Secara biologi, rasa sakit adalah mekanisme perlindungan tubuh untuk memberi tahu kita tentang adanya potensi bahaya atau kerusakan pada tubuh. Rasa sakit diproses oleh sistem saraf dan melibatkan interaksi kompleks antara reseptor nyeri, sistem saraf pusat, dan otak. Rasa sakit adalah istilah yang lebih luas dan mencakup semua bentuk ketidaknyamanan, baik fisik maupun emosional. Nyeri lebih sempit dan biasanya mengacu pada rasa sakit fisik yang spesifik, intens, atau terlokalisasi.
![]() |
Bercanda dan berjumpa kawan-kawan dapat melupakan rasa sakit. (Sumber: foto Rozali) |
Daya Tahan Rasa Sakit Daya tahan rasa sakit adalah kemampuan seseorang untuk menahan atau mengatasi rasa sakit fisik atau emosional yang dialaminya. Tingkat daya tahan rasa sakit berbeda untuk setiap individu dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
1. Faktor Fisiologis
Sistem Saraf: Perbedaan sensitivitas saraf terhadap rasa sakit memengaruhi intensitas yang dirasakan.
Hormon: Hormon seperti endorfin dapat membantu mengurangi rasa sakit secara alami.
2. Faktor Psikologis
Ketangguhan Mental: Orang yang lebih tangguh secara mental cenderung memiliki toleransi rasa sakit lebih tinggi.
Pengaruh Emosi: Stres atau ketakutan dapat meningkatkan rasa sakit, sementara relaksasi atau pikiran positif dapat menguranginya.
3. Faktor Sosial dan Budaya
Norma Budaya: Dalam beberapa budaya, menunjukkan rasa sakit dianggap kelemahan, sehingga orang cenderung menahannya.
Pengalaman Hidup: Orang yang terbiasa dengan pekerjaan fisik berat atau cedera memiliki toleransi rasa sakit lebih tinggi.
4. Pengalaman Masa Lalu
Jika seseorang pernah mengalami rasa sakit serupa sebelumnya, ia mungkin lebih mampu mengelolanya di masa depan.
Apakah Daya Tahan Rasa Sakit Dapat Dilatih?
Daya tahan rasa sakit dapat ditingkatkan melalui beberapa latihan, seperti:
Teknik Relaksasi: Meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness.
Latihan Mental: Visualisasi positif atau fokus pada hal lain untuk mengalihkan perhatian.
Paparan Bertahap: Membiasakan tubuh untuk menghadapi ketidaknyamanan dalam kadar yang aman.
Mengelola Rasa Sakit pada Lansia
Lansia sering merasakan rasa sakit, terutama jika mereka menderita penyakit tertentu meskipun sedang dalam pengobatan. Mengatasi rasa sakit pada lansia memerlukan pendekatan holistik, yang melibatkan aspek fisik, emosional, dan sosial. Berikut adalah beberapa cara lansia dapat bersikap dan mengelola rasa sakit:
1. Menerima Kondisi dengan Lapang Dada
Menerima Realitas: Memahami bahwa rasa sakit mungkin bagian dari proses penyembuhan atau efek dari penyakit kronis dapat mengurangi beban emosional.
Menghindari Penyangkalan: Dengan menerima kondisi, lansia lebih siap mencari solusi atau strategi manajemen rasa sakit.
2. Berkomunikasi dengan Tenaga Medis
Jujur tentang Gejala: Lansia sebaiknya melaporkan tingkat dan jenis rasa sakit yang dirasakan kepada dokter atau perawat.
Tanya tentang Alternatif: Jika pengobatan tidak efektif, diskusikan opsi lain seperti terapi fisik, obat pereda nyeri, atau intervensi medis tertentu.
Mengevaluasi Obat: Pastikan obat-obatan yang diminum tidak memperparah rasa sakit.
3. Menggunakan Teknik Relaksasi
Latihan Pernapasan Dalam: Membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi.
Meditasi atau Doa: Aktivitas spiritual sering memberikan ketenangan dan pengalihan dari rasa sakit.
Aromaterapi: Minyak esensial seperti lavender atau peppermint dapat membantu menenangkan pikiran.
4. Aktivitas Fisik Ringan
Latihan Ringan: Jalan kaki pelan atau peregangan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi nyeri otot.
Terapi Fisik: Program yang dirancang khusus untuk lansia bisa membantu mengelola nyeri kronis.
5. Memanfaatkan Dukungan Sosial
Berbagi Cerita: Curhat kepada keluarga, teman, atau komunitas lansia dapat meringankan beban emosional.
Mendapatkan Pendampingan: Kehadiran orang terdekat dapat memberikan kenyamanan, baik fisik maupun emosional.
6. Fokus pada Hal yang Menyenangkan
Hobi: Melibatkan diri dalam kegiatan seperti membaca, merajut, atau mendengarkan musik dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit.
Nikmati Hal Sederhana: Menghabiskan waktu di taman atau melihat pemandangan dapat meningkatkan suasana hati.
7. Mencari Dukungan Psikologis
Konseling atau Terapi Psikologi: Terapi dapat membantu lansia mengatasi rasa takut atau cemas yang mungkin memperburuk rasa sakit.
Kelola Stres: Stres atau depresi dapat memperburuk persepsi terhadap rasa sakit.
8. Pertimbangkan Pengobatan Alternatif
Beberapa metode non-konvensional yang mungkin membantu:
Akupunktur.
Pijat terapi.
Terapi musik atau seni.
Sumber:
https://www.webmd.com/pain-management/caregiver-pain-relief
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1470211824029270