinteraksi dengannya. 

Berikut adalah beberapa manfaat dari berbicara dengan lansia:

Menjaga Kesehatan Mental: 
Berbicara dengan lansia dapat membantu menjaga kesehatan mental mereka. Interaksi sosial adalah bagian penting dari kesehatan mental, dan berbicara dengan orang lain dapat mengurangi risiko isolasi sosial dan depresi pada lansia.

Lansia akan sehat mental dengan aktivitas dan berbicara.
(Sumber: foto canva.com)
Memperkuat Keterampilan Kognitif: 
Berbicara dengan lansia dapat membantu melatih keterampilan kognitif mereka seperti ingatan, pemecahan masalah, dan berpikir kritis. Diskusi atau percakapan yang menantang dapat merangsang otak mereka dan memperkuat fungsi kognitif.

Meningkatkan Kualitas Hidup: 
Interaksi sosial yang positif dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Berbicara dengan orang lain dapat memberi mereka perasaan dihargai, diperhatikan, dan terlibat dalam komunitas mereka.

Membangun Hubungan Emosional: 
Berbicara dengan lansia memungkinkan untuk membangun hubungan emosional yang lebih dalam dengan mereka. Ini dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kebahagiaan mereka.

Mendukung Kesehatan Fisik: 
Interaksi sosial yang positif dapat memiliki dampak positif pada kesehatan fisik lansia. Melalui percakapan yang berarti, mereka mungkin merasa lebih termotivasi untuk menjaga pola makan yang sehat, berolahraga, dan merawat diri mereka sendiri secara keseluruhan.

Meningkatkan Perspektif:
Berbicara dengan lansia dapat memberikan kita perspektif yang berharga tentang kehidupan, sejarah, dan pengalaman hidup yang berbeda. Hal ini dapat membantu memperluas pemahaman kita tentang dunia dan meningkatkan toleransi serta penghargaan terhadap perbedaan.

Membangun Solidaritas Antar Generasi: 
Berbicara dengan lansia dapat membantu membangun solidaritas dan hubungan yang baik antar generasi. Hal ini dapat membantu masyarakat secara keseluruhan merasa lebih terhubung dan saling mendukung.

Dengan memahami manfaat-manfaat tersebut, kita dapat lebih menyadari pentingnya memperhatikan dan berinteraksi dengan lansia dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berbicara dengan orang lanjut usia (lansia):

Menyapa dan Bersikap Ramah:
Mulailah dengan sapaan yang ramah dan bersikap sopan. Tunjukkan ketertarikan dan kepedulian Anda terhadap mereka.

Bersikap ramah dan sopan dalam menyapa lansia.
(Sumber: foto canva.com)
Mengobrol tentang Pengalaman Hidup Mereka: 
Orang lanjut usia sering memiliki banyak pengalaman hidup yang berharga. Ajukan pertanyaan tentang kehidupan mereka, pekerjaan, perjalanan, atau kenangan masa lalu. Dengarkan dengan penuh perhatian saat mereka bercerita.

Mengenali Minat dan Hobi Mereka: 
Tanyakan tentang minat dan hobi mereka. Ini bisa menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan dan membantu mereka merasa dihargai dan terlibat.

Mengajukan Pertanyaan Terbuka: 
Gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan mereka untuk berbicara secara luas. Misalnya, "Apa yang Anda sukai dari masa muda Anda?" atau "Apa impian atau tujuan hidup yang ingin Anda capai?"

Memperhatikan Kesehatan dan Kesejahteraan Mereka: 
Tanyakan tentang kesehatan dan kesejahteraan mereka dengan sopan. Jika mereka memiliki keluhan atau masalah kesehatan, dengarkan dengan empati dan tunjukkan dukungan.

Mengobrol tentang Topik Ringan: 
Selain percakapan yang mendalam, jangan ragu untuk membicarakan topik-topik ringan seperti cuaca, musik, film, atau makanan favorit. Ini dapat membantu menciptakan suasana santai dan menyenangkan.

Menghormati dan Menghargai Pengetahuan Mereka:
Meskipun lansia mungkin memiliki keterbatasan fisik atau kognitif, penting untuk tetap menghormati pengetahuan dan pengalaman mereka. Hindari meremehkan atau merasa bahwa mereka tidak relevan.

