Saat usia bertambah, banyak di antara kita merasa ingin berbagi nasihat, memberi arahan, atau mengingatkan orang-orang di sekitar. Entah itu anak, cucu, tetangga, atau bahkan orang yang baru kita kenal.
Ini adalah hal yang lumrah dan manusiawi. Tapi pernahkah kita bertanya: Apa yang membuat kita merasa perlu melakukan itu?
![]() |
Mengapa lansia sering memberi nasehat ? (Sumber: foto bodreker) |
🧓🏼 1. Karena Kita Pernah Melalui Banyak Hal
Kita adalah saksi hidup — telah melewati masa susah dan senang, melihat perubahan zaman, membesarkan anak, membangun rumah tangga, dan menghadapi tantangan hidup. Wajar kalau kita merasa memiliki banyak pelajaran hidup yang berharga.
Nasihat kita muncul dari rasa ingin melindungi mereka yang lebih muda. Kita tidak ingin mereka jatuh ke lubang yang sama seperti yang pernah kita alami.
❤️ 2. Karena Kita Sayang
Kadang kita ingin ikut campur atau mengatur bukan karena ingin menguasai, tapi karena kita peduli. Saat melihat anak atau cucu melakukan sesuatu yang menurut kita "kurang tepat", ada dorongan kuat untuk mengarahkan. Itu bentuk cinta — meskipun cara menyampaikannya kadang bisa terasa keras di telinga mereka.
🧠 3. Karena Kita Ingin Tetap Dihargai
Setelah pensiun, anak-anak mandiri, dan rutinitas berubah, tidak sedikit dari kita merasa seperti "kehilangan panggung". Dulu, kita sibuk, banyak orang bergantung pada kita. Sekarang, banyak hal bisa berjalan tanpa kita.
Memberi nasihat atau arahan sering kali menjadi cara untuk tetap merasa berguna, dihormati, dan didengar. Itu sangat wajar, karena setiap orang ingin merasa masih punya peran.
🧘♂️ 4. Tapi… Apakah Semua Nasihat Harus Disampaikan?
Terkadang, niat baik perlu disampaikan dengan cara yang tepat dan pada waktu yang tepat.
-
Bisa jadi orang yang kita nasihati belum siap mendengar.
-
Bisa jadi mereka ingin mencoba dengan cara mereka sendiri dulu.
-
Atau bisa jadi mereka hanya butuh didengarkan, bukan diberi solusi.
Kalau kita memberi ruang bagi mereka untuk belajar, mereka akan lebih mudah menerima nasihat ketika waktunya tepat.
🌱 Apa yang Bisa Kita Lakukan?
-
Berbagi bila diminta, atau saat memang dibutuhkan.
-
Bercerita, bukan menggurui — kisah hidup kita bisa jadi pelajaran yang menyentuh tanpa perlu menasihati langsung.
-
Mendengarkan lebih banyak — kadang orang hanya butuh didengar.
-
Menjaga hati tetap lapang, bahwa kita tak selalu harus “benar”, dan orang lain punya caranya sendiri untuk belajar.
🌟 Penutup
Memberi nasihat adalah tanda kepedulian. Tapi dalam usia bijak ini, kita juga belajar bahwa kebijaksanaan tidak selalu harus bicara — kadang cukup hadir, mendampingi, dan memberi ruang bagi orang lain untuk bertumbuh.
Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang dihormati karena kasih sayang, bukan karena kekuasaan kata.
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Big_Five_personality_traits
https://www.helpguide.org/aging/healthy-aging/staying-healthy-as-you-age
https://www.longtermplan.nhs.uk/areas-of-work/ageing-well/
No comments:
Post a Comment