Saturday 30 March 2024

Problematik Ekonomi, Kesejahteraan dan Kesehatan Lansia

        Populasi menua karena angka harapan hidup terus meningkat akibat perkembangan ilmu kedokteran modern. Aktivitas perekonomian dan kesehatan lansia merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan permasalahan lansia. 

Mempersiapkan masyarakat lanjut usia merupakan isu global. Lansia merupakan kelas partisipasi sosial yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kebijakan promosi kesehatan dan peningkatan perbaikan kelembagaan dengan mencerminkan tingkat aktivitas ekonomi lansia.

Populasi lansia yang terus meningkat menjadi fokus negara.
(Sumber; foto paguyuban pengawas purna)

Perhatian besar terhadap kaum penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) sudah menjadi komitmen Indonesia. Ini dibuktikan salah satunya dengan memberikan jaminan sosial (jamsos), baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. 

Namun faktanya, hingga kini belum semua lansia memperoleh hak-hak jamsos. Padahal, mestinya para lansia terutama yang dinilai kurang mampu atau memiliki keterbatasan ekonomi wajib memperoleh hak jamsos tersebut.

Saat ini, para lansia berupaya untuk mencapai kemandirian ekonomi dan bertujuan untuk menjalani hidup sehat. Selain itu, ditemukan bahwa partisipasi sosial dan aktivitas ekonomi lansia berkontribusi terhadap peningkatan kehidupan pribadi dan kesehatan mereka.

Bahkan dengan perencanaan yang tepat, banyak lansia mengalami tantangan keuangan, dan mereka harus mengembangkan strategi untuk mencegah tekanan terkait ekonomi. 

        Ekonomi lansia melibatkan sejumlah permasalahan yang berbeda, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kehidupan finansial mereka. 

Beberapa permasalahan umum dalam ekonomi lansia:

Kurangnya Dana Pensiun:
Banyak lansia menghadapi masalah karena tidak memiliki tabungan pensiun yang cukup untuk mendukung gaya hidup mereka setelah pensiun. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya menabung untuk masa pensiun, atau karena faktor-faktor eksternal seperti pengeluaran tak terduga atau biaya kesehatan yang tinggi.

Inflasi: 
Inflasi bisa menjadi masalah besar bagi lansia, karena nilai dari tabungan atau dana pensiun mereka bisa tergerus seiring waktu. Biaya hidup yang terus meningkat dapat membuat pendapatan pensiun mereka kurang mencukupi.

Inflasi dapat menggerus tabungan dan dana pensiun lansia.
(Sumber: foto paguyuban pengawas purna)
Biaya Kesehatan yang Tinggi: 
Lansia cenderung memiliki biaya kesehatan yang lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya. Masalah kesehatan kronis, biaya perawatan jangka panjang, obat-obatan, dan asuransi kesehatan yang mahal dapat memberikan tekanan finansial yang signifikan.

Keterbatasan Akses ke Pekerjaan atau Pendidikan:
Lansia yang ingin bekerja atau mengikuti pendidikan lebih lanjut mungkin menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses karena bias usia atau keterbatasan fisik.

Penipuan dan Kejahatan Keuangan: 
Lansia sering menjadi sasaran empuk bagi penipuan keuangan dan penipuan investasi. Mereka mungkin kurang waspada terhadap praktik penipuan baru atau kurang akrab dengan teknologi yang dapat melindungi keamanan finansial mereka.

Ketergantungan pada Anak atau Keluarga: 
Beberapa lansia mungkin mengalami ketergantungan pada anak atau keluarga mereka untuk dukungan finansial. Hal ini dapat menghasilkan ketegangan dalam hubungan keluarga dan membuat lansia merasa tidak berdaya secara finansial.

Isolasi Sosial: 
Lansia yang mengalami isolasi sosial dapat mengalami kesulitan finansial karena kurangnya dukungan sosial dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengelola keuangan dengan baik atau memperoleh informasi yang diperlukan.

Obat Mahal:
Pengobatan dapat menjadi tantangan finansial bagi lansia, bahkan mereka yang memiliki asuransi kesehatan yang menanggung sebagian biaya resep. Beberapa obat yang dibutuhkan lansia untuk mengobati kondisi terkait usia memerlukan biaya lebih dari rata-rata resep dan mungkin tidak memiliki alternatif generik. Dalam kasus ini, para lansia mungkin harus memilih antara melewatkan pengobatan atau pergi tanpa keperluan lain agar mereka dapat membayar obatnya. 

Hutang:
Selama bertahun-tahun, banyak orang menumpuk utang, kartu kredit, hipotek, tagihan renovasi rumah, dan pengeluaran lainnya, dan membawa utang yang belum dibayar hingga usia lanjut. Bagi orang lanjut usia dengan pendapatan rendah dan terbatasnya bantuan keuangan dari keluarga dan teman, hutang dapat menyebabkan stres yang besar. Jika orang tua Anda mengalami kecemasan yang disebabkan oleh masalah keuangan ini, dia harus berbicara dengan konselor kredit untuk mengetahui pilihan apa yang tersedia. 