Menawarkan Dukungan dan Bantuan: 
Jika sesuai, tawarkan dukungan dan bantuan kepada mereka. Ini bisa berupa menawarkan bantuan dengan tugas-tugas rumah tangga, membantu mereka mengatur transportasi, atau sekadar menyediakan pendengar yang baik.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut dan menunjukkan penghargaan dan empati, Anda dapat membantu menciptakan interaksi yang positif dan bermakna dengan orang lanjut usia.

       Berbicara dengan lansia bisa dimulai dengan pembuka percakapan yang ramah dan membangun keakraban. 

Beberapa pembuka percakapan yang dapat digunakan adalah:

Bicara Tentang Masa Kecil Mereka:
Bertanya tentang masa kecil mereka bisa menjadi pembuka yang bagus. Anda dapat menanyakan tentang kenangan-kenangan favorit mereka, sekolah, atau tempat-tempat yang mereka sukai saat masih kecil.

Berbicara masa kecil lansia dapat menjadi pembuka yang bagus.
(Sumber: foto canva.com)
 Bicara Tentang Saat Ini: 
Bertanya tentang kegiatan atau hobi mereka saat ini bisa membuka percakapan yang menyenangkan. Ini juga membantu Anda memahami minat dan kegiatan yang mereka nikmati.

Bicara Tentang Peristiwa Kehidupan: 
Bertanya tentang peristiwa penting dalam hidup mereka, seperti pernikahan, kelahiran anak, atau pencapaian karier, dapat mengarah pada percakapan yang menarik dan mendalam.

Kumpulkan Kebijaksanaan Mereka: 
Mengakui dan menanyakan pandangan atau pengalaman hidup mereka juga bisa menjadi pembuka yang bagus. Lansia sering memiliki kebijaksanaan dan pengalaman hidup yang berharga untuk dibagikan.

Mintalah Rekomendasi Mereka: 
Meminta rekomendasi atau saran dari pengalaman hidup mereka bisa menjadi cara yang bagus untuk memulai percakapan. Anda dapat bertanya tentang buku, film, atau tempat yang mereka rekomendasikan.

Bicara Tentang Keluarga Mereka: 
Bertanya tentang keluarga mereka, anak cucu, atau kenalan juga bisa menjadi pembuka yang baik. Ini memungkinkan mereka untuk berbagi tentang orang-orang yang mereka cintai dan penting dalam hidup mereka.

Dengan memulai percakapan menggunakan topik-topik ini, Anda dapat membantu memecahkan kebekuan dan menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan lansia.

       Berbicara dengan lansia bisa memiliki dampak positif pada kesehatan mental dan emosional mereka, yang pada gilirannya dapat membantu dalam mengelola atau memperbaiki beberapa kondisi kesehatan. 

Beberapa penyakit yang tidak langsung dapat diatasi dengan berbicara pada lansia meliputi:

Depresi: 
Berinteraksi sosial dan memiliki koneksi emosional dapat membantu mengurangi gejala depresi pada lansia. Melalui percakapan yang positif dan terlibat, mereka dapat merasa lebih didukung dan termotivasi untuk menjalani hidup dengan lebih baik.

Kecemasan: 
Berbicara dengan lansia dapat mengurangi tingkat kecemasan mereka dengan memberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran mereka. Mendengarkan dengan empati dan memberikan dukungan dapat membantu mereka merasa lebih tenang.

Isolasi Sosial: 
Lansia sering mengalami isolasi sosial, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka. Berbicara dengan mereka secara teratur dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Stres:
Berbicara dengan lansia dapat menjadi bentuk relaksasi atau distraksi yang efektif dari stres yang mereka alami. Percakapan yang menyenangkan dan positif dapat membantu mengalihkan perhatian dari masalah yang menyebabkan stres.

Ketidakmampuan Kognitif Ringan: 
Berbicara dengan lansia secara teratur dapat membantu menjaga keterampilan kognitif mereka. Diskusi yang menantang atau berpikir kritis dapat merangsang otak mereka dan memperlambat kemunduran kognitif.

Meskipun berbicara dengan lansia tidak secara langsung menyembuhkan penyakit tertentu, tetapi dapat membantu mengelola gejala atau kondisi kesehatan tertentu melalui dukungan sosial dan interaksi yang positif.



Sumber:

https://myhealth.alberta.ca/Health/pages/conditions.aspx? 

https://www.arborcompany.com/blog/conversation-starters-and-icebreakers-for-the-elderly

https://www.beyondblue.org.au/who-does-it-affect/older-people/have-the-conversation-with-older-people

https://scholars.direct/Articles/nursing/jnp-3-031.php?jid=nursing

https://companionsforseniors.com/2020/05/conversation-starters-with-elderly/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5867281/

Sunday, 31 March 2024

Baik dan Buruk Kosmetik untuk Lansia.

        Sebagian besar pemain di industri kosmetik, baik kelompok besar maupun perusahaan kecil, semakin tertarik dengan konsep “penuaan dengan baik”. Perusahaan sedang mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan biologis kulit yang menua. Misalnya, Serum Biru Chanel mengklaim memulihkan mekanisme penting untuk umur panjang kulit, yaitu energi sel, metabolisme sel, adaptasi terhadap stres sel, dan komunikasi antar sel.

Lansia harus memilih produk kosmetik yang sesuai kondisi kulitnya.
(Sumber: foto pens 49 ceria)

Produk 'anti-penuaan' dijual dengan memperkuat mitos bahwa penuaan adalah periode penurunan yang dapat diatasi dengan membeli produk yang tepat, dan ini adalah bagian dari narasi yang lebih luas dalam iklan tentang kehidupan di kemudian hari yang digambarkan secara negatif.

Ada tanda-tanda bahwa merek kecantikan mulai menyadari pentingnya menggunakan bahasa yang secara akurat mencerminkan beragam pengalaman penuaan masyarakat, meskipun hal ini masih merupakan pengecualian. Misalnya, Dove menganjurkan agar perempuan dapat “menua dengan indah sesuai keinginan mereka”

Sebuah penelitian di Taiwan menemukan bahwa program kecantikan meningkatkan persepsi diri terhadap penuaan dan mengurangi depresi pada orang lanjut usia.

Lansia memerlukan perawatan penampilan dan penampilan fisik.
(Sumber: foto canva.com) 

Kosmetik pada lansia adalah produk-produk yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan penampilan fisik pada orang dewasa yang berusia lanjut. Penggunaan kosmetik pada lansia sering kali memiliki tujuan untuk menjaga kelembaban dan elastisitas kulit, mengurangi tanda-tanda penuaan seperti keriput dan bercak, serta meningkatkan rasa percaya diri.

Namun, penggunaan kosmetik pada lansia perlu dilakukan dengan hati-hati karena kulit pada usia tersebut cenderung lebih tipis, kering, dan rentan terhadap iritasi. Produk kosmetik yang digunakan haruslah sesuai dengan kondisi kulit mereka, dan penggunaan bahan-bahan yang terlalu keras atau berpotensi menyebabkan alergi atau iritasi harus dihindari.

Selain itu, kosmetik pada lansia juga dapat berperan dalam melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berlebihan, mengurangi risiko kanker kulit dan kerusakan akibat sinar UV. Penting untuk konsultasi dengan ahli dermatologi atau ahli perawatan kulit sebelum memilih dan menggunakan produk kosmetik pada lansia guna memastikan kesesuaian dengan kondisi kulit dan kesehatan secara keseluruhan.

       Memilih kosmetik yang baik untuk lansia memerlukan pertimbangan khusus untuk memastikan produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulit yang berubah seiring bertambahnya usia. 

Bebeberapa kiat dalam memilih kosmetik yang baik untuk lansia:

Pilih produk dengan kandungan yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi: 
Pilih produk yang dirancang khusus untuk kulit sensitif atau kulit dewasa yang cenderung lebih kering dan tipis. Hindari produk yang mengandung bahan-bahan keras seperti alkohol atau parfum yang dapat menyebabkan iritasi.