Perawatan Rumah:
Menjaga interior dan eksterior rumahnya dalam kondisi yang baik mungkin membuat orang yang Anda cintai kewalahan. Biaya pemeliharaan mungkin lebih besar dari pendapatan bulanan orang yang Anda sayangi, sehingga membuatnya semakin terlilit hutang. Bicarakan dengan orang yang Anda kasihi tentang pindah ke rumah yang lebih kecil atau berbagi tempat tinggal dengan Anda dan keluarga.

       Mengatasi masalah ekonomi lansia di Indonesia memerlukan pendekatan yang komprehensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat umum. 

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ekonomi pada lansia di Indonesia:

Penguatan Sistem Pensiun: 
Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menabung untuk pensiun dan memperkuat sistem pensiun nasional. Ini bisa termasuk memberikan insentif pajak untuk tabungan pensiun, memperluas cakupan program pensiun, dan meningkatkan aksesibilitas serta transparansi informasi terkait pensiun.

Program Kesehatan Universal: 
Pemerintah harus terus meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan untuk lansia. Program kesehatan universal yang mencakup biaya perawatan kesehatan dan obat-obatan dapat membantu mengurangi beban finansial yang ditanggung oleh lansia.

Pendidikan Keuangan untuk Lansia: 
Memberikan pendidikan keuangan kepada lansia sangat penting untuk membantu mereka mengelola keuangan dengan bijak, mengenali risiko keuangan, dan melindungi diri dari penipuan dan kejahatan keuangan.

Program Pelatihan dan Keterampilan:
Memberikan pelatihan dan pendidikan keterampilan kepada lansia yang ingin bekerja atau memulai usaha kecil dapat membantu meningkatkan kemandirian finansial mereka.

Perlindungan Hukum: 
Pemerintah harus memperkuat perlindungan hukum terhadap lansia, termasuk perlindungan terhadap penipuan keuangan dan eksploitasi finansial.

Pemberdayaan Sosial: 
Mendorong pembentukan komunitas lansia yang aktif secara sosial dan ekonomi dapat membantu mengatasi isolasi sosial dan memberikan dukungan sosial yang diperlukan.

Kemitraan dengan Swasta: 
Melibatkan sektor swasta dalam menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, seperti asuransi kesehatan dan produk investasi yang aman, juga penting.

Pendekatan Terpadu dan Kolaboratif: 
Mengatasi masalah ekonomi lansia memerlukan pendekatan terpadu dan kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga non-profit, lembaga keuangan, dan masyarakat umum.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara efektif, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial lansia di Indonesia.

       Di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan beberapa program untuk mengatasi masalah ekonomi pada lansia. 

Beberapa program yang sudah berjalan meskipun belum merata, antara lain:

Program Bantuan Sosial (Bansos) Lansia: 
Pemerintah Indonesia memiliki program bantuan sosial yang ditujukan khusus untuk lansia yang kurang mampu. Program ini menyediakan bantuan berupa tunjangan sosial atau bantuan finansial secara berkala kepada lansia yang memenuhi syarat.

Program Pemberdayaan Ekonomi Lansia: 
Program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lansia dengan memberikan pelatihan keterampilan dan pendampingan untuk membantu mereka memulai usaha kecil atau meningkatkan keterampilan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Asuransi Kesehatan Lansia: 
Pemerintah telah meluncurkan program asuransi kesehatan yang ditujukan khusus untuk lansia. Program ini memberikan akses kepada lansia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih terjangkau, termasuk pemeriksaan kesehatan, obat-obatan, dan perawatan medis lainnya. Dalam kondisi nyata program BPJS lansia dan umum tidak ada bedanya. 

Kecelakaan sering menimpa lansia karena itu diperlukan perlakuan khusus lansia.
(Sumber: foto canva.com)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Lansia: 
Program KUR telah diperluas untuk mencakup lansia yang ingin memulai usaha kecil atau mikro. Lansia dapat mengakses kredit dengan bunga rendah dan persyaratan yang lebih fleksibel untuk membantu mereka memulai atau mengembangkan usaha mereka.

Program Kesehatan Gratis untuk Lansia: 
Pemerintah Indonesia menyediakan program kesehatan gratis untuk lansia yang memenuhi syarat. Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan rutin, pengobatan, dan perawatan medis lainnya tanpa biaya atau dengan biaya yang sangat terjangkau.

Pendidikan Keuangan Lansia: 
Pemerintah juga telah meluncurkan program pendidikan keuangan khusus untuk lansia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang manajemen keuangan, investasi yang aman, dan cara melindungi diri dari penipuan keuangan.

Program-program ini merupakan upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial lansia, meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya dalam mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi oleh lansia di Indonesia.



Sumber:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5746697/

https://www.homecareassistancearlingtontx.com/primary-economic-issues-for-elderly-people 

https://infopublik.id/read/222925/peserta-jkn-lansia-diimbau-untuk-update-data.html

https://news.detik.com/berita/d-6832975/curhat-lansia-peserta-jkn-biaya-pengobatan-ditanggung-bpjs-kesehatan

https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-upayakan-pemenuhan-hak-jaminan-sosial-bagi-lansia

https://biz.kompas.com/read/2023/12/27/181150728/terdaftar-sebagai-peserta-jkn-lansia-ini-dapat-berobat-tanpa-biaya

https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/bib//public-file/bib-public-131.pdf

https://bisnis.tempo.co/read/1825262/sejumlah-penyakit-kronis-yang-ditanggung-bpjs-kesehatan-banyak-diderita-lansia

No comments:

Post a Comment