Pilih produk yang dirancang khusus untuk kulit sensitif atau kulit dewasa.
(Sumber: foto canva.com)
Cari produk dengan kandungan pelembap yang tinggi:
Lansia cenderung memiliki kulit yang lebih kering, oleh karena itu pilihlah produk kosmetik yang mengandung pelembap yang tinggi untuk menjaga kelembaban kulit dan mencegah dehidrasi.

Perhatikan label 'anti-aging': 
Pilih produk yang mengklaim memiliki efek anti-penuaan seperti mengurangi kerutan, meningkatkan kekenyalan, dan mencerahkan kulit. Namun, pastikan bahwa produk tersebut juga cocok dengan jenis kulit dan tidak mengandung bahan-bahan yang terlalu keras.

Pilih produk dengan perlindungan sinar matahari: 
Lansia rentan terhadap kerusakan kulit akibat paparan sinar UV. Pilihlah produk kosmetik yang mengandung SPF (Sun Protection Factor) untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan mengurangi risiko kanker kulit serta penuaan dini.

Konsultasikan dengan ahli dermatologi: 
Jika memungkinkan, konsultasikan dengan ahli dermatologi atau ahli perawatan kulit untuk mendapatkan rekomendasi produk yang sesuai dengan kondisi kulit dan kebutuhan individual.

Uji coba produk terlebih dahulu: 
Sebelum menggunakan secara rutin, uji coba produk terlebih dahulu di area kecil kulit untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi.

Perhatikan tanggal kedaluwarsa:
Pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa produk kosmetik sebelum membeli dan memastikan produk masih dalam kondisi baik untuk digunakan.

       Meskipun penggunaan kosmetik pada lansia bisa memberikan manfaat estetika dan merawat kulit, namun ada risiko yang dapat terjadi. 

Beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

Iritasi Kulit: 
Kulit lansia cenderung lebih tipis dan sensitif, sehingga lebih rentan terhadap iritasi akibat bahan-bahan kimia yang terdapat dalam beberapa produk kosmetik. Iritasi kulit dapat menyebabkan kemerahan, gatal-gatal, dan bahkan ruam.

Reaksi Alergi: 
Lansia juga bisa mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu yang ada dalam kosmetik. Reaksi alergi dapat berupa ruam, bengkak, atau bahkan sesak napas dalam kasus yang parah.

Perburuk Kondisi Kulit: 
Penggunaan kosmetik yang tidak cocok atau terlalu keras bisa memperburuk kondisi kulit lansia, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kulit tertentu seperti rosacea atau dermatitis.

Kulit dapat menjadi buruk karena kosmetik yang tidak sesuai.
(Sumber: foto canva.com)
Kontaminasi Bakteri: 
Produk kosmetik yang tidak dijaga kebersihan dan disimpan dengan baik bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur. Penggunaan produk yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi kulit.

Kandungan Berbahaya:
Beberapa kosmetik mengandung bahan-bahan yang tidak aman atau berpotensi merusak kesehatan, seperti merkuri, hidrokuinon, atau paraben. Penggunaan jangka panjang dari kosmetik dengan kandungan berbahaya tersebut bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Paparan Sinar UV:
Beberapa produk kosmetik tidak memiliki perlindungan terhadap sinar matahari. Hal ini bisa meningkatkan risiko kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, termasuk kanker kulit dan penuaan dini.

Beberapa penyakit atau masalah kesehatan yang dapat terjadi pada lansia akibat penggunaan kosmetik yang tidak tepat antara lain:

Iritasi Kulit: 
Produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan yang keras atau alergenik dapat menyebabkan iritasi kulit pada lansia. Gejala iritasi kulit meliputi kemerahan, gatal-gatal, peradangan, atau bahkan lepuh dan ruam.

Dermatitis Kontak: 
Dermatitis kontak adalah reaksi kulit yang disebabkan oleh kontak langsung dengan bahan-bahan tertentu dalam kosmetik. Ini dapat menghasilkan gejala seperti kulit kering, kemerahan, gatal, dan bahkan pembengkakan.

Alergi Kulit: 
Beberapa bahan dalam kosmetik, seperti pewarna sintetis atau pewangi, dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit lansia. Alergi kulit ditandai dengan gatal-gatal, kemerahan, bengkak, dan kadang-kadang pembentukan ruam atau lepuh.

Infeksi Kulit:
Penggunaan kosmetik yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi kulit pada lansia. Bakteri dan jamur dapat tumbuh di dalam produk kosmetik yang tidak disimpan dengan baik, dan ketika produk tersebut digunakan di kulit, dapat menyebabkan infeksi seperti jerawat, folikulitis, atau infeksi jamur.

Kerusakan Kulit Akibat Paparan Sinar UV:
Beberapa produk kosmetik mungkin tidak menyediakan perlindungan yang memadai terhadap sinar UV. Lansia yang menggunakan produk-produk tersebut tanpa tambahan pelindung sinar matahari dapat mengalami kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar UV, seperti penuaan dini, keriput, atau bahkan kanker kulit.

Untuk mengurangi risiko penyakit atau masalah kesehatan akibat penggunaan kosmetik pada lansia, sangat penting untuk memilih produk yang cocok dengan jenis kulit dan kebutuhan individu, serta memperhatikan kandungan bahan dalam produk tersebut. 

Jaga kebersihan produk kosmetik, hindari berbagi produk dengan orang lain, dan hentikan penggunaan produk yang menyebabkan iritasi atau reaksi negatif pada kulit. Jika Anda mengalami masalah kulit yang serius atau persisten, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.






Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9900263/

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844023004371

https://www.alcimed.com/en/insights/happy-ageing-a-new-concept-in-the-cosmetics-industry-to-further-penetrate-the-elderly-care-market/

https://ageing-better.org.uk/blogs/beauty-industrys-obsession-anti-ageing-beginning-end

https://ageing-better.org.uk/blogs/beauty-industrys-obsession-anti-ageing-beginning-end


Saturday, 30 March 2024

Problematik Ekonomi, Kesejahteraan dan Kesehatan Lansia

        Populasi menua karena angka harapan hidup terus meningkat akibat perkembangan ilmu kedokteran modern. Aktivitas perekonomian dan kesehatan lansia merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan permasalahan lansia. 

Mempersiapkan masyarakat lanjut usia merupakan isu global. Lansia merupakan kelas partisipasi sosial yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kebijakan promosi kesehatan dan peningkatan perbaikan kelembagaan dengan mencerminkan tingkat aktivitas ekonomi lansia.

Populasi lansia yang terus meningkat menjadi fokus negara.
(Sumber; foto paguyuban pengawas purna)

Perhatian besar terhadap kaum penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) sudah menjadi komitmen Indonesia. Ini dibuktikan salah satunya dengan memberikan jaminan sosial (jamsos), baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. 

Namun faktanya, hingga kini belum semua lansia memperoleh hak-hak jamsos. Padahal, mestinya para lansia terutama yang dinilai kurang mampu atau memiliki keterbatasan ekonomi wajib memperoleh hak jamsos tersebut.

Saat ini, para lansia berupaya untuk mencapai kemandirian ekonomi dan bertujuan untuk menjalani hidup sehat. Selain itu, ditemukan bahwa partisipasi sosial dan aktivitas ekonomi lansia berkontribusi terhadap peningkatan kehidupan pribadi dan kesehatan mereka.

Bahkan dengan perencanaan yang tepat, banyak lansia mengalami tantangan keuangan, dan mereka harus mengembangkan strategi untuk mencegah tekanan terkait ekonomi. 

        Ekonomi lansia melibatkan sejumlah permasalahan yang berbeda, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kehidupan finansial mereka. 

Beberapa permasalahan umum dalam ekonomi lansia:

Kurangnya Dana Pensiun:
Banyak lansia menghadapi masalah karena tidak memiliki tabungan pensiun yang cukup untuk mendukung gaya hidup mereka setelah pensiun. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya menabung untuk masa pensiun, atau karena faktor-faktor eksternal seperti pengeluaran tak terduga atau biaya kesehatan yang tinggi.

Inflasi: 
Inflasi bisa menjadi masalah besar bagi lansia, karena nilai dari tabungan atau dana pensiun mereka bisa tergerus seiring waktu. Biaya hidup yang terus meningkat dapat membuat pendapatan pensiun mereka kurang mencukupi.

Inflasi dapat menggerus tabungan dan dana pensiun lansia.
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)
Biaya Kesehatan yang Tinggi: 
Lansia cenderung memiliki biaya kesehatan yang lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya. Masalah kesehatan kronis, biaya perawatan jangka panjang, obat-obatan, dan asuransi kesehatan yang mahal dapat memberikan tekanan finansial yang signifikan.

Keterbatasan Akses ke Pekerjaan atau Pendidikan:
Lansia yang ingin bekerja atau mengikuti pendidikan lebih lanjut mungkin menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses karena bias usia atau keterbatasan fisik.

Penipuan dan Kejahatan Keuangan: 
Lansia sering menjadi sasaran empuk bagi penipuan keuangan dan penipuan investasi. Mereka mungkin kurang waspada terhadap praktik penipuan baru atau kurang akrab dengan teknologi yang dapat melindungi keamanan finansial mereka.

Ketergantungan pada Anak atau Keluarga: 
Beberapa lansia mungkin mengalami ketergantungan pada anak atau keluarga mereka untuk dukungan finansial. Hal ini dapat menghasilkan ketegangan dalam hubungan keluarga dan membuat lansia merasa tidak berdaya secara finansial.

Isolasi Sosial: 
Lansia yang mengalami isolasi sosial dapat mengalami kesulitan finansial karena kurangnya dukungan sosial dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengelola keuangan dengan baik atau memperoleh informasi yang diperlukan.

Obat Mahal:
Pengobatan dapat menjadi tantangan finansial bagi lansia, bahkan mereka yang memiliki asuransi kesehatan yang menanggung sebagian biaya resep. Beberapa obat yang dibutuhkan lansia untuk mengobati kondisi terkait usia memerlukan biaya lebih dari rata-rata resep dan mungkin tidak memiliki alternatif generik. Dalam kasus ini, para lansia mungkin harus memilih antara melewatkan pengobatan atau pergi tanpa keperluan lain agar mereka dapat membayar obatnya. 

Hutang:
Selama bertahun-tahun, banyak orang menumpuk utang, kartu kredit, hipotek, tagihan renovasi rumah, dan pengeluaran lainnya, dan membawa utang yang belum dibayar hingga usia lanjut. Bagi orang lanjut usia dengan pendapatan rendah dan terbatasnya bantuan keuangan dari keluarga dan teman, hutang dapat menyebabkan stres yang besar. Jika orang tua Anda mengalami kecemasan yang disebabkan oleh masalah keuangan ini, dia harus berbicara dengan konselor kredit untuk mengetahui pilihan apa yang tersedia. 

Perawatan Rumah:
Menjaga interior dan eksterior rumahnya dalam kondisi yang baik mungkin membuat orang yang Anda cintai kewalahan. Biaya pemeliharaan mungkin lebih besar dari pendapatan bulanan orang yang Anda sayangi, sehingga membuatnya semakin terlilit hutang. Bicarakan dengan orang yang Anda kasihi tentang pindah ke rumah yang lebih kecil atau berbagi tempat tinggal dengan Anda dan keluarga.

       Mengatasi masalah ekonomi lansia di Indonesia memerlukan pendekatan yang komprehensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat umum. 

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ekonomi pada lansia di Indonesia:

Penguatan Sistem Pensiun: 
Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menabung untuk pensiun dan memperkuat sistem pensiun nasional. Ini bisa termasuk memberikan insentif pajak untuk tabungan pensiun, memperluas cakupan program pensiun, dan meningkatkan aksesibilitas serta transparansi informasi terkait pensiun.

Program Kesehatan Universal: 
Pemerintah harus terus meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan untuk lansia. Program kesehatan universal yang mencakup biaya perawatan kesehatan dan obat-obatan dapat membantu mengurangi beban finansial yang ditanggung oleh lansia.

Pendidikan Keuangan untuk Lansia: 
Memberikan pendidikan keuangan kepada lansia sangat penting untuk membantu mereka mengelola keuangan dengan bijak, mengenali risiko keuangan, dan melindungi diri dari penipuan dan kejahatan keuangan.

Program Pelatihan dan Keterampilan:
Memberikan pelatihan dan pendidikan keterampilan kepada lansia yang ingin bekerja atau memulai usaha kecil dapat membantu meningkatkan kemandirian finansial mereka.

Perlindungan Hukum: 
Pemerintah harus memperkuat perlindungan hukum terhadap lansia, termasuk perlindungan terhadap penipuan keuangan dan eksploitasi finansial.

Pemberdayaan Sosial: 
Mendorong pembentukan komunitas lansia yang aktif secara sosial dan ekonomi dapat membantu mengatasi isolasi sosial dan memberikan dukungan sosial yang diperlukan.

Kemitraan dengan Swasta: 
Melibatkan sektor swasta dalam menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, seperti asuransi kesehatan dan produk investasi yang aman, juga penting.

Pendekatan Terpadu dan Kolaboratif: 
Mengatasi masalah ekonomi lansia memerlukan pendekatan terpadu dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga non-profit, lembaga keuangan, dan masyarakat umum.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara efektif, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial lansia di Indonesia.

       Di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan beberapa program untuk mengatasi masalah ekonomi pada lansia. 

Beberapa program yang sudah berjalan meskipun belum merata, antara lain:

Program Bantuan Sosial (Bansos) Lansia: 
Pemerintah Indonesia memiliki program bantuan sosial yang ditujukan khusus untuk lansia yang kurang mampu. Program ini menyediakan bantuan berupa tunjangan sosial atau bantuan finansial secara berkala kepada lansia yang memenuhi syarat.

Program Pemberdayaan Ekonomi Lansia: 
Program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lansia dengan memberikan pelatihan keterampilan dan pendampingan untuk membantu mereka memulai usaha kecil atau meningkatkan keterampilan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Asuransi Kesehatan Lansia: 
Pemerintah telah meluncurkan program asuransi kesehatan yang ditujukan khusus untuk lansia. Program ini memberikan akses kepada lansia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih terjangkau, termasuk pemeriksaan kesehatan, obat-obatan, dan perawatan medis lainnya. Dalam kondisi nyata program BPJS lansia dan umum tidak ada bedanya. 

Kecelakaan sering menimpa lansia karena itu diperlukan perlakuan khusus lansia.
(Sumber: foto canva.com)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Lansia: 
Program KUR telah diperluas untuk mencakup lansia yang ingin memulai usaha kecil atau mikro. Lansia dapat mengakses kredit dengan bunga rendah dan persyaratan yang lebih fleksibel untuk membantu mereka memulai atau mengembangkan usaha mereka.

Program Kesehatan Gratis untuk Lansia: 
Pemerintah Indonesia menyediakan program kesehatan gratis untuk lansia yang memenuhi syarat. Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan rutin, pengobatan, dan perawatan medis lainnya tanpa biaya atau dengan biaya yang sangat terjangkau.

Pendidikan Keuangan Lansia: 
Pemerintah juga telah meluncurkan program pendidikan keuangan khusus untuk lansia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang manajemen keuangan, investasi yang aman, dan cara melindungi diri dari penipuan keuangan.

Program-program ini merupakan upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial lansia, meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya dalam mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi oleh lansia di Indonesia.



Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5746697/

https://www.homecareassistancearlingtontx.com/primary-economic-issues-for-elderly-people 

https://infopublik.id/read/222925/peserta-jkn-lansia-diimbau-untuk-update-data.html

https://news.detik.com/berita/d-6832975/curhat-lansia-peserta-jkn-biaya-pengobatan-ditanggung-bpjs-kesehatan

https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-upayakan-pemenuhan-hak-jaminan-sosial-bagi-lansia

https://biz.kompas.com/read/2023/12/27/181150728/terdaftar-sebagai-peserta-jkn-lansia-ini-dapat-berobat-tanpa-biaya

https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/bib//public-file/bib-public-131.pdf

https://bisnis.tempo.co/read/1825262/sejumlah-penyakit-kronis-yang-ditanggung-bpjs-kesehatan-banyak-diderita-lansia